1 / 58

Audit KEUANGAN

Audit KEUANGAN. O RGANISASI NIRLABA. Latar belakang. Organisasi nirlaba saat ini dituntut untuk lebih transparan dalam melaporkan aktivitas dan hasil-hasil yang telah dicapai .

opa
Download Presentation

Audit KEUANGAN

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Audit KEUANGAN ORGANISASI NIRLABA

  2. Latarbelakang • Organisasinirlabasaatinidituntutuntuklebihtransparandalammelaporkanaktivitasdanhasil-hasil yang telahdicapai. • Selainlaporanpencapaianproyek/program, laporankeuangan (yang diaudit) merupakansalahsatubentukakuntabilitas yang dituntutolehpara stakeholders (Pemerintah, Pemberi Dana/Penyumbang, PenerimaJasa, Pengurus, Karyawan, Anggota)

  3. Definisi Audit • “Auditing is the processby which a competent, independent personaccumulates and evaluates evidence about quantifiable information related to specific economic entity for the purpose of determining and reporting on the degree of correspondence between the quantifiable information and the established criteria” • <Auditing, An Integrated Approach, Alvin A Arens & James K Loebbecke>

  4. Definisi Audit (Lanjutan) Competent, independent Person = Auditor Independen Accumulates and evaluates evidence = Audit Prosedur Quantifiable information = Laporan keuangan Economic entity = Perusahaan, Yayasan, dsbnya Determining and reporting = Laporan Auditor Established criteria = Standard Akuntansi

  5. STANDAR AKUNTANSI “LaporanKeuangan harusdisusunsesuaidenganprinsipakuntansi yang berlakuumumdi Indonesia” Prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia dituangkan dalam bentuk PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (PSAK) yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia Untuk lingkup NGO atau Yayasan, standar akuntansinya mengacu pada PSAK No. 45 tentang PELAPORAN KEUANGAN ORGANISASI NIRLABA

  6. ORGANISASI NIRLABA KARAKTERISTIK: • Sumber Daya Entitas berasal dari Penyumbang/Donatur/Donor • Tidak bertujuan mencari keuntungan/laba (not-for-profit) • Tidak ada kepemilikan dalam kelembagaannya

  7. STANDAR PELAPORAN KEUANGAN LaporankeuanganOrganisasi Nirlaba berdasarkan standarakuntansi yang berlakuumum (PSAK No. 45), terdiridari Laporanposisikeuangan Laporanaktivitas Laporanaruskas Laporanperubahanaktivabersih CatatanatasLaporankeuangan

  8. Laporan auditor “Laporan audit harusmenyatakanapakahlaporankeuangantelahdisusunsesuaidenganprinsipakuntansi yang berlakuumumdi Indonesia” “Laporan auditor harusmemuatsuatupernyataanpendapatataslaporankeuangansecarakeseluruhanataumemuatsuatuasersibahwapernyataandemikiantidakdapatdiberikan. Jikapendapatsecarakeseluruhantidakdapatdiberikan, makaalasannyaharusdikemukakan……”

  9. Laporan auditor(Lanjutan) TipePendapat Auditor • PendapatWajarTanpaPengecualian (Laporan auditor bentukbaku) • BahasaPenjelasanDitambahkandalamLaporan Auditor Bentuk Baku • PendapatWajarDenganPengecualian • PendapatTidakWajar • PernyataanTidakMemberikanPendapat

  10. Laporan auditor(Lanjutan) Pendapat Wajar Tanpa Pengecualian Pendapat wajar tanpa pengecualian menyatakan bahwa laporan keuangan menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan, hasil usaha, dan arus kas entitas tertentu sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.

  11. Laporan auditor(Lanjutan) BahasaPenjelasanDitambahkandalamLaporan Auditor Bentuk Baku Keadaaantertentumungkinmengharuskan auditor menambahkansuatu paragraph penjelasan (ataubahasapenjelasan yang lain) dalamlaporanauditnya. Pertimbangan yang mendasari: • Pendapat auditor sebagiandidasarkanataslaporan auditor independen lain • Penyimpangandariprinsipakuntansi yang ditetapkansecara formal olehbadan yang berwenang • Ketidakkonsistenan • Penekananatassuatuhal

  12. Laporan auditor(Lanjutan) Pendapat wajar dengan pengecualian Pendapat wajar dengan pengecualian menyatakan bahwa laporan keuangan menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material , posisi keuangan, hasil usaha, dan arus kas entitas tertentu sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, kecuali untuk dampak hal-hal yang berhubungan dengan yang dikecualikan. Pertimbangan yang mendasari:   -  Pembatasan lingkup audit -  Penyimpangan dari prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia

  13. Laporan auditor(Lanjutan) Pendapat tidak wajar Pendapat tidak wajar menyatakan bahwa laporan keuangan tidak menyajikan secara wajar posisi keuangan, hasil usaha, dan arus kas entitas tertentu sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia Pertimbangan yang mendasari: -  Pembatasan lingkup audit -  Penyimpangan dari prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia  

  14. Laporan auditor(Lanjutan) Pernyataan tidak memberikan pendapat Pernyataan tidak memberikan pendapat menyatakan bahwa auditor tidak menyatakan pendapat atas laporan keuangan. Auditor dapat tidak menyatakan suatu pendapat bilamana ia tidak dapat merumuskan atau tidak merumuskan suatu pendapat tentang kewajaran laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia

  15. Audit Umum Audit ataslaporankeuanganentitas (lembaga) secarakeseluruhan, meliputilaporanposisikeuangan, laporanaktivitas, laporanaruskas (danlaporanperubahanaktivabersih) dancatatanataslaporankeuangan. Laporan auditor inidipakaiolehsemua stakeholder

  16. Audit Umum(Lanjutan) Dasar Hukum : Yayasan Wajib Audit Pasal 52 (2) UU No. 28 Th 2004 Yayasan yang memperoleh bantuan negara, bantuan luar negeri dan bantuan lain sebesar Rp. 500 Juta, atau lebih dalam satu tahun buku. Yayasan yang mempunyai kekayaan (diluar harta wakaf) sebesar Rp. 20 Milyar atau lebih.

  17. Audit Umum(Lanjutan) Dasar Hukum : Pasal 48 UU No. 28 th 2004 Laporan keuangan Yayasan disusun berdasarkan pembukuan, catatan, tulisan, dokumen keuangan/bukti pembukuan dan data pendukung administrasi keuangan Laporan keuangan disusun berdasarkan standar akuntansi yang berlaku (PSAK)

  18. Audit Umum (Lanjutan) Bentuk Laporan Keuangan Laporan keuangan disajikan sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku umum (PSAK), terdiri dari Laporan posisi keuangan Laporan aktivitas Laporan arus kas Laporan perubahan aktiva bersih Catatan atas Laporan keuangan <Contoh laporan keuangan sesuai PSAK 45>

  19. Audit Grant Audit ataslaporanpertanggungjawabanpenggunaandanauntukproyek/program tertentuuntuksuatuperiodepelaporantertentu.

  20. Audit Grant (Lanjutan) Sesuai dengan kebutuhan/permintaan pemberi dana, audit grant biasanya mencakup: • Audit atas laporan penerimaan dan pengeluaran dana • Review atas kepatuhan terhadap perjanjian dengan pemberi dana • Review atas sistem pengendalian intern • Review atas dana pendamping (cost sharing/matching fund/counterpart contribution/own means), termasuk ‘in kind’.

  21. Audit Grant (Lanjutan) Laporan Auditor Khusus dipakai untuk kepentingan pemberi dana

  22. Audit Grant (Lanjutan) Dasar hukum: Perjanjian dengan Pemberi Dana

  23. Audit Grant (Lanjutan) Bentuk Laporan Keuangan - Bentuk dan isi laporan keuangan ditentukan oleh pemberi dana. Contoh-contoh bentuk pelaporan (USAID dan EED)

  24. Prosedur audit Perencanaan (Planning) Pelaksanaan (Performing) Pelaporan (Reporting)

  25. Perencanaan (Planning) • Pemahamanatasbisnis/aktivitas • Pemahamanatas ‘control environment’ • Pemahamanatasprosesakuntansi • Analisaawalataslaporankeuangan • Penentuanmaterialitas • Penentuanrisiko • Perencanaan test atassistempengendalian intern • Perencanaan test substantive • Perencanaanadministrasi audit

  26. Pelaksanaan Pelaksanaan test atassistempengendalian intern danevaluasiatashasil test Pelaksanaan test substantive danevaluasiatashasil test

  27. Pelaporan LaporanAudit

  28. Pemahamanatas business/aktivitas Untukmengidentifikasidanmemahamikejadian, transaksidanpraktekyangmempunyaipengaruh material ataslaporankeuangan - Latarbelakang - Organisasi - Operasi - Keuangan - Lainnya (contohnya : peraturanterkait) Catatan : Perubahan-perubahansignifikansejak audit periodesebelumnya, related parties, going concern

  29. Pemahaman atas business/aktivitas Sumberinformasi yang dipakai: - Audit sebelumnya - Kunjungankeklien - Diskusidengan staff klien (direktur, manajerkeuangan, manajerakuntansi, internal auditor, direkturoperasi, staff IT, dll) - Diskusidengan auditor sebelumnya, konsultanhukumklien, konsultanlainnya - Disukusidenganpihaik lain diluarklien (ahliekonomi, ahlihukumdan lain-lain) - Publikasiyang berhubungandengan business/aktivitasklien - Undang-undangdanperaturanlainnya yang relevan - Internet

  30. Pemahamanatas ‘control environment’ ‘The control environment sets the tone of an organization, influencing the control consciousness of its people. It is the foundation for effective internal control, providing discipline and structure’

  31. Pemahamanatas ‘control environment’ - Komunikasidanpenegakanintegritasdannilai-nilaietis - Komitmentpadakompetensi -Partisipasidaripihak-pihakyang bertanggungjawabataspengawasan (KomisarisIndependen, Audit Komite, DewanPengawas) - ‘Management philosophy’ dan ‘operating style’ - Strukturorganisasi - Pemisahantugasdantanggungjawab - KebijakanSDM (rekruitment, orientasi, pelatihan, evaluasipromosi, kompensasi, konflik resolution)

  32. Pemahamanatasprosesakuntansi Memahami ‘transfer of information’ daripemrosesantransaksikebukubesardan laporankeuangan. - Jenis-jenistransaksiutama - Prosedurdansistem yang ada, baiksecara ‘computerized’ maupun ‘manual’ - Data-data keuanganterkait (‘computerized’ or ‘manual’), data pendukungatas akun-akunutamalaporankeuangandenganpenekananpadaasaltransaksi, pencatatan, danpelaporan. - Bagaimanasistemakuntansi yang adamengakomodasipencatatanatas - transaksi lain diluartransaksi yang signifikan - Pembuatanlaporankeuangan, termasukestimasiakuntansi yang signifikan dan ‘disclosure’

  33. Pemahaman atas proses akuntansi Catatan : Identifikasiatassistempengendalian yang ada(preventive control, detection control), Reliance on others (IT Specialist)

  34. Analisa awal atas laporan keuangan Identifikasi atas area-area yang membutuhkan audit prosedur yang lebih mendetail karena ketidaksesuaian dengan ekspektasi. - Analisa ratio - Analisa budget (budget variance analysis) - Perbandingan dengan industri yang sama

  35. Penentuanmaterialitas “Materialitasadalahbesarnyainformasiakuntansi yang apabilaterjadipenghilanganatausalahsaji, dilihatdarikeadaan yang melingkupinya, mungkindapatmengubahataumempengaruhipertimbanganorang yang meletakkankepercayaanatasinformasitersebut” Pertimbanganmaterialitasmelibatkanpertimbangankuantitatifdankualitatif.

  36. PenentuanrIsiko Mengidentifikasirisikosalahsajidalamlaporankeuanganberdasarkanpemahamanatasklien. Risk factors: - Reporting risk - Financial risk - Governance risk - Compliance risk - External risk - Market risk - Operation risk - People risk

  37. PenentuanrIsiko Identifikasirisikodilakukandalamduatingkatan: -Risikosalahsajidalamlaporankeuangansecara keseluruhan -Risikosalahsajidalam ‘specific audit assertion’(akun)

  38. Penentuanrisiko Tanggapanterhadapresikosalahsajidalamlaporankeuangansecarakeseluruhan: - Meningkatkan ‘professional skepticism’ - Menugaskan staff yang lebihberpengalaman - Mempertimbangkankebijakan-kebijakanakuntansi - Menggunakan test audit yang tidakterduga - Mengubahjenis, waktudanluas audit prosedur yang dilakukan - Menekankan ‘reliance on control’ - Menurunkantingkatmaterialitas - Review yang lebihmendalamdari Partner atau Manager Audit - Menggunakan‘safeguardreviewer’

  39. PenentuanrIsiko Tanggapanterhadaprisikosalahsajidalam ‘specific auditassertion’ (akun) - Memilihprosedur audit yang lebihefektif - Melaksanakanprosedur audit lebihdekatketanggalneraca - Memperluasprosedur audit tertentu

  40. Perencanaan test atas pengendalian intern Test atas pengendalian intern dilakukan untuk mendapatkanbukti yang cukup bahwa sistempengendalian yang adabekerja secara efektif dalam mencegah dan/atau mendeteksikesalahan salah saji yang mungkin timbul.

  41. Perencanaan test ataspengendalian intern Pertimbangandalammeyusunprosedurtestataspengendalianintern: - Sifatdandesain darisistem yang ada - Intention to rely on system - Period of reliance - Ketersediaan data - Efisiensi

  42. Perencanaan test substantive Test substantive dilakukan sebagai response ataspenilaianrisiko. Disamping itu, test substantive perlu dilakukanterhadap jenis transaksi saldo, akun dan ‘disclosure’ yangmaterial

  43. Perencanaan test substantive Pertimbangan-pertimbangandalammenyusunprosedurtestsubstantive: - Faktor risikoyang signifikan - Kemungkinansalahsajiakanterjadi - Karakteristiktransaksi, saldoakundan ‘disclosure’ yangdiharapkan - Sistempengendalian inter yang adadanhasil test atassistempengendalianintern

  44. Pelaksanaan Pelaksanaan test atas sistem pengendalian intern dan evaluasiatas hasil test Pelaksanaan test substantive dan evaluasi atas hasil test

  45. Pelaporan - Result and conclusion - Significant issues - Point outstanding - Unadjusted misstatements - Review of subsequent events - Financial statements checklist

  46. Audit ataslaporanpenerimaandanpenggunaandana Evaluasiatasbiaya yang terjadi (dandilaporkankepemberidana) dapatdibebankankeproyek/program yang didanaidandidukungolehbukti-bukti yang memadai • Review atasperjanjiandenganpemberidana • Review ataslaporanpenggunaandana, anggarandanlaporankemajuanproyek/program • Review atasperjanjiandenganpihakketiga • Review atassistemakuntansi • Review ataskebijakan procurement • Review ataspenerimaan • Review atasbiaya-biaya yang dilaporkan • Review atasuangmuka program • Review atassaldosisadana

  47. Review ataskepatuhanterhadapperjanjiandenganpemberidana Melakukanidentifikasiatasbagian-bagianperjanjiandenganpemberidana yang manajikatidakdipatuhiakanmempunyaipengaruh yang material terhadaplaporanpenerimaandanpenggunaandana Melakukanassesmentataskemungkinanterjadinyaketidakpatuhan yang telahdiidentifikasi Melakukan testing untukmenentukan • Pembayarantelahdilakukansesuaidenganperjanjian • Dana telahdigunakansesuaidengantujuanproyek/program • Biaya yang terjadisesuaidengankriteria yang ditetapkan • Kepatuhanlainnya (jumlah/komposisi/ porsidanapendamping, komposisibiaya program danbiayaadministrasi, dll)

  48. Review atassistempengendalian intern Melakukan review untukmendapatkanpemahamanatassistempengendalian intern Melakukanpenentuanrisiko(inherent risk, control risk dan detection risk) Melakukanevaluasiatas ‘control environment’, keandalansistemakuntansidanprosedur yang ada. Melakukantesting atassistempengendalian intern yang berhubungandengan: • Pembebananbiayatelahsesuaidandidukungdenganbukti yang memadai • Manajemenkasdan bank • Procurement • Manajemenpersonil • Manajemenaktivatetap • Kepatuhanterhadapperjanjiandenganpemberidana. • Pembebanandanapendamping

  49. Review atas dana pendamping Review atas perjanjian dengan pemberi dana untuk menentukan bahwa dana pendamping yang dilaporkan ke pemberi dana dapat dibebankan ke proyek/program Review atas bukti-bukti yang mendukung pembebanan dana pendamping Review atas ‘reasonableness’ dari dana pendamping dalam bentuk ‘in kind’

  50. Dokumentasi • Legalitas • Sistemdanprosedurkeuangan • Kebijakan intern • Perjanjian-perjanjianutama • Laporankeuangan • Anggaran • Laporanmanajemen • Bukubesar • Bukupendukung • Laporankemajuanproyek/program

More Related