1 / 28

INTOKSIKASI PESTISIDA

ORGANOPHOSPHAT. ORGANOCHLORIN. CARBAMAT. PYRETHROID. DERRIS/ROTENON. DINITROCOMPOUND. BIPYRIDYL. INTOKSIKASI PESTISIDA. Released by : IWAN SAHRIAL HAMID, MSi ., Drh . DDT, BHC, DICOPHANE, TOXAPHENE Penggunaan : bidang pertanian & peternakan Sebagai senyawa organik  membunuh insek.

lang
Download Presentation

INTOKSIKASI PESTISIDA

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. ORGANOPHOSPHAT ORGANOCHLORIN CARBAMAT PYRETHROID DERRIS/ROTENON DINITROCOMPOUND BIPYRIDYL INTOKSIKASIPESTISIDA Released by : IWAN SAHRIAL HAMID, MSi., Drh.

  2. DDT, BHC, DICOPHANE, TOXAPHENE Penggunaan : bidang pertanian & peternakan Sebagai senyawa organik  membunuh insek ORGANOCHOLORINE

  3. DICHLORODIETHILTRICHLORETANE • Mekanismetoxisitas : - Hambat transport K+melaluimembransel - Hambat transport aktif Na+keluar (hambat Na+, K+ ATPase) - Hambat Ca2+ ATPase - Hambatkemampuan CALMODULIN PERPANJANGAN FASE DEPOLARISASI  REPOLARISASI LARUT LEMAK  BIOMAGNIFICATION KLORDEKON DDT Kontakjaringan

  4. Toksisitas : • Hewan Lab : 200 mg/kg  letal • KB & DB : 500 mg/kg 4x/saraf  konvulsi • ANJ & KCNG : 20 – 50 mg/kg/hari  1minggu letal • Sapi : 250 mg/kg/hari  1 – 2 minggu  4x/toxic • Ayam : 0,1 - 0,3 % dlmpakan  gangguanreproduksi

  5. PATOLOGI ANATOMI : Organ reproduksi : atropitestikular, edema & haemorhagic uteri Liver :hipertropi hepatosit, nekrosis sentrolobular PERIODE KRITIS  10 – 18 jam post Gx/ pertama ACUT : 6 – 24 jam post kontak  Gx/ kematian KRONIS : 2 – 5 hari Gx/ awal  tremor  depresi  respirasi kematian

  6. BENZILHEXACHLORIDE MEKANISME TOKSISITAS : - Antagonis GABA  Cl- channel - HambatNa+,K+  ATPase - Hambat Ca2+,Mg2+  ATPase Gx/ tremor, ataksia, konvulsi (tonik/klonik) BHC

  7. TOKSISITAS : Sering bersifat kronis Relatif cepat diekskresi LD50 pd unggas : 250 – 500 mg/kg haemoragis mucosa intestinal Dosis toxic minimum : 25 mg/kg  sapi & kambing , 10 mg/kg  anjing

  8. Penggunaan :spraying & dipping pd sapi  kontrol kutu & caplak 0,25 - 0,55 %  8x / interval 4 hari Mekanisme toxisitas : = BHC  antagonis GABA = Efek pikrotoksin TOXAPHENE (CAMPHECHLOR) Repolarisasi sebagian Hambat uptake Cl- membran sel neuron

  9. TOKSISITAS : • Acut : terjadi pd 4x dosis DDT • Kronis : jarang • DB & KB :25 - 50mg/kg  Gx/ toxic dispneu, cyanosis, tremor, konvulsiotot • Unggaslebihresisten : > 250 mg/kg kematian • Anjing : 4 mg/kg slm 3 bln kronis  MATI  PA : liver (deg. Lemak)

  10. Pet Animal : - artificial respirasi : O2 - short acting barbiturat : pentobarbital sodium 22 mg/kg Hewanbesar : - chloralhydrat30gr IV • Ca burogluconas25% Glucosa-salin Eliminasitoksik : -Cholestyramin2 gr / 20ml / 3,5kg rabbit TERAPI PD ORGANOCHLORINE IV / IP 250-500 ml +

  11. Diazinon, malathion, coumaphos Mekanisme toksisitas : Hambat asetilkolinesterase  eritrosit, otot, sistem saraf Hambat pseudocolinesterase  plasma dan sistem saraf (sel glia) ORGANOFOSFOR Organofosfor ester + kolinester (komplek stabil) Kolinesterase Tidak reaktif Mengalami fosforilasi

  12. Gejalaintoksikasiberjalanagak lama • Aktifitaskolinesterase 20 – 30 hari post treatment  kolinesterasebaru Akibatygterjadi : • Aktivitaspotensialdari post ganglionikparasimpatik • Depolarisasipd ototskelet neuromuskularblok  paralisis • Depresi CNS  hambatanpusatnapas

  13. Gejalaumum : • Efekmuskarinik :hipersalivasi, lakrimasimiosis, dispnu, diare, discharge nasal • Efeknikotinik : fasikulasi, kelemahanototskelet paralisis • Efek CNS : ataksia, konvulsi, koma, depresinafas  kematian Penggunaanorganofosfordi bid. Veteriner • Eksternal: dipping & spraying  kontrolSarcoptes & Boophilus contoh : diazinon, coumaphos, flumethrin • Sistemik : - Suspensi kulit  kontrolmiasis (sapi) - Feed aditif kontrolgastrophilus (kuda) contoh : ivermektin, fenthion, dimethoate

  14. Toksisitas bervariasi, larut air  hidrolisa  Tetraethyl monothyophirophosphat (TMPP)  racun keras Domba : peka  faktor genetik, turunannya lebih peka Hewan coba LD50 : 150 – 600 mg/kg Unggas : 10 mg/kg  gejala muncul 50 mg/kg  kematian Babi: 300 mg/kg  Gx/ konvulsi  kematian DIAZINON

  15. Relatifkurangtoksik, seringdigunakandi bid. Pertanian • Rat : LD50 2800 mg/kg • Sapi & domba : 100 – 150 mg/kg  Gx/ awalkeracunan • Ayam : dosistunggal 100 mg/kg  kelemahanotot LD50  200 - 400 mg/kg MALATHION

  16. Penggunaansering pd anjing bentuk powder  kontroldemodec, riphicephalus • LD50 pd rat  15 mg/kg • Anjing & domba  25 mg/kg  kematian • Sapi : dipping & spraying 200 - 400 ppm /mggslm 2 thn  aman pd kesehatan COUMAPHOUS (ASUNTOL)

  17. Atropin : 0,15 - 0,5 mg/kgBB IV  sapi 2 mg IV  anjing Sulfat dlm grm fisiologis0,15 % IV (infus) Pralidoxime10 – 40 mg/kgBB  sapi IV sbg. Reaktivator kolinesterase Perlakuan pd toksikorganofosfor

  18. Penggunaan : kontrolektoparasit pd hwn kecildanbesar • Bentuk : powder & dipping • Mekanisme : inhibitor kolinesterase reversibel as. Karbamat ester + kolin ester KARBAMAT (CARBARYL) Inaktif kolin Mengalami karboksilasi

  19. Cepat dimetabolisme : 80 % eliminasi urine  sulfat & glucoronide conjugate • < 24 jam : 0,5 – 1,5 % ekskresi Feses & 0,1 – 1 % dlm susu • Toksisitas : • Rat  LD50 850 mg/kg • Unggas LD50 500 mg/kg • toleransidosis 400 ppmslm 1 thn • toleransidosis 200 ppmslm 2 thn • Babi 1,5 g/kg  salivasi, tremor, vomit, • dispnu, sianosis • - Dosisrendah150 – 300 mg/kg  kronis  • neuromuskulartipe : inkoordinasi  ataksia

  20. Diekstrasi dari bunga pyrethrum atau chrysanthemum Ektoparasit pd sapi & domba (spraying & dipping) MEKANISME TOKSISITAS Pyrethroid tipe 1 (chrysantemic acid) Perpanjangan Na+ influx  melalui penundaan penutupan channel Na+  depolarisasi  pengeluaran neurotransmiter berulang-ulang PYRETHRUM (PYRETHROIDS)

  21. Pyrethroidtipe 2 (pyrethric acid) Samadengantipe 1 tetapipenundaanpenutupan channel Na+lebih lama  peningkatanpengeluaranneurotransmiter  dipertahankan UMUM : • HambatCa2+, Mg2+ - ATPase • Hambatreseptorcalmodulin • IkatandenganGABAreseptorCl- Channel

  22. Diisolasi :Derris eliptica  rotenoid ester Penggunaan :sering pd Demodec & Sarcoptes anjing  1 % dipping + detergen 5 – 20 % setiap 7 – 10 hari / x Mekanisme keracunan Hambatan oksidasi dengan NADH2 blokade transport elektron pd mitokondria  blokade konduksi saraf DERRIS (ROTENON) Depresirespirasi, ataksia, konvulsi

  23. Toksisitas Rat :LD50 130 mg/kg  acut Ayam :LD50 minimum 3,1 g/kg slm 4 mgg Babi :100 g / 250 ml air (5 % per liter)  kematian Anjing :50 – 200 mg/kg Gx/ umum : konjungtivitis, dermatitis, rinitis, faringitis

  24. Dinitrocompound DNP : dinitrophenol DNOC : dinitroortocresol Mekanismetoksisitas : • Hambatanfosfolirasioksidatifdimitokondria stimulasirespirasi  menurunkansintesa ATP • Hambatanpemindahanelektrondari NADH atauhambatpenggabunganelektronpada ATP  ADP HERBISIDA

  25. TOKSISITAS DNOC domba : 12,4 mg/kg Gx/ toksik post 7 hr 18,6 mg/kg post 6 hr 24,8 mg/kg post 5 hr hewan besar : LD50 25 – 50 mg/kg DNP toksisitas < 1/3 – ¼ x DNOC Gx/ : pernapasan cepat, kelemahan otot, cepat haus, hipersalivasi, dispnu, kematian Perlakuan Sbg. Sedative : chlorpromazine (IV : 0,2 – 0,5 mg/kg IM : 1 – 2 mg/kg) metabolisme basal : methyl thiouracil

  26. Diquat  garam dibromide Paraquat  garam dichloride MEKANISME TOKSISITAS Jalan napas  kontak sel alveolar  kegagalan transport oksigen intra alveolar  dispnu BIPYRIDYL

  27. TOKSISITAS LD50 pd. anjing 100 - 200 mg/kg ayam 200 - 400 mg/kg domba 100 mg/kg babi 75 mg/kg ayam 200 mg/kg Gx/ : ataksia, recumbency & coma, abomasitis, hipoksia PA : perikardialhaemoraghi & kongestiparu Diquat Paraquat

More Related