1 / 18

P erancangan sistem pembuangan dan vent

P erancangan sistem pembuangan dan vent. Tujuan Perancangan sistem pembuangan. Membawa air terpakai ke tempat pengolahan yang aman serta melakukan penanganan akibat lain: Bau  water trap, water shield

kelton
Download Presentation

P erancangan sistem pembuangan dan vent

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Perancangan sistem pembuangan dan vent

  2. Tujuan Perancangan sistem pembuangan Membawa air terpakai ke tempat pengolahan yang aman serta melakukan penanganan akibat lain: • Bau  water trap, water shield • Cross section: masuknya air buangan ke pipa air minum (karena kesalahan perhitungan, tekanan balik, dsb.) • Back pressure: tekanan hisap

  3. Jenis Air Buangan Air buangan atau air limbah adalah semua cairan yang dibuang baik yang mengandung kotoran manusia, hewan, bekas tumbuh-tumbuhan, maupun yang mengandung sisa-sisa proses dari industri. Air buangan dapat dibagi menjadi 4 golongan, yaitu : • Air kotor (black water) : air buangan yang berasal dari kloset, peturasan, bidet dan air buangan mengandung kotoran manusia yang berasal dari alat-alat plambing lainnya soil pipe. • Air bekas (grey water) : air buangan yang berasal dari alat-alat plambing lainnya seperti bak mandi (bath tub), bak cuci tangan, bak dapur, dsb. waste pipe • Air hujan: dari atap, halaman, dsb. • Air buangan khusus : yang mengandung gas, racun atau bahan-bahan berbahaya seperti yang berasal dari pabrik, air buangan dari laboratorium, tempat pengobatan, tempat pemeriksaan dari rumah sakit, rumaah pemotongan hewan, dll

  4. Klasifikasi Cara Pembuangan • Sistem campuran Yaitu sistem pembuangan di mana air kotor dan air bekas dikumpulkan dan dialirkan ke dalam satu saluran. • Sistem terpisah Yaitu sistem pembuangan, di mana air kotor dan air bekas masing-masing dikumpukan dan dialirkan secara terpisah. Untuk daerah dimana tidak tersedia riol umum yang dapat menampung air bekas maupun air kotor, maka sistem pembuangan air kotor akan disambungkan ke instalasi pengolahan air kotor terlebih dahulu.

  5. Catatan: Sistem pembuangan air hujan (storm drainer) Pada dasarnya air hujan harus disalurkan melalui sistem pembuangan yang terpisah dari sistem pembuangan air bekas dan air kotor. Kalau dicampurkan maka apabila saluran tersebut tersumbat oleh sebab apapun, ada kemungkinan air hujan akan mengalir-balik dan masuk ke dalam alat plambing terendah dalam sistem tersebut.

  6. Klasifikasi Cara Pengaliran • Sistem gravitasi Dimana air buangan mengalir dari tempat yang lebih tinggi secara gravitasi ke saluran umum yang letaknya lebih rendah. • Sistem bertekanan Dimana saluran umum letaknya lebih tinggi dari letak alat-alat plambing sehingga air buangan dikumpulkan lebih dahulu dalam suatu bak penampung kemudian dipompakan keluar ke dalam riol umum.

  7. Klasifikasi menurut letak • Sistem setempat / pembuangan gedung Yaitu sistem pembuangan yang terletak dalam gedung, sampai jarak satu meter (jarak tertentu yang dekat) dari dinding paling luar gedung tersebut. (termasuk unit pengolah limbahnya) • Sistem pembuangan di luar gedung atau riol gedung menuju saluran buangan perkotaan Yaitu sistem pembuangan diluar gedung, dihalaman mulai satu meter dari dinding paling luar gedung tersebut sampai ke riol umum.

  8. Pemasangan pipa air buangan Main stack Primary branch Secondary branch

  9. Vent Berfungsi untuk • memberikan tekanan atmosfer (sehingga pipa. tsb berhubungan dengan udara luar), • memberikan sirkulasi udara dalam pipa, • membuang gas dalam pipa. • Juga untuk menghindari back pressure dalam sistem perpipaan.

  10. Kemiringan Pipa dan Kecepatan Aliran • Sistem pembuangan harus mampu mengalirkan dengan cepat air buangan yang biasanya mengandung padatan,shg harus mempunyai ukuran dan kemiringan yang cukup. • Biasanya pipa dianggap tidak penuh berisi air buangan, melainkan hanya tidak lebih dari 2/3 terhadap penampang pipa, sehingga bagian atas yang “kosong” cukup untuk mengalirkan udara. • Kecepatan terbaik dalam pipa berkisar antara 0,6 sampai 1,2 m/dtk. Kalau kurang, kotoran dalam air buangan dapat mengendap dan menyumbat pipa. Jika terlalu cepat akan menimbulkan turbulensi aliran yang dapat menimbulkan gejolak tekanan dalam pipa, yang bisa merusak fungsi air penutup dalam perangkap alat plambing. • Pipa ukuran kecil akan mudah tersumbat karena endapan kotoran dan kerak, walaupun dipasang dengan kemiringan yang cukup. Oleh karena itu untuk jalur yang panjang, ukuran pipa sebaiknya tidak kurang dari 50 mm.

  11. Tabel 5.1 KemiringanPipaPembuangan Horizontal • Kemiringan pipa pembuangan gedung dan riol gedung dapat dibuat lebih landai dari yang dinyatakan dalam tabel, asal kecepatannya tidak kurang dari 0,6 m/dtk. Kemiringan yang lebih curam dari 1/50 cenderung menimbulkan efek sifon yang akan menyedot air penutup dalam perangkap alat plambing.

  12. Lubang Pembersih dan Bak Kontrol • Kotoran dan kerak akan mengendap pada dasar dan dinding pipa pembuangan setelah digunakan untuk jangka waktu lama. Kadang ada juga benda-benda kecil yang terjatuh dan masuk ke dalam pipa. Semuanya itu akan menyebabkan tersumbatnya pipa, sehingga perlu dilakukan tindakan pengamanan. • Pada gedung, lubang pembersih dipasang untuk membersihkan pipa pembuangan gedung; dan di luar gedung dipasang bak kontrol pada riol gedung.

  13. Pemasangan lubang pembersih

  14. Perangkap dan Penangkap • Perangkap merupakan salah satu bagian terpenting dalam sistem pengaliran air buangan selain vent. • Karena alat plambing tidak terus menerus digunakan, pipa pembuangan tidak selalu terisi air; sehingga menyebabkan masuknya gas yang berbau ataupun beracun, atau bahkan serangga. • Untuk mencegah hal ini harus dipasang suatu perangkap, biasanya berbentuk huruf “U”, yang akan menahan bagian terakhir dari air penggelontor, sehingga merupakan suatu “penyekat” atau penutup air yang mencegah masuknya gas-gas tersebut.

  15. Syarat-syarat bagi perangkap • Kedalaman air penutup Berkisar antar 50 mm sampai 100 mm. 100 mm sebagai batas maksimum, agar perangkap tetap bersih. • Konstruksi harus sedemikian agar dapat selalu bersih dan tidak menyebabkan kotoran tertahan atau mengendap. Aliran air buangan harus dapat menimbulkan efek “membersihkan diri” perangkap tersebut dan permukaan dalamnya harus cukup licin agar kotoran tidak tersangkut atau menempel pada permukaannya. • Konstruksi perangkap harus sedemikian sehingga fungsi air sebagai “penutup” tetap dan dapat dipenuhi. Kriteria yang harus dipenuhi: • Selalu menutup kemungkinan masuknya gas dan serangga • Mudah diketahui dan diperbaiki kalau ada kerusakan • Dibuat dari bahan yang tidak berkarat • Konstruksi perangkap harus cukup sederhana agar mudah membersihkannya karena endapan kotoran lama kelamaan akan terjadi. Juga adanya kemungkinan benda-benda padat, potongan kain dan sebagainya yang jatuh ke dalam alat plambing. Kalau tersedia lubang pembersih pada perangkap, maka penutup lubang pembersih tersebut harus mudah dicapai dan dapat ditutup kembali dengan rapat setelah pembersihan perangkap. • Perangkap tidak boleh dibuat dengan konstruksi dimana ada bagian bergerak ataupun bidang-bidang tersembunyi yang membentuk sekat penutup. Kalau bagian bergerak membentuk sekat penutup, fungsi penutup tidak terpenuhi apabila bagian tersebut rusak.Bidang-bidang tersembunyi dapat mengganggu aliran air buangan atau menyebabkan penyumbatan.

  16. Bentuk dasar perangkap

  17. Penangkap • Tujuan: Air buangan yang keluar dari alat plambing mungkin mengandung bahan-bahan berbahaya, yang dapat menyumbat atau mempersempit penampang pipa, yang dapat mempengaruhi kemampuan instalasi pengolahan air buangan. Bahan-bahan yang dapat menimbulkan kesulitan atau kerusakan pada pipa pembuangan antara lain: • minyak atau lemak (jumlah besar) dari dapur restoran • tanah dan pasir • potongan rambut dari ruang pangkas rambut • kertas penyapu muka dan bahan lain dari ruang rias panggung pertunjukan • Bahan-bahan bekas dari kamar operasi rumah sakit • Benang atau serat dari tempat cuci pakaian komersial • Bahan bakar, minyak, gemuk dari bengkel kendaraan. Untuk mencegah masuknya bahan-bahan tersebut ke dalam pipa, perlu dipasang suatupenangkap (interceptor). Kadang-kadang air buangan dari proses masih mengandung bahan yang cukup berharga (misalnya, logam mulia) sehingga perlu dipasang penangkap untuk mengambil kembali bahan tersebut. • Persyaratan penangkap Syarat-syarat terpenting yang harus dipenuhi penangkap: • Konstruksinya harus mampu secar efektif memisahakn minyak, lemak, pasir dsb dari air buangan. • Konstruksinya harus sedemikian agar memudahkan pembersihan.

  18. Contoh penangkap lemak

More Related