1 / 11

Partisipasi Anggota Sebagai Penentu Keberhasilan Koperasi .

Partisipasi Anggota Sebagai Penentu Keberhasilan Koperasi.

leola
Download Presentation

Partisipasi Anggota Sebagai Penentu Keberhasilan Koperasi .

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. PartisipasiAnggotaSebagaiPenentuKeberhasilanKoperasi. Partisipasiyang berasaldaribahasaInggrisparticipation, menurut OXFORD Advanced Learner’s Dictionary, 1994 berarti (action of) participating in some thing; Union leaders called for the active participation of all members in the day of protest. Dengandemikianpartisipasiadalahperbuatanatauketerlibatananggotadalamkegiatantertentu. Seorangpemimpinharusdapatmengajaksemuaanggotadankomponenlainnyauntukikutberpartisipasidalammenjalankanperusahaankoperasi. Akansangatberatjikapemimpinbekerjasendiritanpadukunganpartisipasianggotaataubawahan.

  2. Anggotakoperasibisamemberikanpartisipasidalamkoperasimelauiberbagaimacambentuk, (HendardanKusnadi1999), sebagaiberikut: Partisipasi yang dipaksakan (forced) dan yang sukarela (voluntary). Partisipasi yang dipaksakanbiasanyamelaluiperaturanpemerintah. Initerjaditerutamapada Negara-negarakomunissepertiRusia, Kuba, China.Partisipasisukarelaadalahbentukpartisipasianggota yang tumbuhatasdasarkemauansendirikarenaanggotamerasakepentingannyabisaterakomodasimelaluikoperasi. Partisipasi formal dan informal. Partisipasisecara formal biasanyadikalukanolehserikatpekerja, ataudewanpengurus, atauperwakilananggota. Partisipasisecara formal disampaikanmelaluimekanisme yang sudahditentukansebelumnya. Lain halnyadenganpartisipasi informal yang biasanyahanyabersifatlisanantaraanggotadenganmanajemenmengenaihal-haltertentu yang menjadibidangfungsidankewenangananggota. PARTISIPASI ANGGOTA KOPERASI

  3. Partisipasilangsungdantidaklangsung. Dalampartisipasilangsungseoranganggotadapatmengajukanpemikirannyasecaralangsungkepadamanajementerkaitbaikmengenaikepentinganmaupunkeberatansendirimaupunanggotalainnya. Sedangkanpartisipasitidaklangsungadalahpartisipasi yang dilakukanmelaluiwakilbaiksesamaanggotamaupunkaryawan. • Partisipasikontributifdanpartisipasiinsentif. adalahpartisipasianggotasebagaipemilik, dimanawajibPartisipasikontributifmemberikankontribusimulaidaripembentukan, pengoperasiandanpengembanganperusahaankoperasi, terutamamelaluipartisipasikeuangandalampembentukan modal perusahaankoperasi. Wujudpartisipasikontributif yang nyataadalahmelaluipenyerahansimpananpokok, simpananwajib, dansimpanansukarela. Partisipasiinsentifadalahpartisipasianggotadalamkedudukannyasebagaipelanggan. Merekamemanfaatkanberbagaipelayanan yang diselenggarakanolehperusahaankoperasiuntukmemenuhikebutuhannya. Keadaan yang sepertiinitidakmungkinakanbisaditemuidalambadanusaha lain selainkoperasi.

  4. Memancinganggotauntukberpartisipasi Hanel(1989) adabeberapahal yang dapatmerangsanganggotauntukberpartisipasidalamkoperasi: • Adanyapelayanan yang efisien. Sejauhmanaintensitasrangsangan yang dikehendakianggotasangattergantungpadabeberapapertimbangan; • Dapatmemenuhikebutuhanmerekasecarapribadisehinggadapatmeningkatkanperbaikanrumahtangganya, unit usahanya. • Bahwaanggotaakanmendapatkanbarangataujasa yang memangtidaktersediadipasar, tetapihanyatersediadiperusahaankoperasi. • Disediakandenganharga yang lebihmurahdankualitas yang lebihbaikdibandingkandengandiluarkoperasi.

  5. Kontribusianggotadalambentukuanguntukpembentukandanpertumbuhanperusahaankoperasiakandibandingkandenganopportunity cost yang harusmerekakorbankan. Anggotasecararasionalakanberpartisipasijikamanfaat yang akanmerekaperolehlebihbesardariopportunity cost-nya. • Anggotakoperasiakanterangsangberpartisipasidalampenentuantujuandanpengawasanapabila; • Anggotadapatmemasukkantujuan-tujuanpribadinyakedalamtujuankoperasi. • Biayadanpengorbananlainnyadalamrapat-rapattidakterlalutinggidandiimbangidenganmanfaat yang akandiperoleh.

  6. Beberapalangkah yang harusdilakukanmanajemenuntukanggotatertarikuntukberpartisipasi, antara lain: • Manajemenharusselalumenekankanpentingnyaprinsipidentitaskoperasi: yaknianggotasekaligussebagaipemilik, danjugasebagaipelanggan. Hal inisesuaidenganpasal 17 ayat 1 Undang-undangNomor 25 Tahun 1992 TentangPerkoperasian yang menyatakanbahwaanggotakoperasiadalahpemiliksekaliguspenggunajasakoperasi. • Usahakan agar perusahaankoperasidapatmemenuhikebutuhananggotadenganmudah, murah, dancepat. • Libatkananggotadalamprosesperencanaandanpengawasan, dankeputusanpentinglainnya.

  7. Tanamkan rasa bahwakeberhasilanperusahaankoperasiadalahtanggungjawabbersamaantarapihakanggotadanmanajemen. • Adakan program pendidikandanpelatihanbagianggotauntukmeningkatkanpengetahuandankompetensikhususnyatentangperkoperasian, dankewirausahaananggota. • Pancinganggota agar memikirkantentanginovasi-inovasidanmodernisasipengelolaanperusahaankoperasi. • Ciptakansistem reward bagianggota yang secaraaktifdansignifikanikutmemberikanpartisipasipositif. • Adakan program yang bisamembantuperkembangan (usaha) anggotasehinggaterjadiinteraksi yang salingmenguntungkanantaraanggotadengankoperasi.

  8. Keputusanuntukberpartisipasi keputusanseoranganggotaakanaktifberpartisipasiatautidakbisadigunakanrumussebagaiberikut: Keterangan: Bt = benefit tahunan Ct = biayatahunan t = tahun i = tingkatbunga n = umurkoperasi

  9. EfektivitasPartisipasiAnggota • Efektifitaspartisipasianggotakepadaperusahaankoperasidipengaruhiolehbeberapahal, antara lain: • Ukurankoperasi. Besarkecilnyaukurankoperasiakanmempengaruhiefektiftidaknyapartisipasianggota. Makin besarukurankoperasibiasanyaditandaidenganmakinbanyaknyajumlahanggota. Banyaknyajumlahanggotamempunyaiimplikasi yang bermacam-macam, misalnyalatarbelakang social ekonomi yang relatifberbedamenyebabkanide-ide yang disampaikanjugarelatifberbeda. Di sampingitupermasalahan yang merekahadapidanharusdipecahkanakansemakinkompleks. Demikian pula keberadaanmereka yang terpencardiberbagaialamatmenyebabkanbiayatransportasimakinbesar. Adakonsekuensinegatif yang mungkintimbulkarenaterlalubanyaknyaanggota, yaituadanyaanggota yang tidakaktif. Merekahanyasenangmenumpangataumemboncenganggota yang lain, yang dalamistilahkoperasidisebut “free rider effect”.

  10. Heteroginitaskeanggotaan Banyaknyajumlahanggotatidakakanterlalumempengaruhiefektifitaspartisipasimerekajikaanggotarelatifhomogen. Homogenitaslatarbelakangsosialekonomianggotaakanmenentukanhomegenitaskebutuhandanolehkarenaituhomogenitaside-ide yang merekasampaikan, kebutuhandankepentingan yang dipenuhiolehperusahaankoperasi. • Jeniskoperasi Jeniskoperasijugaakanmempengaruhipartisipasianggota. Antarakoperasiproduksi, koperasikonsumsi, koperasikredit, dansebagainyaakanmenyebabkanadanyahubunganketerkaitan yang berbeda-bedaantaraanggotadenganperusahaankoperasimasing-masing. Makin eratkaitanantaraperusahaankoperasidengananggotadiharapkanakanmakintinggitingkatpartisipasianggota, dansebaliknya. Padakoperasi yang serbaguna (multipurpose)kemungkinanakanterjadiadanyakonflikkepentingan yang makinbesardiantaraanggotasendirijikadibandingkandengankoperasi yang single-purpose.

  11. KualitasPartisipasi Terkaitmasalahkualitaspartisipasianggotakoperasi, Ropke, 1985, menyatakanbahwakualitaspartisipasianggotatergantungpadainteraksitigavariabel, yaitu: anggota, manajemenkoperasi, dan program koperasi. Inibisadijabarkanmenjaditigamacamkesesuaian, yaitu: • kesesuaianantaraanggotadengan program; • kesesuaianantaraanggotadenganmanajemen; dan • kesesuaianantara program denganmanajemen.

More Related