1 / 38

PILPRES 2009 Peta Politik dan Prediksi

PILPRES 2009 Peta Politik dan Prediksi. 31 Mei 2009. Pengantar. Hasil Pemilu Legislatif Masalah dan Pelajaran Wajah DPR 2009-2014 Paradoks Perwakilan Politik Rakyat Pilpres 2009 Pragmatis utk Kekuasaan Konfigurasi Politik Pasca Pilpres Radikalisasi Islam dan Politik Oposisi.

pascha
Download Presentation

PILPRES 2009 Peta Politik dan Prediksi

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. PILPRES 2009Peta Politik dan Prediksi 31 Mei 2009

  2. Pengantar • Hasil Pemilu Legislatif • Masalah dan Pelajaran • Wajah DPR 2009-2014 • Paradoks Perwakilan Politik Rakyat • Pilpres 2009 • Pragmatis utk Kekuasaan • Konfigurasi Politik Pasca Pilpres • Radikalisasi Islam dan Politik Oposisi

  3. Hasil Pemilu Legislatif • Karut marut pengelolaan pemilu • Pengabaian hak politik warga negara • Hasil dari campur aduk masalah birokrasi pemerintah, kapasitas KPU yang lemah, parpol yang pragmatis, dan warga negara yang pasif • In-efiensi anggaran negara

  4. Hasil Pemilu ….. • Menghindarkan primordialisme sbg isyu kolektif • Memperkuat aspek primordialisme scr perorangan • Menyederhanakan keperwakilan politik rakyat • Mengabaikan pluralitas masyarakat dan dan daerah dalam keperwakilan politik

  5. Wajah DPR Baru • Parpol  9 terdiri dari 7 parpol lama dan dua 2 parpol baru • Perubahan posisi keunggulan kursi  PD, PG, PDIP, PKS, PAN, PPP, PKB, Gerindra dan Hanura • Nasionalis mendominasi; Islam menurun (26%) • Keanggotaan: 40 persen lama, 60 persen baru • Dominasi parpol lama & Dominasi Parpol atas anggota DPR

  6. Wajah DPR ..... • Penyederhanaan Sistem Keperwakilan politik • Dominasi parpol lama • Hegemoni parpol atas anggota DPR • Langgam kinerja tidak akan banyak berubah • Tuntutan lebih kuat untuk relasi intim antara anggota DPR dan konstituen • Parpol hrs dapat memediasi terpenuhinya tuntutan itu

  7. Pilpres 2009 • Ke dua dilakukan scr langsung • Hasil Pilleg  memaksa koalisi utk nominasi pasangan capres-wapres • Dominasi aktor lama; ada aktor baru dalam lingkaran pilpres (Prabowo + Budiono) • Koalisi plural: • SBY Berbudi  Jawa – Jawa (PD, PKS, PKB, PPP) • JK Win  Luar Jawa – Jawa (PDIP, Hanura) • Mega Pro  Cpr Jawa – Luar Jawa (PG, Gerindra) • Kemungkinan 2 putaran

  8. Bobot Kekuatan

  9. 1. MEGA PRO Karakter: Teguh Pada Pendirian Sendiri • Visi-Misi • Komitmen kuat pada NKRI • Bangun ekonomi kerakyatan • Berpihak penuh pada kepentingan • Wong Cilik seperti petani, nelayan, • buruh, guru, dan pedagang kecil • Jalankan kemandirian ekonomi • Tugas khusus Wapres untuk • kebangkitan ekonomi rakyat • (kompas, 19-05-09) Koalisi untuk Wong Cilik

  10. MENUJU ISOLASI DIRI ??? • Kekokohan nasionalisme dalam dukungan, atas nama dan untuk pembelaan “wong cilik” • Jika Mega menyibukan diri dng NKRI, dan Prabowo mati-matian memenuhi obsesinya membela orang miskin; akan terjadi kombinasi kepemimpinan yg inward looking ttp populistik • Akankah pasangan ini mengisolasi Indonesia dari percaturan internasional??!!

  11. 2. SBY BUDIONO Karakter: Pelan-pelan Asal Selamat • Visi-Misi • kabinet yg amanah, efektif, kredibel • bekerja utk rakyat, bukan utk diri • sendiri • tidak sepenuhnya pasar bebas; • negara • menegakan aturan yg tegas dan adil • bangun pemerintahan bersih dan, • bertanggungjawab (kompas, 19-05-09) Mari dukung terus, LANJUTKAN

  12. SIAPA MENGONTROL??? • Pesona SBY dan keahlian Budiono dalam lingkaran partai-partai Islam • Jika SBY – Budiono konsentrasi pada Luar Negeri dan Ekuin; Dalam negeri dan Sosial Politik jadi penguasaannya parpol Islam • Mampukah SBY mengontrol parpol-parpol Islam, terutama PKS, dalam kabinetnya; Jika tidak, yang akan terjadi sebaliknya!!!

  13. 3. JK WIN Karakter: Cepat, tepat, terkontrol • Visi-Misi • Jaga dan Bangun NKRI • Berbagi kekuasaan untuk • bangun ekonomi kerakyatan • yang menyejahterakan rakyat • Pelayanan pemerintahan yang • dilaksanakan dalam tempo • yang sesingkat-singkatnya • Bangun pemerintahan yang • kuat, tegas serta lebih cepat • dan lebih baik (kompas, 19-05-09) Lebih Cepat, Lebih Baik Dengan NURANI

  14. DIMANA HATI NURANI ??? • Kecepatan dalam bayangan pelanggaran HAM yang belum tuntas diselesaikan • JK harus ngurus soal-soal ekonomi dalam kecepatan yang tinggi; ini akan memerlukan Wiranto untuk menegakkan stabilitas politik • Sejauh mana JK Win mampu memberikan jaminan percepatan ekonomi dengan tidak mengorbankan hak sipil warganegara?!!

  15. Faktor Kemenangan • Ketokohan • Program • Tawaran Baru • Packaging • Intensitas Terpaan massif • Jejaring+Disiplin (Militansi) kepartaian • Dana yang besar • Soalnya  bukan hanya good campaigning tetapi lebih penting goog governing (Yudi Latif 2009)

  16. Tim Sukses SBY Budi • Tim Echo  adopsi fungsi teritorial militer utk dongkrak suara Demokrat, dikepalai Eks Panglima TNI Marsekal (Purn) Djoko Suyanto • Gerakan Pro SBY (210409) Ketum Suratto Siswowardoyo; Pengurus Sutanto (eks Kapolri), Herman Prayitno (eks Kasau), Siti Fadilah Supari (Menkes), MS. Kaban (Menhut), Suyono, Agus Widjojo, Lili Wahid • Tim Sekoci  Ketum Soeprapto (Indosat), galang tokoh masyarakat, agama, perempuan, petani, nelayan • Tim Delta  Ketum Abi Kusno (eks Aslog Panglima), mengurus perlengkapan kampanye • Tim Romeo Ketum Sardan Marbun (mayjen purn)  kelola komunikasi rakyat • Tim Foxtrot  Choel Mallarangeng, konsultan politik (Bravo Media & Fox Indonesia • Barisan Indonesia (Barindo)  Ketua Dewan Pembina: Akbar Tanjung • Jaringan Nusantara  aktivis dan mantan aktivis mahasiswa spt Andi Arief, Harry Sebayang, dan Aam Sapulete • Yayasan Dzikir SBY Nurulssalam  pembina mantan sek. presiden Kurdi Mustofa, sek kab. Sudi Silalahi, & Habib Abdul Rahman M al-Habsy

  17. Tim Sukses JK Win • Tim Garuda Ketum M. Basri Sidehabi • Tim resmi  600 orang, tersebar di nusantara dalam struktur resmi di 33 provinsi • Tim Relawan Pelangi  M. Iqbal Milad, terdiri dari Komunitas Majlis Dzikir, Komunitas JK Fans Club, Komunitas Sopir Angkot, Komunitas Lintas Agama, Komunitas TNI, nelayan & buruh, seniman dan budayawan, serta Barisan Massa JK Win • Masyarakat Peduli Sesama (MPS)  konsentrasi Jawa Barat • Presidium Pemuda Indonesia (PPI)  galang mantan aktivis mahasiswa dan ormas • Tin Negarawan Center  Ketum Johan O Silalahi (presiden Lembaga Riset Informasi), bertugas buat isyu dan pencitraan JK Win

  18. Tim Sukses Mega Pro • Banteng Muda Indonesia  Dudi Makmun Murod • Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi)  Hamka Haq • Taruna Merah Putih  Maruarar Sirait • Relawan Perjuangan Demokrasi  Budiman Sudjamiko, galang rakyat pekerja, buruh pabrik, angkutan, pasar dan PKL • Barisan Garuda Muda • Perempuan Indonesia Raya (Pira) • Relawan Gerindra (Satria)

  19. MAJU-MUNDUR CAPRES-WAPRES • Jika pilpres hari ini: 1 putaran & SBY-Budi menang (populer di atas 50%) • Fluktuatif  packaging & intensitas terpaan massif • SBY Budi  sangat percaya diri & agak meremehkan lawan • JK Win safari pondok pesantren Jatim, Jateng; sapa org kecil Bringharjo Jogya • Mega Pro  tengah cari bentuk, mulai dr Bantar Gebang utk menyatakan keberpihakan wong cilik

  20. Konsolidasi Internal Koalisi • SBY Budi  sangat solid, tidak ada lagi resistensi dari parpol koalisi • JK Win  relatif solid, tetapi dihadapkan perpecahan internal Golkar, terutama AT dng Barindo-nya • Mega Pro  kurang solid dng resistensi internal PDIP yg cukup kuat utk oposisi

  21. Image Negatif thd Koalisi • SBY Budi  “jatah” PKS utk pendidikan, kesehatan, pertanian dan BUMN; gerilya PKS di parlemen; SBY dan Budi yg tidak dapat bersikap tegas • JK Win  Wiranto dng masalah pelanggaran HAM yang tidak tuntas; JK yang diskriminatif thd cina dan kristen • Mega Pro  paduan 2 tokoh keras kepala; kegagalan Mega ketika berkuasa; Prabowo yang “sadis,” pernah dekat dng fundamentalis, dan masalah pelanggaran HAM berat yg tidak tuntas

  22. Gerilya Sistematis • Mobil JK dilempari di jl. Merdeka Barat • Mobil rombongan JK utk tinjau BKT dilempari • Iming-2 jabatan utk PDIP kepada Taufik Kiemas • Kasus Antasari yg diblow up (akan terus sampai selesai Pilpres) • Aparat birokrasi daerah yg tidak ramah thd pendukung pasangan capres-wapres non-incumbent • dsb

  23. TUNTUTAN PUBLIK • Program Capres-Wapres harus dijabarkan secara operasional: • Semua pasangan Capres-Wapres klaim sudah melakukan itu • Pembagian Tugas dlm Koalisi: blm jelas, kecuali Mega Pro dng Prabowo tangani upaya bangkitkan ekonomi kerakyatan • Bentuk kabinet bayangan: • SBY Budi  menolak • JK Win  menolak • Mega Pro  setuju

  24. Potensi Kabinet Mega Pro • Kandidat anggota Kabinet Mega Pro: Pramono Anung, Tjahjo Kumolo, Fadli Zon, Gayus Lumbuun, Trimedya Panjaitan, Ryass Rasyid, Rustriningsih, Maruarar Sirait, Barnabas Suebu, Purnomo Yusgiantoro, Sutiyoso, Imanuel Kaisieppo, Theo Syafii, Benny Pasaribu, Sonny Keraf, Da’I Bachtiar, Agustine Teras Narang • Menteri bidang ekonomi akan ditentukan Prabowo • Pertahanan, keuangan, hukum dan HAM merupakan porsi Megawati • Faktor pertimbangkan: kemampuan, keahlian, komitmen integrasi nasional, UUD 1945 dan Pancasila, bebas KKN dan menghargai pluralisme Indonesia (Sumber: Suara Pembaruan, 22 Mei 2009)

  25. KEKAYAAN CAPRES-WAPRES • Cawapres Prabowo 1,7 triliun: tunai 28 milyar dan asset bergerak dan tak bergerak lain senilai 1,42 triliun (al. 27 perusahaan perkebunan, pertambangan dan peternakan serta 90 ekor kuda). • CaPres Jusuf Kalla  253 milyar: 80,4 milyar harta bergerak dan 172,6 milyar rupiah surat berharga. • CaPresiden Megawati Soekarno Putri  105,8 milyar: 71,5 milyar harta tak bergerak dan bergerak, 22,5 milyar surat berharga dan 11,8 milyar rupiah giro serta rakas. • CaWaPres Wiranto  46,5 milyar. • CaWaPres Budiono  18,66 milyar: 5,8 milyar rupiah dalam bentuk harta tak bergerak dan 12,86 milyar dalam bentuk surat berharga dan lain - lain. • CaPres Susilo Bambang Yudhoyono  7,6 milyar: harta tak bergerak dan bergerak 2,98 milyar, rekening giro 3,49 milyar, serta lain - lain 1,13 milyar.

  26. MILIH SIAPA? • Tidak masalah milih siapa; tetapi ini ternyata bukan pilihan mudah • Kebangsaan & Pluralitas relatif terpelihara, tetapi SBY Budiono paling rawan di antara dua yang lain • Konsentrasi pada pembangunan ekonomi untuk kesejahteraan relatif sama, tetapi Mega Pro paling kurang meyakinkan di antara dua yang lain • Penghormatan terhadap hak-hak sipil warga negara relatif terjamin, tetapi JK WIN paling meragukan di antara dua yang lain • Rasa dan kepentingan pemilih terhadap masing-masing pasangan perlu jadi pertimbangan utama

  27. Kepentingan Umum GK • 7 Prinsip Etika Politik Gereja Katolik • Kebaikan hati  kebahagiaan, kebebasan dan perdamaian bersama • Berpihak pd kehidupan  anti aborsi, euthanasia, dan “budaya kematian” lainnya • Kesejahteraan umum  melayani kepentingan umum, bukan diri sendiri • Subsidiaritas  wajib membantu yang lemah • Solidaritas  keadilan sosial, keutuhan lingkungan hidup • HAM  hormat terhadap hak-hak asasi manusia • Menolak kekerasan  penyelesain masalah scr damai (FMS, 2009)

  28. Kepentingan GK Dewasa ini • 5 Proyek Politik • Pemantapan kehidupan demokrasi  menolak pengerogotan demokrasi oleh kaum sipil maupun militer • Pluralisme  hubungan sosial dan pengaturan kehidupan bangsa harus ditata scr inklusif • Perwujudan Solidaritas Bangsa  pembangunan untuk wujudkan keadilan sosial • Hub. Pusat Daerah  otonomi daerah utk memberdayakan daerah mengembangkan diri • Korupsi  pemberantasan korupsi dari atas sampai paling bawah (FMS, 2009)

  29. SIMULASI

  30. MATRIK UMUM PENILAIAN

  31. MATRIK UMUM PENILAIAN

  32. MATRIK UMUM PENILAIAN

  33. MATRIK UMUM PENILAIAN

  34. MATRIK UMUM PENILAIAN

  35. Parlemen Pasca Pilpres • Jika koalisi Pilpres permanen  konstalasi kekuatan politik menjadi sangat sederhana • Koalisi politik pendukung pemerintah terpilih, koalisi politik oposisi, dan koalisi alternatif (strategic minority)  jika pilpres dimenangkan bukan oleh SBY Berbudi • Koalisi politik pendukung pemerintah terpilih, dan koalisi politik oposisi  jika pilpres dimenangkan oleh SBY Berbudi • Parlemen yg sederhana: sangat efisien atau sewenang-wenang?!!

  36. Terima kasih

More Related