1 / 1

pada tahuri 1999 dengan judul "Perempuan-Perempuan Kramat Tunggak".

13. pada tahuri 1999 dengan judul "Perempuan-Perempuan Kramat Tunggak". Mamahit (1999) mengungkapkan bahwa tidak semua perempuan Kramat. Tunggak datang bekerja di iokasi ini karena merasa terdesak secara ekonomi.

Download Presentation

pada tahuri 1999 dengan judul "Perempuan-Perempuan Kramat Tunggak".

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. 13 pada tahuri 1999 dengan judul "Perempuan-Perempuan Kramat Tunggak". Mamahit (1999) mengungkapkan bahwa tidak semua perempuan Kramat Tunggak datang bekerja di iokasi ini karena merasa terdesak secara ekonomi ada puia perempuan muda yang tertarik untuk melacur karena banyak rekan- rekan sedaerah yang menjadi pelacur atau germo. Selain itu ada pula yang melacur karena merasa dendam terhadap suami atau pacar atau pun orang tuanya. Peneliti-peneliti sebelumnya seperti, Liawati (2001) melakukan penelitian untuk mengetahui hubungan antara usia perkawinan dan kepuasan seksual dengan keharmonisan perkawinan di komunitas sumber utama pelacur, dan Devi Risma (2001) melakukan penelitian untuk mengetahui adakah hubungan antara kehidupan bermakna dengan perkawinan yang dilakukan di komunitas sumber utama pelacur. Rancangan ini hanya membatasi pada tema pokok "motivasi menjadi pelacur di salah satu daerah sumber pelacur Indramayu Jawa Barat" dengan fokus penelitian pada persoalan sosio-psikologis (psikologi sosial). Kerangka acuannya meliputi pengertian pelacur; jenis-jenis pelacur, klasifikasi pelacur, stigma sosial terhadap pelacur, motivasi menjadi pelacur; pengertian motivasi, motif-motif dalam motivasi, dan aspek-aspek yang mempengaruhi motivasi. Jadi dalam penelitian ini fokusnya lebih dipersempit dan spesifik seputar daerah sumber utama pelacur, yaitu salah satu desa di Indramayu, dengan demikian akan terangkat persoalan-persoalan yang sifatnya kasuistik dan berdimensi lokal. Akan tetapi hal ini justru dipandang penting karena data yang dihasilkan diharapkan lebih eksploratif dan tuntas.

More Related