1 / 199

INTERDISIPLINARITAS DALAM KAJIAN LINGKUNGAN & PEMBANGUNAN

INTERDISIPLINARITAS DALAM KAJIAN LINGKUNGAN & PEMBANGUNAN. Soemarno, Nopember 2012. ILMU KAJIAN LINGKUNGAN. ONTOLOGI

rene
Download Presentation

INTERDISIPLINARITAS DALAM KAJIAN LINGKUNGAN & PEMBANGUNAN

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. INTERDISIPLINARITAS DALAM KAJIAN LINGKUNGAN & PEMBANGUNAN Soemarno, Nopember 2012

  2. ILMU KAJIAN LINGKUNGAN ONTOLOGI “Ontologiilmu” membatasidiripadaruanglingkupkajiankeilmuan yang dapatdipikirkanmanusiasecararasionaldan yang dapatdiamatimelaluipancainderamanusia (denganatautanpaalat bantu). Beberapaalirandalamilmukajianlingkunganadalahrealisme, naturalisme, empirisme. Ontologimembahastentangapa yang diketahuiolehmanusia, yaitusuaturealitas. Realitas (kenyataan) adalahsegalasesuatu yang adadidunianyata, lingkunganhidupmanusia. Untukmemudahkanpemahamanmanusia, kenyataan (faktaataufenomena) diidentifikasimenjadiduahalyaitukenyataan yang dapatdiukurolehmanusiadan yang tidakdapatdiukurolehmanusia. Hal-hal yang dapatdiukursecarakuantitatifolehmanusiadisebutsebagai “kenyataan material”, sedangkankenyataan yang tidakdapatdiukursecarakuantitatifdisebutsebagai “kenyataan nonmaterial”.

  3. ILMU KAJIAN LINGKUNGAN • “Materi” dapatdipandangsebagai “kenyataan” yang dapatdiinderadan “nonmateri” adalahkenyataan yang tidakdapatdiindera. • Realitas material mempunyaibanyakciri-ciriyaitu: • Sistem yang terdiriatas “komponen-komponen” nya; • Adabatasannyaruangdanwaktu; • Dapatdianalisisdandisintesis; • Memilikiukurankuantitatif (dapatdiukursecarakuantitatif). • Contohdari “realitas material” adalahlahan, air, hutan, rumah, udara, danlainnya. • Realitas “non-material” mempunyaicirikebalikandari “materi”. • Contohdarirealitas “nonmaterial” adalahpersepsi, akal, jiwa, pikirandll.

  4. ILMU KAJIAN LINGKUNGAN Pentingnyapembahasanontologisiniberkaitandenganpembuktiankebenarantentang “konsepteoritis” atauhipotesis”. Apakahsebuahpengetahuan yang dihipotesiskansesuaidenganrealitasatautidak. Jikatidak, makapengetahuantersebut “bernilaisalah”. Selainituontologijugadigunakanuntukmenetapkanbatas-batasdariilmu yang sedangdibahas. Jikaobyeknyaadalah material, makabatasannyajugaharus material. Jikaobyeknya non-material, makabatasannyajuga non-materi. Denganmengetahuihakikatdariapa yang dikajimakakitadapatmenghukumikajianitudenganhakikat yang diketahui. Jikakitamembahastentang “sumberdayahutan”, makakitadapatmenghukumi “hutan” denganhakikat-hakikat “hutan” itu. Misalnya : Hutanitumempunyailuasan; Hutanterdiriataslahan, flora, fauna; dan Permasalahanhutandapatdianalisisdandisintesisuntukmencarialternatifsolusinya.

  5. ILMU KAJIAN LINGKUNGAN IKL membatasiruanglingkupkajian-kajianlingkungan yang dapatdipikirkanmanusiasecararasionaldan yang dapatdiamatimelaluipancainderamanusia, baiksecaralangsungataudenganmenggunakanalat bantu.  IKL merupakanbagiandariserangkaianpengetahuan yang dapatditemukandandipelajarisertadibutuhkanuntukmengatasiberbagaipermasalahandidunianyata, khususnya yang berkaitandenganpermasalahanlingkunganhidupdanpembangunan.

  6. Program DokorIlmuKajianLingkungan (Environmental Studies): • Kajianlingkungan (kuantitatif, kualitatifdan mix-method) merupakaninstrumenilmiah yang efektifuntukmelakukankajian-kajianilmiahtentanglingkunganhidupmanusia, memberikaninformasi, pembelajarandandapatuntukmemotivasikomunitaspembangunan, sertamengarahkankehidupanmasadepan yang ramahlingkungandanberkelanjutan (Sustainable Development )‏; • Pembelajarannyadilakukanmelalauicara-caramenyisipkanwawasandankonsep-konseptentangkajian-lingkungansecaraluas, mendalamdanfuturistikmengenai IPTEK danpermasalahanlingkungandanpembangunan, baik yang berdimensi local, nasionaldan global, serta alternative solusinya; • Penanamanpengetahuan (keahlian), persepsi, sikapdankesadaran, rasa tanggung-jawabdankemampuan (danketrampilan) kepadamahasiswauntukdapatberkontribusilebihbaikbagipengembangan IPTEK lingkungandanpembangunanberkelanjutan; • Pengembangankapasitasmahasiswauntukmampumerencanakan, mengembangkandanmeng-implementasikanrencanakegiatan-kegiatan yang ramahlingkungandansustainable development, denganmempertimbangkanperspektifeco-system, antara lain: • Pengembangan SDM yang berkeseimbangan IPTEK dan IMTAQ, • Konservasilingkungandanpengelolaanbiodiversitas • Keadilansosial - ekonomi • Keselarasandankelestarianlingkunganfisikdanbudaya • Keseimbanganproduksidankonsumsisumberdayaalam.

  7. ILMU KAJIAN LINGKUNGAN • Aspek-aspek yang dapatdiangkatdalampenelitiandisertasi IKL antara lain: • Etikalingkungan, integrasisainsdan agama dalamkajian-kajianpermasalahanrealitaslingkunganhidup • Kebijakanpembangunanekonomi yang ramahlingkungana.l.: EkonomiHijau, PDRB Hijau, SubsidiHijau, Green-taxes, Clean and renewable energy, Green water Policy. • Pengelolaansumberdayaalamuntukpembangunanberkelanjutan, a.l. Pengelolaanhutanlestari, SistemPertanianSehat, Pengelolaansumberdaya air dan DAS, Penataanruangramahlingkungan, Ekowisatadanwisataalam . • Teknologirekayasalingkungan, a.l. TeknologiBiodiversitas, Pengelolaanlimbahdansampah (3R: Reduce, Reuse, Recycle)‏, Carbon sequestration, SanitasiLingkungan, Rehabilitasidanrestorasilahan, Mitigasidampak global warming. • AdaptasidanMitigasi Impacts of Global Climate Change, a.l. Sistemproduksipangan organic, KonservasiHutandanPenghijauan (Carbon ‘sink’)‏, Penguranganemisi (Reduction of Emission from Deforestration and Degradation = REDD)‏. • KetahananPangandanEnergi, a.l. Sistemproduksipangan yang adaptif, Konservasidanrehabilitasilahanpangan, Diversifikasipangandanenergialternatif, Energiramahlingkungan (Geothermal, Solar, Coastal, Wind, Microhydro)‏, Substitusi BBM (yang praktisdanaman).‏

  8. ILMU KAJIAN LINGKUNGAN EpistemologiIlmuKajianLingkungan Epistemologijugadisebut “teoripengetahuan” (theory of knowledge); berasaldarikataYunaniepisteme, yang berarti “pengetahuan”, “pengetahuan yang benar”, “pengetahuanilmiah”, danlogos = teori. Epistemologidapatdidefinisikansebagaicabangfilsafat yang mempelajariasalmulaatausumber, struktur, metodedansahnya (validitas) pengetahuan. Persoalan-persoalandalamepistemologi IKL adalah: Apakahkajianlingkunganitu ?; Bagaimanacaranyamahasiswadapatmempelajaridanmengetahuilingkungan ?; Darimanapengetahuantentanglingkunganitudapatdiperoleh ?; Bagaimanavaliditaspengetahuanitudapatdievaluasi ?; Apaperbedaanantarapengetahuana priori (pengetahuanpra-pengalaman) denganpengetahuana post priori (pengetahuanpurnapengalaman) ?; Apaperbedaandiantara: kepercayaan, pengetahuan, pendapat, fakta, kenyataan, kesalahan, imaginasi, gagasan, kebenaran, peluang, kepastian ?

  9. ILMU KAJIAN LINGKUNGAN AspekEpistemologi IKL lazimnyadisebutdengan “metodeilmiah”.  Metodeilmiahdalam IKL merupakanprosedursistematikdalammendapatkanpengetahuanilmiah. Syarat-syarat yang harusdipenuhi agar suatupengetahuandapatdisebutilmutercantumdalamapa yang dinamakandenganmetodeilmiah. Langkahdalamepistemologi IKL antara lain berpikirdeduktifdaninduktif. Berpikirdeduktifmemberikansifat yang rasionalkepadapengetahuanilmiahdanbersifatkonsistendenganpengetahuan yang telahdikumpulkansebelumnya. Secarasistematikdankumulatifpengetahuanilmiahdisusunsetahapdemisetahapdenganmenyusunargumentasimengenaisesuatu yang baruberdasarkanpengetahuan yang telahada. Secarakonsistendankoherenmakailmumencobamemberikanpenjelasan yang rasionalkepadaobjek yang beradadalamfokuspenelaahan IKL. Penjelasan yang bersifatrasionalinidengankriteriakebenarankoherensitidakmemberikankesimpulan yang bersifat final, sebabsesuaidenganhakikatrasionalisme yang bersifatpluralistik, makadimungkinkandisusunnyaberbagaipenjelasanterhadapsuatuobjekanalisistertentu. .

  10. ILMU KAJIAN LINGKUNGAN Proseskegiatanilmiahdapatdimulaiketikamahasiswamengamatisesuatuobyekpenelitiannya. Mengapamahasiswamengamatiataumemperhatikansesuatu ?; Hal iniberartimahasiswatersebutmenghadapi (ataumempunyai) “masalahataukesukaran” yang dirasakanpadasaatdiamenemukansesuatudalampengalamannya yang menimbulkanpertanyaan. Pertanyaaninitimbuldisebabkanolehadanyakontakmanusiadenganduniaempiris yang menimbulkanberbagairagampermasalahan. Dengandemikiandapatdiartikanbahwakalau “adamasalahbaru” ,  makadimulailahprosesberpifirbaru  ; dankarenamasalahiniberasaldariduniaempiris, makaprosesberpikirtersebutdiarahkanpadapengamatanobjekempiris. Masalahataupertanyaansepertiinilah yang kemudiandisebut “masalahpenelitian” atau “pertanyaanpenelitian”.

  11. ILMU KAJIAN LINGKUNGAN Alurberpikir yang tercakupdalammetodeilmiahdapatdijabarkandalambeberapalangkah yang mencerminkantahap-tahapdalamkegiatanilmiah. Kerangkaberpikirilmiah yang berintikanproseslogico-hypothetico-verifikasiinipadadasarnyaterdiridarilangkah-langkahsebagaiberikut : Perumusanmasalah yang merupakanpertanyaanmengenaiobjekempiris “system lingkunganhidup” yang jelasbatas-batasnyasertadapatdiidentifikasikanfaktor-faktordankomponen-komponen yang adadidalamnya; Penyusunankerangkaberpikirdalampengajuanhipotesis yang merupakanargumentasi yang menjelaskanhubungan yang mungkinterdapatantaraberbagaifaktor yang salingmengkaitdanmembentukkonstelasipermasalahanpenelitian. Kerangkaberpikirinidisusunsecararasionalberdasarkanpremis-premisilmiah yang telahterujikebenarannyadenganmemperhatikanfaktor-faktorempiris yang relevandenganpermasalahanpenelitian; dan Perumusanhipotesis yang merupakanpengumpulanfakta-fakta yang relevandenganhipotesis yang diajukanuntukmemperlihatkanapakahterdapatfakta-fakta yang mendukunghipotesistersebutatautidak. Penarikankesimpulan yang merupakanpenilaianapakahsebuahhipotesis yang diajukanituditolakatauditerima. Sekiranyadalamprosespengujianterdapatfakta yang cukup yang mendukunghipotesismakahipotesisituditerima. Sebaliknyasekiranyadalamprosespengujiantidakterdapatfakta yang cukupmendukunghipoteismakahipotesisituditolak. .

  12. ILMU KAJIAN LINGKUNGAN Dalam IKL, kegiatan-kegiatankajianilmiahnyaselainuntukmengembangkan IPTEK yang ada, diharapkanjugaberorientasipada “problem solving masalahrealitaslingkungasnhidup. Problem solving merupakansuatuprosesintelektualdalammenemukanmasalahdanmemecahkanberdasarkan data daninformasi yang akurat, sehinggadapatdiambilkesimpulan yang tepatdancermat. Problem solving jugamerupakansuatupendekatandengancara problem identifikationhinggaketahap synthesis; kemudiananalisismasalahhinggamencapaitahapaplikasinya; selajutnyakomprehensionuntukmendapatkanalternatifsolusidalampenyelesaianmasalah. Problem solving merupakantaraf yang harusdianalisisdengancaramemahamisejumlahdisiplinilmu yang relevandanketrampilan-ketrampilan yang terkait. Dengandemikian yang dimaksuddengan problem solving dalampenelitianadalahhasilkajianterhadapsatumasalah-penelitiandapatmenghasilkanbanyak alternative jawaban yang realistik.

  13. ILMU KAJIAN LINGKUNGAN Tigalangkahpentingdalam problem-solving adalah: Mengidentifikasimasalahsecaratepat. Secarakonseptualsuatumasalah (M) didefinisikansebagaikesenjanganatau gap antaraKinerja actual dan target kinerja (T) yang diharapkan, sehinggasecarasimbolikdapatdituliskanbersamaan; M = T – A. Menentukansumberdanakarpenybabdarimasalah, misalnyadenganmetode Fish-Bone analysis atau Root Cause analysis (RCA). Suatusolusimasalah yang efektif, apabilakitaberhasilmenemukansumber-sumberdanakar-akarmasalah, kemudianmengambiltindakanuntukmenghilangkanmasalah-masalahtersebut. Menyusunalternatifsolusimasalahsecaraefektifdanefisien.

  14. ILMU KAJIAN LINGKUNGAN Langkah-langkahmencarialternatifsolusi yang efektifdanefisienyaitu: Mendefinisikan alternative solusisecaratertulis Membangun diagram sebabakibat yang dimodifikasiuntukmendefinisikan : (a) akarpenyebabdarimasalahitu, (b) penyebab-penyebab yang tidakdapatdikendalikan, namundapatdiperkirakan Setiapakarpenyebabdarimasalahdimasuskkankedalam diagram sebabakibat; sedangkanpenyebab yang tidakdapatdiperkirakan, didaftarkansecaratersendiri Mendefiisikanalternatifsolusi yang efektifdenganmemperhatikandanmempertimbangkan: (a) pencegahanterulangataumunculkembalipenyebab –penyebabitu, (b) alternative tindakan yang diambilharusterkendali, dan (c) memenuhitujuandan target yang ditetapkan. Menerapkanatauimplementasi alternative solusi yang diajukan.

  15. ILMU KAJIAN LINGKUNGAN Metode problem solving inimenekankanpadapenemuandanpemecahanmasalahsecaraberkelanjutan. Kelebihanmetodeinimendorongmahasiswauntukberpikirsecarailmiah, praktis, intuitifdanbekerjaatasdasarinisiatifsendiri, menumbuhkansikapobjektif, jujurdanterbuka. Sedangkankelemahannyamemerlukanwaktu yang cukup lama, tidaksemuamaterikajianmemerlukanperencanaan yang teraturdanmatang, dantidakefektifbagimahasiswa yang pasif.

  16. ILMU KAJIAN LINGKUNGAN MIXED-METHODOLOGY IlmuKajianLingkunganmempunyailingkupkajian yang luas, sehinggamemerlukanberagammetode-metodeilmiahsesuaidengandisiplinilmu yang relevan. Seringkalidiperlukanpenggabunganbeberapametodeilmiah yang sinergistikdalamsuatu “Mixed-methodology” atau “mixed research method”. Akhir-akhirinimunculkecenderunganbaruuntukmenggunakanduametodologipenelitian, kuantitatifdankualitatifdalamsatupenelitian. Kecenderunganinitentunyadidasariolehkeinginanuntukmenghadirkanhasilpenelitian yang mencukupiterhadapkepentinganpenjelasandanpemahaman yang lebihkomprehensif. Penggabunganduametodeilmiahtersebuttidakberartikeduanyadicampur-aduksembarangan, sebabkeduametodeinisecaraontologis, epistemologisdanaksiologismemangberbeda.

  17. ILMU KAJIAN LINGKUNGAN Penggabungankeduametodeilmiahtersebutharusdilakukansecaraberurutanterintegrasi, misalnyametodekuantitatifdulubarukemudiandilanjutkandenganmetodekualitatif, disebutsebagaiexplanatory research design;ataumetodekualitatifdulubarukemudiandilanjutkandenganmetodekuantitatif, disebutexploratory research design. Design penelitianbiasanyadiartikansebagaiprosedurpengumpulan data, analisis data, interpretasidanpelaporan data dalamsuatupenelitian. Desainpenelitianmerupakansebagiansajadarimetodepenelitian. “Mixed Research Method” lebihmerupakandesain-risetdalamsuatumetodepenelitian.

  18. ILMU KAJIAN LINGKUNGAN • Explanatory Research Design • Di dalam explanatory research design, maka yang perludiperhatikanadalahbagaimanaseorangpenelitimelakukanpenelitiankuantitatifterlebihdahuludansetelahselesaimelakukannyamakadilanjutkandenganmelakukanpenelitiankualitatifterhadapsesuatu yang dianggapsangatmemerlukanpenggambaransecaralebihmendalam. • Secaraprosedural, makaDesainRisetEksplanatoriadalahsebagaiberikut: • Pengumpulan data Kuantitatif • Analisis data Kuantitatif • PembuktianKuantitatif • Melakukanidentifikasipembuktianuntuktindaklanjut • Koleksi data kualitatif • Analisis data kualitatif • PembuktianKualitatif • InterpretasiKuantitatitifdanKualitatif.

  19. ILMU KAJIAN LINGKUNGAN • Exploratory Research Design • Di dalamdesainpenelitianeksploratori, makapenelitiakanmelakukanpenelitiandenganmengumpulkan data kualitatifterlebihdahuludankemudianditindaklanjutidenganpenelitiankuantitatif. • Penelitiankualitatifakanmenghasilkanrumusan-rumusanproposisidankemudiandiujidenganpenelitiankuantitatif. • Secaraproseduraladalahsebagaiberikut: • Pengumpulan data kualitatif • Analisis data kualitatif • Pembuktiansecarakualitatif • Pengembangan instrument kuantitatif • Pengumpulan data kuantitatif • Analisis data kuantitatif • Pembuktiansecarakuantitatif • Analisiskualitatifdankuantitatif.

  20. ILMU KAJIAN LINGKUNGAN • Triangulation design: Data Transformation Model • Untukpenelitian yang menggunakandesaintriangulasi yang bermodeltransformasi data, makadilakukandenganprosedursebagaiberikut: • Pengumpulan data kuantitatif • Analisis data kuantitatif • Pengumpulan data kualitatif • Analisis data kualitatif • Transformasi data kualitatifkekuantitatif • Membandingkandanmengkorelasikandua set data • Interpretasiberdasar data kuantitatifdankualitatif. • Adabanyakcontoh model mixed  methodologydidalamliteraturIlmuKajianLingkungan.

  21. ILMU KAJIAN LINGKUNGAN .AksiologiIlmuKajianLingkungan Aksiologiberasaldarikata “axios” yaknidaribahasaYunani yang berarti “nilai” dan “logos” yang berarti “teori”. Aksiologidiartikansebagainilai-nilai (manfaat) yang berkaitandengankegunaandaripengetahuan yang diperoleh. Aksiologimembahastentangnilai (manfaat) suatupengetahuandanhasil-hasilkajiannya, nilaidarisesuatutergantungpadatujuannya. Sehinggapembahasantentangnilaipengetahuantidakdapatdipisahkandaritujuannya. Semuapengetahuanmemilikitujuanobyektif. Tujuandari IKL adalahuntukmendapatkankebenarantentanghasil-hasilkajianlingkungan. Kebenaran yang didapatkandarikajianlingkungantentusajadimanfaatkanuntukmensolusi, mengelola, memperbaikiataumelestarikanlingkunganhidup.

  22. ILMU KAJIAN LINGKUNGAN • DalamEncyclopedia of  philosophydijelaskanbahwaaksiologidisamakandenganvalue danvaluation. • Adatigabentukvaluedanvaluation, yaitu : • Nilai,  dalamartiabstrak-sempit “menyatakansesuatu  yang baik, menarik, danbagus”, sedangkandalamartiluas “merupakankewajiban, kebenarandankesucian”.  Dalamkaitanini, aksiologisebagaibagiandarietika, alatuntukmencapaitujuan. • Nilaisebagaikatabendakonkret, seringkalidipakaiuntukmerujukkepadasesuatu yang bernilai, sepertinilainya, nilaidia, dansistemnilai. Kemudiandipakaiuntukapa-apahal-hal yang memilikinilaiataubernilaiitu. • Nilai, sebagaikatakerja “valuasi”, mengandungmakna “menilai, memberinilaidandinilai”. Menilaisamadenganevaluasi, danbiasanyadigunakanuntukmenilaiperbuatan, termasukkegiatandankaryailmiah. “Menilai” mempunyaiduamakna, yaitu “menghargai” dan “mengevalusi”.

  23. ILMU KAJIAN LINGKUNGAN Aspekaksiologi IKL jugamempunyaibeberapapertanyaan:   Untukapapengetahuanilmiah IKL itudigunakan? Bagaimanakaitanantaracarapenggunaanpengetahuanilmiah  IKL dengankaidah-kaidah moral? Bagaimanapenentuanobjek IKL yang ditelaahberdasarkanpilihan-pilihan moral? Bagaimanakaitanmetodeilmiah IKL yang digunakandengannorma-norma moral danprofesional?

  24. ILMU KAJIAN LINGKUNGAN Nilai-nilai yang harusmelekatpadalulusan PDIKL: Nilaiteori: lulusan PDIKL dalamkaitannyadengannilaiteoridicirikanolehcaraberpikirrasional, orientasinyapadailmudanteknologi, sertaterbukaterhadapide-idedanpengalamanbaru (open mind). Nilaisosial : dalamkaitannyadengannilaisosial, lulusan PDIKL dicirikanolehsikapmenghargaiprofesionalisasi, menghargaiprestasi, bersikappositifterhadappermasalahandunianyata, danmenghargaihak-hakasasisesamamakhlukhidup; Nilaiekonomi : dalamkaitannyadengannilaiekonomi, lulusan PDIKL dicirikanolehtingkatproduktivitas yang tinggi, efisienmenghargaiwaktu, terorganisasirdalamperilaku, danpenuhperhitungan; Nilaipengambilankeputusan: Lulusan PDIKL dalamkaitannyadengannilaiinidicirikanolehsikapdemokratisdalamkehidupannyabermasyarakat, dankeputusan yang diambilberdasarkanpadapertimbanganpribadi yang mendalam; NilaiReligi: dalamhubungannyadengannilai agama, lulusan PDIKL dicirikanolehsikapnya yang tidakfatalistik, analitis, penalarandaninovatif.

  25. ENVIRONMENTAL SCIENCE Environmental science is the study of interactions among physical, chemical, and biological components of the environment. It is an interdisciplinary science overlapping the categories in Natural sciences, Engineering sciences and Social sciences. In nature, Environmental science focuses on pollution and degradation of the environment related to human activities and their impact on biodiversity and sustainability. As an interdisciplinary field, environmental science also applies knowledge from economics, law and social sciences. It can be applied to cyberspace environment also.

  26. ENVIRONMENTAL SCIENCE In nature, Physics is used to understand the flux of material and energy interaction and construct mathematical models of environmental phenomena. Chemistry is applied to understand the molecular interactions among natural systems. Biology is fundamental to describing the effects within the plant and animal kingdoms.

  27. ENVIRONMENTAL SCIENCE Environmental science came alive as a substantive, active field of scientific investigation in the 1960s and 1970s. This was driven by the need for a large multi-disciplined team to analyze complex environmental problems, the arrival of substantive environmental laws requiring specific environmental protocols of investigation, and growing public awareness of a need for action in addressing environmental problems.

  28. ENVIRONMENTAL SCIENCE Environmental science encompasses issues such as climate change, conservation, biodiversity, groundwater and soil contamination, use of natural resources, waste management, sustainable development, air pollution and noise pollution. Due to the interdisciplinary nature of environmental science, teams of professionals commonly work together to conduct environmental research or to produce Environmental Impact Statements, as required by the National Environmental Policy or under state laws. Other professional organizations engender work in environmental science and aid in communication among the diverse sciences.

  29. ENVIRONMENTAL SCIENCE SUB-CATEGORIES Atmospheric sciences examines the new phenomenology of the Earth's gaseous outer layer with emphasis upon interrelation to other systems. Atmospheric sciences comprises meteorological studies, greenhouse gas phenomena, atmospheric dispersion modeling of airborne contaminants, sound propagation phenomena related to noise pollution, and even light pollution.

  30. ENVIRONMENTAL SCIENCE Taking the example of the global warming phenomena, physicists create computer models of atmospheric circulation and infra-red radiation transmission, chemists examine the inventory of atmospheric chemicals and their reactions, biologists analyze the plant and animal contributions to carbon dioxide fluxes, and specialists such as meteorologists and oceanographers add additional breadth in understanding the atmospheric dynamics.

  31. ECOLOGY STUDIES Ecology studies typically analyze the dynamics among an interrelated set of populations, or a population and some aspect of its environment. These studies could address endangered species, predator/prey interactions, habitat integrity, effects upon populations by environmental contaminants, or impact analysis of proposed land development upon species viability.

  32. INTERDISCIPLINARY ANALYSIS An interdisciplinary analysis of an ecological system which is being impacted by one or more stressors might include several related environmental science fields. For example one might examine an estuarine setting where a proposed industrial development could impact certain species by water pollution and air pollution. For this study biologists would describe the flora and fauna, chemists would analyze the transport of water pollutants to the marsh, physicists would calculate air pollution emissions and geologists would assist in understanding the marsh soils and bay muds.

  33. ENVIRONMENTAL CHEMISTRY Environmental chemistry is the study of chemical alterations in the environment. Principal areas of study include soil contamination and water pollution. The topics of analysis involve chemical degradation in the environment, multi-phase transport of chemicals (for example, evaporation of a solvent containing lake to yield solvent as an air pollutant), and chemical effects upon biota.

  34. COMPUTER MODEL As an example study, consider the case of a leaking solvent tank which has entered the soil upgradient of a habitat of an endangered species of amphibian. Physicists would develop a computer model to understand the extent of soil contamination and subsurface transport of solvent, chemists would analyze the molecular bonding of the solvent to the specific soil type and biologists would study the impacts upon soil arthropods, plants and ultimately pond dwelling copepods who are the food of the endangered amphibian.

  35. GEO-SCIENCE Geosciences includes environmental geology, environmental soil science, volcanic phenomena and evolution of the earth's crust. In some classification systems it can also embrace hydrology including oceanography. As an example study of soils erosion, calculations would be made of surface runoff by soil scientists. Hydrologists would assist in examining sediment transport in overland flow. Physicists would contribute by assessing the changes in light transmission in the receiving waters. Biologists would analyze subsequent impacts to aquatic flora and fauna from increases in water turbidity.

  36. TERMINOLOGI "Environmental science" and "ecology" are different fields of study, although there is some overlap due to the multidisciplinary nature of environmental science. Ecologyis the study of the interrealtions of living organisms, whether at the population, community, or ecosystem level. In contrast, environmental science is a broad area of study including diverse areas such as meteorology, atmospheric chemistry, soil chemistry, water chemistry, pollution studies, and biological responses of systems to anthropogenic influence.

  37. ENVIRONMENTAL STUDIES Environmental studies is the academic field which systematically studies human interaction with the environment. It is a broad interdisciplinary field of study that includes the natural environment, built environment, and the sets of relationships between them.

  38. ENVIRONMENTAL STUDIES Environmental studies, encompasses study in the basic principles of learning of the subjects, such as: Kebijakan, politik, hukum, ekonomi, sociologidanaspek-sosial, perencanaan, pencemaran , Sumberdayaalam, dan Interaksimanusiadanlingkungansekitarnya.

  39. ENVIRONMENTAL STUDIES An interdisciplinary field is a field of study that crosses traditional boundaries between academic disciplines or schools of thought, as new needs and professions have emerged. Originally the term interdisciplinary is applied within education and training pedagogies to describe studies that use methods and insights of several established disciplines or traditional fields of study.

  40. ENVIRONMENTAL PROBLEMS Current environmental problems have evolved into a complex set of interdisciplinary issues involving ecological, political, economic, social, as well as physical and biological considerations.

  41. ENVIRONMENTAL STUDIES Modern environmental studies must include the study of the urban environment as well as the natural environment. Environmental studies encompasses several fields. Environmental studies is a distinct from ecological science and environmental science.

  42. Interdisciplinary research has a collaborative focus and blends and integrates research between disciplines. Researchers from two or more disciplines work together and create a shared discourse about the research problem. Sometimes this offers a vantage point from which to interrogate the core assumptions of a discipline and to trace or even redraw its boundaries. Recent decades have seen the birth of 'interdisciplines – such as ecological economics and climate adaptation – where an interdisciplinary research project has consolidated to the point of creating a new discipline. Interdisciplinarity involves researchers, students, and teachers in the goals of connecting and integrating several academic schools of thought, professions, or technologies -- along with their specific perspectives -- in the pursuit of a common task. Diunduhdari: http://www.sustainable.unimelb.edu.au/content/pages/what-interdisciplinary-research …….. 26/12/2012

  43. INTERDISCIPLINARY ENVIRONMENTAL STUDIES "Interdisciplinary studies" is an academic program or process seeking to synthesize broad perspectives, knowledge, skills, interconnections, and epistemology in an educational setting. Interdisciplinary programs may be founded in order to facilitate the study of subjects which have some coherence, but which cannot be adequately understood from a single disciplinary perspective (for example, women's studies or medieval studies). More rarely, and at a more advanced level, interdisciplinarity may itself become the focus of study, in a critique of institutionalized disciplines' ways of segmenting knowledge.

  44. IlmuLingkungan : An interdisciplinary academic field that integrates physical and biological sciences (including physics, chemistry, biology, soil science, geology, and geography) to the study of the environment, and the solution of environmental problems. Environmental science provides an integrated, quantitative, and interdisciplinary approach to the study of environmental systems.

  45. ENVIRONMENTAL ISSUES Environmental scientists work on subjects like the understanding of earth processes, evaluating alternative energy systems, pollution control and mitigation, natural resource management, and the effects of global climate change. Environmental issues almost always include an interaction of physical, chemical, and biological processes. Environmental scientists bring a systems approach to the analysis of environmental problems. Key elements of an effective environmental scientist include the ability to relate space and time relationships as well as quantitative analysis.

  46. Lintas Disiplin Ilmu multidisciplinary - researchers in separate disciplines work independently within their own disciplinary perspective, to address a common problem interdisciplinary - researchers work jointly, but from each of their respective disciplinary perspectives, to address a common problem transdisciplinary - researchers work jointly using a shared conceptual framework that draws together discipline-specific theories, concepts, and approaches, to address a common problem Firm boundaries (Rosenfield, 1992) Permeable boundaries No or blurred boundaries Source: Dan Stokols, 2004

  47. Interdisciplinary Starts with disciplines and looks for lines of interest that connect them. • Transdisciplinary Starts with complex problems and looks for new conceptualizations that transform understanding of theory and practice.

  48. Arguments for Transdisciplinarity • The problems we face transcend the disciplinary knowledge we practice. • Universities should be communities of scholars – incubators and testing laboratories of ideas – not confederations of turfdoms. • It’s not either/or! We need disciplinary, interdisciplinary, ANDtransdisciplinary programs in Higher Education.

  49. A Cautionary Tale:The Interdisciplinary Program Builder The captain of the javelin team who won the “toss” and elected to receive.

  50. Advantages of Transdisciplinary Collaboration Greater Explanatory Power Increased Capacity for Synthesis (not just analysis) Better Integration of Science, Management, and Policy Methodological Pluralism Promotes Coupling of Models Builds Foresight Capacity

More Related