1 / 1

46 5. Perkembangan Kehidupan Religi pada Remaja

46 5. Perkembangan Kehidupan Religi pada Remaja Daradjat (1985) berpendapat bahwa suatu keadaan jiwa yang dapat dipastikan. tentang remaja adalah penuh goncangan. Di dalam keadaan seperti itu, para remaja. membutuhkan suatu pegangan atau kekuatan luar yang dapat membantu mereka

Download Presentation

46 5. Perkembangan Kehidupan Religi pada Remaja

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. 46 5. Perkembangan Kehidupan Religi pada Remaja Daradjat (1985) berpendapat bahwa suatu keadaan jiwa yang dapat dipastikan tentang remaja adalah penuh goncangan. Di dalam keadaan seperti itu, para remaja membutuhkan suatu pegangan atau kekuatan luar yang dapat membantu mereka dalam mengatasi dorongan dan keinginan baru yang belum pernah mereka alami sebelumnya. Kebutuhan para remaja terhadap agama cukup bervariasi. Hurlock (1973) mencatat sejumlah faktor yang berpengaruh terhadap bervariasinya kebutuhan remaja terhadap agama, meliputi : a. Atmosfer keberagamaan dalam keluarga. Para remaja yang sejak kecil tumbuh dalam lingkungan keluarga religius, memiliki kebutuhan agama yang lebih kuat dibanding mereka yang tumbuh dari lingkungan keluarga yang mengabaikan kehidupan religius. b. Afiliasi religius. Para remaja yang mengikuti afiliasi religius tertentu memperlihatkan minat dan kebutuhan akan agama lebih kuat daripada mereka yang tidak mengikuti afiliasi religius tertentu. c. Sikap kelompok sebaya. Para remaja yang mengidentifikasikan dirinya terhadap kelompok sebaya yang aktif dan tertarik terhadap kegiatan religius, akan merasakan kebutuhan agama lebih kuat daripada mereka yang mengidentifiksi dirinya terhadap kelompok sebaya yang mengabaikan agama. d. Seks. Remaja wanita biasanya memperlihatkan keaktifan dan minat yang lebih besar dalam kegiatan keagamaan dibandingkan remaja pria. e. Lingkungan. Lingkungan yang religius akan memainkan peran penting dalam

More Related