1 / 38

PENGANTAR

PENGANTAR. Cara paling efektif untuk melestarikan seluruh kehati: melestarikan komunitas. Penangkaran  hanya menyelamatkan sbg. kecil spesies Tiga cara melestarikan komunitas hayati: Menetapkan kawasan perlindungan, Penerapan upaya 2 konservasi di luar kaw. konservasi,

rowa
Download Presentation

PENGANTAR

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. PENGANTAR • Cara paling efektif untuk melestarikan seluruh kehati: melestarikan komunitas. • Penangkaran  hanya menyelamatkan sbg. kecil spesies Tiga cara melestarikan komunitas hayati: • Menetapkan kawasan perlindungan, • Penerapan upaya2 konservasi di luar kaw. konservasi, • Perbaikan komunitas hayati dalam habitat yang terdegradasi.

  2. Komunitas hayati bervariasi dari yang nyaris tak tersentuh aktivitas manusia (dasar laut/hutan terpencil) sampai yang besar-besaran diubah manusia (pertanian, kolam buatan, dan lingkungan perkotaan). • Namun demikian: • di daerah terpencil bagaimanapun, dampak manusia telah membekas (peningkatan CO2, hujan asam, dll.), dan • di tempat termodifikasi sehebat apapun di bumi, masih tersisa kehidupan asli. • Habitat dengan gangguan menengah  merupakan tantangan dan peluang menarik untuk konservasi biologi, karena menutupi wilayah yang sangat luas.

  3. KAWASAN KONSERVASI • Menetapkan kawasan konservasi secara legal merupakan langkah terpenting dalam melestarikan komunitas hayati • Kawasan konservasi ditetapkan melalui beberapa cara: • Kebijakan pemerintah (nasional, regional atau lokal) • Pembelian lahan oleh perorarangan atau organisasi konservasi. • Mendukung budaya dan adat masyarakat setempat • Pendirian stasiun penelitian

  4. Cagar alam murni (Strict nature reserves)  dilindungi secara ketat (untuk penelitian, pendidikan, pamantauan). Mendukung pelestarian spesies dan proses2 ekosistem. Taman Nasional  wilayah luas dengan keindahanpemandangan (melindungi satu/lebih ekosistem, untuk tujuan ilmiah, pendidikan, dan rekreasi). Monumen Nasional  kawasan berukuran kecil, untuk melestarikan suatu keutuhan biologi, geologi atau kebudayaan yang menarik dan unik. Suaka Alam Kelola dan Cagar Alam Kelola – mirip cagar alam murni, namun masih dibolehkan manipulasi untuk mempertahankan ciri-ciri khas. Pemanenan terkontrol masih diperbolehkan.

  5. Bentang alam darat/laut yang dilindungi  masih dimungkinkan pemakaian secara tradisional; menampakkan ciri khas budaya, keindahan, dan ekonomi. Suaka cadangan (Resource reserves) – kawasan yang sumberdayanya dilestarikan untuk masa depan; penggunaannya dibatasi dengan cara-cara yang sesuai kebijakan. Wilayah biota alami dan suaka  masyarakat tradisional masih mungkin melanjutkan cara2 hidup tanpa diganggu pihak luar. Kawasan dikelola secara multiguna  memungkinkan pemanfaatan air, satwa liar, perumputan ternak, kayu, wisata dan pengambilan ikan secara berkelanjutan, Upaya konservasi biasanya bersesuaian dengan kegiatan-kegiatan ini.

  6. Lima yang pertama termasuk kawasan dilindungi secara penuh (habitat dikelola untuk keanekaragaman hayati); dan tiga terakhir, keanekaragaman hayati menjadi tujuan kedua bagi pengelolaan. Di Indonesia (Undang-undang No. 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumberdaya Alam Hayati dan Ekosistemnya) : kawasan perlindungan dan pelestarian terbagi menjadi kawasan suaka alam dan kawasan pelestarian alam  Rinciannya; baca bahasan terdahulu !!

  7. Sampai 2003, jumlah kawasan dilindungi di seluruh dunia sebanyak 63.478; menutupi daerah seluas 16 juta km2 (WRI, 2003)  Taman Nasional terbesar di dunia ada di Greenland seluas 970.000 km2. Jumlah luas seluruh Taman Nasional: hanya 11% dari luas permukaan bumi Hanya sekitar 4-5% dari permukaan bumi yang secara ketat dilindungi. Tutupan kawasan perlindungan terbesar ada di Amerika Tengan dan Oceania; dan yang paling sedikit ada di Uni Sovyet.

  8. Bila kawasan PERLINDUNGAN hanya menutup sebagian kecil muka bumi, seberapa efektifkah mereka dapat melestarikan spesies-spesies yang ada di bumi? Realita: konsentrasi dari banyak spesies ada di lokasi-lokasi tertentu  daerah dari gradasi elevasi yang mempunyai sumberdaya penting yang melimpah (misalnya: kubangan air minum, dll.) Perlindungan kehati tidak bergantung pada pelestarian habitat umum yang luas, tetapi lebih terkonsentrasi pada habitat-habitat perwakilan dari sistem kawasan perlindungan. Dari contoh-contoh kawasan perlindungan di banyak negara, kawasan konservasi yang dipilih dapat mencakup banyak (atau sebagian besar) spesies yang ada.

  9. Penetapan prioritas dalam pelestarian didasarkan oleh keterbatasan dana. • Para ahli konservasi berargumentasi bahwa tidak boleh ada spesies punah  tapi kenyataannya spesies punah terjadi setiap hari. Ada 3 pertanyaan terkait dengan konservasi: • Apa yang perlu dilindungi ? • Di mana perlu dilindungi ? dan • Yang bagaimana perlu dilindungi ?

  10. Kekhasan – komunitas diberi prioritas tinggi bila tersusun oleh banyak spesies langka & endemik; spesies diberi nilai tinggi bila secara taksonomi bersifat unik (anggota tunggal dari marga atau familia); Keterancaman– spesies yang menghadapi ancaman kepunahan lebih penting dibanding yang tidak. Kegunaan– spesies yang mempunyai kegunaan nyata bagi manusia diberi nilai konservasi lebih tinggi dibanding yang tak jelas manfaatnya. Contoh riel: berdasarkan tiga kriteria tersebut; satwa komodo, merupakan biawak terbesar di dunia (khas); hanya terdapat di pulau Nusa Tenggara (genting kepunahan); dan mempunyai potensi yang besar sebagai daya tarik wisata (manfaat).

  11. Prinsip2 merancang cagar alam didasarkan pada “teori biogeografi pulau”,yakni membayangkan cagar alam tsb. sebagai “pulau-pulau” di mana di dalamnya terdapat komunitas hayati yang murni, dikelilingi oleh lahan yang tidak mendukung kehidupan spesies di “pulau” tersebut akibat aktivitas manusia (pertanian, peternakan, dan industri).

  12. Seberapa besar ukuran kawasan konservasi ditetapkan agar melindungi berbagai spesies? • Mana yang lebih baik; cagar tunggal yang besar atau yang majemuk berukuran kecil-kecil? • Berapa banyak jumlah individu dari satu spesies perlu dilindungi agar terhindar dari kepunahan? • Bagaimana bentuk terbaik untuk suatu cagar alam? • Bila menetapkan beberapa cagar alam secara bersamaan, sebaiknya cagar alam diletakkan berdekatan atau berjauhan; apakah mereka saling terisolasi, atau dihubungkan oleh koridor?

  13. 10/20/2014 18

  14. Dalam biologi konservasi dikenal “SLOSS debate” (single large or several small): perdebatan ttg manakah kekayaan spesies dapat dicapai secara maksimal; satu besar atau terpecah-pecah dalam beberapa lokasi yang lebih kecil? Pendukung cagar alam tunggal: untuk spesies besar dengan daerah jelajah luas serta kerapatan individu kecil, hanya cagar alam besar yang dapat mempertahankan populasi berumur panjang. Cagar alam besar dapat mengurangi efek-efek tepi (edge effects), serta mencakup lebih banyak spesies dan mempunyai keanekaragaman habitat yang lebih besar.

  15. Namun demikian, cagar alam kecil yang dikelola dengan baik juga berharga, kerena dapat menyediakan perlindungan bagi banyak spesies tumbuhan, avertebrata, dan vertebrata kecil. Beberapa cagar alam kecil bila ditempatkan secara baik  mempunyai kelebihan, mencakup tipe habitat beragam, menampung lebih banyak populasi spesies langka, serta lebih mudah terhindar dari tekanan-tekanan akibat bencana (instroduksi spesies asing, penyakit atau api) yang dapat menghancurkan seluruh populasi, bila bertempat pada satu cagar alam besar. 10/20/2014 21

  16. Kawasan perlindungan perlu dirancang untuk menekan efek tepi yang bersifat merugikan. Daerah konservasi berbentuk membulat akan meminimalkan rasio edge-to-area (antara pinggir dengan luas keseluruhan). Kawasan demikian mempunyai pusat yang relatif lebih jauh dari tepi dan mempunyai tepi atau pinggir yang luas. Fragmentasi mengakibatkan dampak negatip bagi spesies dan populasi. Perlu dihindari fragmentasi kawasan oleh jalan raya, pagar, pertanian, dan penebangan kayu.

  17. Penggunaan koridor habitat dapat membentuk satu sistem perlindungan yang besar • Koridor habitat adalah jalur lahan yang menjadi penghubung antara satu kawasan konservasi dengan lainnya yang berdekatan. • Dikenal sebagai koridor konservasi, atau • Koridor perpindahan • Memungkinkan: • tumbuhan & satwa menyebar ke kawasan lain, • aliran gen dan kolonisasi habitat yang sesuai • Kendala potensial koridor : menjembatani pergerakan spesies hama/ penyakit, resiko predasi oleh satwa lain lebih besar, dan pemburu cenderung terkonsentrasi di jalur perlintasan satwa.

  18. Penggunaan koridor = strategi untuk mengelola spesies dengan daya jelajah luas. Di Kanada, angka kecelakaan di TN Banffmenurun 96% setelah pembuatan pagar dan jalur penyeberangan • Di Florida: pembentukan koridor antarlahan yang dihuni pantera Florida (Felis concolor cory) menghabiskan jutaan dollar • Di tempat lain: pembentukan gorong-gorong, terowongan & jalur dibangun di bawah atau di atas jalan atau rel kereta untuk penyebe-rangan kadal, amfibi, dan mamalia. • Mengurangi tingkat kecelakaan tertabrak  menyelamatkan nyawa dan menghemat dana. 10/20/2014 25

  19. Koridor yang memotong beragam ketinggian, jenis tanah, atau curah hujan, memungkinkan perpindahan spesies ke tempat yang sesuai • Perubahan iklim global: menyebabkan berpindahnya banyak spesies menuju elevasi (altitude) atau garis lintang (latitude) lebih tinggi. • Pembentukan koridor: alternatif untuk melindungi jalur perpindahan: • Lembah sungai • Pegunungan • Garis pantai yang mengarah Utara-selatan 10/20/2014 27

  20. Penetapan jaringan kawasan konservasi, sering kali tanpa menggunakan sistem terstruktur, sehingga kurang efektif Agar perwakilan semuan spesies dan komunitas hayati dapat dilindungi, jaringan kawasan perlindungan sangat diperlukan Sangat bergantung pada: • Ketersediaan dana • Ketersediaan lahan, • Pengaruh politik 10/20/2014 28

  21. Perlu memperhatikan “4R” dalam mendirikan jaringan kawasan perlindungan baru: • Representation (keterwakilan): memiliki sebanyak mungkin aspek kehati (spesies, populasi, habitat, dll.) • Resiliency (kelentingan): kemampuan mempertahankan seluruh aspek kehati dalam kondisi yang baik hingga masa depan • Redundancy (ketahanan):mencakup aspek dan contoh kehati dalam jumlah memadai, untuk menjamin keberlanjutan dalam masa depan yang tidak menentu. • Reality (kenyataan): ketersediaan dana dan kemampuan politik yang jelas merupakan prasyarat yang mutlak 10/20/2014 29

  22. Zonasi • Satu solusi menghadapi beragm konflik kepentingan di kawasan yang dilindungi • Tujuan: mengelola kawasan secara keseluruhan, dengan merancang dan menentukan wilayah dengan prioritas untuk kebutuhan tertentu: • Produksi kayu • Perburuan, pemancingan • Perlindungan kehidupan liar, atau terancam • Penelitian dan pendidikan • Jalur perjalanan • Pengelolaan DAS, dll. • Tantangan sistem zonasi: kompromi dengan masyarakat agar dapat menggunakan SDA jangka panjang berkelanjutan. 10/20/2014 30

  23. Konservasi di luar kawasan yang dilindungi • Daerah tidak dilindung (termasuk yang bertetangga dg kawasan yang dilindungi): elemen penting bagi strategi konservasi • Melindungi kehati hanya di kawasan dilindungi tidak efektif, dan dapat mendatangkan paradoks.  ≥ 85% lahan dunia di luar kawasan konservasi • Sebagian daerah tersebut tidak digunakan secara intensif dan masih dihuni biota asli • Daerah ini diperlukan, bila spesies perlu migrasi, mendapatakan SD yang tak tersedia di dalam kaw konservasi • Di AS, 70% spesies yang dilindungi terdapat di lahan milik pribadi • Beberapa spesies terancam: dapat hidup di lahan dengan peruntukan: penghasil kayu, pertambangan, penggembalaan, perkebunan 10/20/2014 31

  24. Bentang alam manusia • Kehati dapat dipertahankan di sistem pertanian tradisional, lahan penggembalaan, dan hutan tanaman. • Spesies burung di lahan pertanian tradisional lebih banyak dibanding pertanian modern • Memiliki habitat beragam, • Lebih hemat pestisida • Lebih hemat penyubur • Lebih hemat herbisida • Lahan dengan metode organik, jumlah burung lebih banyak dibanding di lahan yang tidak dengan metode organik. 10/20/2014 32

  25. Ekologi Restorasi • Pemulihan ekosistem yang rusak berpotensi untuk memperkuat sistem kawasan konservasi • Pemulihan ekologis (ecological restoration): praktik perbaikan. • Restorasi ekologi: proses yang secara sengaja mengubah (keadaan lingkungan) suatu lokasi untuk membentuk kembali ekosistem tertentu yang bersifat asli, dan bernilai sejarah. • Merupakan ilmu dan praktik mengenai pemulihan populasi, komunitas dan ekosistem • Tujuan: mengembalikan struktur, fungsi, keanekaragaman, serta dinamika dari sistem terkait • Selain menunjang strategi konservasi, proyek restorasi membuka kesempatan penyusunan komunitas secara utuh 10/20/2014 33

  26. Asal kata ekologi restorasi adalah teknologi terapan, yang pada awalnya bertujuan mengembalikan spesies tertentu yang memiliki nilai ekonomi serta mengembalikan berbagai fungsi ekosistem terkait. • Contoh: • upaya restorasi lahan basah untuk menghindari banjir, • elokasi lokasi tambang untuk menghindari erosi tanah, • Pengelolaan padang rumput untuk memningkatkan produksi rerumputan, • Penanaman pohon untuk hasil kayu, rekreasi, serta fungsi ekosistem • Umumnya teknologi tersebut hanya membentuk komunitas yang sederhana (tidak mandiri). • Kini di dalam tujuan-tujuan utama restorasi tercakup upaya untuk memulihkan spesies dan komunitas asli. • Termasuk upaya restorasi ini kadang disebut “proses mitigasi’ • Kegiatan membengun lingkungan baru (komunitas lahan basah alami) sebagai gantui wilayah yang telah rusak akibat pembangunan 10/20/2014 34

  27. Ekologi restorasi, menyediakan teori dan praktik bagi penanganan berbagai tipe ekosistem terdegradasi.Ada 4 macam pendekatan untuk mengembalikan komunitas hayati dan ekosistem: • Tanpa tindakan: restorasi tidak dilakukan mengingat biaya terlalu mahal, atau upaya sebelumnya telah gagal, atau diperkirakan ekosistem dapat puluh dengan sendirinya • Rehabilitasi: ekosistem rusak diganti dengan yang produkstif, dengan satu/beberapa spesies. • Pembentukan komunitas baru dapat memperbaiki fungsi ekologi setempat • Restorasi parsial: memperbaiki sebagian fungsi ekosistem, dan mengembalikan spesies asli yang dominan. • Pengemalian spesies langka tidak masuk aktivitas ini • Restorasi lengkap: restorasi hingga mencapai struktur dan komposisi spesies semula, serta berbagai proses ekosistem. • Melalui modifikaso lokasi secara aktif & reintroduksi spesies asli. 10/20/2014 35

  28. Pemulihan berbagai komunitas penting Upaya memulihkan komunitas ekologis sering difokuskan pada wilayah tertentu yang telah jauh berubah: • Wilayah perkotaan: bertujuan mengurangi dampak manusia terhadap ekosistem, & meningkatkan kualitas hidup penghuni perkotaan • Penataan bagian riparian/bantaran sungai, dan mengisi kembali spesies asli • Menanami kembali lahan yang rusak dengan semak asli, pohon dan bunga, dll. • Pembangunan wilayah agar manusia dan kehati dapat hidup berdampingan disebut “ekologi rekonsiliasi’ • Lahan basah: seperti sungai dan rawa telah menjadi sasaran upaya restorasi besar-besaran. • Fungsi lahan basah: a.l. mengendalikan banjir, mempertahan kualitas air, melestarikan komunitas hayati • Di Jepang: telah dibuat 500 kolam di sekitar sekolah dan taman untuk menyediakan habitat bagi capung dan spesies asli lainnya; dengan melibatkan murid, guru, dan orang tua. 10/20/2014 36

  29. Masa depan ekologi restorasi Ekologi restorasi: satu bidang yang sedang berkembang dalam biologi konservasi, serta memiliki komunitas ilmiah tersendiri Melalui pengembangan riset, para ilmuwan banyak berkontribusi dan memberikan saran dalam proyek-proyek restorasi. 10/20/2014 37

More Related