1 / 31

Jenis-Jenis Laser Mochamad Riza Iskandar 140310090027

Jenis-Jenis Laser Mochamad Riza Iskandar 140310090027. REVIEW. Laser ( Light Amplification by Stimulated Emission of Radiation) , yaitu terjadinya proses penguatan cahaya oleh emisi radiasi yang terstimulasi . KLASIFIKASI LASER. ZAT PADAT. DYE/CAIR. LASER. SEMIKONDUKTOR.

shayna
Download Presentation

Jenis-Jenis Laser Mochamad Riza Iskandar 140310090027

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Jenis-Jenis Laser Mochamad Riza Iskandar 140310090027

  2. REVIEW Laser (Light Amplification by Stimulated Emission of Radiation), yaitu terjadinya proses penguatan cahaya oleh emisi radiasi yang terstimulasi.

  3. KLASIFIKASI LASER ZAT PADAT DYE/CAIR LASER SEMIKONDUKTOR Berdasarkan material aktif Gas Netral GAS Ion

  4. LASER ZAT PADAT • Laser yang bahan aktifnya memiliki impuritas ion-ion pada material host dielektriknya (dalam hal ini berbentuk kristal atau gelas). • Ion-ion yang terletak di dalam elemen transisi, khususnya tanah jarang (rare earth, RE) atau ion-ion logam transisi sering digunakan sebagai impuritas aktif. • Material yang umum digunakan untuk kristal induk (host) adalah golongan oksida seperti Al2O3, atau flourida seperti YLiF4(YLF). • impuritas bahan aktif adalah bahan RE yang memiliki struktur elektronik 4fN5s25p65d06s2

  5. LASER ZAT PADAT

  6. Laser Rubi • Terdiri dari kristal alam Al2O3 (corundum), • Jika material Al2O3tidak dicampur dengan material lain, maka akan membentuk kristal tak berwarna atau disebut safir • material aktif kristal ditumbuhkan dengan campuran antara Al2O3 dan Cr2O3(0,05% berat), memberikan warna pink • Pancaran λ = 694,3 nmdan 692,9 nm

  7. Laser Neodymium • Sebagai material host digunakan kristal Y3Al5O12 (Yttrium Aluminium Garnet, YAG), material lain yang banyak digunakan sebagai host adalah fluorida (YLiF4), vanadate (YVO4), posfat dan gelas silika. • Laser Nd:YAG dapat beroperasi kontinu dan pulsa, dipompa oleh lampu atau laser semikonduktor AlGaAs. Kristal Nd:YAG

  8. Laser YAG lain • Ada beberapa laser dimana YAG digunakan sebagai material aktif, laser didoping oleh ion-ion lain, seperti ion Yb, Er, Tm &Ho. • Laser Yb:YAG berosilasi pada panjang gelombang 1030 nm • Disamping laser YAG ada beberapa campuran doping, seperti Yb dan Er yang didoping pada material host dari gelas. Kristal Yb:YAG

  9. Laser Titanium Safir • Laser titanium safir (Ti:Al2O3) merupakan jenis laser zat padat tunable (panjang gelombang yang dipancarkan dapat diubah). • Laser ini dapat dioperasikan pada rentang pita yang lebar (Δλ ≈ 400 nm), sehingga memberikan lebar-pita (bandwidth) yang paling besar. • Material Ti:Safir dibuat dengan mendoping kristal Al2O3 dengan Ti2O3(konsentrasi 0,1 – 0,5 % berat), sehingga beberapa ion Ti3+ menggantikan kedudukan ion-ion Al3+. • Dapat dibuat dalam bentuk kontinu(cw) atau pulsa. Kristal Ti:Safir Laser Ti:Safir

  10. Laser Cr:LiSAF dan Cr:LiCAF • Laser Cr:LiSAF (Cr3+:LiSrAlF6) dan laser Cr:LiCAF (Cr3+:LiCaAlF6) merupakan jenis laser zat-padat tunable • Kedua material ini menawarkan rentang tuning yang lebar • Dipompa/dibangkitkan dengan lampu flash atau laser dioda. • Laser Cr:LiSAF digunakan memiliki panjang gelombang sekitar 850 nm dan lebar garis (linewidth) gain yang besar sehingga membuat material digunakan sebagai pembangkit pulsa femtodetik. Kristal Cr:LisaF

  11. LASER DYE • Laser dye menggunakan medium aktif, terdiri dari larutan dye organik dalam pelarut cair, seperti etil, metil-alkohol, gliserol dan air. • Dye organik merupakan molekul poliatomik mengandung rantai ikatan konjugasi gandayang panjang [contoh (-CH=)n)]. • Organik dyes umumnya memiliki pita absorpsi dan fluoresensi yang lebar tanpa adanya fitur yang tajam; • Pita fluoresensi umumnya bergeser ke panjang gelombang yang lebih panjang daripada pita absorpsi (Stokes-shift), sehingga memungkinkan organik dyes ini digunakan untuk tunable laser Dye Organik Laser Dye

  12. LASER DYE Umumnya, laser dye termasuk ke dalam salah satu golongan berikut: • Dye polymethine, osilasi laser pada daerah merah dan inframerah(0,7 – 1,5 μm), sebagai contoh 3,3’ diethyl thiatricarbocyanine iodide berosilasi pada panjang gelombang puncak, λp = 810 nm. • Dye xanthene, beroperasi pada panjang gelombang cahaya tampak, sebagai contoh dye rhodamine 6G dengan λp = 590 nm. • Dye coumarine, dimana ia berosilasi pada daerah hijau-biru (400 – 500 nm), sebagai contoh coumarine 2 berosilasi pada daerah biru (λp = 450 nm).

  13. Contoh karakteristik absorpsi dan emisi dari rhodamine 6G dalam larutan etanol.

  14. Parameter Optik dan Spektroskopi dari Media Laser Dye Laser Dye memiliki kemampuan tunable panjang gelombang dan mencakup spektral yang lebar

  15. LASER SEMIKONDUKTOR • Menggunakan material semikonduktor direct-gap,silikon dan germanium tidak dapat digunakan. • Mayoritasbahanmerupakan kombinasi antara golongan IIIA pada Tabel periodik (Al, Ga, In) dan golongan IVA (N, P, As, SB), sehingga membentuk compound III-IV, seperti GaAs, InGaAsP, AlGaAs. • Laser ini memiliki panjang gelombang sekitar 630 nm – 1600 nm. • LaserInDaNdapatmemancarkancahayapada panjang gelombang biru(~ 400 nm). • Kombinasi golongan II-VI (CdSe, ZnS) memancarkan panjang gelombang daerah hijau-biru.

  16. Prinsip Kerja • Beberapa elektron tereksitasi dari pita valensi ke pita konduksi akibat mekanisme pumping. Setelah waktu tertentu (~ 1 ps), elektron-elektron pada pita konduksi akan turun ke tingkatan energi paling bawah di pita konduksi, • Beberapa elektron di tingkatan energi paling atas pada pita valensi turun ke tingkatan energi yang lebih rendah, sehingga meninggalkan lubang pada pita valensi (b) • Emisi cahaya terjadi jika suatu elektron pada pita konduksi meluruh ke pita valensi & berekombinasi dengan suatu lubang (hole). Pada kondisi tertentu, dapat terjadi emisi terstimulasi dari proses rekombinasi sehingga menghasilkan lasing. • Energi yang dipancarkan

  17. Dioda Sambungan p-n GaAs • Proses pumping terjadi pada sambungan p-n, dimana baik tipe-pmaupun tipe-nmenggunakan material semikonduktor yang sama yaitu GaAs. Konsentrasi donor dan akseptor yang besar (≈ 1018atom/cm3 ) mengakibatkan tingkatan Fermi berada pada pita valensi untuk tipe-p, EFp dan pita konduksi untuk tipe-n, EFn (a). • Jika tidak ada tegangan listrik luar yang diberikan pada sambungan p-n, kedua tingkatan Fermi berada pada satu tingkatan (a). • Jika diberikan tegangan maju sebesar V, maka kedua tingkatan Fermi menjadi terpisah sejauh ΔE = eV. • Pada daerah sambungan ,elektron-elektron diinjeksikan kedalam pita konduksi (dari tipe-n) dan lubang kedalam pita valensi (daritipe-p).

  18. Aplikasi • Laser AlGaAs berdaya rendah (5 – 20 Watt) : CD player dan printer; berdaya tinggi : pumping laser zatpadat. • Laser InGaAsP/InP memiliki panjang gelombang 1310 nm dan 1550 nm : komunikasi optik. • Laser InGaAs/GaAs memiliki panjang gelombang emisi sekitar 900 – 1100 nm: pumping Er-doped fiber amplifier dan laser Yb:Er:gelas dan Yb:YAG, inerkoneksi optik, komunikasi optik dan pemrosesan sinyal optik. • Laser InGaP/InGaAlP mengemisi radiasi pada spektrum merah : pengganti laser He:Ne untuk scanner barcode. • Laser dioda nitrida III-V seperti In0,2Ga0,8N/In0,05Ga0,95N multiple quantum well (MQW) menghasilkan emisi pada daerah biru (417 nm): berpotensi untuk highdensity CD. Laser Semikonduktor Laser Dioda

  19. LASER GAS • Laser gas umumnya terbuat dari gas netral dimana atom-atomnya dapat berupa gas atau bentuk uap. • Laser gas netral umumnya terbuat dari gas mulia, yang dapat berosilasi pada panjang gelombang 1 – 10 μm. • Laser yang terbuat dari uap logam seperti Pb, Cu, Au, Ca, Sr dan Mn berosilasi pada daerah hijau (510 nm) dan kuning(578,2) nm. Gas Mulia

  20. Laser Gas Netral-Laser Helium-Neon • Lasing diperoleh dari transisi atom neon, dimana heliumditambahkan ke dalam campurangas untuk memfasilitasi proses pumping. • Laser ini dapat berosilasi pada beberapa panjang gelombang; yang paling populer adalah λ = 633 nm (merah). Panjang gelombang lain adalah hijau (543 nm), inframerah (1150 nm dan 3390 nm). • Laser He:Ne yang berosilasi pada λ = 1150 nm merupakan laser gas kontinu (cw) pertama yang dibuat. Laser He:Ne

  21. Laser Gas Netral-Laser Helium-Neon • Tingkatan-tingkatan He, 23S dan 21S hampir resonan dengan keadaan 4s dan 5s atom Ne, atom-atom He memberikan pumpingyang sangat efisien pada atom 4s dan 5s atom Ne melalui transfer energi resonan. • Aksi lasingterjadi pada peluruhan dari keadaan 5s ke 4p (3390 nm), 5s ke 3p (543 nm dan 632,8 nm) dan transisi dari 4s ke 3p (1152 nm). • laser He:Ne : Daya output tidak meningkat secara monoton dengan arus discharge, tetapi mencapai maksimum dan kemudian berkurang.

  22. Laser Uap Tembaga Laser terjadi pada transisi dari 2P3/2→ 2D5/2 dengan memancarkan panjang gelombang hijau (510 nm), dan transisi dari 2P1/2→ 2D3/2denganpanjang gelombang kuning (578 nm).

  23. Laser Ion • Atom-atom terionisasi dapat dijadikan sebagai medium aktif laser. • Secara umum dibagai kedalam dua katagori : 1). Laser ion gas: gas-gas mulia, seperti Ar+ (515,5 nm dan 488 nm), dan laser Kr+(647,1 nm), 2). Laser uap ion-metal, yang menggunakan beberapa logam (Sn, Pb, Zn, Cd dan Se), dimana jenis laser ini adalahHe:Cddan He:Se.

  24. Laser Argon Eksitasi ion Ar menghasilkan ion-ion dikeadaan 4p oleh tiga proses yang berbeda : • Eksitasi langsung dari ground state Ar+ ke tingkatan 4p • Eksitasi ke tingkatan yang lebih tinggi diikuti oleh peluruhan radiatif ke tingkatan 4p • Eksitasi ke tingkatan metastable diikuti oleh tumbukan ketiga menghasilkan eksitasi ke keadaan 4p. Laser Argon

  25. Laser He:Cd • Lasing terjadi karena peluruhan dari 2D3/2→ 2P1/2 (325 nm, ultraviolet) dan transisi 2D5/2 → 2P3/2 (416 nm, biru). • App: printer laser, holografi, cell cytometry, analisis fluoresensi spesimen biologi. Laser He:Cd

  26. Jenis-Jenis Laser Mochamad Riza Iskandar 140310090027

  27. Level Energi Laser Rubi

  28. Level Energi Laser Nd:YAG

  29. Diagram Jablonski

  30. Ada tiga proses peluruhan yang melibatkan tingkatan energi S1 dan T1, yaitu: • Waktu paruh (lifetime) dari emisi spontan S1 → S0, dengan konstanta τsp. • Laju transisi intersystem crossing dari S1 ke T1 (S1 → S0), dengan konstanta kST. • Lifetime pada tingkatan energi T1, dengan konstanta τT. keseluruhan lifetime adalah τ, maka :

  31. quantum yield dari fluoresensi (jumlah foton yang dipancarkan oleh fluoresensi dibagi dengan jumlah molekul yang tereksitasi ke S1) menjadi berharga mendekati satu yang didefinisikan sebagai : • Lifetime pada keadaan triplet τT bergantung pada larutan dye, khususnya pada jumlah oksigen yang terlarut, yang umumnya sekitar 10-7 detik dalam larutan oksigen tersaturasi sampai 10-3 atau lebih untuk larutan deoksigenasi.

More Related