1 / 34

OLEH: NUR FAHMI LUKMI 092904042

OLEH: NUR FAHMI LUKMI 092904042. PENGERTIAN.

mei
Download Presentation

OLEH: NUR FAHMI LUKMI 092904042

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. OLEH:NUR FAHMI LUKMI092904042

  2. PENGERTIAN E-learning merupakansingkatandariElektronic Learning, merupakancarabarudalamprosesbelajarmengajar yang menggunakan media elektronikkhususnya internet sebagaisistempembelajarannya. E-learning merupakandasardankonsekuensilogisdariperkembanganteknologiinformasidankomunikasi. 

  3. CONT’ • Jaya Kumar C. Koran (2002) “E-learning sebagaisembarangpengajarandanpembelajaran yang menggunakanrangkaianelektronik (LAN, WAN, atau internet) untukmenyampaikanisipembelajaran, interaksi, ataubimbingan.” • Dong (dalamKamarga, 2002) “E-learning sebagaikegiatanbelajar asynchronous melaluiperangkatelektronikkomputer yang memperolehbahanbelajar yang sesuaidengankebutuhannya.”

  4. CONT’ • Rosenberg (2001) ”Menekankan bahwa e-learning merujuk pada penggunaan teknologi internet untuk mengirimkan serangkaian solusi yang dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan.” • LearnFrame.Comdalam Glossary of eLearning Terms [Glossary, 2001] “E-Learning adalahsistempendidikan yang menggunakanaplikasielektronikuntukmendukungbelajarmengajardengan media Internet, jaringankomputer,maupunkomputer standalone.”

  5. CONT’ • Darin E. Hartley [Hartley, 2001] “E-Learning merupakansuatujenisbelajarmengajaryang memungkinkantersampaikannyabahan ajar kesiswadenganmenggunakanmedia Internet, Intranet atau media jaringankomputer lain.”

  6. SEJARAH Sebelumkata e-Learning menjadipopulerbanyakistilah yang telahdigunakanseperticontohberikutini: • Pembelajaranjarakjauh (open distance learning). • Pembelajaranberbasis web (web based training). • Pembelajaranberbasiskomputer (computer based training). • Pembelajaranberbasisteknologi (technology based training). • Pembelajaransecara online (online learning).

  7. CONT’ E-pembelajaranataupembelajaranelektronikpertama kali diperkenalkanolehuniversitas Illinois di Urbana-Champaign denganmenggunakansisteminstruksiberbasiskomputer (computer-assisted instruction ) dankomputerbernama PLATO.

  8. CONT’ • Tahun 1990 : Era CBT (Computer-Based Training) dimanamulaibermunculanaplikasi e-learning yang berjalandalam PC standloneataupunberbentukkemasan CD-ROM. Isimateridalambentuktulisanmaupun multimedia (Video dan Audio) dalam format mov, mpeg-1, atauavi. • Tahun 1994 : Seiringdenganditerimanya CBT olehmasyarakatsejaktahun 1994 CBT munculdalambentukpaket-paket yang lebihmenarikdandiproduksisecaramasal.

  9. CONT’ • Tahun 1997 : LMS (Learning Management System) Seiringdenganperkembanganteknologi internet, masyarakatdiduniamulaiterkoneksidengan internet. Kebutuhanakaninformasi yang dapatdiperolehdengancepatmulaidirasakansebagaikebutuhanmutlakdanjaraksertalokasibukanlahhalanganlagi. Dari sinilahmuncul LMS. Perkembangan LMS yang makinpesatmembuatpemikiranbaruuntukmengatasimasalah interoperability antar LMS yang satudenganlainnyasecarastandar. Bentukstandar yang munculmisalnyastandar yang dikeluarkanoleh AICC (Airline Industry CBT Commettee), IMS, IEEE LOM, ARIADNE, dsb.

  10. CONT’ • Tahun1999: SebagaitahunAplikasi E-learning berbasisWeb. PerkembanganLMS menujuaplikasi e-learning berbasis Web berkembangsecara total, baikuntukpembelajar (learner) maupunadministrasibelajarmengajarnya. LMS mulaidigabungkandengansitus-situsinformasi, majalahdansuratkabar. Isinyajugasemakinkayadenganperpaduan multimedia, video streaming sertapenampilaninteraktifdalamberbagaipilihan format data yang lebihstandardanberukurankecil.

  11. E-LEARNING FORMAL DAN INFORMAL E-learning dalamartiluasbisamencakuppembelajaran yang dilakukandi media elektronik (internet) baiksecara formal maupuninformal. E-learning secara formal misalnyaadalahpembelajarandengankurikulum, silabus, matapelajarandantes yang telahdiaturdandisusunberdasarkanjadwal yang telahdisepakatipihak-pihakterkait (pengelola e-learning danpembelajarsendiri).

  12. CONT’ E-learning bisajugadilakukansecara informal denganinteraksi yang lebihsederhana, misalnyamelaluisarana mailing list, e-newsletter atau website pribadi, organisasidanperusahaan yang inginmensosialisasikanjasa, program, pengetahuanatauketerampilantertentupadamasyarakatluas (biasanyatanpamemungutbiaya).

  13. E-LEARNING 2.0 • Istilah e-Learning 2.0 digunakanuntukmerujukkepadacarapandangbaruterhadappembelajaranelektronik yang terinspirasiolehmunculnyateknologi Web 2.0. • Web 2.0, adalahsebuahistilah yang dicetuskanpertama kali oleh O’Reilly Media padatahun 2003, dandipopulerkanpadakonferensi web 2.0 pertamaditahun 2004

  14. CONT’ Sistemkonvensionalpembelajaranelektronikbiasanyaberbasispadapaketpelajaran yang disampaikankepadasiswadenganmenggunakanteknologi Internet (biasanyamelalui LMS). Peransiswadalampembelajaranterdiridaripembacaandanmempersiapkantugas. Kemudiantugasdievaluasioleh guru. 

  15. CONT’ Sebaliknya, e-learning 2.0 memilikipenekananpadapembelajaran yang bersifatsosialdanpenggunaanperangkatlunaksosial (social networking) seperti blog, wiki, podcast dan Second Life. Fenomenainijugatelahdisebutsebagai Long Tail learning. Selainitujuga, E-learning 2.0 erathubungannyadengan Web 2.0, social networking (JejaringSosial) dan Personal Learning Environments (PLE).

  16. PERKEMBANGAN E-LEARNING DIINDONESIA Perkembangan eLearning diIdonesiasejalandenganperkembanganInfrastruktur TIK. Beberapa program pengembanganTeknologiInformasidanKomunikasikhususnyaInfrasrukturadalah: • 1999-2000 Jaringan Internet (Jarnet) • 2000-2001 JaringanInformasiSekolah (JIS) • 2002-2003 Wide Area Network Kota (WAN Kota) • 2004-2005 Information and Communication Technology Center (ICT Center) • 2006-2007 Indonesia Higher Education Network (Inherent) • 2007-skrg JejaringPendidikanNasional (Jardiknas) • 2008-skrg Southeast Asian Education Network (SEA EduNet)

  17. CONT’ Denganmulaiberkembanganyapenggunaan internet, munculahsituselearning yang awalnyamenjadi media sharringberbagaimateripembelajaran, diantaranya: http://www.ilmukomputer.org http://www.e-dukasi.net Namunseiringdenganperkembanganinfrastruktur TIK tersebutmakainstitusipendidikanmulaimelakukanpengembanganelearning.

  18. CONT’ BeberapaPerguruanTinggimengembangkan platform elearningsendiri, diantaranya: • UGM dengan E-Lisa http://elisa.ugm.ac.id/ • Unissula Semarang http://www.unissula.ac.id/sinau/ • Amikomjogja http://elearning.amikom.ac.id/ Beberapaperguruantinggimenggunakan platform Moodle yang open source, diantaranya: • ITB http://kuliah.itb.ac.id/ • UNPAR http://elearning.unpar.ac.id/ • Gunadarma http://elearning.gunadarma.ac.id/ • ITS http://share.its.ac.id/ • Unibraw http://inherent.brawijaya.ac.id/vlm/ • Unitomo http://elearning.unitomo.ac.id

  19. CONT’ Sistem e-Learning tersebutditujukanuntukmenjembatanidosen/guru denganmahasiswa/siswadalamprosesbelajarmengajardiluar jam kuliah/sekolah. Undang-undang RI no. 20 tahun 2003 tentangSistemPendidikanNasional, padapasal 31 menyatakan: • Pendidikanjarakjauhberfungsimemberikanlayananpendidikankepadakelompokmasyarakat yang tidakdapatmengikutipendidikansecaratatapmukaataureguler. • Pendidikanjarakjauhdiselenggarakanpadasemuajalur,jenjangdanjenispendidikan.

  20. CONT’ • Pendidikanjarakjauhdiselenggarakandalamberbagaibentuk, modus dancakupan yang didukungolehsaranadanlayananbelajarsertasistempenilaian yang menjaminmutululusansesuaidenganstandarnasionalpendidikan • Bentukpendidikanjarakjauhmencakup program pendidikantertulis (korespondensi), radio, audio/video, TV dan/atauberbasisjaringankomputer

  21. E-LEARNING BERDASARKAN TEKNOLOGI Berdasarkanteknologiinformatika yang digunakan, e-learning kemudiandikelompokkanberdasarkan basis teknologisebagaiberikut: • Computer Based Training (CBT) • Web Based Training (WBT)

  22. Computer Based Training Basis utamaprosesbelajarmengajariniadalah Program Komputer (Software), yang biasadipakaiuntukbelajarsecarainteraktifdanfleksibel. Biasanya software-software pelajaraniniberisikanbagian-bagian multimedia, sepertiAnimasidanjugabagian-bagianTools sebagaialatuntukmenyelesaikansoal-soallatihan.

  23. CONT’ Sistem CBT inimulaiberkembangditahun 80-an danmasihberkembangterussampaisekarang. Hal iniditunjangantara lain olehperkembangansistemanimasiygkianmenarikdanrealistis(misalnyasistemanimasi 3 Dimensional). Selainuntukpelajar, sisteminipundigemariolehperusahaan-perusahaanuntukmendidikkaryawannya. Namun, pada e-learning dengankonsepini, komunikasi yang terjadihanyakomunikasisatu (1) arah.

  24. Web Based Training Sisteminimerupakanperkembanganlanjutandari CBT danberbasisteknologi internet. Sehinggadenganmenggunakankonsepini, dapatterjadikomunikasidua (2) arahantarpengguna. Namunlancarnyaprosesbelajardenganmenggunakansisteminibergantungkepadainfrastrukturjaringankecepatantinggi. Salahsatukomponen WBT ygsangatdigemariadalah video-conferencing, yaitudimanasiswadan guru dapatlangsungmendiskusikansemuahaltanpaharusbertemumukasecaralangsung.

  25. MANFAAT E-LEARNING MenurutA. W. Bates (Bates, 1995) dan K. Wulf (Wulf, 1996) terdiriatas 4 hal, yaitu: • Meningkatkankadarinteraksipembelajaranantarapesertadidikdengan guru atauinstruktur (enhance interactivity). • Memungkinkan terjadinya interaksi pembelajaran dari mana dan kapan saja (time and place flexibility) • Menjangkaupesertadidikdalamcakupan yang luas (potential to reach a global audience) • Mempermudahpenyempurnaandanpenyimpananmateripembelajaran (easy updating of content as well as archivable capabilities).

  26. Enhance Interactivity Apabiladirancangsecaracermat, pembelajaranelektronikdapatmeningkatkankadarinteraksipembelajaran, baikantarapesertadidikdengan guru/instruktur, antarasesamapesertadidik, maupunantarapesertadidikdenganbahanbelajar (enhance interactivity). Berbedahalnyadenganpembelajaran yang bersifatkonvensional. Tidaksemuapesertadidikdalamkegiatanpembelajarankonvensionaldapat, beraniataumempunyaikesempatanuntukmengajukanpertanyaanataupunmenyampaikanpendapatnyadidalamdiskusi.

  27. Time And Place Flexibility Mengingatsumberbelajar yang sudahdikemassecaraelektronikdantersediauntukdiaksesolehpesertadidikmelalui internet, makapesertadidikdapatmelakukaninteraksidengansumberbelajarinikapansajadandarimanasaja (Dowling, 2002). Demikianjugadengantugas-tugaskegiatanpembelajaran, dapatdiserahkankepadainstrukturbegituselesaidikerjakan.

  28. Potential To Reach A Global Audience Denganfleksibilitaswaktudantempat, makajumlahpesertadidik yang dapatdijangkaumelaluikegiatanpembelajaranelektroniksemakinlebihbanyakataumeluas. Ruangdantempatsertawaktutidaklagimenjadihambatan. Siapasaja, dimanasaja, dankapansaja, seseorangdapatbelajar. Interaksidengansumberbelajardilakukanmelalui internet. Kesempatanbelajarbenar-benarterbukalebarbagisiapasaja yang membutuhkan.

  29. Easy Updating Of Content As Well As Archivable Capabilities Fasilitas yang tersediadalamteknologi internet danberbagaiperangkatlunak yang terusberkembangturutmembantumempermudahpengembanganbahanbelajarelektronik. Demikianjugadenganpenyempurnaanataupemutakhiranbahanbelajarsesuaidengantuntutanperkembanganmaterikeilmuannyadapatdilakukansecaraperiodikdanmudah.

  30. FUNGSI E-LEARNING Terdapat 3 (tiga) fungsipembelajaranelektronik (e-learning dengan media elektronik) terhadapkegiatanpembelajaran, yaitu : • Suplemen (Tambahan) • Komplemen (Pelengkap) • Substitusi (Pengganti)

  31. Suplemen Dikatakanberfungsisebagaisuplemen (tambahan), apabilapesertadidikmempunyaikebebasanmemilih, apakahakanmemanfaatkanmateripembelajaranelektronikatautidak. Dalamhalini, tidakadakewajiban/keharusanbagipesertadidikuntukmengaksesmateripembelajaranelektronik. Sekalipunsifatnyaopsional, pesertadidik yang memanfaatkannyatentuakanmemilikitambahanpengetahuanatauwawasan

  32. Komplemen Dikatakanberfungsisebagaikomplemen(pelengkap) apabilamateripembelajaranelektronikdiprogramkanuntukmelengkapimateripembelajaran yang diterimapesertadidik(Lewis, 2002). Sebagaikomplemenberartimateripembelajaranelektronikdiprogramkanuntukmenjadimateri reinforcement (pengayaan) atau remedial bagipesertadidikdidalammengikutikegiatanpembelajarankonvensional.

  33. Substitusi Beberapainstitusidinegara-negaramajumemberikanbeberapaalternatif model kegiatanpembelajarankepadaparapesertadidiknya. Tujuannya agar parapesertadidikdapatsecarafleksibelmengelolakegiatanperkuliahannyasesuaidenganwaktudanaktivitas lain sehariharipesertadidik. Ada 3 alternatif model kegiatanpembelajaran yang dapatdipilihpesertadidik, yaitu: 1. Sepenuhnyasecaratatapmuka (konvensional), 2. Sebagiansecaratatapmukadansebagianlagimelalui internet, ataubahkan 3. Sepenuhnyamelalui internet.

  34. S E K I A N D A N T E R I M A K A S I H !!!

More Related