1 / 3

PENGELOLAAN LANSKAP

KAWASAN PESISIR. PENGELOLAAN LANSKAP. Wilayah pesisir. Daerah pantai,. . KAWASAN PESISIR. merupakan jalur saling pengaruh antara lingkungan daratan dan lingkungan lautan. Indonesia. Negara kepulauan dengan. . panjang garis pantai. 81 000 km. Prof. Dr. Ir. Hadi Susilo Arifin, M.S.

Download Presentation

PENGELOLAAN LANSKAP

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. KAWASAN PESISIR PENGELOLAAN LANSKAP Wilayah pesisir Daerah pantai,  KAWASAN PESISIR merupakan jalur saling pengaruh antara lingkungan daratan dan lingkungan lautan. Indonesia Negara kepulauan dengan  panjang garis pantai 81 000 km. Prof. Dr. Ir. Hadi Susilo Arifin, M.S. Garis pantai yang sekarang ada hampir  Ps Arsitektur Lanskap Program Pascasarajana IPB Konfigurasi pantai dipengaruhi oleh: Faktor alam:  endapan hasil erosi sungai  endapan lahar gunung berapi  gerakan kulit bumi  erosi akibat hantaman gelombang laut Faktor manusia: semuanya disebabkan karena naiknya muka laut akibat mencairnya es pada masa silam. DAERAH PANTAI : BATASAN DAERAH PANTAI Vegetasi Bangunan Jalan Muka laut tinggi Muka laut rata-rata PANTAI Muka laut rendah PESISIR PANTAI LAUT  Pembabatan tanaman pelindung pantai  Penggalian material di kawasan pesisir  Pembuatan bangunan di daerah pengaruh keseimbangan pantai SEMPADAN PANTAI PESISIR DARAT Faktor dari Daratan Faktor Dominan yang Berpengaruh pada Perubahan Pantai : ~ stabilitas garis pantai Suplai material pembentuk garis pantai dari hulu, melalui jaringan sungai diendapkan di dataran pantai sedimen tergantung pada intensitas dan lamanya hujan turun, kelandaian lereng, kerapatan vegetasi   pada DAS, dan tingkat ketahanan material pembentuk lahan terhadap erosi. Faktor dari Daratan  Faktor dari Lautan Faktor Biotik Suplai sedimen dapat bertambah akibat: aktivitas gunung berapi, longsoran tebing, penggundulan hutan, dan “run off” akibat berkurangnya daya serap    lahan. Peningkatan suplai sedimen oleh sungai menghasilkan pantai akresi. Suplai sedimen dapat berkurang akibat: pembangunan waduk, bendung, banjir kanal dan penambangan di alur sungai. Pengurangan suplai sedimen menyebabkan erosi garis pantai. 

  2. Faktor dari Lautan Faktor biotik Perubahan garis pantai tergantung pada: Proses biologi memainkan peranan  penting pada pembentukan garis pantai.  Tumbuhan pantai amat menunjang untuk  Energi dari angin yang menghasilkan ge- lombang meredam energi gelombang yang  Tingkat pasang surut yang bekerja sepan- menerpa kawasan pantai. jang garis pantai Penambangan karang pantai dan Tsunami gelombang luar biasa yang penggundul-an vegetasi pantai terjadi secara mendadak akibat terjadinya mengganggu stabilitas akan mundur akibat erosi. garis pantai topan/ badai/gempa bumi. Pendekatan Teknis Untuk Perlindungan dan Pengamanan Daerah Pantai EKOSISTEM MANGROVE Pembuatan tembok laut atau “revetment” untuk melindungi dan memperkuat pantai bagian darat terhadap erosi akibat gempuran gelombang dan arus. Pembuatan krib tegak lurus pantai untuk mengurangi laju angkutan sedimen sejajar pantai yang menyebabkan erosi pantai. Pembuatan bangunan pemecah gelombang sejajar pantai atau Hutan mangrove salah satu formasi hutan yang tumbuh di kawasan pesisir    pulau tiruan untuk mengurangi energi gelombang yang menyeret sedimen baik arah sejajar maupun arah tegak lurus pantai. Penambahan suplai sedimen pada pantai yang tererosi, sehingga sedimen pada pantai yang diangkut dari pantai tersebut dapat diimbangi. Wisata pantai berpasir bentuk garis pantai dikombinasikan dengan pembuatan bangunan kendali. Tumbuh pada pantai-pantai terlindung yang berlumpur, delta, muara sungai besar, laguna dan teluk yang terlindung.  Penghijauan daerah pantai mengurangi laju erosi karena akar  tanaman pantai cukup kuat meredam arus dan gelombang yang menerjang pantai. Manajemen Hutan Rekreasi Mangrove Dunia: 170 000 km2 (ISME, 1992) Indonesia: 3,8 juta ha, di Sumatera,   Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Papua Menginventarisasi komponen-komponen  ekosistem mangrove. Menentukan dan mengetahui karakterisitik komponen ekosistem mangrove yang akan dikelola secara intensif untuk menarik perhatian pengunjung. (BADAN INTAG, 1993) Terbesar di dunia (FAO, 1982)  Menentukan alternatif tujuan pengelolaan hutan rekreasi mangrove Menentukan dan mengembangkan teknik   Ekosistem mangrove unik, karena mencakup ekosistem daratan dan akuatik.  untuk mencapai tujuan pengelolaan yang ditetapkan.

  3. Pengelolaan Hutan Rekreasi Mangrove Alternatif Tujuan Harus konsisten dengan Rencana  Pengelola-an Hutan Mangrove dan Kawasan Pesisir Nasional Konservasi ekosistem secara keseluruhan Komponen-komponen ekosistem tertentu   (ex. habitat untuk burung,buaya,fishing, etc.). Teknik Pengelolaan Hutan Rekreasi Mang- rove: Taman Nasional, Hutan Wisata, Ta-  Atraksi adat-istiadat penduduk setempat yang memanfaatkan mangrove sebagai penopang utama kelangsungan hidupnya. Bentuk-bentuk pemanfaatan mangrove (land use) yang dikelola secara rasional pertambakan, penebangan, etc.   man, Cagar Alam, etc. Manajemen ~ Daya Dukung Manajer profesional bio-fisik, sosek. Bio-fisik: Keanekaragaman hayati dan lanskap, je-nis langka dan eksotik, kondisi iklim dan tanah, ke-unikan s.d. tk. Nasional/regional/ internasional. Struktur tegakan hutan, frekuensi lama penggenang-an, dinamika populasi dan perilaku satwa. Sosial-ekonomi:Aksesibilitas terhadap lokasi re-kreasi melalui sarana angkutan darat/air, kedekatan dengan tempat tinggal penduduk, Untuk pengembangan rekreasi pantai/hutan mangrove harus dipertimbangkan DD, meli- puti faktor-faktor: Frekuensi kunjungan, In- tensitas kunjungan, Waktu kunjungan, Tole- ransi/kepekaan ekosistem. Menentukan: Kapasitas pengunjung, Peng- embangan akomodasi/fasilitas     aksesibilitas di da-lam hutan, tingkat pendidikan, kesadaran, penda-patan dan lapanganan kerja penduduk, karakteristik calon pengunjung, dll. Penggunaan Kawasan Pesisir Dampak pariwisata bahari Hutan, kegiatan pertanian, perkampungan nelayan, resor pemukiman, hotel dan rekreasi. Wisata bahari: Beach-huts/bungalows, Beach-hotel, Beach-resort. Coastal-resort. Island- resort Ecotourism (?) pariwisata alam ~ pendidik- an dan penelitian: Bunaken, P. Menjangan, Kepulauan Seribu.    Dampak (+) dan (-) Dampak lansung dan tidak langsung Dampak jangka pendek / panjang Dampak (-) pembangunan hotel dan gedung yang terlalu dekat dengan garis pantai erosi pantai serius di Kuta, Sanur, Nusa Dua dan Candi Dasa. Pengambilan batu karang. Buangan limbah cair dan padat.    

More Related