1 / 9

IODOMETRI

IODOMETRI. oleh : yusuf pratama. PENGERTIAN.

owen-clark
Download Presentation

IODOMETRI

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. IODOMETRI oleh: yusufpratama

  2. PENGERTIAN • Titrasiiodometriadalahsalahsatutitrasiredoks yang melibatkaniodium. Titrasiiodometritermasukjenistitrasitidaklangsung yang dapatdigunakanuntukmenetapkansenyawa-senyawa yang mempunyaipotensialoksidasi yang lebihbesardaripadasistemiodium-iodidaatausenyawa-senyawa yang bersifatoksidatorsepertiCuSO4.5H2O

  3. Berbedadengantitrasiiodimetri yang mereaksikan sample denganiodium (langsung), makapadaiodometri, sampel yang bersifatoksidatordireduksidengankaliumiodida (KI) berlebihandanakanmenghasilkaniodium (I2) yang selanjutnyadititrasidenganlarutanbakunatriumthiosulfat (Na2S2O3). Banyaknya volume NatriumThiosulfat yang digunakansebagaititransetaradenganbanyaknyasampel.

  4. Perhatian • PadatitrasiiodometriperludiawasipHnya. LarutanharusdijagasupayapHnyalebihkecildari 8 karenadalamlingkungan yang alkalis iodiumbereaksidenganhidroksidamembentukiodidadanhipoioditdanselanjutnyateruraimenjadiiodidadaniodat yang akanmengoksidasitiosulfatmenjadisulfat, sehinggareaksiberjalantidakkuantitatif. Adanyakonsentrasiasam yang kuatdapatmenaikkanoksidasipotensial anion yang mempunyaioksidasipotensial yang lemahsehinggadireduksisempurnaolehiodida. Denganpengaturan pH yang tepatdarilarutanmakadapatdiaturjalannyareaksidalamoksidasiataureduksidarisenyawa.

  5. BAHAN DAN ALAT • Bahan • Peniter : Na2S2O3 • Lart. Primer 10 ml : KIO30,1 N • Sampel 10 ml : CuSO4 , BE= 63,5 • Tambahan : sepucuk spatula KI + 5ml H2SO4 2N (hinggacoklat) • Indikator : amilum

  6. Alat • Buret • Stamfer • Alumunium foil • Erlenmeyer • Gelasbeker • Pipetukur / pipetgondok

  7. Cara kerja(Standarisasi) • Disiapkanalatdanbahan • Diambil Na2S2O3 dandiisikedalamburetsampaititikbatasdenganbantuancorongkaca • Diambil 10 ml KIO3 0,1 N dandimasukkankedalamerlenmeyermenggunakanpipetukur • Laluditambahkansepucuk spatula KI + 5ml H2SO4 2N (hinggacoklat) danditutuprapatdenganalumunium foil • Kemudiandilakukantitrasihingga TAT berubahmenjadi KUNING • Laluditambahkanindkatoramilum 1-2 ml danreaksiakanberubahmenjadi BIRU • DAN DITITRASI LAGI hingga TAT menjadi JERNIH • Dihitunghasilstandarisasidari Na2S2O3 denganRumus: V1.N1 = V2.N2

  8. Penetapan Kadar • Disiapkanalatdanbahan • Diambil Na2S2O3 dandiisikedalamburetsampaititikbatasdenganbantuancorongkaca • Diambil 10 ml CuSO4 dandimasukkankedalamerlenmeyermenggunakanpipetukur • Laluditambahkansepucuk spatula KI + 5ml H2SO4 2N (hinggacoklat) danditutuprapatdenganalumunium foil • Kemudiandilakukantitrasihingga TAT berubahmenjadi KUNING • Laluditambahkanindkatoramilum 1-2 ml danreaksiakanberubahmenjadi BIRU • DAN DITITRASI LAGI hingga TAT menjadi JERNIH • DihitunghasilPenetapankadar CuSO4 denganrumus : Pk= Vp.Np.BE.100% Vs.1000

  9. TERIMAKASIH “usahakuuntukberhasilpastiakanberujungbaik”.

More Related