1 / 12

Kajian Pornografi

Kajian Pornografi. Diskusi kelompok 2 Diklat Prajab Gol.III Bapelkes Cikarang Materi Etika PNS. Kelompok 2. Anggota Tim : 1. dr. Handry carlos 2. dr. Adhrie 3. Erlina Hamzah 4. dewi 5. ana yuli 6. ana ria 7. isnen 8. Shinta Pramartasari 9. Heti 10. dr. Lady.

Download Presentation

Kajian Pornografi

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Kajian Pornografi Diskusi kelompok 2 Diklat Prajab Gol.III Bapelkes Cikarang Materi Etika PNS

  2. Kelompok 2 Anggota Tim : 1. dr. Handry carlos 2. dr. Adhrie 3. Erlina Hamzah 4. dewi 5. ana yuli 6. ana ria 7. isnen 8. Shinta Pramartasari 9. Heti 10. dr. Lady

  3. pendahuluan

  4. Penyebabmasalah & Contoh/Fakta yang ada Jumlah website pornografi

  5. Pornografi memicu agresifitas dan pada akhirnya memicu seseorang untuk melakukan perbuatan kriminal. Selain itu, resiko terhadap psikologis dan pendidikan • Ketiga, resiko kesehatan. Keempat, resiko kultural yaitu pergeseran nilai-nilai.

  6. Kajian Etika • Dalamkajianetikakasuspornografidipandangtidaksesuaidenganprinsipprinsipetikayaitukeindahan, persamaan, kebaikan, keadilan, kebebasandankebenaran. • Secaramanusia, setiaporangmempunyaidoronganseksual. Tapiperbedaanantarasatuorangdengan yang lainnyaadalahmasalahpenyikapandanpenyalurannya. • Gambar porno adalahmasalahutamapadakesehatan mental masyarakatduniasaatini. InitakCumamemicuketagihan yang seriustapijugapergeseranpadaemosidanperilakuseksual. Pornografisekaliterekamdalamotak, image porno itumendekamdalamotakselamannya.

  7. Dalam pandangan hidup dan budaya kita, pornografi adalah fenomena di luar sistem nilai. • Hidup social memerlukan sejumlah batasan antara apa yang termasuk ruang public dan privasi. Pornografi adalah wilayaha publik yang bergantung pada apresiasi banyak orang sebagai pengguna, tapi juga berhubungan dengan konsep martabat kemanusiaan.

  8. Secara Moral • Dilihat dari segi moral, pornografi berdampak merusak tatanan, norma-norma dalam masyarakat, merusak nilai moral masyarakat, seperti nilai cinta kasih, kesetiaan, keadilan, dan kejujuran, dimana nilai ini sangat dibutuhkan dalam kehidupan bermasyarakat agar dapat tercipta dan terjamin interaksi yang sehat dan harmonis dalam masyarakat.

  9. Secara agama • Dalam kajian secara agama, pada umunya pornografi dilarang dan bagi pelanggarnya dikenakan sanksi berupa dosa. Dalam Islam, seorang muslim diperintahkan untuk menahan pandangannya dan menjaga kehormatan (Qs. An-Nur: 31); serta dilarang mendekati zina (Qs. Al-Isra: 32). • Dalam Kristen/Katolik, “Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa roh Allah diam di dalam kamu?” (Alkitab 1 Korintus 3: 16) sehingga harus dijaga dan diberi hal-hal yang baik.

  10. Solusi • Dalam hal mengatasi pornografi, dibutuhkan kerjasama lintas sector baik kesehatan, agama, pendidikan dan hukum. • Dari segi hukum hendaklah UU anti pornografi dapat diterapkan dengan tegas • Dari segi pendidikan, hendaklah sejak kecil mendapat pendidikan moral, agama dan kesehatan dan sex yang baik dan benar. • Masalah pornografi itu seperti narkoba, selama masih ada demand, akan ada suply

  11. END

More Related