1 / 12

Peran Civil Society Dalam Menegakkan Demokrasi di Indonesia.

Nama Dosen : Bpk Mujiyono . Dina Andriantini ( 20100540021) Muhammadiyah University of Yogyakarta. Peran Civil Society Dalam Menegakkan Demokrasi di Indonesia. Definisi Demokrasi.

lydie
Download Presentation

Peran Civil Society Dalam Menegakkan Demokrasi di Indonesia.

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. NamaDosen : BpkMujiyono.Dina Andriantini(20100540021)MuhammadiyahUniversity of Yogyakarta

  2. Peran Civil Society Dalam Menegakkan Demokrasi di Indonesia.

  3. Definisi Demokrasi • Demokrasi secara etimologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu demos dan kratos. Demos berartirakyat, sedangkan dan kratos dapat diartikankekuasaan/pemerintahan. • Demokrasi dapat diartikan sebagai pemerintahan rakyat, yaitu pemerintahan yang dibentuk dan dijalankan atas kehendak/kedaulatan rakyat.

  4. Definisi mayarakat sipil? • Istilah civil society berasal dari bahasa latin, civilis societas. Cicero (106-43 SM) bisa jadi orang pertama yang menggunakan istilah itu untuk melihat gejala budaya perorangan dan masyarakat. • Masyarakat sipil adalah masyarakat yang sadar dlm membangun bangsa, yaitu menuju masyarakat “merdeka”. Jadi, masyarakat sipil berhubungan dengan prilaku-prilaku dan budaya. • Demokrasi adalah sistem yang menunjang terwujudnya masyarakat sipil. kenapa?,karena akan menyediakan ruang interaksi masyarakat, negara, dan pasar.

  5. Masyarakat Madani/Masyarakat Sipil Dalam Sejarah • Ada dua masyarakat madani dalam sejarah yang terdokumentasi sebagai masyarakat madani, yaitu: • 1) Masyarakat Saba’, yaitu masyarakat di masa Nabi Sulaiman. • 2) Masyarakat Madinah setelah terjadi traktat, perjanjjian Madinah antara Rasullullah SAW beserta umat Islam dengan penduduk Madinah yang beragama Yahudi dan beragama Watsani dari kaum Aus dan Khazraj. Perjanjian Madinah berisi kesepakatan ketiga unsur masyarakat untuk saling menolong, menciptakan kedamaian dalam kehidupan sosial, menjadikan Al-Qur’an sebagai konstitusi, menjadikan Rasullullah SAW sebagai pemimpin dengan ketaatan penuh terhadap keputusan-keputusannya, dan memberikan kebebasan bagi penduduknya untuk memeluk agama serta beribadah sesuai dengan ajaran agama yang dianutnya.

  6. Aktor Masyarakat Sipil • PARPOL • DPR, DPRD • ORMAS (MUHAMMADIYAH, NU) • LSM/NGO • IKATAN MASYARAKAT • DAN KELOMPOK2 MASYARAKAT LAINNYA.

  7. Karakteristik Masyarakat Sipil. • Free public sphere (ruang publik yang bebas), yaitu masyarakat memiliki akses penuh terhadap setiap kegiatan publik, mereka berhak melakukan kegiatan secara merdeka dalam menyampaikan pendapat, berserikat, berkumpul, serta mempublikasikan informasikan kepada publik. • Demokratisasi, yaitu proses untuk menerapkan prinsip-prinsip demokrasi sehingga muwujudkan masyarakat yang demokratis. Untuk menumbuhkan demokratisasi dibutuhkan kesiapan anggota masyarakat berupa kesadaran pribadi, kesetaraan, dan kemandirian serta kemampuan untuk berperilaku demokratis kepada orang lain dan menerima perlakuan demokratis dari orang lain. • Toleransi, yaitu kesediaan individu untuk menerima pandangan-pandangan politik dan sikap sosial yang berbeda dalam masyarakat, sikap saling menghargai dan menghormati pendapat serta aktivitas yang dilakukan oleh orang/kelompok lain.

  8. Pluralisme, yaitu sikap mengakui dan menerima kenyataan mayarakat yang majemuk disertai dengan sikap tulus, bahwa kemajemukan sebagai nilai positif dan merupakan rahmat dari Tuhan Yang Maha Kuasa. • Keadilan sosial (social justice), yaitu keseimbangan dan pembagian yang proporsiaonal antara hak dan kewajiban, serta tanggung jawab individu terhadap lingkungannya. • Partisipasi sosial, yaitu partisipasi masyarakat yang benar-benar bersih dari rekayasa, intimidasi, ataupun intervensi penguasa/pihak lain, sehingga masyarakat memiliki kedewasaan dan kemandirian berpolitik yang bertanggungjawab. • Supremasi hukum, yaitu upaya untuk memberikan jaminan terciptanya keadilan. Keadilan harus diposisikan secara netral, artinya setiap orang memiliki kedudukan dan perlakuan hukum yang sama tanpa kecuali.

  9. Pemberdayaan civil society dalam menghadapi perkembangan jaman. • Dalam menghadapi perkembangan dan perubahan jaman, pemberdayaan civil society perlu ditekankan, antara lain melalui peranannya sebagai berikut : • Sebagai pengembangan masyarakat melalui upaya peningkatan pendapatan dan pendidikan. • Sebagai advokasi bagi masyarakt yang “teraniaya”, tidak berdaya membela hak-hak dan kepentingan mereka (masyarakat yang terkena pengangguran, kelompok buruh yang digaji atau di PHK secara sepihak dan lain-lain). • Sebagai kontrol terhadap negara . • Menjadi kelompok kepentingan (interest group) atau kelompok penekan (pressure group). • Masyarakat madani pada dasarnya merupakan suatu ruang yang terletak antara negara di satu pihak dan masyarakat di pihak lain. Dalam ruang lingkup tersebut terdapat sosialisasi warga masyarakat yang bersifat sukarela dan terbangun dari sebuah jaringan hubungan di antara assosiasi tersebut, misalnya berupa perjanjian, koperasi, kalangan bisnis, Rukun Warga, Rukun Tetangga, dan bentuk organisasi-organsasi lainnya.

  10. Bagaimanakah peran masyarakat sipil dalam demokrasi tingkat daerah? • Demokrasi di tingkat daerah adalah suatu tugas baru bagi elemen-elemen masyarakat sipil yang harus melakukan gerakan-gerakan sosial yang mampu mensukseskan proses demokrasi di tingkat lokal. Beberapa peran tersebut diantaranya : 1) pemberdayaan sosial ekonomi masyarakat lokal, 2) partisipasi politik warga berkaitan dengan pelaksanaan pemerintahan dan pemilu, 3) pendidikan politik bagi elite-elite dan kelompok-kelompok politik, 4) pendampingan (advokasi) masyarakat berkaitan dengan kebijakan pemda, dan 5) agenda mendukung pembentukan pemerintahan yang baik (good government).Agenda masyarakat sipil ini akan menjadi titik keberhasilan konsolidasi demokrasi daerah.

  11. Hubungan antara Masyarakat Sipil dan Demokrasi. • Hubungan antara masyarakat sipil dengan demokrasi, bagaikan dua sisi mata uang, keduanya bersifat ko – eksistensi. Hanya dalam masyarakat madani yang kuatlah demokrasi dapat ditegakkan dengan baik dan hanya dalam suasana – suasana demokratislah civil society dapat berkembang dengan wajar. (Dawam)

  12. Peran negara mewujudkan masyarakat sipil. Menjunjung tinggi nilai- nilai demokrasi pada proses penyelenggaraan pemerintahan atau dalam menjalankan tugasnya & Memberi ruang partisipasi masyarakat pada proses penyelenggaraan pemerintahan.

More Related