1 / 32

Ruang lingkup & Pemeriksaan Psikiatri Forensik

Ruang lingkup & Pemeriksaan Psikiatri Forensik. dr Natalia Widiasih Raharjanti, SpKJ(K). MpdKed Divisi Psikiatri Forensik Departemen Psikiatri FKUI-RSCM FHUI, 25 Maret 2013. Psikiatri Forensik.

kuniko
Download Presentation

Ruang lingkup & Pemeriksaan Psikiatri Forensik

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Ruang lingkup & PemeriksaanPsikiatri Forensik • dr Natalia Widiasih Raharjanti, SpKJ(K). MpdKed • Divisi Psikiatri Forensik • Departemen Psikiatri FKUI-RSCM • FHUI, 25 Maret 2013

  2. Psikiatri Forensik • Psikiatri Forensik : penggunaan keilmuan & ekspertise psikiatri pada konteks hukum (baik pidana, perdata, administratif, dan terutama pada konsultasi klinis dalam area penilaian tingkat risiko / masalah ketenagakerjaan) • *definisi: American Academy of Psychiatry and The Law

  3. Dasar Hukum Pemeriksaan Psikiatri Forensik • UU Kesehatan nomor 36 /2011 • Pasal 150: • (1)Pemeriksaan kesehatan jiwa untuk kepentingan penegakan hukum (visum et repertum psychiatricum) hanya dapat dilakukan oleh dokter spesialis kedokteran jiwa pada fasilitas pelayanan kesehatan. • (2)Penetapan status kecakapan hukum seseorang yang diduga mengalami gangguan kesehatan jiwa dilakukan oleh tim dokter yang mempunyai keahlian dan kompetensi sesuai dengan standar profesi.

  4. Pemeriksaan Forensik pada Kasus Pidana • Pembuatan VeRP alat bukti di pengadilan • Baik korban maupun pelaku (meski lebih sering pelaku) • Pasal 44 KUHP: Barangsiapa melakukan perbuatan yang tidak dapat dipertanggung-jawabkan kepadanya karena jiwanya cacat dalam pertumbuhan atau terganggu karena penyakit, tidak dipidana

  5. Pemeriksaan Forensik pada Kasus Pidana • Pelaku: • - kemampuan bertanggung jawab • - Kompeten/tidak untuk bisa diadili (competence to stand trial) • Korban: • - dampak kejadian perkara secara psikis • - bila ditemukan adanya psikopatologi tertentu • apakah ada kaitannya dengan kejadian perkara

  6. Bahasan • Praktik dalam Psikiatri Forensik • Pemeriksaan pada kasus kriminal • Criminal Profiling • Kompetensi dihadirkan ke sidang pengadilan • Kompetensi untuk jadi saksi • Masalah hukum Lansia • KDRT

  7. Praktik dalam Psikiatri Forensik • Perilaku membahayakan diri sendiri &/orang lain • - penderita epilepsi ditempat kerja • - kasus bunuh diri • perilaku kriminal • - psikodinamika & psikopatologi : • - sadar atau tidak sadar • - bertanggung jawab/tidak

  8. Praktik dalam Psikiatri Forensik • 3. kompetensi di masyarakat (civil competency) • Kompetensi sebagai seorang profesional • Kompetensi sebagai saksi • Kompetensi membuat surat wasiat/waris • Kompetensi membuat kontrak • Kompetensi dalam perawatan medis • Kompetensi dalam menangani surat penting dalam masalah medicolegal. • Kompetensi untuk jadi orangtua/pengampu

  9. Praktik dalam Psikiatri Forensik • 4. Membantu mengatasi keadaan buruk di masyarakat: • - terorisme • - pengembalian terhukum ke masyarakat • * hukuman masyarakat (social punishment ) • * telah menjalani hukuman

  10. Praktik dalam Psikiatri Forensik • 5. Pendampingan dibidang medicolegal: • - dokter yg terlibat hukum dalam menjalankan • profesinya • - pasien & keluarga yg harus mengatasi surat • medicolegal (informed concent) • - tim medis dengan kesukaran masalah hukum • (kedaruratan maupun perawatan terminal)

  11. Jumlah Kasus Psikiatri ForensikTahun 2008 - 2012

  12. Pemeriksaan Perilaku Kriminal • Perilaku kriminal? Banyak diagnosis • Pandangan awam berbeda dgn psikiater • Hati hati: banyak gangguan jiwa dapat mempertanggung jawabkan perbuatannya

  13. Pemeriksaan perilaku kriminal • Penting untuk menentukan : • “perilaku kriminal” bagian dari penyakit • pelaku tidak/dapat menyadari perbuatannya • adanya episode tidak terkontrol (epilepsi) • Penilaian unsur kemampuan bertanggung jawab

  14. Criminal Profiling • Definisi: • pengumpulan informasi di tempat kejadian meliputi laporan perilaku pelaku untuk mengetahui motivasi pelaku dan deskripsi tipe orang yang bertanggungjawab terhadap hal tersebut.(David Ormerod)

  15. Criminal Profiling • Tujuan utama: • mengurangi jumlah tersangka dalam investigasi kriminal • panduan melihat hubungan potensial dengan kejahatan • melihat potensi meningkatnya perilaku kriminal • menentukan strategi,tindakan yang perlu diambil & mempertahankan investigasi tetap pada jalurnya.

  16. Criminal Profiling • Profiling tidak mengidentifikasi identitas spesifik tersangka namun perilaku tertentu dan karakteristik kepribadian tersangka. • Seluruh kejadian kriminal termasuk korban, dapat mengambarkan orang seperti apa yang bertanggung jawab untuk perbuatan tersebut. • Profil kriminal dapat disusun, misalnya pada kasus perkosaan, kejahatan ritual & penganiayaan seksual

  17. Kompetensi di masyarakat • Tujuan : • memahami beberapa kompetensi yang ada di masyarakat yang merupakan syarat utama dalam penyelanggaran dan perlakuan tertentu. • Definisi : • The term competency refers to a person’s ability to act or to make decisions in a particular context.

  18. Kompetensi untuk dihadirkan diperadilan (competence to stand trial) • Syarat bisa diadili? • mengerti apa yang didakwakan padanya • memahami & mencerna pertanyaan & pernyataan di peradilan dengan segera • memahami & mengekspresikan buah pikiran melalui komunikasi yang jelas • mampu mengikuti prosedur di peradilan dengan baik

  19. Kompetensi menjadi saksi • Saksi anak/dibawah umur (14 tahun?),hati hati : • Anak masih sering kesulitan dalam berkomunikasi • Anak masih mudah tersugesti • Anak bingung dengan pertanyaan yang kontradiktif (cross examination) • Pengetahuan kurang & salah persepsi (misal: seks) • Observasi diperlukan untuk mengetahui pengertian tentang sumpah, kestabilan mempertahankan pendapat dan tidak memiliki fobia sosial.

  20. Kompetensi sebagai pengampu lansia • Banyak terjadi !! • Contoh : pengampu lansia sebatang kara mulai pikun tetapi kaya raya • Pertanyaan : • - siapa calon pengampu ? • * siap jadi caregiver diuji siapa • * caregiver = pengasuh minimal 3 bulan beradaptasi memenuhi kebutuhan klien terutama perawatan secara holistik

  21. Kompetensi menulis surat waris(competency to make a will) • Sebaiknya ditulis semasa “sehat”. • Syaratnya : • - kejernihan berfikir • tes fungsi eksekutif konsep fikir • daya ingat (memory) • daya nilai (judgement) • daya konsentrasi & atensi • daya berfikir abstrak

  22. Kompetensi menulis surat waris(competency to make a will) • Keterangan orang ke III • - untuk cek dan recek kebenaran • - bagaimana bila ada sanak dari luar pulau • mengaku cucu keponakan • Apakah absah • - kejernihan berfikir oleh 2 psikiater atau 1 psikiater dan 1 psikolog klinis • - masalah legal serahkan notaris.

  23. Masalah hukum lansia • Melakukan pelanggaran hukum • - perilaku kriminal • Membuat lingkungan terjerat hukum • - bunuh diri • - eutanasia • Korban pelanggaran hukum • - penelantaran • - penganiayaan (kekerasan, pelecehan)

  24. Masalah hukum lansia • Makin meningkat underrecording • Cara : • agresif misalnya minum obat/racun, gantung diri, mutilasi • pasif penelantaran diri , eutanasia (terselubung) • Sering menyebabkan orang lain terpidana (salah sangka)

  25. Penyebab Terjadinya Bunuh Diri • Pengalaman masa anak (Childhood experience) • Gangguan Faali (Physiological causes) • Stresor terkini (Recent stressor) • Gangguan psikiatrik (Psychiatric disorder) • Penyakit fisik (Medical illness)

  26. Psychological autopsy • Sering dilakukan diluar negri • Bisa dilakukan bila medical record lengkap, valid dan akurat • Adanya orang yang dapat dianamnese dengan obyektif dan realistis • Sangat membantu terhukumnya orang yang tidak bersalah

  27. Penelantaran/Penganiayaan Lansia • Penelantaran : • sengaja atau tidak disengaja. • Tidak disengaja • overprotective sangat sayang • dikunci dirumah takut jatuh dsb • lupa memberi makan dan minum • mengisolasi dari segi sosial

  28. Penelantaran/Penganiayaan Lansia • Tidak sengaja : mengamankan lansia • - keluarga sibuk bekerja • demensia tahap lanjut keluar rumah: • * suka mengembara(wandering) • * memasukkan benda kemulut • Sengaja : ada tujuan • * tidak diasuh (makan/minum/mandi) • * obat tidak diminumkan • * dilepas menyebrang jalan/kali

  29. Violence against older peopleWHO/INPEA 2002 • Dilakukan oleh anggota keluarga/ pengasuh/ institusi yang merawat • Includes : physical, sexual, psychological and financial abuse. • Perceive abuse including : • - neglect ( social exclusion, and abandonment) • - violation (human, legal and medical right) • - deprivation(choices, decisions,status, finances and respect)

  30. Kasus KDRT • Fokus pada pelaku ? Gangguan kepribadian? • Keluhan pemeriksa : hambatan dunia laki laki • Bagaimana korban ? Ada pemeriksaan khusus antaranya: • - self esteem rendah • - kesukaran dalam hubungan interpersonal • - selalu mengambil alih kesalahan orang lain • - sukar mengekspresikan pemikiran dan suasana • mood

  31. Simpulan • Kebutuhan dan jenis layanan psikiatri/psikologi forensik dalam ranah hukum pidana dan perdata makin meningkat • Pentingnya pedoman pemeriksaan & pengembangan instrumen pemeriksaan untuk penanganan kasus psikiatri/psikologi forensik

  32. Daftar Pustaka • Dr Wahjadi Dharmabrata, Psikiatri Forensik, EGC,2003 • Prof Marlina S M, Psikiatri Forensik, Lokakarya Pembuatan PedomanVeRP, Bandung, 2009 • Prof Budi Sampoerna, Peran dan Tanggung Jawab Psikiatri Forensik di Pengadilan, Lokakarya Pembuatan PedomanVeRP, Bandung, 2009 • Leatherman ME, Goethe KE. Substituted Decision making: elder Guardianship. Law and Psychiatry In: Journal of Psychiatric Practice Vol 15, No 16. Lippincott Willliam Wilkins. Nov 2009 • Simon R, Schuman D: Clinical Manual of Psychiatry and law. American Psychiatric Publishing, Inc, 2007: 64-6 • Perlin Ml, Champine P, Dlugaez HA, Connell m. Competence in the law: from Legal theory to application. Jhon Willey & son, 2008: 219-57 • Simon R, Liza H: Textbook of Forensic Psychiatry. American Psychiatric Publishing, Inc, 2010 • Grissco T: Evaluating competencies: Forensic assessment and instrument. 2nd ed. Kluwer Academic. New York 2003 • Herilbrun K,Geoffrey RM, DeMatteo: Forensic Mental Health Assessment. A case book. Oxford University Press.2002

More Related