1 / 31

JARINGAN BEBAS RUGI (Non Blocking Network)

JARINGAN BEBAS RUGI (Non Blocking Network). B. Jaringan yang memberikan kemungkinan bahwa setiap saluran masuk dapat dihubungkan/menjangkau setiap saluran keluar yang bebas. Satu tahap/tingkat. A. 1. 1. 2. 2. N. N. Setiap masukan di A dapat menjangkau setiap jalan keluar B yang bebas.

phuoc
Download Presentation

JARINGAN BEBAS RUGI (Non Blocking Network)

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. JARINGAN BEBAS RUGI (Non Blocking Network) B Jaringan yang memberikan kemungkinan bahwa setiap saluran masuk dapat dihubungkan/menjangkau setiap saluran keluar yang bebas. Satu tahap/tingkat A 1 1 2 2 N N Setiap masukan di A dapat menjangkau setiap jalan keluar B yang bebas.

  2. 1 2 3 N 1 2 3 N Realisasi 1 2 3 N N masukan 1 2 3 N

  3. Cont. • Agar diperoleh kemampuan bahwa setiap masukan dapat menjangkau keluaran, maka setiap saluran masuk harus memiliki titik hubung dengan setiap saluran keluar. • saluran masuk 1 harus dapat dihubungkan dengan setiap saluran keluar  butuh N cross point • saluran masuk 2 harus dapat dihubungkan dengan setiap saluran keluar  butuh N cross point. • Dst sampai saluran masuk ke N, sehingga TCP yg dibutuhkan = N x N

  4. 1 1 n p 2 2 n N N k m n p p Dua Tahap / tingkat B A n p n p N N p n

  5. Cont. • N = n . k ; N = m . p • Jika k = m, maka n = p ; Jika k > m, maka n < p • Jika k < m, maka n > p • banyaknya saluran masuk tiap group pada tahap 1,atau • n = N/k).

  6. n sal n sal keluar ke group B1 n sal keluar ke group B2 n sal keluar ke group Bm Elemen Gandeng(Cross point)

  7. n sal dr A1 n sal dr A2 n sal dr Ak p sal keluar • Sal. masuk dr Group A1 • Sal. masuk dr Group A2 • Sal. masuk dr Group Ak • Sal. keluar dr Group B1 • Cross Point

  8. 1 1 1 n n 2 2 2 n N N m = 2n-1 k k n 2n-1 group k group k group n disini merupakan masukan dari n tahap sebelumnya n n Tiga tahap / tingkat A B C

  9. Group A1 Group B1 1 2 3 N A1 A2 A3 Ak C1 C2 C3 Ck B1 B2 B3 B(2n-1) k 2n-1 Group C1 B1 B2 B3 B2n-1 C1 C2 C3 Ck n Realisasi

  10. Cont. • Jumlah cross point • - Group A  sebanyak k • tiap group = n x (2n-1) cross point • total A = k xn x (2n-1) cross point • - Group B  sebanyak m = 2n-1 • tiap group = k x k cross point • total B = (2n-1) x k x k cross point • - Group C  sebanyak k • tiap group = n x (2n-1) cross point • total C = (2n-1) x k x n cross point • Total cross point = kn(2n-1) + (2n-1)k2 + kn(2n-1) • Group A Group B Group C • = (2kn + k2)(2n-1) • N  30 cross point total lebih sedikit dari total satu tahap (N2).

  11. contoh • Diketahui terdapat 1000 saluran masuk dan 1000 saluran keluar. Hitunglah cross point yang diperlukan jika dipakai : • 1 tahap • dua tahap - pada group masukan, masing-masing menampung 50 (n) saluran k = 20 - pada group keluaran, masing-masing melewatkan 40 (p) saluran keluar m = 25 • tiga tahap Tiap group switch menampung 100 saluran.

  12. Jawab : • TCP : N2 = 1.000 x 1.000 = 1.000.000 • Nmn + N2 = 1.000 x 25 x 50 + 106 • = 2.250.000 • (2kn + k2)(2n-1)  N = 1000 ; n = 100 • k = 1000/100 = 10 • jadi TCP = (2 . 10 . 100 + 102) (2 . 100 – 1) • = (2000 + 100)(200 – 1) • = 2100 x 199 • = 417.900 CP

  13. contoh • Misal N = 1.000.000 Tiap group mampu menampung 100 masukan, butuh berapa tahap untuk merealisasinya  5 tahap

  14. 1 2 100 1 1 1 1 2 100 2 2 2 1 2 100 199 10.000 10.000 1 2 100 1 1 1 1 2 100 2 2 2 1 2 100 199 100 100

  15. n-1 1 n 1 n-1 1 2 n-1 k k n n B C A

  16. Cont. Closs - Jika terdapat (n-1) saluran sibuk di masukan terhubung ke (n-1) saluran sibuk di keluaran dan - terdapat 1 saluran bebas di masukan hendak menghu- bungi 1 saluran bebas di keluaran. - Jika terdapat (n-2) saluran sibuk di masukan berhu - bungan dengan (n-2) saluran di keluaran B1 - terdapat 1 saluran sibuk di masukan, berhubungan dengan 1 saluran di keluaran selain di B1 - terdapat 1 saluran sibuk di B1(keluaran) tetapi tak hubung ke A1

  17. source n-2 1 1 1 n-2 1 1 2 k k n n n-2 1

  18. n-1 1 1 1 n-1 1 2 n-1 1 2 • Jumlah switch = (n-2) + 1 + 1 + 1 = n + 1 • Jika terdpt (n-1) sal masukn dr A1 terhubng ke selain B1. • - terdpat (n-1) sal keluaran di B1 terhubung ke selain A1 • - terdapat 1 saluran bebas di A1 terhubung ke B1.

  19. SOC (Successive Office Control) &OOC (Originating Office Control) • Pengontrolan sistem tersebut – SOC (Successive Office Control)  pengontrolan dibebankan pada setiap sentral yang dilalui. • Jika setiap sentral tidak dibebani dengan pengontrolan  hanya dilakukan oleh sentral asal disebut OOC (Originating Office Control). • Jika selain sentral asal, ada sentral tertentu lainnya yang dapat melakukan pengontrolan  Spill Forward OOC

  20. A 2 1 2 L • OD-1  OOC 

  21. 4 B 3 L 1 B A 3 3 L Cont. • OD-2  OOC

  22. L 4 A B L 1 4 B L cont • OD-3  OOC  Spill Forward OOC  Spill Forward OOC

  23. SISTEM TUNGGU • Pada sistem tunggu, jika ada permintaan panggilan datang pada saat semua peralatan yang ada sibuk, maka permintaan panggilan tersebut tidak dihilangkan/diblok. • Permintaan panggilan tersebut akan diantrikan pada suatu buffer untuk menunggu sampai ada perlatan/ saluran yang bebas. •  Sistem tunggu digunakan pada jaringan yang didalamnya memuat trafik data bukan suara (telepon). • Sistem pada umumnya terdiri dari kombinasi dari : •  Sistem rugi •  Sistem Tunggu

  24. Cont. • Artinya : • Jumlah yang bisa menunggu adalah terbatas (bukan tak hingga) • Atau waktu tunggu terbatas, yaitu jika menunggu dari waktu yang ditentukan/time out, maka permintaan panggilan akan dibuang/diblok

  25. Simbol Pelayan Panggilan Panggilan keluar dari sistem Tempat tunggu (antrian)

  26. Sistem antrian dilambangkan dengan notasi D.G. Kendall : A / B / C • A : Pola kedatangan panggilan • B : Pola waktu pelayanan (pendudukan) • C : Jumlah pelayan (alat/saluran) • Simbol pada pola datang panggilan dan pola waktu pendudukan • M : distribusi eksponensial negatif (M=Markov) • D : distribusi tertentu / tetap / fixed • G : distribusi umum (general)

  27. Cont. • Rumus Tunggu Erlang • Sistem : M / M / N123 • 12 • : M  Rate kedatangan panggilan rata2 tetap =  • : M  Waktu pendudukan/pelayanan rata2 tetap = h3 • : N  Jumlah pelayan (saluran) sebanyak N • Diasumsikan bahwa tempat antri/buffer adalah tak hingga • Diagram transisi kondisi  = 1/h • S = 1/(1-)

  28. 60 % I 25 % 15 % 50 % 50 % 25 % II III 20 % 25 % 30 % Perhitungan Matriks Trafik Antar Sentral • Contoh :

  29. Wilayah trafik I • Jumlah SST = 10.000 • Trafik/SST = 0,06 Erlang • - Distribusi = 60 %  I • 25 %  II • 15 %  III • Wilayah trafik II • Jumlah SST = 5000 • Trafik/SST = 0,05 Erlang • - Distribusi = 50 %  I • 30 %  II • 20 %  III • Wilayah trafik I • Jumlah SST = 5000 • Trafik/SST = 0,04 Erlang • - Distribusi = 50 %  I • 25 %  II • 25 %  III • Dari ke total trafik • I II 25 % x 10000 x 0,06 = 150 erlang • I III 15 % x 10000 x 0,06 = 90 erlang • II I 50 % x 5000 x 0,05 = 125 erlang • II III 20 % x 5000 x 0,05 = 50 erlang • III I 50 % x 5000 x 0,04 = 100 erlang • III II 25 % x 5000 x 0.04 = 50 erlang • I I 60 % x 10000 x 0,06 = 360 erlang • II II 30 % x 5000 x 0,05 = 75 erlang • III III 25 % x 5000 x 0,04 = 50 erlang

  30. Peramalan Trafik • Permalan trafik dapat dilakukan dengan bebrapa cara : • Trend Methode • Suatu kualitas yang diambil dari hasil pengamatan dalam suatu deretan waktu (time series) dapat mengikuti suatu pola tertentu dan dicari perkembang-annya untuk waktu yang akan datang yaitu memper-kirakan kecenderungan/Trend untuk waktu yang akan datang. • Statistical demand analysis • Dianggap bahwa perkembangan suatu besaran (dalam hal ini jumlah pelanggan) mengikuti/ tergantung dari pola : • jumlah penduduk • standar kehidupan • perkembangan ekonomi dll • bila beberapa variabel mempunyai relasi yang jelas terhadap perkembangan telepon, maka variabel tersebut dapat dipakai untuk memprediksi trafik.

  31. Cont. • Analytical Comparison • perkiraan / prediksi dengan cara membandingkan tahap-tahap perkembangan telekomunikasi di negara yang lebih dahulu mengembangkan telekomunikasi • Individual Judgement •  Ditentukan sendiri dan didasarkan pengalaman dan informasi yang dikumpulkan, tanpa analisis secara sistematis.

More Related