1 / 30

PROSPEK DAN POTENSI UKM

PROSPEK DAN POTENSI UKM. Kelompok. Andhika Sthirayodha 01213020 Ismail Assegaf 01212012 Tyas Nila Fransiska 01113035 Resyta Putri Dior Ismi 01113055 Ruri Larassaty Maharsih R 01113070 Enni Sugiarti 01213004 Rid h a Fiyanti 01213157 Santi Irawati 01113062 Basmoko

Download Presentation

PROSPEK DAN POTENSI UKM

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. PROSPEK DAN POTENSI UKM

  2. Kelompok • Andhika Sthirayodha 01213020 • Ismail Assegaf 01212012 • Tyas Nila Fransiska 01113035 • Resyta Putri Dior Ismi 01113055 • Ruri Larassaty Maharsih R 01113070 • Enni Sugiarti 01213004 • Ridha Fiyanti 01213157 • Santi Irawati 01113062 • Basmoko • Sity Nurhayati 01113096

  3. PENDAHULUAN • Kondisi Perekonomian Indonesia: • Sebelum krisis, rata-rata pertumbuhan ekonomi Indonesia 7,4% • Pada saat krisis 1998, pertumbuhan ekonomi minus 13,1%. Sektor Industri Manufaktur yang paling terpuruk karena krisis tsb. • Diakhir 2001, pertumbuhan mencapai 3,3% • Kontribusi output industri manufaktur: • Share output UB terus menurun, dari 62% tahun 1996 menjadi 45,7% tahun 2000 • Share output UK dan UM cenderung meningkat, dari 17,7% dan 20,3% tahun 1996 menjadi 29% dan 25,3% tahun 2000

  4. Pendahuluan • A. Pengertian UMKM • Menurut Keppres No. 16/ 1994 UMKM adalah perusahaan yang memiliki kekayaan bersih maksimal Rp. 400 juta. • Menurut Bank Indonesia (BI): UKM adalah perusahaan atau industri dengan karakteristik berupa: (a) modalnya kurang dari Rp. 20 juta; (b) untuk satu putaran dari usahanya hanya membutuhkan dana Rp 5 juts; (c) memiliki aset maksimum Rp 600 juta di luar tanah dan bangunan; dan (d) omzet tahunan ≤ Rp 1 miliar

  5. Usaha Mikro • Usaha Mikro • Usaha Mikro sebagaimana dimaksud menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah yaitu usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagaimana diatur dalam Undang-Undang. Adapun kriteria usaha Mikro menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, antara lain: • 1) Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 50.000.000,00 tidak • termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau • 2) Memiliki hasil penjualan paling banyak Rp 300.000.000,00 • (ket.: nilai nominal dapat diubah sesuai dengan perkembangan • perekonomian yang diatur oleh Peraturan Presiden) • Ciri-ciri usaha mikro, antara lain: • 1) Jenis barang/komoditi usahanya tidak selalu tetap, sewaktu-waktu • dapat berganti; • 2) Tempat usahanya tidak selalu menetap, sewaktu-waktu dapat • pindah tempat; • 3) Belum melakukan administrasi keuangan yang sederhana • sekalipun, dan tidak memisahkan keuangan keluarga dengan • keuangan usaha; • 4) Sumber daya manusianya (pengusahanya) belum memiliki jiwa • wirausaha yang memadai; • 5) Tingkat pendidikan rata-rata relatif sangat rendah; • 6) Umumnya belum akses kepada perbankan, namun sebagian dari • mereka sudah akses ke lembaga keuangan non bank; • 7) Umumnya tidak memiliki izin usaha atau persyaratan legalitas lainnya termasuk NPWP

  6. Usaha Kecil • Usaha Kecil • Usaha kecil merupakan usaha yang integral dalam dunia usaha nasional yang memiliki kedudukan, potensi, dan peranan yang signifikan dalam mewujudkan tujuan pembangunan nasional pada umumnya dan pembangunan ekonomi pada khususnya. Selain itu, usaha kecil juga merupakan kegiatan usaha dalam memperluas lapangan pekerjaan dan memberikan pelayanan ekonomi yang luas, agar dapat mempercapat proses pemerataan dan pendapatan ekonomi masyarakat. Definisi usaha kecil menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah yaitu usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri yang dilakukan oleh orang perorangan yang dilakukan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria usaha kecil sebagaimana dimaksud dalam undang-undang. Adapun kriteria usaha kecil Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, antara lain: • 1) Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 50.000.000,00 sampai dengan paling banyak Rp 500.000.000,00 tidak termasuk • tanah dan bangunan tempat usaha; atau • 2) Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 300.000.000,00 sampai dengan paling banyak Rp 2.500.000.000,00

  7. Usaha Menengah • Usaha Menengah • Usaha Menengah sebagaimana dimaksud dalam Undang- • Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, • Kecil dan Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri • sendiri, yang dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha • yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang • dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak • 67 • langsung dengan usaha kecil atau usaha besar dengan jumlah • kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur • dalam undang-undang. • Adapun kriteria usaha Menengah menurut Undang-Undang • Republik Indonesia No. 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil • dan Menengah, antara lain: • 1) Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 500.000.000,00 sampai • dengan paling banyak Rp 10.000.000.000,00 tidak termasuk • tanah dan bangunan tempat usaha; atau • 2) Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 2.500.000.000,00 • sampai dengan paling banyak Rp 50.000.000.000,00

  8. Peranan UKM dalam Wawasan Nusantara khususnya Pertumbuhan Ekonomi • Data statistik menunjukkan jumlah unit usaha kecil mikro dan menengah (UMKM) mendekati 99,98 % terhadap total unit usaha di Indonesia. Sementara jumlah tenaga kerja yang terlibat mencapai 91,8 juta orang atau 97,3% terhadap seluruh tenaga kerja Indonesia. Menurut Syarif Hasan, Menteri Koperasi dan UKM seperti dilansir sebuah media massa, bila dua tahun lalu jumlah UMKM berkisar 52,8 juta unit usaha, maka pada 2011 sudah bertambah menjadi 55,2 juta unit.  Setiap UMKM rata-rata menyerap 3-5 tenaga kerja. Maka dengan adanya penambahan sekitar 3 juta unit maka tenaga kerja yang terserap bertambah 15 juta orang. Pengangguran diharapkan menurun dari 6,8% menjadi 5 % dengan pertumbuhan UKM tersebut. Hal ini mencerminkan peran serta UKM terhadap laju pertumbuhan ekonomi memiliki signifikansi cukup tinggi bagi pemerataan ekonomi Indonesia karena memang berperan banyak pada sektor ril. • Negara besar dan kaya sumberdaya alam seperti Indonesia dengan jumlah penduduk mendekati seperempat milyar membutuhkan kegiatan ekonomi yang berpijak pada sektor ril. Investasi swasta (termasuk asing) perlu diarahkan pada penanaman modal di sektor ril bukan non riil. Aliran dana investasi yang berupa ‘hot money' hanya akan menciptakan pertumbuhan ekonomi yang semu dan rentan terhadap gejolak politik. Jika ini terjadi maka dapat mengganggu perekonomian bangsa secara keseluruhan.

  9. Peranan UKM dalam Wawasan Nusantara khususnya Pertumbuhan Ekonomi • Bisnis UMKM tersebar di segala penjuru Tanah Air di pelosok nusantara dengan cukup merata. Memang jiwa ‘entrepreneurship' warga bangsa ini melekat sejak lama bahkan jauh sebelum Negara merdeka. UKM telah terbukti sepanjang sejarah bangsa muncul sebagai motor penggerak dan penyelamat perekonomian Indonesia. UKM mampu menopang sendi-sendi perekonomian bangsa dimasa sulit dan krisis ekonomi menerjang negeri ini terutama tahun 1997/1998. Kala itu perusahaan besar ternyata tidak berdaya dan oleng. Sejumlah konglomerat memperoleh fasilitas pinjaman dari pemerintah yang dikenal dengan bantuan likuiditas Bank Indonesia (BLBI).  Tapi perusahaan tak kunjung terselamatkan malah terjadi penggelapan BLBI. Triliunan rupiah dikucurkan pemerintah (BI) raib tak jelas rimbanya. Ironis, pemerintah terpaksa gigit jari, tidak ada itikad baik taipan yang mengemplang BLBI. "Air susu dibalas dengan air tuba". • Demikian banyaknya UKM yang telah lama menjalankan usahanya dan memiliki prospek luar biasa, tapi karena kurang dana dan pemahaman manajemen masih terbatas, maka UKM jarang menjadi besar. Sebagai contoh berdasarkan pengalaman penulis di Malang ada penjual es degan (kelapa muda) yang menjajakan dagangannya dengan rombong sederhana tapi memiliki omset mencapai 1 juta rupiah per hari. Semangat, tekad dan kemauan pebisnis sejati ini untuk mengembangkan usahanya cukup besar. Tetapi sayang mereka kurang modal dan kurang tercerahkan wawasan manajemen bisnisnya. Peran ini sebenarnya bisa difasilitasi pihak perbankan kita. Dalam konteks ini maka peran perbankan diperlukan.

  10. PENDAHULUAN • Karakteristik UKM • Bersifatpadatkarya • Berbasissumberdayalokal • Menggunakanteknologitepatguna • Bersifatfleksibel • Karakteristik UB • Bersifatpadat modal • Berbasissumberdayaimpor • Menggunakanteknologimaju • Bersifatkurangfleksibel

  11. POTENSI UKM • DITINJAU DARI ASPEK: • Jumlah Usaha/Perusahaan • Jumlah Tenaga Kerja • Kontibusi Terhadap PDB • Kontribusi Terhadap Devisa Negara • Profil Investasi

  12. TUJUAN • Mengulas potensi dan prospek UKM dalam perekonomian Indonesia • Mendiskusikan strategi pengembangan produksi dan pemasaran produk-produk UMKM

  13. JUMLAH USAHA/ PERUSAHAAN Jumlah UK>UM>UBB→UKM jauh lebih banyak dari UB Missing of The Midle pada UM

  14. PENYERAPAN TENAGA KERJA Penyerapan TK Oleh UK>UM>UBB→ Penyerapan TK UKM jauh lebih besar dari UB. Jadi, persentase penyerapan tenaga kerja UKM cederung meningkat, sementara persentase penyerapan tenaga kerja UB cenderung menurun

  15. PENYERAPAN TENAGA KERJA Pangsa penyerapan tenaga kerja oleh UKM didominasi oleh sektor pertanian, sektor perdagangan hotel dan restoran, dan sektor industri pengolahan Pangsa penyerapan tenaga kerja UB didominasi oleh sektor industri pengolahan Kurang solid kaitan antara industri pengolahan dengan sektor primer, khususnya sektor pertanian, dimana kosentrasi UKM cukup besar.

  16. KONTRIBUSI TERHADAP PDB Kontribusi PDB oleh UB>UK>UM→UKM Harapan setelah krisis kontribusi UKM terhadap PDB meningkat, namun dalam kenyataannya kontribusi UKM menurun sedangkan UB meningkat Pola ini akan mengulangi pola pertumbuhan ekonomi seperti pada masa lalu

  17. KONTRIBUSI TERHADAP PDB Kontribusi UK terhadap PDB didominasi oleh sektor pertanian dan sektor perdagangan, hotel dan restoran Kontribusi UM terhadap PDB didominasi oleh sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan Kontribusi UB terhadap PDB didominasi oleh sektor listrik, gas dan air bersih, sektor pertambangan dan penggalian dan sektor industri pengolahan

  18. KONTRIBUSI TERHADAP DEVISA NEGARA Kontribusi terhadap devisa negara oleh UB>UM>UK→UB>UK Secara nominal kontribusi UKM dan UB terhadap devisa negara cenderung meningkat, namun persentase kontribusi UKM cenderung menurun sedangkan persentase kontribusi UB cenderung meningkat

  19. KONTRIBUSI TERHADAP DEVISA NEGARA Ekspor UK, UM dan UB didominasi oleh sektor industri pengolahan

  20. PROFIL INVESTASI Investasi pada UKM cenderung meningkat, sedangkan investasi pada UB cenderung menurun

  21. KESIMPULAN • UKM mampu menyerap banyak tenaga kerja (mengatasi pengangguran) dan menciptakan distribusi pendapatan yang merata, namun kontibusi terhadap pertumbuhan ekonomi rendah • UB mampu mewujud pertumbuhan ekonomi yang tinggi, namun kontribusi terhadap penyerapan tenaga kerja rendah dan distribusi pendapatan tidak merata

  22. Palang perhatian Bagaimana mewujudkan UKM yang tangguh dalam pengertian mampu menyerap banyak tenaga kerja dan pemerataan pendapatan sekaligus memadu pertumbuhan ekonomi yang tinggi?

  23. Strategi Umum Pengembangan UKM • MembangunLingkungan Usaha yang Kondusif • Penegakanhukum • PenyederhanaanSistem • Penyederhanaanjumlahperijinan • PenataanKelembagaan • Konsolidasiinstitusibirokasi • Penyempurnaanperaturanperundangan • InvestasiSumberdayaManusia • InvestasidiBidangTeknologiTerapan • IndustrialisasiPedesaan

  24. Strategi Pemasaran Produk UKM • Mencakup setidaknya 4 aspek penting, yaitu: • Produk • Harga • Tempat • Promosi

  25. Strategi Membangun Produk • Mengembangkan ide produk: produksilah produk-produk yang telah ada sekarang dan sesuaikan dengan kebutuhan konsumen (lokal, regional, nasional dan internasional) • Mendahulukan produk yang memiliki pasar (niche product): membandingkan antara keuntungan dan biaya yang dikeluarkan • Mengembangkan produk-produk baru yang dipelajari dari reaksi konsumen over time • Spesialisasi dalam menghasilkan produk-produk yang berkualitas dan kosentrasi hanya pada proses produksi. Sementara itu, dari aspek penjualan diserahkan kepada pihak ketiga (pedagang, perusahaan besar dsb)

  26. Strategi Harga • Penentuan harga berdasarkan biaya produksi (cost accounting + profit) • Penentuan harga sesuai dengan harga yang diberlakukan kompetitor • Penentuan harga berdasarkan demand driven price • Penentuan harga berdasarkan diskriminasi antar kemampuan pasar

  27. Strategi Tempat • Kemudahan Infrastruktur: jalan, listrik, dan telekomunikasi • Berdekatan dengan Pelanggan dan bahan baku produksi: kosentrasi populasi • Kemudahan Transportasi: ketersediaan angkutan umum • Penyediaan tempat khusus bagi memasarkan produk-produk UKM oleh Pemerintah

  28. Strategi Promosi • Menggunakan metode individual firm dan berkelompok • Membangun trading house oleh swasta • Menangkap outsourcing dan membangun networking • Menyelenggarakan pameran ditingkat lokal, regional, nasional dan internasional secara konsisten dari aspek waktu dan penyelenggaraannya • Memaksimumkan penggunaan Information and Communication Technology (ICT)

  29. PENUTUP • Harus diintegrasikannya UKM dalam strategi industri yang ada sekarang, oleh karena setelah 10 tahun krisis terjadi kegiatan pendukung belum terlihat. • Didahulukannya pengembangan sektor-sektor ekonomi, dimana populasi UKM terkosentrasi dan secara spasial tersebar di daerah-daerah. Dalam hal ini pemerintah Kabupaten/ Kota memegang peranan sangat penting • Ada dua bidang yang perlu diperhatikan: (1) harus diwujudkannya iklim usaha dan investasi yang kondusif dan (2) menyediakan sumber-sumber pembiayaan bank dan non bank yang semakin bervariasi bidang layanannya • Membangun program nasional untuk meningkatkan kemampuan UKM yang berorientasi ekspor untuk menangkap keuntungan globalisasi, dimana trading house memegang peranan sangat penting • Karena UKM masih lemah di bidang teknologi dalam pengembangan produk maka institusi publik R & D diperbesar dan dibuka aksesnya terhadap UKM

  30. TERIMA KASIH ATAS PEHATIAN DAN KESABARANNYA

More Related