1 / 41

Oleh: T HEO L. SAMBUAGA Ketua Komite Blueprint Pembangunan Nasional

VISI NEGARA KESEJAHTERAAN 2045. Oleh: T HEO L. SAMBUAGA Ketua Komite Blueprint Pembangunan Nasional Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar /. Disampaikan pada Forum : DIALOG VISI NEGARA KESEJAHTERAAN 2045 INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG , KAMPUS JATINANGOR , 1 MEI 2013.

ranee
Download Presentation

Oleh: T HEO L. SAMBUAGA Ketua Komite Blueprint Pembangunan Nasional

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. VISINEGARA KESEJAHTERAAN 2045 Oleh: THEO L. SAMBUAGA Ketua Komite Blueprint Pembangunan Nasional WakilKetuaUmum DPP PartaiGolkar/ Disampaikan pada Forum :DIALOG VISI NEGARA KESEJAHTERAAN 2045 INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG, KAMPUS JATINANGOR,1 MEI 2013

  2. SKEMA VISI :NEGARA KESEJAHTERAAN2045 Monitoring • Landasan : • Pancasila • UUD 1945 • Doktrin Karya Siaga Gatra Praja • Paradigma Baru Partai Golkar • Catur Sukses Partai Golkar • Gagasan & Pemikiran Ketum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie External Environtment Ideologi & Kebangsaan Skenario Menuju 2045 NEGARA KESEJAH- TERAAN Politik, Demokrasi, Birokrasi, & Otda 2015-2025 2025-2035 2035- 2045 Strategis NEGARA KESEJAHTE-RAAN Indonesia yang Bersatu, Maju, Mandiri , Adil & Sejahtera Hukum & HAM MemantapkanIndonesia sebagai NEGARA MAJU Perspektif Sejarah dan Proyeksi Masa Depan Ekonomi Memperkuat fondasi menuju NEGARA MAJU Mempercepat pembangunan memasuki NEGARA MAJU Peluang & Tantangan Iptek & Inovasi VISI & MISI Energi & LH Pendidikan, Kesehatan, Kesos Perempuan & Anak, serta Pemuda & Olahraga Operasional Agama, Sosial & Budaya Internal Environment Pertahanan, Keamanan & Hub Luar Negeri Evaluasi / Feedback Input Process Output 2

  3. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perspektif Historis Pergerakan Nasional Budi Utomo 1908 Sumpah Pemuda 1928 Proklamasi 17 08 1945 Perspektif Masa Depan Pembangunan Nasional Presiden Soekarno Presiden Soeharto Presiden BJ Habibie Presiden Gus Dur Presiden Megawati Presiden SBY B. Dasar Pertimbangan • Kelemahan Pembangunan Nasional Tanpa GBHN • Terobosan Partai GOLKAR Calon Presiden RI 2014-2019 : ARB Menyusun Program Pembangunan Nasional VISI NEGARA KESEJAHTERAAN 2045 C. Landasan • Pancasila • Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia (UUD) 1945 • Doktrin dan Ikrar PG Paradigma Baru Catur Sukses Gagasan & Pemikiran Ketum PG ABURIZAL BAKRIE D. Pengertian, Tujuan dan Manfaat • VISI NEGARA KESEJAHTERAAN 2045 merupakan grand design Pembangunan Nasional di semua aspek yang terencana, menyeluruh, sistematis, dan visioner • Conceptual Guidance dalam seluruh proses Pembangunan Nasional untuk mewujudkan Indonesia sebagai NEGARA KESEJAHTERAAN • Panduan Kader PG dalam Penyelenggaraan Negara dan Pemberdayaan Masyarakat

  4. VISI DAN MISI A. VISI • Visi : • “MEWUJUDKAN NEGARA KESEJAHTERAAN 2045 • YAITU: INDONESIA YANG BERSATU, MAJU, MANDIRI, ADIL, dan SEJAHTERA” BERSATU • Masyarakatnya bersatu padu; integrasi nasional yang utuh dan kokoh; bermartabat dan berdaulat dalam segenap aspek; melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah; memiliki kemampuan ekonomi yang berpengaruh di fora internasional; mampu mengembangkan semangat kebangsaan; serta menghormati pluralisme dan multikulturalisme MAJU • Tercapainya kemajuan di segala bidang, mampu mengatasi tantangan, dan meraih kebahagiaan hidup dalam suasana yang aman dan demokratis dalam wadah NKRI yang kokoh MANDIRI • Mampu mencukupi semua kebutuhan rakyatnya dengan standar yang memadai secara ekonomi, politik dan budaya. Dapat menyusun menetapkan dan menjalankan berbagai kebijakan nasional tanpa tergantung pada bangsa atau lembaga asing. ADIL • Mampu menegakkan prinsip-prinsip keadilan, persamaan hakdankewajibanwarganegaradi hadapan hukum dan pemerintahan, berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak, terhapusnya kesenjangan dalam segala bentuk dan tegaknya nilai-nilai kemanusiaan, hukum dan HAM SEJAHTERA • Terwujudnya kesejahteraan bagi seluruh masyarakat, baik spiritual maupun materiil, dalam suasana yang aman, tenteram, dan bahagia

  5. TOPIK BAHASAN DI I.T.B PERAN IPTEK DAN INOVASI DALAM PEMBANGUNAN INDUSTRI NASIONAL MENUJU NEGARA KESEJAHTERAAN

  6. PENGEMBANGAN DAN PENDAYAGUNAAN INOVASI & TEKNOLOGI BARU Negara/ Pemerintah • Memberiinsentif, misalnyaKeringananPajak • Mempermudahperolehan/aplikasi patent • Mencukupikebutuhan agar mampumemproduksi • Memberiinsentiftertentu : Penghargaan PT & LembagaPenelitian Korporasi/ Perusahaan • Bekerjasamamenemukandanmendayagunakanteknologibarudan inovasi yang meningkatkannilaitambah 7 7

  7. SKENARIODANTAHAPANPEMBANGUNAN A. Prioritas Reformasi Birokrasi, Pendidikan, Kesehatan, Industri, Pertanian, Kelautan, Infrastruktur dan Konektivitas, serta Koperasi & UMKM. • Membangun dari Desa./Percepatan Pembangunan Desa • Peran Utama Negara Dalam Mewujudkan Kesejahteraan Sosial dan Kemakmuran Ekonomi. • Pertumbuhan Ekonomi yang Berkualitas. • Pemerataan Pendapatan Antar-keluarga, Antar-masyarakat. • Pemerataan Pembangunan Antar-daerah, Antar-wilayah, serta Antar-kota dan Desa. • Pendidikan dan Kesehatan yang Berkualitas. • Penguatan Komunitas dalam Kerangka Program Pemberdayaan. • Pengembangan Blue Economy dan Green Economy secara Terpadu dalam Rangka Pembangunan Berkelanjutan. • Penegakan Supremasi Hukum dan HAM. • Industri berbasis Iptek dan Inovasi Berdaya Saing Tinggi. • Revitalisasi Pertanian Pangan dan Niaga. • Stabilitas Politik dan Keamanan. B. Pokok-Pokok Strategi

  8. D. Faktor Penggerak Pembangunan Faktor Penggerak PembangunanMenuju Negara Kesejahteraan • Inovasi • Iptek • Produktivitas (TFP) Sedang • Kesejahteraan • Inovasi • Iptek • Produktivitas (TFP) Tinggi • Kesejahteraan Tinggi • Konsumsi • Investasi • Produktivitas (TFP) Rendah FondasiMenuju Negara Maju Memasuki Negara Maju Sebagai Negara Maju 2035-2045 2025-2035 2015-2025

  9. E. Skenario Tahapan dan Target *) Sumber : Kementerian Keuangan, IMF, BPS **) sumber : OECD

  10. Peran Iptek dan Inovasi dalam Pembangunan Industri • Keberhasilan pembangunan ekonomi sangat ditentukan dan dipengaruhi oleh pembangunan industri dalam negeri. • Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Inovasi dan ketatnya persaingan global membuat sektor industri menjadi andalan bagi peningkatan kualitas produk serta keuggulan dan daya saing ekonomi nasional yang memberi sumbangan besar bagi pembangunan ekonomi, selain mampu menyerap tenaga kerja dalam jumlah yang siginifkan, mengurangi pengangguran dan membantu mengentaskan kemiskinan dan turut berkontribusi terhadap pemerataan pendapatan masyarakat. • Pengembangan industri manufaktur, industri pangan, industri penerbangan, industri transportasi, industri pertahanan dan industri strategis akan memberi sumbangan yang besar terhadap pemenuhan kebutuhan produk industri dalam negeri serta akan mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap produk industri luar negeri yang pada gilirannya akan mendorong kemajuan ekonomi bangsa dan meningkatkan daya saing nasional

  11. Arah Pengembangan Iptek dan Inovasi Pembangunan Iptek dan inovasi diarahkan untuk mengembangkan Iptek dan Inovasi guna mendukung Percepatan Pembangunan dan Peningkatan Daya Saing Nasional di segala bidang terutama bidang ekonomi, pendidikan, industri dan pertanian, transportasi dalam rangka mewujudkan Ketahanan Pangan dan Ketahanan Energi • Pengembangan Industri Nasional : Industri Energi & Energi baru terbarukan, manufaktur dan industri transportasi. • Pengadaan Air melalui kebijakan reboisasi dan penghutanan kembali bagi kebutuhan masa depan manusia serta kelangsungan pertanian, industri, pembangkit tenaga listrik. • Menghasilkan SDM berkualitas guna mewujudkan masyarakat berbasis ilmu pengetahuan. • Meningkatan Anggaran Penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan dari saat ini 0,8 % dari PDB menjadi 1% pada periode 2015-2025 dan 2 % dari PDB pada periode 2025-2035, serta menyatukan semua unit litbang ke dalam satu lembaga. • Kebijakan target rasio mahasiswa dan output SDM; membangun sekolah maritim, pengembangan teknologi sesuai keuanggulan kompetitif daerah; pengembangan modal sosial untuk berkembangnya iptek dan inovasi, pengembangan SDM dan penciptaan iklim investasi di bidang Iptek dan inovasi. • Kebijakan mengatasi kendala birokrasi dan peraturan perundangan bagi berkembangnya Iptek dan inovasi; mengembangkan budaya iptek dan inovasi untuk mendorong minat mahasiswa pada bidang Iptek dan Inovasi. • Kebijakan pengembangan iptek untuk 6 bidang utama yaitu (1) ICT; (2) pertanian; (3) industri pertahanan; (4) industri maritim; (5) industri transportasi (6) indusrti pertanian dan pangan. • Penekanan pada pengembangan konsep klaster ABG (Academic, business dan Government) dengan pengembangan infrastruktur berbasis ABG seerti broadband, listrik, dll. • Mengembangkan kurikulum pendidikan politeknik dan universitas dengan prinsip “link and match.

  12. Peluang dan Tantangan Dalam Pengembangan Iptek dan Inovasi PELUANG TANTANGAN Perkembangan peradaban yang lambat karena rendahnya penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dukungan biaa bagi penelitian dan pengembangan Iptek yang masih jauh dari memadai. Belum dikembangkannya technopreneurship. Masih rendahnya daya saing akibat rendahnya growth competitiveness dan penguasaan Iptek dan inovasi. Masih lemahnya kerjasama dan komunikasi antara pemerintah, dunia industri dan Akademik (ABG) untuk mengembangkan Iptek dan inovasi. Belum dihormatinya HAKI dengan banyaknya produk bajakan dan peredaran barang ilegal. Masih rendahnya anggaran R&D dan masih mengandalkan APBN (0,01% dari PDB dan 0,08 % dari anggaran pemerintah). Peran Menteri Ristek yang masih sebatas koordinator dan tidak memiliki kekuasaan untuk mensinergikan program Ristek. Belum berkembangnya industri “mid-rech dan “hi-tech”. Komitmen dunia bisnis yang rendah untuk mengembangkan Iptek dan Inovasi dan menganggpnya sebagai pemborosan. • Potensi Iptek dan inovasi yang besar dan belum dikelola secara serius untuk mendorong transfirasi ekonomi berbasi pertanian menuju industri dan berbasis ilmu pengetahuan dan inovasi. • Kemampuan SDM Indonesia yang masih sangat besar untuk mampu mengembangkan Iptek dan inovasi. • Masih tersebarnya SDM Indonesia di luar negeri yang apabila didayagunakan bisa dijadikan modal untuk mengakselerasi pembangunan Iptek dan inovasi. • Pasar domestik Indonesia yang masih terbuka lebar dan memiliki “economic of scale” yang besar dan potesial untuk pembuatan produk-produk berbasis Iptek dan inovasi untuk mendapatkan pasar internasional. • Keanekaragaman bangsa indonesia yang merupakan aset untuk memperluas dan memperkaya “idea-pool” bagi majunya iptek dan inovasi. • Potensi sumber daya agro, energi, mineral termasuk biodiversitas dan geothermal yang besar merupakan fondasi bagi pengembangan Iptek terapan di bidang biotek, herbal dan energi terbarukan. • Pengembangan infrastruktur dengan menggunakan teknolii mutakhir.

  13. CATATAN PENUTUP • Golkarmenyadarisepenuhnyabahwa IPTEK dan INOVASI akansangatmenentukandalammewujudkan Negara Kesejahteraan 2045 • Golkarmenyadaripemikiran yang dilontarkansejauhinimasihjauhdarisempurna; • Kaumakademisidandankhususnyacivitasakademi ITB sangatdiharapkandapatmemberipemikiranbaikdalambentukkritik, buahpikirandanusulanpenyempunaannaskahdemikebaikanbangsa.

  14. SUARA GOLKARSUARA RAKYATTerima Kasih

  15. MEMPERKUAT FONDASI MENUJU NEGARA MAJU DasawarsaPERTAMA 2015-2025 Pertama: Pertumbuhan Ekonomi Tinggi, Pemerataan Pembangunan dan PendapatanCepat, serta Pengurangan Pengangguran dan KemiskinanCepat

  16. MEMPERKUAT FONDASI MENUJU NEGARA MAJU DasawarsaPERTAMA 2015-2025 Kedua: Kebijakan Fiskal yang Akomodatif

  17. MEMPERKUAT FONDASI MENUJU NEGARA MAJU DasawarsaPERTAMA 2015-2025 Ketiga: Pembangunan Infrastruktur yang Andal

  18. MEMPERKUAT FONDASI MENUJU NEGARA MAJU DasawarsaPERTAMA 2015-2025 Keempat: Revitalisasi Industri Manufaktur

  19. MEMPERKUAT FONDASI MENUJU NEGARA MAJU DasawarsaPERTAMA 2015-2025 Kelima: Revitalisasi Industri Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan

  20. 2015-2025 MEMPERKUAT FONDASI MENUJU NEGARA MAJU DasawarsaPERTAMA Keenam: Mineral, Sumber Daya Alam, dan Energi

  21. MEMPERKUAT FONDASI MENUJU NEGARA MAJU 2015-2025 DasawarsaPERTAMA Ketujuh: Perdagangan yang Kompetitif di Dalam dan di Luar Negeri

  22. MEMPERKUAT FONDASI MENUJU NEGARA MAJU 2015-2025 DasawarsaPERTAMA Kedelapan: Sektor Keuangan yang Mendukung Sektor Riil

  23. MEMPERKUAT FONDASI MENUJU NEGARA MAJU 2015-2025 DasawarsaPERTAMA Kesembilan: Meningkatkan Produktivitas dan Inovasi

  24. MEMPERCEPAT PEMBANGUNAN DI SEGALA BIDANG MEMASUKI NEGARA MAJU DasawarsaKEDUA 2025-2035

  25. MEMPERCEPAT PEMBANGUNAN DI SEGALA BIDANG MEMASUKI NEGARA MAJU DasawarsaKEDUA 2025-2035

  26. MEMPERCEPAT PEMBANGUNAN DI SEGALA BIDANG MEMASUKI NEGARA MAJU DasawarsaKEDUA 2025-2035

  27. MEMPERCEPAT PEMBANGUNAN DI SEGALA BIDANG MEMASUKI NEGARA MAJU DasawarsaKEDUA 2025-2035

  28. MEMANTAPKAN INDONESIA SEBAGAI NEGARA MAJU DasawarsaKETIGA 2035-2045

  29. MEMANTAPKAN INDONESIA SEBAGAI NEGARA MAJU 2035-2045 DasawarsaKETIGA

  30. PEMBAGIAN GATRA DAN BIDANG 4 GATRA Bidang Ideologi dan Kebanggsan POLITIK Bidang Politik, Demokrasi, Birokrasi dan Otonomi Daerah Bidang Hukum dan HAM Bidang Pertahanan, Keamanan dan Hubungan Luar Negeri VISI 2045: NEGARA KESEJAHTERAAN KESRA Bidang Pendidikan, Kesehatan, Kesejahteraan Sosial Bidang Agama dan Sosial Budaya EKONOMI Bidang Bidang Ekonomi IPTEK & INOVASI Bidangb Iptek dan Inovasi Bidang Energi dan Lingkungan Hidup

  31. TARGET CAPAIAN PER-GATRA GATRA : POLITIK (1)

  32. TARGET CAPAIAN PER-GATRA GATRA : POLITIK (2)

  33. TARGET CAPAIAN PER-GATRA GATRA : KESRA (1)

  34. TARGET CAPAIAN PER-GATRA GATRA : KESRA (2)

  35. TARGET CAPAIAN PER-GATRA 4. GATRA EKONOMI (1)

  36. TARGET CAPAIAN PER-GATRA 4. GATRA EKONOMI (2)

  37. TARGET CAPAIAN PER-GATRA 4. GATRA : IPTEK & INOVASI

  38. A WELFARE STATE/ NEGARA KESEJAHTERAAN • A welfare state is a concept of government in which the state plays a key role in the protection and promotion of the economic and social well-being of its citizens. It is based on the principles of equality of opportunity, equitable distribution of wealth, and public responsibility for those unable to avail themselves of the minimal provisions for a good life. The sociologist T.H. Marshall identified the welfare state as a distinctive combination of democracy, welfare, and capitalism • Suatu negara kesejahteraan merupakan konsep pemerintahan di mana negara memainkan peran penting/kunci dalam perlindungan dan promosi ekonomi dan kesejahteraan warganya. Hal ini didasarkan pada prinsip-prinsip persamaan kesempatan, pemerataan kekayaan, dan tanggung jawab publik bagi mereka yang tidak mampu menyediakan sendiri kebutuhan minimal untuk kehidupan yang baik. Sosiolog T.H. Marshall mengidentifikasi negara kesejahteraan sebagai kombinasi khas demokrasi, kesejahteraan, dan kapitalisme. NEGARA KESEJAHTERAAN 2045 : NEGARA INDONESIA YANG BERSATU,MAJU, MANDIRI, ADIL, DAN SEJAHTERA”.

  39. MENUJU NEGARA KEJAHTERAAN 2045 Partisan Kompromistis Opportunisties Negara Maju Negara Kesatuan Strengths Weaknesses AdaKeinginanKelompokTertent Dimana Indonesia sekarang Negara Serikat Negara Berkembang Threats Dependence Independence

  40. C. Tahapan dan Target Tahapan Target Dasawarsa PERTAMA 2015-2025 MEMPERKUAT FONDASI MENUJU NEGARA MAJU MEMPERCEPAT PEMBANGUNAN MEMASUKI NEGARA MAJU 2025-2035 Dasawarsa KEDUA MEMANTAPKAN INDONESIA SEBAGAI NEGARA MAJU Dasawarsa KETIGA 2035-2045

More Related