1 / 114

PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) DALAM KEGIATAN PEMBELAJARAN

PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) DALAM KEGIATAN PEMBELAJARAN. TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL.

linus-tyler
Download Presentation

PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) DALAM KEGIATAN PEMBELAJARAN

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) DALAM KEGIATAN PEMBELAJARAN

  2. TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL Tujuanpendidikannasionaladalahmengembangkanpotensipesertadidik agar menjadimanusia yang berimandanbertakwakepadaTuhan Yang MahaEsa, berakhlakmulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, danmenjadiwarganegara yang demokratissertabertanggungjawab.” (Undang-UndangNomor 20 tahun 2003 tentangSistemPendidikanNasional, Pasal3)

  3. 4 KOMPETENSI GURU • Kompetensipedagogik • Kompetensiprofesional • Kompetensikeperibadian • Kompetensisosial

  4. KerucutPengalamanBelajar

  5. THE CONE OF LEARNING

  6. The summary of Cone of Experience Berdasarkan gambar tersebut di atas, dapat kita lihat rentangan tingkat pengalaman dari yang bersifat langsung hingga ke pengalaman melalui simbol-simbol komunikasi, yang merentang dari yang bersifat kongkrit ke abstrak, dan tentunya memberikan implikasi tertentu terhadap pemilihan metode dan bahan pembelajaran, khususnya dalam pengembangan Teknologi Pembelajaran.

  7. Definisi TIK Menurut Eric Deeson, Harper Collins Publishers, Dictionary of Information Technology, Glasgow,UK,1991 menyatakan bahwa teknologi informasi dan komunikasi adalah kebutuhan manusia didalam mengambil dan memindahkan , mengolah dan memproses informasi dalam konteks social yang menguntungkan diri sendiri dan masyarakat secara keseluruhan.

  8. Definisi TIK Menurut Anatta Sannai, (2004) Teknologi Informasi dan komunikasi adalah sebuah media atau alat bantu dalam memperoleh pengetahuan antara seseorang kepada orang lain. Menurut Wikipedia.id, Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah Information and Communication Technologies (ICT), adalah payung besar terminologi yang mencakup seluruh peralatanteknisuntuk memproses dan menyampaikan informasi.

  9. Definisi TIK Menurut Puskur Diknas Indonesia • Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) mencakup dua aspek, yaitu Teknologi Informasi dan Teknologi Komunikasi.(1) Teknologi Informasi adalah meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi. (2) Teknologi Komunikasi adalah segala hal yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat yang satu ke lainnya. • Teknologi Informasi dan Teknologi Komunikasi adalah suatu padanan yang tidak terpisahkan yang mengandung pengertian luas tentang segala kegiatan yang terkait dengan pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, dan transfer/pemindahan informasi antar media

  10. TEKNOLOGI INFORMASI Teknologi Informasi dan Komunikasi Teknologiinformasi meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi TEKNOLOGI KOMUNIKASI teknologi komunikasiadalah segala sesuatu yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat yang satu ke lainnya.

  11. Fungsi TIK dalamPembelajaran Fungsinya berkaitan dengan pengambilan, pengumpulan (akuisisi), pengolahan, penyimpanan, penyebaran, dan penyajian informasi (materi pelajaran).

  12. PC internet intranet LDC Projector Radio TIK printer Telepon televisi Jenis-jenis TIK

  13. Mengapamenggunakan TIK? • Membuat konkrit konsep yang abstrak, misalnya untuk menjelaskan sistem peredaran darah; • Membawa obyek yang berbahaya atau sukar didapat ke dalam lingkungan belajar, seperti: binatang-binatang buas, atau penguin dari kutub selatan; • Menampilkan obyek yang terlalu besar, seperti pasar, candi borobudur; • Menampilkan obyek yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang, seperti: mikro organisme; • Mengamati gerakan yang terlalu cepat, misalnya dengan slow motion atau time-lapse photograhy;

  14. Mengapamenggunakan TIK? (2) • Memungkinkan siswa berinteraksi langsung dengan lingkungannya; • Memungkinkan keseragaman pengamatan dan persepsi bagi pengalaman belajar siswa; • Membangkitkan motivasi belajar siswa; • Menyajikan informasi belajar secara konsisten, akurat, berkualitas dan dapat diulang penggunaannya atau disimpan sesuai dengan kebutuhan; atau • Menyajikan pesan atau informasi belajar secara serempak untuk lingkup sasaran yang sedikit/kecil atau banyak/luas, mengatasi batasan waktu (kapan saja) maupun ruang di mana saja).

  15. Potensi TIK dalamPembelajaran (1) • Memperluas kesempatan belajar • Meningkatkan efisiensi • Meningkatkan kualitas belajar • Memfasilitasi pembentukan keterampilan • Mendorong belajar sepanjang hayat/berkelanjutan • Meningkatkan perencanaan kebijakan dan manajemen • Mengurangi kesenjangan digital

  16. Potensi TIK dalamPembelajaran (2) • Multi-sensory delivery visual, audio, kinestetik • Belajar secara aktif: interaktif, menarik minat (stimulating) • Eksplorasi aktif • Belajar kooperatif (cooperative learning) • Individualisasi • Belajar mandiri (independent learning) • Pengembangan keterampilan komunikasi (communication skills) • Pengembangan keterampilan yang diperlukan dalam era informasi

  17. Perubahan Paradigma dalam Pembelajaran Dengan berkembangnya penggunaan TIK ada lima pergeseran dalam proses pembelajaran yaitu: • dari pelatihan ke penampilan, • dari ruang kelas ke di mana dan kapan saja, • dari kertas ke “on line” atau saluran, • fasilitas fisik ke fasilitas jaringan kerja, • dari waktu siklus ke waktu nyata.

  18. Potensi TIK dalamPendidikan/Pembelajaran • Memperluas kesempatan belajar • Meningkatkan efisiensi • Meningkatkan kualitas belajar • Memfasilitasi pembentukan keterampilan • Mendorong belajar sepanjang hayat/berkelanjutan • Meningkatkan perencanaan kebijakan dan manajemen • Mengurangi kesenjangan digital • Multi-sensory delivery: visual, audio, kinestetik

  19. Potensi TIK dalam Pendidikan/Pembelajaran • Belajar secara aktif: interaktif, menarik minat (stimulating) • Eksplorasi aktif • Belajar kooperatif (cooperative learning) • Individualisasi • Belajar mandiri (independent learning) • Pengembangan keterampilan komunikasi (communication skills) • Pengembangan keterampilan yang diperlukan dalam era informasi

  20. Potensi TIK TIK memiliki potensi yang sangat besar dalam membantu peningkatan efektivitas pembelajaran. Berdasarkankerucutpengalaman Dale, potensi TIK yang dimaksudkan dikemukakan sebagai berikut: • 10% informasi diperoleh dengan cara membaca (teks). • 20% informasi diperoleh dengan cara mendengar (suara). • 30% informasi diperoleh dengan cara melihat (grafis/foto). • 50% informasi diperoleh dengan cara melihat dan mendengar (video/animasi). • 80% informasi diperoleh dengan cara berbicara. • 90% informasi diperoleh dengan cara berbicara dan melakukan (interaktif).

  21. Blue Print TIK diSekolah Pertama, dapat kita lihat bahwa TIK berfungsi sebagai gudang ilmu pengetahuan, dapat berupa referensi berbagai ilmu pengetahuan yang tersedia dan dapat diakses melalui fasilitas TIK, pengelolaan pengetahuan, jaringan pakar, jaringan antara institusi pendidikan, dll.

  22. Blue Print TIK diSekolah Kedua, fungsi TIK sebagai alat bantu pembelajaran dapat berupa alat bantumengajar bagi guru, alat bantu belajar bagi siswa, serta alat bantu interaksi antara guru dengan siswa

  23. Blue Print TIK diSekolah Ketiga, TIK sebagai fasilitas pendidikan di sekolah yang dapat berupa pojok internet, perpustakaan digital,kelas virtual, laboratorium multimedia, dan-lain-lain.

  24. Perubahan Paradigma pada Guru Telah terjadi pergeseran paradigma mengenai guru, yaitu yang semula merupakan satu-satunya sumber belajar bagi siswanya, menjadi salah satu sumber belajar bagi para siswanya. • Dahulu guru dianggap sebagai satu-satunya sumber belajar, Sekarang ……………………………………………………………… • Dahulu guru dianggap paling dan serba tahu, Sekarang ………………………………………………………………… • Dahulu guru dianggap sebagai yang harus digugu dan ditiru, Sekarang ………………………………………………………………… • Dahulu kegiatan belajar mengajar berpusat kepada guru, Sekarang ………………………………………………………………… • Dahulu metode mengajar guru cendrung monoton, Sekarang ……………………………………………………………… • Dahulu guru cenderung tidak mengembangkan materi ajar, Sekarang ………………………………………………………………

  25. Perubahan Paradigma pada Kurikulum Kurikulum pada masa lalu sepenuhnya ditentukan oleh pemerintah dan guru hanya tinggal mengimplementasikannya. Perubahan yang terjadi dewasa ini adalah bahwa penentuan kurikulum telah bergeser, tidak lagi sepenuhnya di tangan pemerintah. Justru, masing-masing satuan pendidikan diberi otonomi untuk mengembangkan kurikulum sendiri.

  26. Perubahan Paradigma pada Proses Pembelajaran Proes pembelajaran turut mengalami perubahan. Sebagaimana kita pahami bersama bahwa “proses pembelajaran yang sebelumnya adalah didominasi oleh aktivitas guru dan siswa cenderung pasif” telah bergeser menjadi “proses pembelajaran yang mendorong siswa aktif belajar”. Kemudian, apabila sebelumnya, proses pembelajaran adalah berbasis sumber belajar tunggal (single-based learning resources), maka telah berubah menjadi proses pembelajaran yang bebasis aneka sumber belajar (varied-based learning resources).

  27. Pergeseran paradigma pembelajaran

  28. Perubahan Paradigma Pendidikan

  29. Perubahan Paradigma pada Lembaga Pendidikan Lembaga pendidikan tidak terkecuali mengalami perubahan paradigma pada berbagai komponennya. Seiring dengan perkembangan atau kemajuan TIK, maka lembaga pendidikan yang sebelumnya hanya menerapkan moda tunggal (single mode) dalam menyelenggarakan pendidikan telah mengalami perubahan menjadi moda ganda (dual mode).

  30. Perubahan paradigma pembelajaran pada lembaga pendidikan

  31. E-LEARNING, SISTEM MANAJEMEN PEMBELAJARAN

  32. Pengantar Internet yang merupakan singkatan dari interconnection and networking adalah sebuah jaringan informasi global yang memungkinkan manusia untuk terhubung satu sama lainnya di seluruh dunia mealui komputer. Perkembangan internet bermula dari institusi pendidikan dan penelitian di Amerika Serikat atas prakarsa Departemen Pertahanan AS. Tercatat empat universitas AS yang merintis pengenalan cikal bakal internet ini, yakni University of Utah, University of California di Los Angeles, University of California di Santa Barbara, dan Stanford Research Institut. Keempat universitas tersebut merupakan yang pertama kali membentuk jaringan komputer yang menghubungkan universitas tersebut

  33. Pengantar Lahir dan berkembangnya E-Learning dalam dunia pendidikan diharapkan mampu meningkatkan efektivitas dan efisiensi sekaligus mengatasi tiga masalah besar pendidikan khususnya di Indonesia sebagaimana ditulis dalam Rencana Strategi (Renstra) Pendidikan Nasional 2005-2009, yaitu (1) pemerataan dan akses pendidikan, (2) mutu, relevansi dan daya saing lulusan, dan (3) tata kelola atau governance, akuntabilitas dan citra publik terhadap pendidikan. Pemanfaatan E-Learning sangat diperlukan dalam membangun sektor pendidikan di Indonesia, khususnya berkaitan dengan masalah pemerataan dan akses pendidikan.

  34. Distance Learning Learning Through Mail, radio, TV, etc E-Learning Learning Through CD/DVD ROM Online Learning CAI, CAL ,CBT Web based Learning Adaptive Hypermedia WBI, WBT, WBL Other AHS Aplplicational • AEH(Aduaptive Educational Hypermedia)) Bagian-bagianDistance Learning

  35. Definisi E-Learning E-Learning berasal dari huruf ‘e’ (electronic) dan ‘leaning’ (pembelajaran). Dengan demikian E-Learning adalah pembelajaran yang menggunakan jasa elektronika. Secaran umum definisi E-Learning adalah pengiriman materi pembelajaran melalui satu media elektronik seperti internet, intranet/extranet, satellite broadcast, audio/video tape, interactive TV, CD-ROOM, dan Computer Based Training (CBT)secara lebih fleksibel demi mendukung dan meningkatkan pengajaran, pembelajaran, dan penilaian. secara lebih khusus E-Learning didefinisikan sebagai pemanfaatan teknologi internet untuk mendistribusikan materi pembelajaran, sehingga siswa dapat mengakses dari mana saja.

  36. Definisi E-Learning Pada dasarnya E-Learning adalah pembelajaran yang mempresentasikan keseluruhan kategori pembelajaran yang berbasis teknologi. Sementara pembelajaran online atau juga pembelajaran berbasis web adalah bagian dari E-Learning. Namun seiring perkembangan teknologi dan terjadinya pergeseran konten dan adaptivity, saat ini definisi klasik E-Learning tersebut mengalami perubahan menjadi definisi yang lebih kontemporer, yakni suatu pengelolaan pembelajaran melalui media internet atau web yang meliputi aspek-aspek materi, evaluasi, interaksi, komunikasi dan kerjasama.

  37. Conclusion Dari berbagai definisi, dapat simpulkan bahwa e-learningadalah: • Metode belajar mengajar baru yang menggunakan media jaringan komputer dan Internet • Tersampaikannya bahan ajar (konten) melalui media elektronik. Otomatis bentuk bahan ajar juga dalam bentuk elektronik (digital). • Adanya sistem dan aplikasi elektronik yang mendukung proses belajar mengajar

  38. Gambaran E-Learning

  39. Bagian-bagian WBL

  40. Terdapat 3 (tiga) fungsi pembelajaran elektronik (e-learning dengan media elektronik) terhadap kegiatan pembelajaran, yaitu : 1. Suplemen (Tambahan) Dikatakan berfungsi sebagai suplemen (tambahan), apabila peserta didik mempunyai kebebasan memilih, apakah akan memanfaatkan materi pembelajaran elektronik atau tidak. Dalam hal ini, tidak ada kewajiban/keharusan bagi peserta didik untuk mengakses materi pembelajaran elektronik. Sekalipun sifatnya opsional, peserta didik yang memanfaatkannya tentu akan memiliki tambahan pengetahuan atau wawasan.

  41. Lanjutan… 2. Komplemen (Pelengkap) Dikatakan berfungsi sebagai komplemen (pelengkap) apabila materi pembelajaran elektronik diprogramkan untuk melengkapi materi pembelajaran yang diterima peserta didik (Lewis, 2002). Sebagai komplemen berarti materi pembelajaran elektronik diprogramkan untuk menjadi materi reinforcement (pengembangan) atau remedial (pengayaan) bagi peserta didik di dalam mengikuti kegiatan pembelajaran konvensional.

More Related