1 / 6

MK PENGELOLAAN LANSKAP Secara global, masalah lingkungan disebabkan oleh 4 faktor utama, yaitu :

MK PENGELOLAAN LANSKAP Secara global, masalah lingkungan disebabkan oleh 4 faktor utama, yaitu :. Pertambahan penduduk yang cepat Polusi Pemanfaatan SDA yang berlebihan Menurunnya etika dengan perlahan. 1. 2. 3. 4. terhadap lahan Prof. Dr. Ir. Hadi Susilo Arifin, MS

Download Presentation

MK PENGELOLAAN LANSKAP Secara global, masalah lingkungan disebabkan oleh 4 faktor utama, yaitu :

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. MK PENGELOLAAN LANSKAP Secara global, masalah lingkungan disebabkan oleh 4 faktor utama, yaitu : Pertambahan penduduk yang cepat Polusi Pemanfaatan SDA yang berlebihan Menurunnya etika dengan perlahan 1. 2. 3. 4. terhadap lahan Prof. Dr. Ir. Hadi Susilo Arifin, MS M.K. PENGELOLAAN LANSKAP (ARL 412) DEPARTEMEN ARSITEKTUR LANSKAP FAPERTA – IPB 2009 Dampak pada kebutuhan pemukiman :  Penyediaan pemukiman semakin sulit akibat urbanisasi  Pembangunan fisik ~ kota timbulnya slum area  Area pemukiman menggeser lahan pertanian  Air dan udara bersih semakin sulit, Pengelolaan sebagai pemecahan problem:  Kampoong Improvement Project, contoh : Surabaya, Proyek Husni Thamrin, juga di Bandung  Migrasi penduduk ditekan  Kesempatan kerja diperluas  Perluasan prasarana di pedesaan  Penanganan sampah dan buangan serta daur ulangnya  Peraturan-peraturan  Kontrol lintas sektoral penetrasi air terhambat, sampah . HUBUNGAN MANUSIA DAN LANSKAP Interelasi manusia dan lanskap sangat kompleks. Manusia (cara hidupnya) dipengaruhi oleh lingkungan / lanskap, dan pada saat yang sama aktivitas manusia akan mempengaruhi karakter lanskap tersebut. Landscape dan lingkungan sebagai sumber daya land uses: actual potential Manusia ingin memperoleh penggunaan terbaik. Perubahan lanskap sangat dipengaruhi oleh : - Karakter lahan - Karakter masyarakat manusia Unsur-unsur lingkungan pada suatu lanskap :  Cuaca dan iklim  Air  Bentuk lahan  Tipe batuan  Jenis tanah  Vegetasi = alami dan pertanian  Fauna = satwa liar dan domestikasi Pengelolaan pemukiman, dipengaruhi oleh sistem pemilikan lahan :  Pemilikan : pribadi, bersama  Sistem pewarisan  Sewa : tipe lahan, lamanya, sistem/cara 1

  2. MK PENGELOLAAN LANSKAP EVALUASI LAHAN UNTUK PEMUKIMAN Settlement = pemukiman dan infrastrukturnya. Infrastruktur dalam suatu pemukiman:  Sarana pendidikan  Pertokoan/pasar  Transportasi/terminal  Sarana jasa penyuluhan  Jasa finansial  Sarana administrasi Beberapa infrastruktur, bisa saja berada diluar settlement:  Jalur transportasi  Waduk, reservoir, canal SETTLEMENT Berarti: Suatu proses dimana manusia menetap pada suatu area Hasil dari proses tersebut.  Merupakan suatu sumber informasi tentang manusia dan aktivitasnya dalam suatu habitat  Pola settlement mencerminkan pola distribusi dan kerapatan populasi  Ukuran settlement dapat dijadikan indikasi jumlah penduduknya.  Settlement tidak hanya sekedar berarti sebagai tempat tinggal manusia  Tujuannya : tidak hanya memenuhi kebutuhan tempat tinggal dan tempat kerja, tetapi juga memenuhi fasilitas jasa, komunikasi, pendidikan dan rekreasi. ex : Settlement sebagai jenis penggunaan lahan Batasan sebagai LUT, apa yang dihasilkan, apa yang dibutuhkan, apa pembatas-pembatasnya ? Kualitas lahan yang harus diperhatikan:  Ketersediaan sumber air minum  Drainase  Konfigurasi terrain  Kestabilan tanah  Ketersediaan bahan bangunan  Ketersediaan sumber energi : kayu bakar, dll.  Iklim mikro  Kesesuaian untuk areal pertanian  Aksesibility  Unit settlement ditentukan oleh jarak antara rumah, kriterianya adalah “hailing distance”, ± 150 m. Bentuk Settlement Dibedakan antara:  Dispersed settlement dan nucleated or concentrated settlement  Single settlement dan group settlement Derajat penyebaran settlement : C E = populasi di luar pusat N = jumlah settlements T = total populasi community Derajat Pemusatan-Penyebaran juga dapat diketahui dalam nilai per grid persegi C= E x N T 50 10 10  Pemusatan Tinggi : Seluruh populasi dalam suatu grid persegi terdapat dalam 1/10 area.  Penyebaran Total : Hanya 1/10 populasi dari satu grid persegi terdapat dalam 1/10 area. Site and Situation 10 100 50 10 10 10 500 10 100 250 10 10 10 100 10 100 10 100 10 AREA A AREA B  Site/Geotopological Position : Posisi settlement yang berhubungan dengan lingkungan terdekatnya yaitu relief, iklim, tanah, vegetasi, akses, air.  Situation/Geochorological Position : Posisi settlement yang berhubungan dengan lingkungan regionalnya. Pertanyaan : Mana yang lebih besar derajat penyebarannya ? 2

  3. MK PENGELOLAAN LANSKAP BENTUK SETTLEMENT Ukuran : Aspek Fisiognomi-Topografi Settlement terdiri dari:  Ukuran  Bentuk pengaturan bangunan  Teraturnya pengaturan bangunan  Settlement Tunggal  Settlement Kecil  Settlement Kecil-Sedang  Settlement Sedang  Settlement Besar  Settlement sgt Besar : 1 rumah : 2 – 20 rumah : s.d 500 penduduk : s.d 2000 penduduk : 2000 – 5000 penduduk : > 5000 penduduk  Kerapatan bangunan  Tipe bangunan: ukuran, tinggi, atap, material, dll. Kerapatan/Density Diukur berdasarkan jarak antara rumah-rumah sepanjang, yaitu : sangat jarang, jarang, rapat, sangat rapat, rapat-kompak. TIPE SETTLEMENT Pengaturan Bangunan: - single house - group house - complex (of groups) of houses PENGELOLAAN LANSKAP PERUMAHAN Baik rumah secara “single” ataupun kelompok Tata Ruang: zonasi ruang sesuai fungsi, sirkulasi, aksesibility, kesatuan antar ruang, hubungan antar ruang. Fungsi Ekologis: aspek resapan air, area penyangga, kesesuaian habitat, keanekaragaman flora dan fauna, pengendalian iklim mikro. Pemilihan Jenis Tanaman: untuk penghijauan, preferensi terhadap tumbuhan lokal sebagai identitas daerah, pelestarian dengan tanaman langka, pertimbangan estetika dan nilai ekonomi. Linear, plaza, settlement with an areal arrangement / a streetplan (cluster) Pemanfaatan Elemen Taman: untuk memperoleh efisiensi pendaur ulangan, dan aspek sosial budaya, tanaman, pagar, lampu, gazebo, dll. Kesehatan & Kebersihan: perencanaan drainase, penanganan limbah dan daur ulangnya, kesehatan tanaman. Keamanan: Pagar, cul-de-sac, tipe-tipe perumahan/apartment/condominium, kesesuaian lahan. Pemeliharaan: fisik & ideal, peningkatan kesuburan tanah. Pengelola: keluarga, kelompok keluarga, instansi pemerintah. 3

  4. MK PENGELOLAAN LANSKAP Standar Kebutuhan RTH untuk Umum (Simonds, 1983) IMENDAGRI NO.14, TAHUN 1988 Tentang Ruang Hijau Kota KDB pada house site 40 % maksimal Ratio ruang ter buka hijau, ruang terbangun 6 : 4 Kebutuhan RTH, standar perencanaan kawasan perumahan kota: SKBI – 2.3.51/thn 1987 (RTH: taman lingkungan & lapangan olah raga): a. 1250 m2 / 2500 penduduk (skala RW) b. 9000 m2 / 3000 penduduk (skala kelurahan) c. Jumlah (a) + (b) setara untuk skala SWP HIERARKI WILAYAH 1. Ketetanggaan 2. Komuniti 3. Kota 4. Wilayah KK/ WILAYAH 2500 10000 RTH (m2/jiwa) 12 20 40 80 BENTUK PERUMAHAN •Pekarangan, taman rumah •T. lingkungan skala kecil •Taman bermain •T. lingkungan skala besar •Lapangan olah raga •Koridor lingkungan •Termasuk RT ketetanggaan •Taman kota •Jalur hijau •Lapangan olah raga •Koridor, ad 2. •T. Rekreasi sekitar kota •Jalur lingkar kota •Hutan kota •Sawah/kebun •Ad 3. Pola Permukiman Perdesaan di Indonesia Tipologi: di P. Jawa & luar Jawa 2 tipe :- desa asli - desa transmigrasi pola pemukiman, pola pertanian dan tata guna lahan, penduduk, sosial, ekonomi, budaya ∽ berbeda Desa antara : Rumah panjang Ladang Tikul Batu  Kampung Bugis, Kampung Makassar, Kampung Madura  Kampung China Khek di Singkawang Pola lokasi ladang pada desa asli Dayak di Kalimantan Barat Proses Asimilasi Tipologi: desa di kaki gunung, desa di tepi sungai, desa di tepi pantai Sumber daya alam, aksesibilitas, pola pekerjaan PADUA KOMPLEKS Ladang & Kebun Houses HULU UMA SULING: NANGA HOVAT: - KAYAN - TYPE A - BUKAT - TYPE A PAGUNG: - KAYAN - TYPE A TELUK NAGA: - KAYAN Abandon Land, Kebun Tembawang 1/2 - 1 jam - TYPE A + B LUNG MITING: - KAYAN - TYPE A HILIR TG. KARANG: - KAYAN - TYPE B + C Ladang SEMANGKOK: - TAMAN - TYPE D Hutan NANGA SMABUS: - MALAY - TYPE B + C TYPE A Penyebaran Permukiman di DAS Mendalam Mosaik Lanskap Tipe A di DAS Mendalam 4

  5. MK PENGELOLAAN LANSKAP Kebun Pekarangan Houses Houses Tembawang, Abandon Land, Kebun Ladang Tembawang, Abandon Land, Kebun Hutan Ladang Hutan TYPE C Mosaik Lanskap Tipe C di DAS Mendalam TYPE B Mosaik Lanskap Tipe B di DAS Mendalam Kebun Long House Bentang Tembawang, Abandon Land, Kebun Ladang Hutan TYPE D Mosaik Lanskap Tipe D di DAS Mendalam Pemukiman dan Lahan Hutan Lindung Usaha I Lahan Usaha II Pusat Desa Pemukiman dan Pusat Desa Lahan Usaha I Lahan Usaha II Hutan Cadangan Desa Lamie Lahan kering/Darat Pola Desa Transmigrasi di Sei Telang, Lahan Pasang Surut 5

  6. MK PENGELOLAAN LANSKAP Pusat Desa Pekarangan Hutan Lindung Lahan Usaha I (a). Galudra Saluran Navigasi Legend settlement rice field dry field mixed garden forest forest garden railway village road Bandung-Bogor road (b). Mangunkerta N Lahan Usaha II Desa- desa di DAS Cianjur Desa-desa di Air Sugian Lahan Pasang Surut 0 1.5 km 0.5 1 (c). Selajambe TERIMAKASIH 6

More Related