1 / 63

Standar-Standar Internasional Bagi Aktivis Serikat Buruh MNC

Standar-Standar Internasional Bagi Aktivis Serikat Buruh MNC . ICEM/FNV Asia MNCs & Social Dialogue Yoon Hyowon ICEM project coordinator. Apa itu dialog sosial?. Apa arti dari Dialog? Percakapan yang bersifat informal, personal, pembicaraan individual .

ranee
Download Presentation

Standar-Standar Internasional Bagi Aktivis Serikat Buruh MNC

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Standar-Standar Internasional Bagi Aktivis Serikat Buruh MNC ICEM/FNV Asia MNCs & Social Dialogue Yoon Hyowon ICEM project coordinator

  2. Apa itu dialog sosial? • Apa arti dari Dialog? • Percakapan yang bersifat informal, personal, pembicaraan individual . • Dialog bersifat formal/resmi, organisasi/kelembagaan, pembicaraan kolektif. • Topik atau agenda dibutuhkan untuk dialog, akan tetapi topik dan agenda tidak diperlukan untuk sebuah percakapan. • Untuk mendapatkan topik atau agenda berarti menghasilkan kesimpulan atau akibat selama atau sesudah pembicaraan. • Ini berarti hasil dari sebuah dialog adalah paduan beberapa hasil dan akibat.

  3. Apa itu dialog sosial? • Terminologi dari dialog sosial dapat ditemukan, akan tetapi tidak dengan apa yang disebut dengan percakapan sosial. • ILO: dialog sosial adalah “segala bentuk dari negosiasi dan konsultasi terkait dengan beberapa isu tertentu, termasuk didalamnya berbagi informasi antara pekerja, pengusaha, dan pemerintah. • Dialog sosial bersifat formal, melembaga, dan perbincangan kolektif antara pekerja, pengusaha, pemerintah untuk bersepakat dalam informasi, Perjanjian Bersama , dan pembuatan kebijakan

  4. Apa itu dialog sosial? • Dialog sosial akan menghasilkan; • Perjanjian Kolektif • Partisipasi Pekerja dalam Managemen (Pembagian informasi dan konsultasi) • Partisipasi Pekerja dan Pengusaha dalam pembuatan kebijakan pemerintah • Kerjasama/situasi ekonomi perburuhan yang tenang didukung oleh serikat buruh yang kuat dan aktif.

  5. Standar-standar Internasional sebagai agenda dari dialog sosial • Untuk membangun dialog sosial dengan perusahaan dan pemerintah, kita harus mempunyai agenda atau topik. • Apa agenda atau topik yang tepat untuk menjalankan dialog sosial dalam relasi perburuhan? • Standar-standar Internasional dapat menjadi agenda dan topik bagi dialog sosial.

  6. Standar-standar Internasional bagi MNCs • Standar Utama Perburuhan ILO • Panduan OECD bagi MNC’s • Global Compact PBB • Perjanjian Global dengan MNCs

  7. Standar Dasar Perburuhan ILO

  8. Apa itu ILO • International Labor Organization • Sebuah lembaga PBB khusus untuk isu perburuhan. • Dibentuk pada tahun 1919 setelah PD I • Sebuah lembaga tripartit dengan posisi yang “sama” bagi partner sosial • Pemerintah, Pengusaha, Pekerja • 183 negara anggota • Konferensi Internasional ILO dilaksanakan setiap bulan Juni

  9. Apa Itu ILO • Peran utamanya untuk memformulasikan standar internasional melalui Konvensi & Rekomendasi berdasarkan hak-hak dasar buruh • Konvensi: mengikat secara hukum diratifikasi oleh negara anggota • Rekomendasi: aturan yang tidak mengikat • 189 Konvensiand 199 Rekomendasi

  10. Konvensi ILO • Konvensi ILO dan Rekomendasinya adalah hukum perburuhan internasional atau standar-standar perburuhan internasional. • Konvensi ILO terbagi dalam 24 area, yaitu; kebebasan berserikat, perundingan bersama, kerja paksa, pekerja anak, kesempatan dan perlakuan yang sama, konsultasi tripartit, administrasi perburuhan, pengawasan perburuhan, kebijakan ketenagakerjaan, promosi ketenagakerjaan, pelatihan kerja, keamanan kerja, kesejahteraan sosial, upah, jam kerja, kesehatan dan keselamatan kerja, kerja paruh waktu, dll.

  11. Ratifikasi oleh Negara(data Juli 2011) • India: 41 (4) • Indonesia: 18 (8) • Malaysia: 14 (5) • Thailand: 14 (5) • Vietnam: 18 (5) • Korea: 24 (4) • Brazil: 82 (7), China: 22 (4) • Perancis: 102 (8) • Jerman: 73 (8) • Jepang: 41 (6) • Belanda: 82 (8) • Saudi Arabia: No Data (5) • Singapura: 21 (5) • Afrika Selatan: 20 (8) • Swedia: 77 (8), Inggris: 68 (8) • Amerika: 14 (2) • Myanmar: 19 (2), Somalia: 12 (3) • Afghanistan: 19 (3) • Iraq: 61 (7) hanya 2setelah 2001.3

  12. Standar Dasar Perburuhan ILO • Konvensi yang sangat mendasar dan penting • Standar universal untuk diakui dan diterima secara internasional • Ratifikasi oleh negara tidak dibutuhkan • Berlaku bagi setiap negara dan setiap perusahaan • Meliputi 4 area dan 8 Konvensi

  13. Konvensi Dasar ILO • Konvensi No. 87, 1948 tentang Kebebasan Berserikat dan Perlindungan Hak Untuk Berorganisasi • Konvensi No. 98, 1949 tentang Hak untuk Berorganisasi dan Berunding Bersama • Konvensi No. 29, 1930 tentang Kerja Paksa • Konvensi No. 105, 1957 Penghapusan Kerja Paksa • Konvensi No. 138, 1973 tentang Usia Minimum Minimum Age • Konvensi No. 182, 1999 Tentang Dampak Pekerjaan Buruk bagi para Pekerja Anak • Konvensi No. 100, 1951, tentang Upah yang sama • Konvensi No. 111, 1958 tentang Diskriminasi (Pekerjaan dan Jabatan)

  14. Standar Dasar Perburuhan ILO • 4 area • Kebebasan Berserikat & hak untuk berunding bersama(C87, C98) • Tidak ada Kerja Paksa(C29, C105) • Tidak ada Pekerja Anak(C138, 182) • Tidak ada Diskriminasi(C100, C111)

  15. Kebebasan berserikat • Setiap pekerja mempunyai hak untuk berserikat dan hak untuk mengorganisir organisasi mereka sendiri atau bergabung dalam serikat buruh/pekerja untuk mewakili kepentingan dan memperjungkan hak • Pengusaha dan pemerintah tidak dapat mengintervensi aktivitas serikat buruh/pekerja

  16. Kebebasan Berserikat • Setiap pekerja/buruh mempunyai kebebasan dan hak untuk mengembangkan organisasi kedalam level regional/nasional dan industrial/federasi nasional dapat langsung terlibat dalam mendukung pekerja dan mengorganisir serikat pekerja/buruh.

  17. Hak Untuk Berunding Bersama • Berunding Bersama adalah sebuah negosiasi antara manajemen dan serikat pekerja/buruh untuk bersama-sama memutuskan tentang upah, kondisi kerja, sosial atau ekonomi yang mempengaruhi kehidupan pekerja/buruh dan keluarganya.

  18. Hak Untuk Berunding Bersama • Hasil akhir dari perundingan bersama adalah membuat Perjanjian Bersama (PKB). • Perjanjian Bersama dapat dibuat di tingkat lokal, regional dan nasional.

  19. Pekerja Anak • Pekerjaan ringan tidak diperbolehkan bagi mereka yang berumur dibawah 13 tahun. • Pekerjaan biasa tidak diperbolehkan bagi mereka yang berumur dibawah 15 tahun. • Pekerjaan berbahaya tidak diperbolehkan bagi mereka yang berumur dibawah 18 tahun.

  20. Pekerja Anak Situasi & Kondisi di Vietnam (4 Juni, 2009) • Lebih dari 26,000 pekerja anak dibawah umur telah bekerja secara ilegal dan banyak dari mereka telah melakukan pekerjaan berbahaya. Berdasarkan data dari Kementrian Perburuhan, Orang Cacat, dan Sosial di 63 Provinsi dan Kota. • Ngo Ngoc Hai (12) dari Provinsi Phu Tho, telah bekerja di sebuah toko makanan di Ha Noi selama 6 bulan. Setiap hari dia bekerja dari jam 4 sore hingga tengah malam dan dibayar VND500,000 (US$27) setiap bulannya. “keluarga saya keluarga miskin, dan karena orang tua saya tidak punya cukup uang untuk saya pergi ke sekolah, maka saya harus bekerja," kata Hai . • Sebuah survey di HCM City tahun 2008 melaporkan bahwa sebanyak 758 anak-anak telah bekerja secara ilegal di pabrik keramik atau menjual tiket lotre, makanan, atau menyemir sepatu. Ada sekitar 4.4 juta anak dari keluarga miskin berusia dibawah 17 tahun di Viet Nam.

  21. Kerja Paksa • Melakukan pekerjaan dengan ancaman dan paksaan, tanpa kesepakatan dan persetujuan • Menjalankan kerja lembur tanpa dialog terlebih dahulu dengan pekerja atau serikat buruh.

  22. Tanpa Diskriminasi • Upah yang sama untuk pekerjaan yang sama, perlakuan yang sama bagi pekerjaan yang sama • Diskriminasi antara laki-laki dan perempuan • Diskriminasi antara pekerja/buruh regular dan non-regular • Diskriminasi jenis apa yang pernah anda terima di tempat kerja?

  23. Lafarge Khantan Cement Factory, Malaysia (2010)

  24. Ratifikasi oleh Negara

  25. Panduan OECD Bagi Perusahaan Multinasional

  26. Apa itu OECD • Organization for Economic Cooperation & Development • Sebuah organisasi Internasional yang anggotanya adalah negara “Kaya” di pimpin oleh Amerika dan Eropa • Berdiri tahun 1948 • 34 negara anggota • Australia, Austria, Belgia, Kanada, Chili, Czechnia, Denmark, Estonia, Finlandia, Perancis, Jerman, Yunani, Hungaria, Islandia, Irlandia, Israel, Italia, Jepang, Korea, Luxembourg, Meksiko, Belanda, Selandia Baru, Norwegia, Polandia, Portugal, Slovakia, Slovenia, Spanyol, Swedia, Swiss, Turki, Inggris, Amerika • www.oecd.org

  27. Panduan OECD bagi MNCs • Standar internasional untuk “good corporate conduct” • Dibuat pertamakali tahun 1976 dan revisi versi terbaru pada Juni 2000 dan 2011 • Berlaku untuk negara anggota OECD and 6 non-negara anggota (Brazil, Mesir, Israel, Latvia, Romania, Slovenia) • Tujuan dari MNC adalah “tidak hanya untuk meraup keuntungan, akan tetapi juga memperbaiki kondisi sosial di seluruh dunia” • Tidak mengikat secara hukum, tetapi bersifat sukarela • Pemerintah bekerjasama dengan National Contact Point (NCP) Pusat Kontak Nasional • Mendorong perusahaan supplier dan subkontraktor untuk menjalankan Panduan OECD

  28. Pedoman OECD bagi Perusahaan Multinasional (setelah revisi 2011). “Perusahaan harus …berusaha untuk mencegah atau mengurangi dampak yang merugikan dalam hal mereka tidak berkontribusi langsung terhadap dampak yang dihasilkan. Walaupun dampak tersebut tidak secara langsung terkait dengan operasional, produksi atau pelayanan yang terjadi karena adanya relasi bisnis. dan “…mendorong , berlaku bagi, partner bisnis, termasuk didalamnya para pemasok dan perusahaan subkontraktor, untuk menjalankan prinsip-prinsip dari perilaku bisnis yang bertanggungjawab yang sejalan dengan Pedoman ini.”

  29. Panduan OECD bagi MNCs • Konsep perusahaan multinasional • Perusahaan yang beroperasi di lebih dari 1 negara • 10 Bab • 1. Konsep dan prinsip, 2. Kebijakan Umum, 3. Keterbukaan Informasi, 4. Ketenagakerjaan dan Hubungan Industrial, 5. Lingkungan, 6. Melawan Suap, 7. Kepentingan Konsumen, 8. Ilmu pengetahuan & Teknologi, 9. Kompetisi, 10. Perpajakan

  30. Panduan OECD Bagi MNCs • Bab 3. Keterbukaan Informasi • Aktivitas MNC , struktur, situasi keuangan dan pencapaian, cabang utama, persentasi kepemilikan , kegiatan langsung atau tidak langsung perusahaan affiliates, pemegang saham • MNC harus terbuka terhadap informasi tentang • Keuangan dan hasil keuntungan perusahaan • Anggota pimpinan tertinggi manajemen dan Upah mereka • Informasi tentang kepemilikan perusahaan dan pemegang saham lainnya • Struktur dan kebijakan pemerintahan

  31. 2007/2008 Gaji Manager Utama BASF

  32. Laporan Tahunan Lafarge 2009

  33. Laporan Bayer 2008

  34. Upah CEO Bayer 2008/2007

  35. Bayer CEO’s Promise for Financial Transparency

  36. Holcim CEO Salary, 2008

  37. Biaya Personel Holcim 2007

  38. Panduan OECD bagi MNCs • Bab 4. Ketenagakerjaan & Hubungan Industrial • Hak untuk bergabung dalam serikat pekerja/buruh dan terlibat dalam negosiasi bersama • Penghapusan Pekerja Anak • Penghapusan Kerja Paksa • Tidak boleh ada diskriminasi kepada pekerja/buruh di tempat kerja dalam hal ras, jenis kelamin, agama, pandangan politik, kebangsaan dan suku

  39. Panduan OECD Bagi MNCs • Ketenagakerjaan & Hubungan Industrial • Menyediakan fasilitas bagi perwakilan Pekerja/Buruh untuk menjalankan perundingan bersama • Memberikan informasi yang tepat untuk negosiasi yang bersifat membangun • Memantau pemberlakuan standar perburuhan nasional di negara setempat • Kampanye kesehatan & keselamatan di tempat kerja • Memberikan pemberitahuan yang layak dan kerjasama yang baik dalam hal terjadi PHK Massal • Tidak diperbolehkan untuk memberikan ancaman berupa relokasi seluruh atau sebagian dari perusahaan ke negara lain ketika sedang terjadi perundingan bersama dan aksi bersama • Memberikan izin bagi perwakilan pekerja/buruh untuk berkonsultasi dengan perwakilan dari manajemen yang memang berwenang dalam pengambilan keputusan

  40. Panduan OECD bagi MNCs • Negara yang turut serta dalam Panduan OECD harus membentuk National Contact Point (NCP). • NCP biasanya dibentuk dalam suatu departemen milik pemerintah yang mengurusi isu perdagangan, investasi dan perburuhan • Sebagai contoh, NCP Korea adalah termasuk bagian dari Kementerian Perdagangan, Industri & Energi • Dalam hal terjadi pelanggaran atas apa yang termuat dalam Panduan OECD, setiap orang dapat melaporkan hal tersebut pada NCP yang relevan. • NCP harus melaporkan kasus tersebut pada OECD.

  41. Global Compact PBB

  42. UN Global Compact • Diusulkan oleh Sekjen PBB Kofi Annan dalam World Economic Forum tahun 1999 • Ini adalah inisiatif internasional atau kampanye untuk Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) yang diprakarsai oleh PBB • Tidak mengikat secara hukum, akan tetapi dijalankan secara sukarela • 6000 perusahaan MNCs bergabung dalam Global Compact • 4 area and 10 prinsip • www.unglobalcompact.org

  43. UN Global Compact • Hak Asasi Manusia • MNC mendukung hak asasi manusia • MNC tidak melakukan pelanggaran terhadap hak asasi manusia • Standar Perburuhan • MNC menghormati kebebasan berserikat dan hak untuk berunding bersama • Penghapusan Kerja Paksa • Penghapusan Pekerja Anak • Penghapusan Diskriminasi di tempat kerja • Lingkungan • MNC mendukung pendekatan pencegahan bagi lingkungan • Mempromosikan tanggung jawab yang lebih besar terhadap lingkungan • Membangun teknologi yang ramah lingkungan • Anti-Korupsi • MNC harus bekerja melawan segala bentuk korupsi

  44. Kebebasan Berserikat & Perundingan Bersama • Memastikan setiap pekerja/buruh dapat membentuk dan bergabung dalam serikat pekerja/buruh yang merupakan pilihannya tanpa takut akan intimidasi atau penolakan, sesuai dengan hukum nasional. • Meletakkan dasar kebijakan dan prosedur yang anti diskriminasi dengan tetap menghormati organisasi serikat buruh, keanggotaan serikat buruh dan berbagai aktivitas tertentu dalam hal lowongan kerja, dan keputusan tertentu dalam hal PHK atau mutasi. • Tidak ikut campur terhadap aktivitas dari perwakilan serikat pekerja/buruh ketika mereka menjalankan fungsinya dalam hal tidak mengganggu aktivitas operasional perusahan • Memperbolehkan pengumpulan iuran melalui rekening perusahaan, menempelkan pengumuman serikat, distribusi dokumen serikat, pemberian sekretariat serikat didalam perusahaan • Menyediakan perwakilan pekerja/buruh fasilitas yang baik dan tepat untuk mendapatkan perjanjian bersama yang efektif.

  45. Kebebasan Berserikat & Berunding Bersama • Mengakui hak Serikat Pekerja/Buruh untuk kepentingan Perundingan Bersama. • Menggunakan Perjanjian Bersama sebagai forum yang membangun untuk isu kondisi kerja, bentuk-bentuk pekerjaan dan relasi antara pengusaha dan pekerja. • Menempatkan segala bentuk penyelesaian masalah atau kepentingan lainnya kepada pekerja dan manajemen, termasuk restrukturisasi dan pelatihan, prosedur PHK, isu kesehatan dan keselamatan kerja, prosedur perselisihan dan penyelesaian masalah, aturan disiplin, dan kesejahteraan keluarga dan masyarakat. • Menyediakan informasi yang diperlukan bagi perundingan yang berarti. • Menyeimbangkan kesepakatan antara serikat pekerja dengan keterwakilan yang lebih banyak untuk memastikan eksistensi serikat pekerja yang lebih kecil dalam mewakili kepentingan anggotanya. • Memberikan informasi kepada komunitas lokal, media, dan otoritas publik mengenai kepatuhan perusahan anda terhadap Global Compact PBB, dan kepentingannya untuk menghormati aturan didalamnya, termasuk hak-hak fundamental pekerja.

  46. Tidak Boleh ada praktek Kerja Paksa • Kondisi kerja paksa pada umumnya dilatarbelakangi oleh kondisi kerja yang sepihak. • Praktek yang eksploitatif, seperti kerja lembur secara paksa • Kekerasan fisik atau psikologi (termasuk seksual) dapat diartikan sebagai membairkan seseorang dalam kerja paksa (ancaman terhadap pekerja, keluarga, dan rekan dekatnya) • Penipuan atau ingkar janji terhadap bentuk dan jenis pekerjaan • Perbudakan, bekerja karena hutang, kekerasan fisik atau penculikan, perdagangan orang, pembatasan secara fisik di lokasi kerja (di penjara atau tempat penahanan khusus), pekerjaan didalam penjara, pekerjaan yang sifatnya penghukuman terhadap pendapat atau ideologi yang berlawanan terhadap sistem politik, sosial atau ekonomi, penahanan dokumen personal atau keuangan saat penerimaan pekerja, halangan sebagian atau seluruhnya terhadap kebebasan bergerak. Penahanan dan pengurangan pembayaran upah (terkait dengan manipulasi pembayaran upah, eksploitasi, dan bentuk lain dari pemerasan), perampasan atas makanan, tempat berlindung atau kebutuhan lainnya.

  47. Tidak Boleh Mempekerjakan anak • Pengertian “anak” meliputi anak laki-laki dan anak perempuan yang berusia dibawah 18 tahun. • Negara berkembang • Pekerjaan ringan 13 tahun • Pekerjaan biasa 15 tahun • Pekerjaan berbahaya 18 tahun • Negara berkembang • Pekerjaan ringan12 tahun • Pekerjaan biasa 14 tahun • Pekerjaan berbahaya 18 tahun • Memberikan pengaruh pada perusahaan sub kontraktor, supplier, dan cabang bisnis lainnya untuk memerangi pekerja anak.

  48. Tidak ada Diskriminasi • Persamaan perlakuan untuk Pekerjaan yang sama. • Perlakuan yang sama dalam proses rekrutmen, penggajian, jam kerja/istirahat, lembur yang bayar, perlindungan maternitas, keamanan masa kerja, perjanjian kerja, peningkatan penilaian, pelatihan dna kesempatan, prospek kerja, jaminan sosial, keselamatan dan kesehatan kerja.

  49. www.holcim.org

  50. PKB Internasional (Perjanjian Global)

More Related