1 / 12

Panduan Penerapan Model Pembelajaran Experiential Learning

Panduan Peerapan Model Pembelajaran Experiential Learning Pendahuluan Apa Experiential Learning itu? Mengapa menerapkan Experiential Learning? Proses utama Experiential Learning Penyiapan penerapan Experiential Learning Assesmen peserta pembelajaran Evaluasi penerapan Experiential Learning

lydie
Download Presentation

Panduan Penerapan Model Pembelajaran Experiential Learning

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Panduan Peerapan Model Pembelajaran Experiential Learning Pendahuluan Apa Experiential Learning itu? Mengapa menerapkan Experiential Learning? Proses utama Experiential Learning Penyiapan penerapan Experiential Learning Assesmen peserta pembelajaran Evaluasi penerapan Experiential Learning Batu sandungan penerapan Experiential Learning Referensi Panduan Penerapan Model Pembelajaran Experiential Learning Versi Juni 2007

  2. Pendahuluan Experiential Learning adalah suatu metoda pembelajaran yang berbasis pada pengalaman peserta pembelajar. Proses pembelajaran ini memungkinkan peserta mengaktifkan seluruh aspek diri secara total, berinteraksi dan lebur sepenuhnya dalam proses pembelajaran. Dengan demikian metoda ini diharapkan dapat menyentuh dan menstimulasi potensi kecerdasan kognitif, afektif dan psikomotorik dari pembelajar. Pengetahuan yang bersandar pada pengalaman dapat lebih terhayati, meningkatkan kesadaran diri, imanen dan tersimpan lebih lama. Experiental Learning lebih menekankan kepada kebutuhan dan keinginan pembelajar. Keberhasilannya tergantung pada seberapa jauh pembelajar mau melibatkan diri dalam siklus kegiatan belajar dan seberapa besar inisiatif untuk bertindak dalam proses belajar Panduan Peerapan Model Pembelajaran Experiential Learning Pendahuluan Apa Experiential Learning itu? Mengapa menerapkan Experiential Learning? Proses utama Experiential Learning Penyiapan penerapan Experiential Learning Assesmen peserta pembelajaran Evaluasi penerapan Experiential Learning Batu sandungan penerapan Experiential Learning Referensi

  3. Apakah Experiential Learning itu? Batasan: Experiental Learning adalah metoda pembelajaran yang prosesnya menekankan perlunya peng-alam-an, yakni belajar dari pengalaman atau belajar melalui pengalaman. Kunci utama dari pendekatan ini bahwa pembelajar akan mendapatkan hikmah yang lebih mendalam dari sesuatu pembelajaran apabila mengalami sendiri. Penghayatan terhadap pengalaman menjadi hal yang penting dalam model pendekatan ini, karena dari sinilah pembelajar dapat merefleksikan apa yang dialami dan dihayatinya. Selanjutnya, dengan menggunakan kemampuan analitiknya dapat menarik hikmah dan menemukan prinsip baru, yang kemudian dapat diterapkan dalam kehidupannya. Fokus penting dalam pendekatan ini adalah bagaimana meningkatkan minat dan keterlibatan pembelajar. Makin banyak kontribusi dari pembelajar, makin besar kemungkinan ”transfer of learning” tercapai maksimum. Variasi: Proses pembelajaran dapat dilakukan melalui rancangan yang berbasis pada pengalaman, presentasi peserta dan diskusi ataupun diskripsi tertulis. Selain dalam proses pembelajaran di kelas, pendekatan ini juga dapat dipergunakan di berbagai keperluan pendidikan, antara lain; pendidikan Informal, berbagai pelatihan, adult learning, lifelong learning. Panduan Peerapan Model Pembelajaran Experiential Learning Pendahuluan Apa Experiential Learning itu? Mengapa menerapkan Experiential Learning? Proses utama Experiential Learning Penyiapan penerapan Experiential Learning Assesmen peserta pembelajaran Evaluasi penerapan Experiential Learning Batu sandungan penerapan Experiential Learning Referensi

  4. Mengapa Menerapkan Experiential Learning? Meskipun memiliki kelemahan, metoda Experiental learning memiliki keunggulan yang lebih penting. Keunggulan utama metode Experiential Learning adalah dapat lebih menarik minat serta meningkatkan motivasi belajar peserta sehingga memungkinkan pembelajar untuk mendapatkan pengetahuan yang lebih mendalam, dan menarik hikmah dari pengalaman serta meningkatkan kemampuan komparatif. Kelemahan dari Experiential Learning, bahwa tidak semua ataupun tidak banyak materi pembelajaran yang dapat direkunstruksi dan dianalisis dalam pembelajaran berbasis pengalaman. Demikian pula tidak semua pengalaman dapat diapresiasi melalui kajian teori yang relevan dalam pembelajaran. Panduan Peerapan Model Pembelajaran Experiential Learning Pendahuluan Apa Experiential Learning itu? Mengapa menerapkan Experiential Learning? Proses utama Experiential Learning Penyiapan penerapan Experiential Learning Assesmen peserta pembelajaran Evaluasi penerapan Experiential Learning Batu sandungan penerapan Experiential Learning Referensi

  5. Proses Utama Experiential Learning? Panduan Peerapan Model Pembelajaran Experiential Learning Pendahuluan Apa Experiential Learning itu? Mengapa menerapkan Experiential Learning? Proses utama Experiential Learning Penyiapan penerapan Experiential Learning Assesmen peserta pembelajaran Evaluasi penerapan Experiential Learning Batu sandungan penerapan Experiential Learning Referensi

  6. Penyiapan Penerapan Experiential Learning Rencana Pembelajaran: Rencana pembelajaran Experiential Learning, meliputi unsur-unsur berikut ini. Tujuan Pembelajaran: Kemampuan peserta untuk (1) mengekstraksi perinsip dari pengalamannya, (2) mengungkapkan hikmah yang dirasakannya, (3) menyajikan hasil analisis dan perspektif, (4) menggunakan, merancang peralatan yang sesuai. Desain Matakuliah: (1) judul mata kuliah, (2) tujuan mata kuliah, dan (3) Topik-topik (yang disusun berdasarkan suatu kerangka teoritik). Runtut Materi: Rekonstruksi teori dan praktek pembelajaran, yang runtutannya didasarkan pada proses dan target yang ingin dicapai dalam pembelajaran Pemilihan Materi: (1) Topik-topik dirancang dalam bentuk isu praktek, yang didasarkan pada target pembelajaran yang ingin dicapai, (2) isu praktek tersebut dilengkapai dengan penuntun , (3) didukung oleh bacaan teori dan (4) dirancang berdasarkan ketersediaan sarana dan prasarana Panduan Peerapan Model Pembelajaran Experiential Learning Pendahuluan Apa Experiential Learning itu? Mengapa menerapkan Experiential Learning? Proses utama Experiential Learning Penyiapan penerapan Experiential Learning Assesmen peserta pembelajaran Evaluasi penerapan Experiential Learning Batu sandungan penerapan Experiential Learning Referensi

  7. Fasilitator: Fasilitator berfungsi : (1) memetakan taksonomi mata kuliah, (2) merancang rencana pembelajaran, (3) memastikan semua peserta aktif dalam siklus belajar, (4) memfasilitasi proses pembelajaran, (5) menjembatani pengalaman dengan teori dan (6) melakukan evaluasi. Peserta Pembelajaran: Peserta pembelajaran mempersiapkan: (1) mencari informasi ilmiah, (2) meleburkan diri dengan penuh kepercayaan dalam proses pembelajaran,(3) mengaktifkan seluruh aspek diri secara total dan (4) mengikuti aturan main Bahan dan Sumber Pembelajaran: Bahan dan sumber yang disiapkan meliputi: (1) Sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam praktek pembelajaran, (2) bacaan teori pendukung dan (3) penuntun, catatan pembelajaran. Panduan Peerapan Model Pembelajaran Experiential Learning Pendahuluan Apa Experiential Learning itu? Mengapa menerapkan Experiential Learning? Proses utama Experiential Learning Penyiapan penerapan Experiential Learning Assesmen peserta pembelajaran Evaluasi penerapan Experiential Learning Batu sandungan penerapan Experiential Learning Referensi

  8. Penerapan Experiential Learning Penerapan Di Luar Kelas: Penerapan di luar kelas meliputi (1) pembagian dan penugasan kelompok, (2) penuntun proses pembelajaran (3) diskusi analis dan (4) penyiapan laporan hasil pembelajaran. Penerapan Di Dalam Kelas: Dilakukan dalam bentuk diskusi kelas. Dibuka oleh fasilitator sekaligus mengkondisikan suasana belajar dan memastikan semua peserta aktif dalam siklus belajar, menstimulasi berkembangnya diskusii kelas. Fasilitator sebagai penegah dalam diskusi dan menjembatani pengalaman pembelajar dengan teori pendukung serta membantu dalam penarikan kesimpulan. Panduan Peerapan Model Pembelajaran Experiential Learning Pendahuluan Apa Experiential Learning itu? Mengapa menerapkan Experiential Learning? Proses utama Experiential Learning Penyiapan penerapan Experiential Learning Assesmen peserta pembelajaran Evaluasi penerapan Experiential Learning Batu sandungan penerapan Experiential Learning Referensi

  9. Assesmen Peserta Pembelajaran • Assesmen dilakukan oleh fasilitator. • Apa yang diasses? • Yang diasses dari peserta adalah kemampuannya dalam (1) aktivitas, kreativitas dari masing-masing peserta, (2) penggunaan konsep, teknik dan peralatan, (3) penerapan teori, (4) analisis, (5) sintesis, dan (6) evaluasi. • Cara mengasses: • (1) Keterlibatan peserta dalam siklus belajar, (2) laporan tertulis (3) diskusi kelas, (4) presentasi perorang/kelompok, (5) ujian, dan (6) kuis. • Pembobotan: • Pembobotan yang sesuai antara: (1) partisipasi kelas dan tulisan, (2) kerja perorangan dan kelompok, dan (3) teori dan praktek. Panduan Peerapan Model Pembelajaran Experiential Learning Pendahuluan Apa Experiential Learning itu? Mengapa menerapkan Experiential Learning? Proses utama Experiential Learning Penyiapan penerapan Experiential Learning Assesmen peserta pembelajaran Evaluasi penerapan Experiential Learning Batu sandungan penerapan Experiential Learning Referensi

  10. Evaluasi Penerapan Experiential Lerning • Evalusi dilakukan oleh peserta pembelajaran dengan obyek di bawah ini. • Masukan: • rencana pembelajaran, (2) kasus, (3) bacaan teoritik, dan (4) sarana dan prasana. • Proses: • kerja kelompok di luar kelas; (2) kinerja fasilitator di dalam kelas, dan (3) suasana partisipasi di dalam kelas. • Keluaran: • nilai pengalaman praktek yang berbasis teori yang diperoleh peserta Panduan Peerapan Model Pembelajaran Experiential Learning Pendahuluan Apa Experiential Learning itu? Mengapa menerapkan Experiential Learning? Proses utama Experiential Learning Penyiapan penerapan Experiential Learning Assesmen peserta pembelajaran Evaluasi penerapan Experiential Learning Batu sandungan penerapan Experiential Learning Referensi

  11. Batu Sandungan Penerapan Experiential Learning Kendala utama yang dihadapai dalam penerapan metode pembelajaran Experiential Learning adalah sulitnya perubahan pola pikir dan paradigma sistem pembelajaran yang dianut selama ini, dibutuhkan ketersediaan sarana dan prasarana pendukung dengan investasi yang tinggi serta diperlukan komitmen kelembagaan yang lebih kuat. Disamping itu, masih dirasakan kesulitan dalam membuat rancangan dan analisis model pembelajaran yang berbasis pada pengalaman terhadap banyak mata kuliah. Panduan Peerapan Model Pembelajaran Experiential Learning Pendahuluan Apa Experiential Learning itu? Mengapa menerapkan Experiential Learning? Proses utama Experiential Learning Penyiapan penerapan Experiential Learning Assesmen peserta pembelajaran Evaluasi penerapan Experiential Learning Batu sandungan penerapan Experiential Learning Referensi

  12. Referensi C. Rogers, Experiential Learning David Kolb, The Theory of Experiential Learning and ESL John L. Lucner and Reldon S. Nadler, TLC Experiential Learning Panduan Peerapan Model Pembelajaran Experiential Learning Pendahuluan Apa Experiential Learning itu? Mengapa menerapkan Experiential Learning? Proses utama Experiential Learning Penyiapan penerapan Experiential Learning Assesmen peserta pembelajaran Evaluasi penerapan Experiential Learning Batu sandungan penerapan Experiential Learning Referensi

More Related