1 / 34

HUBUNGAN MARGIN KONTRIBUSI DENGAN PERENCANAAN LABA PADA PERUSAHAAN JAYA PERKASA BOGOR

HUBUNGAN MARGIN KONTRIBUSI DENGAN PERENCANAAN LABA PADA PERUSAHAAN JAYA PERKASA BOGOR. Oleh : INEU IRMAWATI (431492010208003) MULYADI (431492010208022) WAWAN (431492010208029). PENDAHULUAN. Latar Belakang.

monte
Download Presentation

HUBUNGAN MARGIN KONTRIBUSI DENGAN PERENCANAAN LABA PADA PERUSAHAAN JAYA PERKASA BOGOR

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. HUBUNGAN MARGIN KONTRIBUSI DENGAN PERENCANAAN LABA PADA PERUSAHAAN JAYA PERKASA BOGOR Oleh : INEU IRMAWATI (431492010208003) MULYADI (431492010208022) WAWAN (431492010208029)

  2. PENDAHULUAN Latar Belakang Perkembangan industri dewasa ini sangat pesat dengan adanya kemajuan teknologi diberbagai bidang. Perkembangan industri yang maju pesat tersebut, menimbulkan persaingan antara perusahaan yang satu dengan perusahaan lainnya. Menghadapi persaingan yang semakin ketat menuntut kemampuan manajemen dalam melihat kemungkinan dan kesempatan di masa yang akan datang, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Oleh karena itu manajemen perusahaan harus cepat tanggap akan situasi dan kondisi tersebut.

  3. Rumusan Masalah • Tujuan Penelitian Untuk mengetahui margin kontribusi di Perusahaan Jaya Perkasa Bogor. Untuk mengetahui perencanaan laba di Perusahaan Jaya Perkasa Bogor. Untuk mengetahui hubungan margin kontribusi dengan perencanaan laba di Perusahaan Jaya Perkasa Bogor. 1. Berapa besar margin kontribusi yang diperoleh Perusahaan Jaya Perkasa Bogor?. 2. Berapa besar laba yang direncanakan oleh Perusahaan Jaya Perkasa Bogor?. 3. Apakah terdapat hubungan antara margin kontribusi dengan perencanaan laba di Perusahaan Jaya Perkasa Bogor?.

  4. Kerangka Konseptual Margin kontribusi sangat berguna bagi manajemen bukan hanya untuk mencapai target penjualan yang menghasilkan laba maksimal, tetapi juga sebagai informasi mengenai berapa kontribusi produk tersebut dalam menghasilkan laba. Guna mencapai laba yang maksimum sesuai dengan tujuan perusahaan maka dibuat rencana penjualan yang matang berdasarkan laba penjualan yang dapat dicapai di masa yang akan datang. Pengaruh margin kontribusi terhadap penjualan dapat dilihat pada penentuan tingkat break even point dan tingkat laba yang diinginkan perusahaan. Analisis impas digunakan untuk menentukan tingkat penjualan dan bauran produk yang diperlukan agar semua biaya yang terjadi dalam periode tersebut persis tertutupi. Titik impas adalah titik dimana biaya dan pendapatan sama besarnya. Tidak ada laba maupun rugi pada titik impas.

  5. Paradigma Penelitian BEP (X¹ ) Laba yang Diinginkan (Y) Margin of Safety (X²) Hipotesis Dari kerangka konseptual di atas, maka dapat dirumuskan hipoteisis bahwa Terdapat hubungan yang kuat dan signifikan antara margin kontribusi dengan perencanaan laba.

  6. KegunaanPenelitian Bagi kelompok penulis, penelitian ini erguna untuk menambah wawasan dan menerapkan ilmu yang telah dipelajari di bangku kuliah. Bagi pembaca pada umumnya, terutama yang berada pada lingkungan perguruan tinggi, diharapkan dapat bermanfaat sebagai penambah wawasan dan pengetahuan terapan yang berkaitan antara Margin kontribusi dengan perencanaan laba perusahaan. Bagi perusahaan yang bersangkutan, dapat berguna sebagai masukan dalam pengambilan keputusan yang dilakukan.

  7. Lokasi Penelitian Penelitian yang dilakukan mengambil objek pada salah satu perusahaan swasta yang terletak di Bogor, yaitu Perusahaan Jaya Perkasa. Perusahaan tersebut dipilih dengan asumsi cukup representif sebagai objek penelitian yang akan dilakukan.

  8. TINJAUAN PUSTAKA Biaya Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2002:18) beban (expense) adalah penurunan manfaat ekonomi selama satu periode akuntansi dalam bentuk arus keluar atau berkurangnya aktiva atau terjadinya kewajiban yang mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak menyangkut pembagian kepada penanam modal. Menurut Sutrisno (2001:1) biaya dalam arti luas adalah pengorbanan sumber ekonomi, yang diukur dengan satuan uang yang telah terjadi atau yang mungkin akan terjadi untuk tujuan tertentu.

  9. Klasifikasi Biaya Klasifikasi merupakan proses pengelompokkan secarasistematis atas keseluruhan elemen yang ada kedalam golongan-golongan tertentu yang lebih ringkas untuk memberikan informasi yang punya arti atau lebih penting. 1. Klasifikasi biaya berdasarkan tingkah laku 2. Klasifikasi biaya berdasarkanpertanggungjawaban 3. Klasifikasi biaya berdasarkan objek 4. Klasifikasi biaya dalam hubungannya dengan produk 5. Klasifikasi biaya berdasarkan fungsi operasi nonproduksi

  10. Margin Kontribusi Menurut Machfoedz (1996:299) contribution margin adalah sisa hasil penjualan dikurangi dengan biaya variabel. Jumlah margin kontribusi akan bisa digunakan untuk menutup semua biaya tetap dan setelah biaya tetap tertutup maka sisanya untuk menghasilkan laba periode yang bersangkutan. Menurut Hongren (1994:84) contribution margin adalah total penjualan dikurangi semua biaya variabel. Menurut Garrison (1997:249) contribution margin adalah jumlah yang tersisa dari hasil penjualan setelah biaya variabel dikurangkan, yang dapat digunakan untuk membantu menutup biaya tetap dan kemudian mendapatkan laba untuk periode yang bersangkutan.

  11. Titik Impas (Break Event Point) Titik impas (Break even point) adalah keadaan suatu perusahaan yang pendapatan penjualannya sama dengan jumlah total biayanya, atau besarnya contribution margin sama dengan total biaya tetap, dengan kata lain perusahaan tidak memperoleh laba tetapi juga tidak menderita rugi atau rugi labanya sebesar nol (Supriyono, 1991:153). Ada tiga pendekatan bisa digunakan untuk menunjukkan titik impas, yaitu: 1. Pendekatan persamaan 2. Pendekatan margin kontribusi 3. Pendekatan grafik

  12. Perencanaan Laba Perencanaan laba merupakan rencana kerja yang telah diperhitungkan dengan cermat dimana implikasi keuangannya dinyatakan dalam bentuk proyeksi perhitungan rugi laba, neraca, kas dan modal kerja untuk jangka panjang dan jangka pendek (Matz dan Usry, 1997:3). Berperan sebagai tolak ukur atau standar untuk mengukur hasil kegiatan dan menilai kebijakan manajemen dan tingkat kemampuan dari setiap pelaksana (Matz dan Usry, 1997:6)

  13. Hubungan Margin Kontribusi dengan Perencanaan Laba Margin kontribusi sangat berguna bagi manajemen bukan hanya untuk mencapai target penjualan yang menghasilkan laba maksimal, tetapi juga sebagai informasi mengenai berapa kontribusi produk tersebut dalam menghasilkan laba. Guna mencapai laba yang maksimum sesuai dengan tujuan perusahaan maka dibuat rencana penjualan yang matang berdasarkan laba penjualan yang dapat dicapai di masa yang akan datang. Pengaruh margin kontribusi terhadap penjualan dapat dilihat pada penentuan tingkat break even point dan tingkat laba yang diinginkan perusahaan.

  14. OBJEK DAN METODELOGI PENELITIAN Objek Penelitian Objek penelitian yang diteliti oleh penulis adalah laporan keuangan pada perusahaan Jaya Perkasa Bogor tahun 2010, penelitian ini dilaksanakan pada Perusahaan Jaya Perkasa yang terletak di Jl. Soleh Iskandar No. 43 Bogor – Jawa Barat.

  15. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian explanatory survey. Metode Esplananatory surpey dapat diartikan sebagai metode yang dibatasi pada pengertian survei sampel yang bertujuan menguji hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya. Metode explanatory survey terbukti mampu untuk menjelaskan hubungan aspek yang diamati dengan baik dan bukan hanya sekedar menghasilkan informasi deskriptif

  16. Operasionalisasi Variabel

  17. Metode Pengumpulan Data Data sekunder adalah data yang diperoleh dari data yang telah tersedia, data sekunder diperloleh dari laporan keuangan Perusahaan Jaya Perkasa. Melakukan kajian litelatur (library research) yang berkaitan dengan pokok permasalahan yang dibahas pada penelitian ini. Tujuan dari kajian litelatur tersebut adalah untuk mempertajam hasil analisis yang dihasilkan.

  18. Prosedur Pengumpulan Data

  19. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Direktur Bagian Bagian Bagian Bagian Bagian Bagian Pekerja Pekerja Pekerja Pekerja Gambaran Umum Perusahaan Perusahaan Jaya Perkasa merupakan perusahaan perseorangan yang dipimpin oleh Bapak H. Arifin Mansyur sebagai direktur perusahaan. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1986, dengan ijin usaha dari Pemda Tingkat II Kotamadya Bogor pada tanggal 12 Agustus 1988 No. 234/1988. Struktur organisasi

  20. Hasil Produksi Perusahaan Jaya Perkasa Bogor Tahun 2010 Hasil produksi

  21. Perusahaan Jaya Perkasa Data Volume Produksi Tahun 2010 (Dalam m2)

  22. Perusahaan Jaya Perkasa Data Volume Penjualan Tahun 2010 (Dalam m2) Data Keuangan Perusahaan

  23. Perusahaan Jaya Perkasa Data Harga Produksi Tahun 2010 (Dalam Rupiah/m2)

  24. Perusahaan Jaya Perkasa Data Hasil penjualan Tahun 2010 (Rp)

  25. Perusahaan Jaya Perkasa Data Biaya Produksi dan Operasi Per 31 desember 2010

  26. Perusahaan Jaya Perkasa Data Volume Produksi Perbulan Tahun 2010 (Dalam m2)

  27. Perusahaan Jaya Perkasa Penggolongan Biaya Tahun 2010 (Dalam Rupiah)

  28. Analisa Data Permasalahan perusahaan • Perencanaan laba pada perusahaan tidak didasarkan pada perhitungan yang sistematis. Perusahaan membuat perencanaan laba atas dasar perkiraan yaitu 20% dari penjualan tahun sebelumnya. • Berbagai jenis biaya yang ada belum diketahui mana yang termasuk biaya variabel, biaya tetap dan biaya semi variabel sehingga mempersulit pihak manajer dalam pengendalian biaya yang terjadi. • Banyaknya jenis produk yang dihasilkan, sehingga belum diketahui dengan pasti produk mana yang akan memberikan keuntungan yang paling besar.

  29. Analisis Data Pemecahan masalah Mengidentifikasikan dan memisahkan biaya yang ada dalam perusahaan kedalam biaya tetap dan biaya variabel untuk tahun 2003. Perhitungan Biaya Variabel Perhitungan Margin Kontribusi Perhitungan laporan laba-rugi dengan menggunakan metode Direct Costing. Analisis margin kontribusi sebagai alat perencanan labaPerusahaaan yang menghasilkan beberapa jenis produk dan ingin mengetahui produk mana yang memberikan laba paling besar

  30. Hasil perbandingan dari seluruh produk, produk yang memberikan margin kontribusi yang paling besar adalah paving stone straight sebesar Rp 109.028.218 dan memiliki BEP (Unit) yang besar pula yaitu sebesar 8.163,8 m2. Hal ini tidak berpengaruh selama perusahaan bisa memilih produk mana yang memberikan laba total yang paling besar dengan anggapan tidak ada hal-hal lain yang membatasi. Semakin besar laba kontribusi, semakin besar kesempatan yang diperoleh perusahaan untuk menutup biaya tetap dan untuk menghasilkan laba. Apabila dihubungkan dengan penggunaan sumber daya yang langka misalnya dibatasi dengan kapasitas mesin, maka margin kontribusi perjam mesin besar dan titik impasnya kecil.

  31. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan • Margin kontribusi dapat digunakan sebagai dasar untuk merencanakan laba secara optimal yang dapat dicapai perusahaan. Karena pada pendekatan ini dilakukan pemisahan biaya yaitu biaya tetap dan biaya variabel. Adanya pemisahan biaya tersebut, maka pihak manjemen dapat mengetahui adanya perubahan biaya, baik biaya variabel maupun biaya tetap. Hasil dari perhitungan untuk mencapai rencana penjualan sebesar Rp 1.020.262.833, biaya tetapnya adalah sebesar Rp 153.039.425 dan biaya variabel sebesar Rp 663.170.841.

  32. Kesimpulan • Perusahaan dalam memproduksi produknya kurang memperhatikan kuantitas produk yang memberikan keuntungan-keuntungan yang cukup besar dalam pencapaian laba yang optimal seperti pada produk tegel. Hasil perbandingan dari masing-masing produk yang dihasilkan oleh perusahaan Indah cemerlang, margin kontribusi yang paling tinggi adalah paving stone straight. Volume penjualannya yaitu sebesar 18.354 m2 dan menghasilkan margin kontribusi sebesar Rp 109.028.218. • Perusahaan tidak mengalami rugi atau laba, apabila penjualan pada tingkat BEP sebesar Rp 437.255.500 dan batas penurunan penjualan (Margin Of Safety) adalah sebesar Rp 57% dari rencana penjualan atau sebesar Rp 583.007.333.

  33. Saran • Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan pada Perusahaan Jaya Perkasa, maka penulis dapat memberikan saran-saran untuk perusahaan yaitu Perusahaan hendaknya membuat alokasi biaya pada setiap produk yang dihasilkan, sehingga mengetahui produk mana yang menghasilkan keuntungan yang lebih besar. • Selain itu, dari segi manajemen keuangan perusahaan diharapkan menggunakan perhitungan yang tepat dengan menggunakan analisa margin kontribusi, sehingga perrencanaan laba dapat lebih maksimal dengan memperhitungkan sumber daya yang ada dengan adanya efisiensi dan efektifitas.

  34. TERIMA KASIH

More Related