1 / 14

Standar Auditing

Standar Auditing. Pertemuan 3. Pernyataan Standar Auditing – Pengantar. Tanggung Jawab dan Fungsi Auditor Independent vs Tanggung Jawab Manajemen Siapa yang dapat menjadi auditor ? Persyaratan Profesional Tanggung Jawab terhadap profesi. Standar Auditing. Standar Umum

talor
Download Presentation

Standar Auditing

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Standar Auditing Pertemuan 3

  2. Pernyataan Standar Auditing – Pengantar • Tanggung Jawab dan Fungsi Auditor Independent vs Tanggung Jawab Manajemen • Siapa yang dapat menjadi auditor ? • Persyaratan Profesional • Tanggung Jawab terhadap profesi

  3. Standar Auditing • Standar Umum • Standar Pekerjaan Lapangan • Standar Pelaporan

  4. Standar Auditing • Standar Umum • Audit harus dilaksanakan oleh seorang atau lebih yang memiliki keahlian dan pelatihan teknis yang cukup sebagai auditor • Dalam semua hal yg berhubungan dengan perikatan, independensi dlm sikap harus dipertahankan oleh auditor • Dalam pelaksanaan audit dan penyusunan laporannya, auditor wajib menggunakan kemahiran profesionalnya dengan cermat dan seksama

  5. Pelatihan dan Keahlian Auditor Independen • Pendidikan formal • Sertifikasi keahlian/kompetensi akuntansi dan audit • PPL (Pendidikan Profesi Lanjutan) • Seminar/Workshop terkait dengan current issues of accounting competences and cases

  6. Independence • Auditor hrs tidak mudah dipengaruhi • Tidak memihak (unbias) • Jujur kepada semua pihak Independent in appearance vs Independent in performance (in fact)

  7. Menggunakan Kemahiran Profesional Dg Cermat dan Seksama • Auditor harus menggunakan kemahiran dan keterampilannya dengan kecermatan dan keseksamaan yang wajar. • Auditor harus ditugasi dan supervisi sesuai dengan tingkat pengetahuan, keterampilan, dan kemampuannya sedemikian rupa sehingga mereka dapat mengevaluasi bukti audit yang mereka periksa.

  8. Menggunakan Kemahiran Profesional Dg Cermat dan Seksama Skeptisme profesional  sikap yang mencakup pikiran yang selalu mempertanyakan dan melakukan evaluasi secara kritis atas bukti audit, dengan juga mempertimbangkan kompetensi dan kecukupan bukti tersebut.  Auditor tidak boleh menganggap manajemen tidak jujur, namun juga tidak menganggap kejujuran manajemen tidak perlu dipertanyakan lagi

  9. Konsep Pemerolehan Keyakinan Memadai(1) • Auditor bukanlah penjamin • Laporan auditor tidak merupakan suatu jaminan. • Penemuan salah saji material yang disebabkan oleh kekeliruan dan kecurangan yang ada dalam laporan keuangan, tidak berarti dengan sendirinya merupakan bukti: (a) kegagalan dalam memperoleh keyakinan memadai (b) tidak memadainya perencanaan, pelaksanaan, atau pertimbangan (c) tidak menggunakan kemahiran profesional dengan cermat dan seksama (d) kegagalan untuk memenuhi standar auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia

  10. Konsep Pemerolehan Keyakinan Memadai (2) • Adanya kecurangan, penyembunyian dan pemalsuan dokumen, serta kolusi, menyebabkan audit yang sudah direncanakan dan dilaksanakan sebagaimana mestinya mungkin tidak dapat mengungkapkan penyimpangan tersebut

  11. Standar Pekerjaan Lapangan • Pekerjaan harus direncanakan sebaik-baiknya, dan jika digunakan asisten harus disupervisi dengan semestinya • Pemahaman memadai atas pengendalian intern harus diperoleh untuk merencanakan audit dan menentukan sifat, saat, dan lingkup pengujian yang akan dilakukan • Bukti audit kompeten yang cukup harus diperoleh melalui inspeksi, pengamatan, permintaan keterangan, dan konfirmasi sebagai dasar memadai untukl menyatakan pendapat atas laporan keuangan yang diaudit

  12. Standar Pelaporan (1) • Laporan auditor harus menyatakan apakah laporan keuangan telah disusun sesuai dgn PABU di Indonesia • Laporan Auditors menunjukkan atau menyatakan, jika ada, ketidakkonsistenan penerapan prinsip akuntansi dlm penyusunan laporan keuangan periode berjalan dibandingkan dengan periode sebelumnya • Pengungkapan informatif dlm lap keu hrs dipandang memadai, kecuali dinyatakan lain dalam laporan auditor.

  13. Standar Pelaporan (2) • Laporan auditor harus memuat suatu pernyataan pendapat mengenai laporan keuangan secara keseluruhan atau suatu asersi bahwa pernyataan demikian tidak dapat diberikan. Jika pendapat secara keseluruhan tidak dapat diberikan, maka alasannya harus dinyatakan. Dalam hal nama auditor dikaitkan dengan laporan keuangan maka laporan auditor harus memuat petunjuk yang jelas mengenai sifat pekerjaan audt yangg dilaksanakan, jika ada, dan tingkat tanggung jawabyang dipikul oleh auditor.

  14. Assignment:

More Related