1 / 25

Anggaran Biaya Overhead Pabrik

Anggaran Biaya Overhead Pabrik. Kardinal. ANGGARAN BIAYA OVERHEAD PABRIK. Biaya overhead pabrik adalah biaya-biaya dalam pabrik yang dikeluarkan sehubungan dengan proses produksi, kecuali biaya bahan baku langsung dan biaya tenaga kerja langsung. Tujuan Penyusunan.

lucian
Download Presentation

Anggaran Biaya Overhead Pabrik

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Anggaran Biaya Overhead Pabrik Kardinal

  2. ANGGARAN BIAYA OVERHEAD PABRIK Biaya overhead pabrik adalah biaya-biaya dalam pabrik yang dikeluarkan sehubungan dengan proses produksi, kecuali biaya bahan baku langsung dan biaya tenaga kerja langsung. Tujuan Penyusunan • Mengetahui penggunaan biaya efisien • Harga pokok produk lebih tepat • alokasi biaya OHP dan pembebanannya • Alat pengawasan biaya OHP

  3. Penanggung jawab Perencanaan Biaya • Departmen Produksi • Departmen Jasa/Pendukung • Departmen yang tidak menjalankan kegiatan produksi Penanggung jawab Perencanaan Biaya • Biaya Tetap • Biaya Variabel • Biaya semi Variabel Penanggung jawab Perencanaan Biaya • Perbandingan Pemakaian WAT • Perbandingan Luas Lantai • Perbandingan Jumlah Karyawan

  4. CONTOH PT Geronimo selama tahun 2011 diperkirakan akan timbul biaya overhead sebesar sebagai berikut: a) Bagian Produksi Bagian produksi : Bagian Produksi I Rp 12.000.000 Bagian Produksi II Rp 20.000.000 Bagian Produksi III Rp 10.000.000 Bagian Jasa Pembantu I Rp 2.500.000 Bagian Jasa/pe=mbantu II Rp 5.000.000

  5. Jasa bagian jasa / pembantu digunakan oleh ketiga bagian produksi dengan proporsi sebagai berikut: Berdasarkan proporsi pemakan jasa diatas maka biaya overhead pabrik bagian jasa/pembantu adalah sebagai berikut:

  6. Dari contoh diatas terlihat bagian jasa/pembantu tidak memakai jasanya sendiri, sehingga tidak dibebani biayaoverhead

  7. JIKA MASING-MASING BAGIAN SALING MENGGUNAKAN JASA/TUKAR MENUKAR JASA SEPERTI: BAGIAN LISTRIK MENGGUNAKAN SEBAGIAN JASA REPARASI DAN BAGIAN REPARASI MENGGUNAKAN SEBAGIAN JASA LISTRIK , C ARA YANG DIGUNAKAN UNTUK MEMUDAHKAN ALOKASI BOP ADALAH MENGGUNAKAN METODE ALJABAR YAITU:

  8. X = a1+b1 Y Dan Y= a2 + b2 X Dimana : X= biaya overhead bagian jasa X setelah menerima alokasi biaya dari bagian Y Y= Jumlah biaya overhead bagian jasa Y setelah menerima alokasi biaya dari bagian jasa X a1 = Biaya overhead bagian jasa X sebelum alokasi a2 = Biaya overhead bagian jasa Y sebelum alokasi b1 = Persentase penggunaan bagian jasa Y oleh X b2 = Persentase penggunaan bagian jasa X oleh Y

  9. CONTOH: PT Genit selama tahun 2011 akan timbul biaya overhead sebagai berikut:

  10. PROPORSI PEMAKAIAN ADALAH SEBAGAI BERIKUT:

  11. Perhitungannya : • X = 5.000.000 +0,15 Y • Y= 4.000.000 + 0,10 X Kedua persamaan tsb dikombinasi menjadi: X= 5.000.000 +0,15 (4.000.000 +0,10)X X= 5.000.000 +600.000 +0,015 X X= 0,015 X = 5.600.000 0,985 X = 5.600.000 X = 5.5685.279 (dibulatkan)

  12. Y = 4.000.000 +0,10 Y = 4.000.000 +0,10 (5.685.279) Y = 4.000.000 + 568.527 Y = 4.568.528 (dibulatkan) Artinya: • Biaya overhead bagian jasa I setelah mendapat alokasi biaya overhead dari bag jasa II adalah sebesar Rp 5.685.279 • Biaya overhead jasa bagian I setelah mendapat alokasi biaya overhead dari bagian jasa I adalah Rp 4.568.528

  13. Maka jumlah biaya overhead pabrik netto masing-masing sebagai berikut: Kedua BOP diatas dari Departemen Jas I dan II kemudian dibebankan ke Departemen I dan II sebagai berikut:

  14. CONTOH Sebuah perusahaan memproduksi barang “X” melalui 2 dept. produksi dan 2 dept Jasa tarif BOP ditentukan berdasarkan rencana kegiatan tahunan a) Biaya Overhead Pabrik

  15. Penggunaan hasil kegiatan dept jasa : Pember jasa Pemakai jasa jasa 1 jasa 2 Produksi 1 45 % 35 % Produksi 2 40 % 45 % Jasa 1 - 20 % Jasa 2 15 % -

  16. Ditanyakan • Menghitung BOP keseluruhan Dept. Produksi setelah menyerap BOP Dept. Jasa. • Menghitung BOP Netto Dept. Jasa. Setelah saling memberi dan menerima jasa. Persamaan : X = 3.000.000 + 0,2 Y Y = 2.400.000 + 0.15 X Misal : Dept. Jasa I = x Dept. Jasa II= y X = 3.000.000 + 0,2 (2.400.000 + 0,15 X = 3.000.000 + 480.000 + 0,030 X X - 0,030X = 3.000.000 + 480.000 0,97X = 3.480.000 X = 3.587.630 Y = 2.400.000 + 0,15 (3.587.630) = 2.938.140

  17. BOP Dept. Prod. setelah menyerap BOP Dept. Jasa

  18. SOAL : • PT Indah Permaimemproduksi 3 jenisproduk : X, Y dan Z. Ketigaproduktersebutdiprosesdiduadepartmenproduksidan 2 departmenjasa. Tarif BOP ditentukanberdasarkanrencanakegiatantahunan. • A. Biaya overhead yang dianggarkansetahun : • departmenjumlah • Produksi 1 Rp 20 000 000,- • Produksi 2 Rp 24 000 000,- • Jasa 1 Rp 8 000 000,- • Jasa 2 Rp 6 500 000,-

  19. B. Penggunaanhasilkegiatan dept jasa : • Pemberijasa prod 1 prod 2 jasa 1 jasa 2 • Dept.jasa 1 50 % 40 % - 10 % • Dept.jasa 2 45 % 35 % 20 % - • C. AnggaranProduksisetahun : • Produk X = 8 000 unit • Produk Y = 5 000 unit • Produk Z = 4 000 unit

  20. D. Standarpenggunaanwaktu per satuanproduk (DMH) • dept.prod.1 dept.prod.2 • Produk X 1 2,5 • Produk Y 2. 1,5 • Produk Z 1,5 1 • Ditanyakan : • 1. Besarnya BOP netto dept . Jasa • 2. Besarnya BOP dept produksisetelahmenerimaalokasibiayadari dept jasa • 3. Tarif BOP per DMH untuksetiap dept produksi

  21. Jawaban : Persamaan X = 8 000 000 + 0,2 Y Y = 6 500 000 + 0,1 X X = Rp 9.489.796.- Y = 7.448.980,- BOP netto jasa 1 Rp 8 540 816,- BOP netto jasa 2 Rp 5 959.184,- BOP netto dept prod 1 Rp 28 096 939,- BOP netto dept prod 2 Rp 30 403 061 ,-

More Related