1 / 35

RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT PEMBINAAN SMK Oleh : Kokom Komariah Email: kokom@uny_ac.id

RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT PEMBINAAN SMK Oleh : Kokom Komariah Email: kokom@uny_ac.id. Pendidikan Dasar dan Menengah. Direktorat Pembinaan SMK. Direktorat Jenderal Manajemen. RENCANA STRATEGIS 2005 - 2009 DIREKTORAT PEMBINAAN SMK. ( Sumber : Dr. Joko Sutrisno.

ksena
Download Presentation

RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT PEMBINAAN SMK Oleh : Kokom Komariah Email: kokom@uny_ac.id

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. RENCANA STRATEGISDIREKTORAT PEMBINAAN SMK Oleh : Kokom Komariah Email: kokom@uny_ac.id

  2. Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Pembinaan SMK Direktorat Jenderal Manajemen RENCANA STRATEGIS 2005 - 2009DIREKTORAT PEMBINAAN SMK (Sumber: Dr. JokoSutrisno

  3. Tren, Isu dan Kebutuhan Pengembangan Pendidikan Kejuruan Nasional dan Internasional Memperhatikan berbagai perkembangan yang terjadi di lapangan kerja dan berbagai respon yang perlu dilakukan oleh Direktorat Pembinaan Sekolah Kejuruan adalah sebagai berikut. • Pengembangan sekolah kejuruan berstandar internasional • Pengembangan dan pemberdayaan ICT • Seamless Education • Pengembangan partisipasi industri di sekolah kejuruan • Pengembangan kompetensi kunci • Pengembangan kewirausahaan • Peningkatan kompetensi tenaga kependidikan • Peningkatan good governance dan akuntabilitas • Peningkatan mutu dan relevansi pendidikan kejuruan • Peningkatan pemerataan dan perluasan akses pendidikan kejuruan • Perbaikan dan perawatan sarana pendidikan kejuruan • Pengembangan standar kompetensi

  4. Pertumbuhan Ekonomi PDB Atas dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha (Miliar Rupiah) 700000 1. Pertanian 600000 2. Pertambangan 3. Industri Pengolahan 500000 4. Listrik, Gas dan Air 400000 Minum 5. Bangunan / Construction 300000 6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 200000 7. Pengangkutan dan Komunikasi 100000 8. Keuangan 0 9. Jasa-jasa / Services 2000 2001 2002 2003 2004 Sumber : DATA BPS 2004

  5. Pertumbuhan Industri Manufaktur Indonesia Sumber : DATA BPS 2004

  6. Tingkat Pendidikan Angkatan Kerja, Pekerja, dan Pengangguran Terbuka Sumber : DATA BPS 2004 Sumber : DATA BPS 2004

  7. Proyeksi Penduduk Indonesia Usia Produktif Dua Dekade Ke depan Sumber : ADB, 2001

  8. Pertumbuhan Pasar Kerja Distribusi Dan Perkembangan Pekerja Di Indonesia Menurut Lapangan Pekerjaan Utama 45,000,000 40,000,000 Pertanian, Perkebunan, Kehutanan,Peternakan dan Perikanan 35,000,000 Pertambangan & Galian 30,000,000 Industri Pengolahan Listrik,Gas & Air Minum 25,000,000 Bangunan Perdagangan, Hotel dan Restoran 20,000,000 Transpor & Komunikasi 15,000,000 Bank & Lembaga Keuangan Lainnya 10,000,000 Jasa Kemasyarakatan & Lain-lain 5,000,000 0 Sumber : Susenas, 2003 1971 1980 1993 2003

  9. Penyediaan Tenaga Kerja yang Berkualitas (1) Perkembangan Jumlah Siswa SMK Sesuai Kelompok Bidang Studi Sumber : Balitbang, Depdiknas 2004

  10. 2,500,000 Teknologi dan Industri 2,000,000 Pertanian, Perkebunan, dan Kelautan Bisnis dan Manajemen 1,500,000 Pariwisata dan Perhotelan 1,000,000 Lainnya (Kesenian, Pertambangan, Kesehatan, Sosial, dll) TOTAL 500,000 - 2000 2001 2002 2003 2004 Penyediaan Tenaga Kerja yang Berkualitas (2) Perkembangan Jumlah Siswa SMK Sesuai Kelompok Bidang Studi Sumber : Balitbang, Depdiknas 2004

  11. Investasi Nasional dan Internasional Rencana Penanaman Modal Dalam Negri (PMDN) yang disetujui Pemerintah Menurut Sektor (Miliar Rupiah) 90000 80000 Pertanian 70000 Pertambanagan / Minning 60000 Industri / Manufacturing 50000 Listrik, Perdagangan & 40000 Jasa 30000 Electricity, Trade, and Services 20000 Lainnya / Others 10000 0 2000 2001 2002 2003 2004

  12. Pengeluaran Publik untuk Kesehatan dan Pendidikan terhadap GNP (%), 1996-1998 * Sumber: Indonesia Human Development Report 2001, UNDP

  13. Persentase Anggaran Pendidikan NasionalTerhadap APBN

  14. Kondisi Sarana dan Prasarana SMK Utilitas Peralatan Anggaran Maintenance Utilitas Kesenjangan Anggaran Maintenance Anggaran Rutin Waktu

  15. Visi Pembinaan SMK Terwujudnya SMK bertaraf internasional, menghasilkan tamatan yang memiliki jati diri bangsa, mampu mengembangkan keunggulan lokal dan bersaing di pasar global

  16. Misi Pembinaan SMK Untuk Mewujudkan Visi Direktorat PSMK Meningkatkan Profesionalisme dan Good Governance SMK sebagai Pusat Pembudayaan Kompetensi Meningkatkan Mutu Penyelenggaraan Pendidikan (8 SNP) Memberdayakan SMK untuk Mengembangkan Potensi Lokal menjadi Keunggulan Komparatif Memberdayakan SMK untuk Mengembangkan Kerjasama dengan Industri, PPPG, LPMP, dan Berbagai Lembaga Terkait Meningkatkan Perluasan dan Pemerataan Akses Pendidikan Kejuruan yang Bermutu

  17. Milestone PSMK (1)

  18. Milestone PSMK (2)

  19. Milestone PSMK (3)

  20. Milestone PSMK (4)

  21. Nilai-nilai(untuk mengimplementasikan visi misi) • Transparan, akuntabel, dan partisipatif • Produktif, kreatif, inovatif, dan bermutu • Cost effectiveness dan cost benefit • Adil, baik, dan benar • Wawasan kebangsaan • Wawasan lingkungan • Orientasi pasar

  22. Tujuan Strategis 1 : Mengembangkan Mutu dan Relevansi SMK dan Membina Sejumlah SMK yang Bertaraf Internasional (1) • Menyiapkan bahan untuk penetapan kebijakan standar nasional pendidikan dan standar pelayanan minimal pendidikan kejuruan • Menyiapkan bahan untuk penetapan kebijakan sistem evaluasi, sertifikasi, dan akreditasi SMK • Mengusahakan pemenuhan kebutuhan sekolah menengah kejuruan sesuai dengan tuntutan pemenuhan kebutuhan standar nasional dan internasional • Pengembangan relevansi sekolah menengah kejuruan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, serta tuntutan pasar kerja lokal dan global • Mengkoordinasikan pemenuhan jumlah, mutu, dan distribusi guru kejuruan • Melakukan bimbingan teknis kepada SMK

  23. Tujuan Strategis 1 : Mengembangkan Mutu dan Relevansi SMK dan Membina Sejumlah SMK yang Bertaraf Internasional (2) • Memfasilitasi terlaksananya uji kompetensi dan sertifikasi tamatan SMK • Mendorong implementasi merit system untuk meningkatkan mutu layanan dan kesejahteraan guru • Meningkatkan peran serta dunia usaha dan dunia industri dalam penyelenggaraan SMK • Melengkapi, meningkatkan, dan memelihara sarana dan prasarana SMK • Meningkatkan sistem manajemen mutu di SMK • Meningkatkan kreativitas dan inovasi di lingkungan SMK • Meningkatkan SMK sebagai learning organisation

  24. Tujuan Strategis 1 : Mengembangkan Mutu dan Relevansi SMK dan Membina Sejumlah SMK yang Bertaraf Internasional (3) • Memfasilitasi SMK dalam peningkatan mutu guru berkualifikasi internasional • Mengembangkan SMK sebagai Tempat Uji Kompetensi (TUK) • Mengembangkan kewirausahaan di lingkungan SMK • Meningkatkan unit produksi di SMK • Meningkatkan kerja sama internasional • Memfasilitasi penyusunan kurikulum SMK berstandar internasional

  25. Tujuan Strategis 2 : Perluasan dan Pemerataan Akses dengan Tetap Memperhatikan Mutu • Meningkatkan daya tampung SMK dengan mengupayakan pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana serta tenaga kependidikan • Meningkatkan peran pemerintah daerah untuk membangun SMK • Membangun SMK baru bekerja sama dengan pemerintah daerah • Meningkatkan peran serta masyarakat berpartisipasi membuka SMK yang terstandar • Mengembangkan layanan khusus SMK • Mengusahakan model alternatif penyelenggaraan SMK

  26. Tujuan Strategis 3 : Meningkatkan Manajemen SMK dengan Menerapkan Prinsip Good Governance • Meningkatkan capacity building pada semua lini organisasi • Mengembangkan Sistem Informasi Manajemen Pendidikan (EMIS) • Membangun brand image dalam meningkatkan citra lembaga • Membangun koordinasi, kolaborasi, sinergi, dan networking • Mengupayakan penerapan secara konsisten Sistem Manajemen Mutu • Mengembangkan sistem kontrol kegiatan dan keuangan melalui monitoring dan evaluasi kinerja (performance audit) secara terprogram dan berkelanjutan • Mengembangkan sistem penganggaran yang berorientasi pada program dan skala prioritas • Meningkatkan terlaksananya manajemen berbasis sekolah yang akuntabel, transparan, dan responsif • Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam penentuan kebijakan dan penyelenggaraan SMK

  27. Ukuran Kinerja Kunci • Mengembangkan Mutu dan Relevansi SMK dan Membina Sejumlah SMK yang Bertaraf Internasional • Perluasan dan Pemerataan Akses dengan Tetap Memperhatikan Mutu • Meningkatkan Manajemen SMK dengan Menerapkan Prinsip Good Governance

  28. Ukuran Kinerja 1 : Mengembangkan Mutu dan Relevansi SMK (1) • Rintisan SMK berbasis keunggulan lokal dan/atau bertaraf internasional: • 200 SMK Berstandar Internasional dan tersebar di 40% Kab/Kota • 300 SMK berbasis keunggulan lokal dan tersebar di 60% Kab/Kota • 60 SMK melaksanakan Joint Program dengan institusi Luar Negeri. • Prakerin luar negeri 15.000 siswa per tahun. • 150.000 siswa bersertifikat Internasional • 5000 siswa asing • Rintisan SMK berstandar nasional • 1000 SMK Berstandar Nasional yang berfungsi sebagai TUK/Testing Center dan melaksanakan program Career Center (CC) • 1.500.000 siswa bersertifikat Nasional • Persentase sarana dan prasarana SMK yang layak pakai (75%) • Setiap SMK memiliki perpustakaan

  29. Ukuran Kinerja 1 : Mengembangkan Mutu dan Relevansi SMK (2) • 50 % SMK yang memiliki akses listrik, menerapkan ICT Based Learning • Setiap SMK memiliki minimal 1 partner unit usaha • Siswa terbaik tingkat Kabupaten/Kota, Propinsi, Nasional, dan pemenang kompetisi keterampilan diberikan beasiswa • Melaksanakan kompetisi siswa tingkat Kabupaten/Kota, Propinsi, Nasional, Regional dan internasional secara reguler • Siswa SMK Meraih 5 Medali Emas Tingkat internasional • Semua SMK menerapkan standar isi dan standar kompetensi • 70% peserta UN mencapai nilai rata-rata 6,00 • Satu buku teks pelajaran per siswa untuk mata pelajaran yang di-UN-kan • 40% siswa mempunyai score 400 TOEIC • 30 SMK penyelenggara Multi- Entry Multi-Exit berbasis Seamless Education 15. Lulusan SMK 35% bekerja mandiri, 40% mendapat pekerjaan di dalam negeri, 5% bekerja di luar negeri, dan 20% melanjutkan

  30. Ukuran Kinerja 2 : Perluasan dan Pemerataan Akses dengan Tetap Memperhatikan Mutu • Peningkatan daya tampung siswa baru sehingga mencapai 1,35 Juta pada tahun 2009 • Peningkatan kapasitas daya tampung antara 25%-100% melalui optimalisasi sumber daya pendidikan yang ada • Minimal setiap Kabupaten/Kota melaksanakan 1 SMK inklusi • Pendidikanlayanan khusus, pada semua daerah tertinggal, terpencil dan perbatasan • 60% siswa miskin mendapat bantuan beasiswa • Angka partisipasi kasar (APK) untuk pendidikan menengah (70%) • 75% sarana sekolah memenuhi SNP • 100% gedung SMK direhab • Membangun 500 Unit Sekolah Baru (USB) • BOS di SMK mulai diterapkan tanpa meninggalkan BKM • Angka drop-out SMK 5% …(akses)

  31. Ukuran Kinerja 3 : Meningkatkan Manajemen SMK dengan Menerapkan Prinsip Good Governance (1) • Semua SMK melaksanakan Manajemen Berbasis Sekolah dengan baik • Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dan Propinsi memahami dan melaksanakan program dan kebijakan pembinaan SMK • 500 staf Direktorat dan Pembina SMK (Pusat, Propinsi, Kabupaten/Kota) mengikuti pendidikan pengembangan sistem administrasi dan kepemimpinan • 100 staf Direktorat dan Pembina SMK (Pusat, Propinsi, Kabupaten/Kota) mengikuti pelatihan manajemen proyek • Terselenggaranya audit kinerja internal setahun dua kali • Direktorat Pembinaan SMK meraih ISO 9001-2000 tahun 2006 • 200 SMK tersertifikasi ISO 9001-2000 • Diterapkannya e-government di lingkungan dikmenjur mulai tahun 2006

  32. Ukuran Kinerja 3 : Meningkatkan Manajemen SMK dengan Menerapkan Prinsip Good Governance (2) • 500 staf Direktorat dan Pembina SMK (Pusat, Propinsi, Kabupaten/Kota)mengikuti pelatihan TOEFL/TOIEC • 500 staf Direktorat dan Pembina SMK (Pusat, Propinsi, Kabupaten/Kota)mengikuti pelatihan ICT sehingga mampu mengoptimasikan fasilitas ICT dengan baik • Semua staf Direktorat dan Pembina SMK (Pusat, Propinsi, Kabupaten/Kota) memahami proses manajemen mutu • Peningkatan peran masyarakat industri(MPKN, MPKP dan MPKD) dalam membantu pelaksanaan prakerin dan penyaluran tamatan melalui koordinasi secara reguler • Tersusunnya 10 paket promosi Direktorat Pembinaan SMK di media massa, dua paket per tahun • Semua SMK memiliki komite sekolah dan berfungsi dengan baik

More Related