1 / 27

Sistem Prasarana

Kebutuhan Transportasi. Sistem Prasarana. Pola Lalu lintas. Kondisi Pergerakan & Lingkungan. Manajemen Lalu lintas. Ketidak puasan terhadap Kondisi yang ada. Perubahan Pola Aktivitas (lokasi & waktu). Manajemen Lalu lintas & keterkaitannya dengan aspek-aspek Sistem transportasi.

reyna
Download Presentation

Sistem Prasarana

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Kebutuhan Transportasi Sistem Prasarana Pola Lalu lintas Kondisi Pergerakan & Lingkungan Manajemen Lalu lintas Ketidak puasan terhadap Kondisi yang ada Perubahan Pola Aktivitas (lokasi & waktu) Manajemen Lalu lintas & keterkaitannya dengan aspek-aspek Sistem transportasi

  2. Tujuan Manajemen Lalu lintas • Meningkatkan EFISIENSI PERGERAKAN lalu lintas secara menyeluruh – meningkatkan aksesibilitas. • Meningkatkan KESELAMATAN PENGGUNA lalu lintas. • Melindungi dan memperbaiki kondisi LINGKUNGAN lalu lintas. • Mempromosikan EFISIENSI PENGGUNAAN ENERJI.

  3. Sasaran Manajemen Lalu lintas(terukur – kuantitatif) • Meningkatkan kecepatan dari 30 -> 40 km/jam. • Mengurangi tingkat kecelakaan dari 10 ~ 5 per juta km perjalanan. • Mengurangi gas buang sampai tingkat tertentu. • Penghematan bahan bakar dalam Rp./km.

  4. Aspek-aspek yang ditinjau dalam Manajemen Lalu lintas • Mobilitas orang atau barang • Aksesibilitas daerah • Keselamatan pengendara dan pejalan kaki • Kenyamanan pengemudi • Keselamatan lingkungan • Konservasi enerji.

  5. Metoda penanganan dan pengelolaan aspek-aspek MLL ; • Penanganan secara fisik • Penanganan/pengaturan secara legal. • Penanganan dengan memberi informasi pada pengguna jalan. • Penanganan dengan cara “charging system”

  6. Lingkup Manajemen Lalu lintas • Geografis – area kajian. • Rentang waktu (time horizon) – seketika, pendek, menengah. • Komponen sistem (demand, supply, flow). Pihak-pihak yang terkait dengan MLL • Penyelenggara (pemerintah). • Profesional / pakar. • Masyarakat.

  7. Perumusan Lingkup Wilayah Kajian Vol.l.l., kecepatan, OD, tundaan, antrian, parkir dll. Homogen, mudah didefinisikan, sederhana • Terkait dengan ; • Data operasi $ desain, * sosial pengguna jalan, * lingkungan, • * sarana & prasarana Vol lalu lintas, mixed traffic, delay, antrian, gangguan lingkungan, kecel;akaan Survai & Kajian Data Identifikasi Masalah Perumusan Sasaran Perumusan Tujuan Spesifik, terukur, kuantitatif Umum, kualitatif Kebijakan terkait dengan ; * vol.lalu lintas, * perilaku pengemudi, * traffic safety, dan * non-traffic Analisis Kebijakan • Faktor-faktor yang harus diperhatikan ; • Kesesuaian program dan strategi. * Dampak terhadap aksesibilitas * Keselamatan * Dampak terhadap daerah sekitarnya. * Kesesuaian dengan tata guna lahan. * Dampak lingkungan negatif minimum. Program Pelaksanaan Kelayakan : fungsional, finansial, ekonomi, sosial, politik, legal aspek Implementasi Monitoring Pemantauan Bagan Alir Tahapan Pelaksanaan MLL Evaluasi Bandingkan antara Before & After

  8. Data – tujuan dan manfaat data – indikator performansi – ( before & after ) Proses kajian data • Identifikasi dan tipe data • Pengumpulan data (identifikasi - perumusan metodologi – pelaksanaan pengumpulan data) • Kompilasi data. Herarkhi, Komponen Dimensi & lajur, Angkutan umum • Kelompok jenis data ; • Non spasial lalu lintas • Operasional pergerakan • Orientasi pergerakan • Komponen prasarana • Pola pergerakan • Keselamatan dan tk kecelakaan • Lingkungan Geometri, pengendalian lalu lintas, tata guna lahan, lain-lain. Ruang parkir : angkutan umum, bongkar muat, kendaraan pribadi, lokasi, waktu, tarif, durasi, marka, dimansi, rambu-rambu. Survai kecepatan, survai waktu tempuh, hambatan di persimpangan, hambatan di persimpangan, arus jenuh. Pengamat bergerak, pengamat statis.

  9. P e n g u m p u l a n d a t a l a p a n g a n Data kondisi Lingkungan Data kondisi Kecelakaan Data Prasarana & Sarana Transportasi Data pola & karakteristik pergerakan Performansi Lingkungan Data kondisi Kecelakaan Performansi SistemTransportasi Performansi Mobilitas TAHAPAWAL Masalah lalu lintas dalam konteks jaringan Pengumpulan data rinci pada ruas yang dianggap kritis TAHAPRINCI Analisis sebab akibat Kerangka dasar analisis identifikasi masalah lalu lintas perkotaan

  10. Analisis kebijakan MLL Faktor kendala : • Kondisi prasarana dan sarana • Kondisi finansial • Opini masyarakat • Kebijakan pemerintah • Kendala sosial ekonomi • Kondisi fisik daerah.

  11. Variabel Kebijakan Tahap Awal berorientasi pada (sebagai variabel perencanaan) :1. Demand (mudah dirubah / diintervensi) 2. Supply (terbatas untuk dirubah/ diintervensi)Variabel kebijakan Tahap Rinci berkaitan dengan :1. Lokasi. 2. Konfigurasi. 3. Kebijakan Operasional. 4. Kebijakan Tarif. 5. Sistem Kontrol & Teknologi

  12. Kebijakan dasar MLL terkait dengan : • kapasitas ruang jalan (ruas, simpang) • pengelolaan sistem jaringan jalan (pengelolaan prasarananya dan pengelolaan pergerakannya). • pengelolaan pola pergerakannya (orientasi, intensitas, dan mekanismenya). • operasi pergerakan (pola operasinya). Tahap berikutnya : • penanganan secara fisik. • pengaturan secara legal / hukum. • Penyediaan sistem informasi kepada users dan mekanismenya. • penanganan secara charging system.

  13. Kriteria kebijakan MLL ; • Konsisten berorientasi pada tujuan dan sasaran. • Sesuai dengan kondisi obyektif yang ada. • Memanfaatkan sumber daya alam yang optimal, • Sesuai dengan skala waktu yang ditetapkan. Rumusan alternatif kebijakan MLL ; • Jangkauan waktu dari perubahan yang terjadi (seketika, jangka pendek, jangka menengah, jangka panjang ) Pilihan yang tersedia untuk jangkauan waktu tersebut (dipengaruhi oleh kriteria, variabel, dan strategi MLL) -

  14. Manajemen kapasitas ruang jalan Untuk persimpangan ; a. manajemen/pengaturan titik konflik. b. pengendalian dengan traffic signal. c. Pengaturan persimpangan untuk angkutan umum. d. Pemisahan tipe kendaraan. e. Pengaturan Parkir. f. Pelebaran Jalan.

  15. Peran dan fungsi jaringan jalan Intermediate roads having a theoritical “balance” between traffic and land service. Clearly serve traffic movement Clearly serve adjacent land 100% 100% No Access T Serves only a network function % TRAFFIC FUNCTION T L % LANDSERVICE Land Service Function Traffic Function Arterials No Network function Distributor/Collector Local Street No Access R O A D T Y P E

  16. Perlunya Manajemen Jaringan Jalan. • Persoalan mixed traffic regional-kota • Terkonsentrasinya pembebanan lalu lintas pada ruas tertentu akibat bangkitan lalu lintas yang eksesif. • Jeleknya kondisi ruas jalan tertentu. • Tingginya variabilitas proporsi kendaraan pada jaringan jalan. • Bercampur dan ketidak jelasannya fungsi jaringan jalan tertentu.

  17. Strategi Manajemen Jaringan Jalan Pengelolaan Prasarana Jalan : • pengaturan fungsi dan peran jalan secara herarkhis (arteri, kolektor, lokal, akses, setapak). • Pengaturan akses. • Pengaturan parkir “on-street”. Pengelolaan sistem Pergerakan : • Pengaturan sistem sirkulasi. • Pengaturan rute untuk kelompok lalu lintas tertentu. • Pengaturan persimpangan secara terkoordinasi.

  18. Karakteristik Pergerakan pada Kelas Jalan Ped.trips and access Local traffic distribution District traffic distribution Long distance and “through” traffic distribution 1.00 Pedestrian Streets and Access Roads (A) Proportion of trips (Tij) with journey distance d 0.50 Local Distributors (L) Distric Distributors (D) Primary Distributors (P) 0.00 dA dL dD Journey distance (d) Total traffic-demand = Tij ((A)+(L)+(D)+(P)) Total capacity = CA*lA + CL*lL + CD*lD + CP*lP where C is lane-capacity and l is total length of equivalent lanes in the road network for each category.

  19. Manajemen Pergerakan Lalu Lintas Pembatasan Kecepatan a. Pembatasan Non-Fisik (peraturan/perundangan disertai law enforcement). b. Pembatasan Fisik (perubahan geometrik, perubahan permukaan jalan ; road-hump, rumble strips, bar marking, rumble area, road narrowing) . Aspek pola pergerakan a. Pengelolaan Orientasi pergerakan (fisik, non-fisik) b. Pengelolaan Intensitas pergerakan (pengaturan waktu perjalanan, pengontrolan fiskal, pengontrolan parkir). c. Pengelolaan Mekanisme pergerakan .

  20. Aspek Perencanaan dan Penilaian • Yang berkaitan dengan penentuan strategi : • Efektivitas • Fleksibilitas. • Selektif. • Simple /Sederhana.

  21. Evaluasi Manajemen Lalu lintas • Evaluasi Pra-Implementasi ; tahapan prediksi dampak – tahapan analisis– tahapan comparative analysis. • Evaluasi Pasca-Implementasi ; pembandingan antara kondisi before and afterimplementasi. Komponen dampak • Dampak terkuantifikasi ; biaya (cost), performansi sistem, tingkat efisiensi sistem, pencemaran lingkungan. • Dampak tak-terkuantifikasi ; tingkat fleksibilitas, tingkat bakomodatif, kenyamanan, tingkat complementary

  22. Komponen dampak terkuantifikasi Kelompok Biaya Implementasi • Capital costs • Engineering design • Control equipment • Maintenance costs • User or operating cost • Vehicle operation • License • Insurance • Depreciation • Fuel, oil, and tires • Repair and maintenance • Driver and passanger time • Tolls and parking • Accident

  23. Kelompok Performansi Mobilitas • Total miles of travel • Total hours of travel • Average trip length (minutes and miles) • Average trip speed • Percentage of trips by mode • Accessibility indices

  24. Kelompok Performansi Aksesibilitas • Vehicle-miles per expressway mile • Passenger-miles per rapid transit mile • Passenger-miles per seat-miles • Percentage of congested links • Dailyand peak-hour volumes • Travel times • Speed • Volume/capacity ratio • Maximum volume/average volume ratio Kelompok Tingkat Pencemaran • Air pollution (amount of pollution per unit volume of air) • Noise (decibles) • vibration

  25. Komponen dampak tak-terkuantifikasi 1. System flexibility : adaptability to future needs, such as demand peaks, new technology, and modified travel habits. 2. System versality : the capability for accommodating all types of movement, such as good and person travel. 3. System convenience : as related to system realibility, access, and comfort (no. of transfers per trip total required walking and waiting time, probability of schedule adheference, probability of standing in transit vehicles). 4. System complementary with other transportation facilities (no. of turning movements at major junction, no. of intramodal and intermodal transfers) .

  26. Tahapan Comparative Analysis • Metoda “judgement” • Metoda Perankingan • Metoda Evaluasi Ekonomi (NPV, BCR, IRR) • Metoda Efektivitas Biaya (balance sheet method, goal achievement matrix)

  27. Kriteria Evaluasi • Efek operasi lalu lintas, kecepatan, keterlambatan, dan kecelakaan. • Efek lingkungan, pejalan kaki dll. • Pemakaian Enerji. • Biaya. Metoda Evaluasi • Evaluasi Lingkungan (polusi udara, suara, getaran, gangguan pandangan, kecelakaan) • Evaluasi Enerji (BBM, penerangan jalan, dan LLL) • Evaluasi terhadap Dampak SosPolKeu

More Related