1 / 31

Strategi Nasional dalam Menghadapi Pemberontakan

Strategi Nasional dalam Menghadapi Pemberontakan. SiswaNF.com. Tujuan Pembelajaran. Siswa dapat: Mendeskripsikan terjadinya peristiwa Madiun/PKI, DI/TII dan cara yang dilakukan oleh pemerintah dalam penanggulangannya dan Konflik-konflik internal lainnya

lynch
Download Presentation

Strategi Nasional dalam Menghadapi Pemberontakan

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Strategi Nasional dalam Menghadapi Pemberontakan SiswaNF.com

  2. Tujuan Pembelajaran • Siswa dapat: • Mendeskripsikan terjadinya peristiwa Madiun/PKI, DI/TII dan cara yang dilakukan oleh pemerintah dalam penanggulangannya dan Konflik-konflik internal lainnya • Mengidentifikasi keadaan politik, ekonomi, sosial dan budaya sebelum terjadinya peristiwa G 30 S/PKI • Mendeskripsikan terjadinya peristiwa G 30 S/PKI dan cara penumpasannya

  3. Peristiwa PKI di Madiun

  4. Peristiwa PKI di Madiun dan Penumpasannya • Terjadi tahun 1948 • Pemimpin pemberontakan : Amir Syarifuddin dan Musso • Amir Syarifuddin adalah mantan perdana menteri dan menandatangani perjanjian Renville. • Ia kecewa karena kabinetnya jatuh kemudian membentuk Front Demokrasi Rakyat (FDR) tanggal 28 Juni 1948. • Muso adalah Tokoh PKI

  5. FDR didukung oleh: • Partai Sosialis Indonesia • Pemuda Sosialis Indonesia • PKI • Sentral Organisasi Buruh Seluruh Indonesia (SOBSI)

  6. FDR sering melakukan aksi: • Melancarkan propaganda anti pemerintah • Mengadakan pemogokan –pemogokan kerja bagi para buruh diperusahan misalnya di pabrik karung di Delangu Klaten • Melakukan pembunuhan-pembunuhan, misalnya dalam bentrokan senjata di Solo tanggal 2 Juli 1948, Komandan Divisi LIV yakni Kolonel Sutarto secara tiba-tiba terbunuh. Tanggal 13 September 1948 tokoh pejuang 1945, Dr. Moewardi diculik dan dibunuh

  7. DI/TII dan Penanggulangannya • DI/TII di Jawa Barat • DI/TII di Jawa Tengah • DI/TII di Aceh • DI/TII di Sulawesi Selatan • DI/TII di Kalimantan Selatan

  8. DI/TII di Jawa Barat dan Jawa Tengah

  9. PEMIMPIN

  10. DI/TII di Jawa Barat • 7 Agustus 1949, pimpinan NII Sekarmadji Maridjan Kartosuwirjo memproklamasikan NII • Sebab: Karena Kartosiwirjo tidak mau meninggalkan Jawa Barat sesuai ketentuan dalam perundingan Renville • Diatasi dengan operasi “pagar betis” dan “Bratayudha” • 4 Juni 1962 , Kartosuwirjo ditangkap di Gunung Geber, daerah Majalaya, Jawa Barat

  11. inti isi perjanjian Renville • RI harus mengakui kedaulatan Belanda atas Hindia Belanda • akan diadakan pemungutan suara untuk menentukan penduduk Jawa, Madura dan Sumatera, apakah mau bergabung dengan RI atau bagian dari NIS • tiap negara (bagian) berhak tinggal di luar NIS atau menyelenggarakan hubungan khusus dengan NIS atau dengan Nederland

  12. DI/TII di Jawa Tengah • Dipimpin oleh Amir Fatah • Januari 1950, dilakukan penumpasan dengan operasi “Gerakan Banteng Negara” dipimpin Kolonel Sarbini

  13. DI/TII di Aceh • dipimpin oleh Teuku Daud Beureuh • terjadi karena Daud Beureuh kecewa karena Aceh dirubah dari daerah Istimewa menjadi daerah keresidenan • atas prakarsa Kolonel M. Yasin dilakukan jalan musyawarah dengan nama” Musyawarah Kerukunan Rakyat Aceh”

  14. DI/TII di Sulawesi Selatan • dipimpin Kahar Muzakar • terjadi karena Kahar Muzkar menuntut kepada pemerintah agar pasukan Komando Gerilya Sulawesi Selatan dimasuuan ke dalam Angkatan Perang RIS

  15. DI/TII di Kalimantan Selatan • dipimpin oleh Ibnu Hajar • tahun 1959 Ibnu Hajar di tangkap

  16. Keadaan Politik, Ekonomi, Sosial, dan Budaya Sebelum Terjadinya Peristiwa G 30 S/PKI • Kondisi politik panas karena antar partai politik saling mencurigai, antara partai politik dan ABRI serta antara keduannya dengan presiden • Kondisi ekonomi memprihatinkan hingga muncul krisis ekonomi nasional dan dimanfaatkan oleh PKI • Kondisi sosial timbul dengan adanya teror dari PKI seperti pembunuhan, penculikan dan pembubaran organisasi yang anti PKI

  17. Pemberontakan G 30 S/PKI dan Cara Penumpasannya • Dipimpin oleh Letkol Untung • Terjadi pada tanggal 30 September 1965- 1 Oktober 1965 • Menculik dan membunuh perwira Angkatan Darat: 1. LetJen Ahmad Yani 2. MayJen R Suprapto 3. MayJen Haryono MT 4. MayJen S. Parman 5. BrigJen DI. Panjaitan 6. BrigJen Sutoyo Siswomiharjo 7. Letnan Satu Pierre Andreas Tendean

  18. Pemberontakan G 30 S/PKI dan Cara Penumpasannya • Di Yogyakarta yang gugur adalah 1. Kolonel Katamso Dharmokusumo 2. Letnan Kolonel Sugiyono

  19. Penumpasannya G30 S/PKI • Tindakan dilakukan oleh Kostrad yang dipimpin oleh Mayor Jendral Soeharto dan RPKAD pimpinan kolonel Sarwo Edi Wibowo • Langkah – langkahnya addalah • 1 Oktober merebut kembali RRI da Kantor Telkomunikasi • 2 Oktober 1965 merebut daerah penting termasuk daerah sekitar Halim Perdanakusumah • 3 Oktober 1965 dalam operasi pembersihan ditemukan sumur tua tempat para jendral dimasukan

  20. Strategi Nasional dalam Menghadapi Pemberontakan • A. Peristiwa PKI di Madiun (1948) • Pimpinan : Amir Syarifuddin dan Musso • Amir Syarifuddin adalah mantan perdana menteri dan menandatangani perjanjian Renville. • Ia kecewa karena kabinetnya jatuh kemudian membentuk Front Demokrasi Rakyat (FDR) tanggal 28 Juni 1948.

  21. B. DI/TII • Di Jawa Barat • Pimpinan: Sekarmadji Maridjan Kartosuwirjo • 7 Agustus 1949 diproklamasikan berdirinya NII • Sebab: Karena Kartosiwirjo tidak mau meninggalkan Jawa Barat sesuai ketentuan dalam perundingan Renville • Diatasi dengan operasi “pagar betis” dan “Bratayudha” • 4 Juni 1962 , Kartosuwirjo ditangkap di Gunung Geber, daerah Majalaya, Jawa Barat

  22. 2. Di Jawa Tengah • Dipimpin oleh Amir Fatah • Januari 1950, dilakukan penumpasan dengan operasi “Gerakan Banteng Negara” dipimpin Kolonel Sarbini 3. Di Aceh • pimpinanTeuku Daud Beureuh • Sebab: Daud Beureuh kecewa karena Aceh dirubah dari daerah Istimewa menjadi daerah keresidenan • Penyelesaian: diprakarsai Kolonel M. Yasin dilakukan jalan musyawarah dengan nama” Musyawarah Kerukunan Rakyat Aceh” • Di Sulawesi Selatan • pimpinan:Kahar Muzakar • terjadi karena Kahar Muzkar menuntut kepada pemerintah agar pasukan Komando Gerilya Sulawesi Selatan dimasukan ke dalam Angkatan Perang RIS 5. Di Kalimantan Selatan • dipimpin oleh Ibnu Hajar • tahun 1959 Ibnu Hajar di tangkap

  23. C. Pemberontakan G 30 S/PKI dan Cara Penumpasannya • Dipimpin oleh Letkol Untung • Terjadi pada tanggal 30 September 1965- 1 Oktober 1965 • Menculik dan membunuh perwira Angkatan Darat: 1. LetJen Ahmad Yani 2. MayJen R Suprapto 3. MayJen Haryono MT 4. MayJen S. Parman 5. BrigJen DI. Panjaitan 6. BrigJen Sutoyo Siswomiharjo 7. Letnan Satu Pierre Andreas Tendean • Di Yogyakarta yang gugur adalah 1. Kolonel Katamso Dharmokusumo 2. Letnan Kolonel Sugiyono

  24. Penumpasannya G30 S/PKI • Tindakan dilakukan oleh Kostrad yang dipimpin oleh Mayor Jendral Soeharto dan RPKAD pimpinan kolonel Sarwo Edi Wibowo • Langkah – langkahnya adalah • 1 Oktober 1965 merebut kembali RRI dan Kantor Telekomunikasi • 2 Oktober 1965 merebut daerah penting termasuk daerah sekitar Halim Perdanakusumah • 3 Oktober 1965 dalam operasi pembersihan ditemukan sumur tua (lubang buaya) tempat para jendral dimasukan

  25. kerjakan • PG hal 260-261 buku BSe • Essay : no: 2, 3, 4, 9 dan 10 2 (h: 250), 3 (h.250), 4 (h.251), 9(258) dan 10 (h.258) • Di buku latihan/catatan/kertas 1 lembar • Dikumpulkan • Jawaban pakai bahasa sendiri/ di ringkas

More Related