1 / 18

PENGARUH ARSITEKTUR JAWA DI DARATAN ASIA TENGGARA ?

PENGARUH ARSITEKTUR JAWA DI DARATAN ASIA TENGGARA ?. Hariani Santiko. Penelitian bangunan candi (sisa sarana ritual agama Hindu-Buddha) di Indonesia telah berlangsung 100 tahun lebih: Jawa - Bali - Sumatera.

nadine
Download Presentation

PENGARUH ARSITEKTUR JAWA DI DARATAN ASIA TENGGARA ?

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. PENGARUH ARSITEKTUR JAWA DI DARATAN ASIA TENGGARA? Hariani Santiko

  2. Penelitian bangunan candi (sisa sarana ritual agama Hindu-Buddha) di Indonesia telah berlangsung 100 tahun lebih: • Jawa - Bali - Sumatera

  3. Masih banyak yang perlu diteliti- nasih terpendam, masalah yang belum (Borobudur, candi-candi Muara Jambi dsb), hal yang sederhana :nama candi (prasada, bhavanam, devagrha, köil,dsb) • Demikian pula ada kemiripan berbagai struktur bangunan suci di India, Jawa, Kamboja

  4. Gaya India Utara -Arya

  5. Gaya India Selatan -Dravida

  6. Candi Prambanan

  7. Prasat Kravan - Kamboja

  8. Perkembangan agama Hindu-Buddha terkait dengan perdagangan dari India-Asia Tenggara (Nusantara)-Cina, yang dilakukan dengan dua jalur (jalur darat dan jalur pelayaran) • Selain perkembangan agama, perkembangan pelayaran perdagangan yang berakibat raja-raja saling berebut hegemoni pelayaran perdagangan, di antara raja-raja tersebut adalah Jayavarman I dari Chenla (Kamboja) dan raja Sriwijaya yang menguasai selat Malaka -berperang dengan kekalahan Jayavarman I- Chenla terpecah belah • Seorang pangeran Kamboja ditawan/berkunjung di istana Sailendra di Jawa

  9. Prasasti Sdok Kak Thom (1052 M) menyebut • Raja Jayavarman II baru kembali dari Jawa (tawanan/tamu? raja Sailendra di Jawa) tahun 802 M-prasasti Kalasan 778 M Sailemdravansatilaka di Jawa • Meresmikan lingga Devarāja di Mahendraparvata (Phnom Kulen) oleh pendeta Hiranyadāma dan Sivakaivalya, dengan tujuan, agar terlepasdari kekuasaan Jawa dan menjadi satu-satunya Cakravartin • Jayavarman II mendeklarasikan bahwa pemujaan kepada Devarāja (Raja dewa-dewa) -Kamrateng jagat ta raja (raja pengasa dunia), adalah agama resmi Kamboja • Apa kultus devarāja ? Coedes berpendapat adanya anggapan bahwa raja Jayavarman II (dan raja-raja Kamboja selanjutnya) adalah amśa (bagian) dari Siwa, jadi “wakil dewa” di dunia • Upacara dilakukan oleh pendeta Sivakaivalya dan keturunan-keturunannya

  10. Karena tinggal di Jawa, menurut dugaan Jayavarman II di pengaruhi Jawa dalam hal: • Kepercayaan? Kultus Devarāja tidak pernah ditemukan di Jawa, Siwa-lingga di Jawa sebagai “Jayacihna-lingga” -tanda kemenangan (prasasti Canggal dan prasasti Ratu Baka) • Arsitektur pun tidak dipengaruhi Jawa, kecuali ragam hias a.l. kala-makara, relung-relung di tubuh dan atap prasat, dan ragam hias garuda

  11. Relief Kala-Makara dari Phnom Kulen

  12. Tipe bangunan suci di Kamboja waktu Jayavarman II atau masa sesudahnya (pra-Angkor) ada dua tipe, yaitu prasat (bangunan menara-terdiri atas 3 bagian kaki-tubuh-atap) dan bangunan berundak teras (lambang Mahameru)

  13. Preah Ko

  14. Candi Dieng

  15. Ta Keo

  16. Jayavarman II sendiri tidak mengeluarkan prasasti, apakah betul Jayavarmanan II menganggap dirinya sebagai bagian (amśa) Siwa, atau dia memuja Siwa sebagai “Raja Dewa” (king of gods bukan god-king) • Melihat tujuan ritual oleh Hiranyadāma yaitu untuk melepaskan diri dari Jawa dan menjadi satu2nya Cakravartin, menurut penulis lingga yang dipuja Jayavarman adalah Jayacihna-lingga, dan tidak terkait dengan raja sebagai amśa Siwa

  17. Bukti2 tersebut : yang mempengaruhi Kamboja (mulai Javavarman II) bukan arsitektur bangunan suci, tetapi justru “latar belakang gagasan” yaitu pemujaan Siwa-lingga sebagai Jayacihna/ Jayastambha lingga

  18. Terima Kasih

More Related