1 / 45

Direktur Kesehatan dan Gizi Masyarakat

KEBIJAKAN P ERENCANAAN DAN PENGANGGARAN BIDANG KESEHATAN TA 2013 UNTUK MENCAPAI TARGET RPJMN 2009 - 2014. Direktur Kesehatan dan Gizi Masyarakat. Disampaikan d a l a m Rapat Koordinasi Teknis Tahun Anggaran 2012 Ditjen Bina Gizi dan KIA Surabaya, 15-18 Juli 2012. Outline. I. Pendahuluan.

keelia
Download Presentation

Direktur Kesehatan dan Gizi Masyarakat

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. KEBIJAKAN PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN BIDANG KESEHATAN TA 2013 UNTUK MENCAPAI TARGET RPJMN 2009 - 2014 Direktur Kesehatan dan Gizi Masyarakat Disampaikandalam RapatKoordinasiTeknis Tahun Anggaran 2012 Ditjen Bina Gizi dan KIA Surabaya, 15-18 Juli 2012

  2. Outline I. Pendahuluan II. Hasil Evaluasi RPJMN III. RKP 2013 IV. Program Strategis V. Penganggaran 2013

  3. PRIORITAS NASIONAL 1 8 Unsur – unsur pokoktemainiadalah: • Daya Saing • Daya Tahan Ekonomi (resilience) • Peningkatan dan PerluasanKesejahteraan Rakyat • Stabilitas Sosial dan Politik 2 9 3 10 RPJMN 2010-2014 4 11 5 12 6 13 7 14 TEMA PEMBANGUNAN NASIONAL 2013 MEMPERKUAT PEREKONOMIAN DOMESTIK BAGI PENINGKATAN DAN PERLUASAN KESEJAHTERAAN RAKYAT

  4. Peningkatan iklim investasi dan usaha (Ease of Doing Bussiness) • Percepatan pembangunan infrastruktur : Domestic Connectivity • Meningkatnya pembangunan industri di berbagai Koridor Ekonomi • Penciptaankesempatankerjakhususnyatenagakerjamuda • Ketahanan pangan : menuju pencapaian surplus beras 10 juta ton • Peningkatanrasioelektrifikasidankonversi energi • Peningkatan pembangunansumberdayamanusia • Percepatan pengurangan kemiskinan : sinergi klaster 1-4 ISU STRATEGIS NASIONAL PENINGKATAN DAYA SAING PENINGKATAN DAYA TAHAN EKONOMI PENINGKATAN DAN PERLUASAN KESRA • Persiapan pemilu 2014 • Membaiknya kinerja birokrasi dan pemberantasan korupsi • Percepatan pembangunan Minimum Essential Force PEMANTAPAN STABILITAS SOSPOL “PelaksanaanisustrategisbukanhanyapadaKementerian/LembaganamunharusterpadudenganPemerintah Daerah”

  5. PRIORITAS NASIONAL DALAM KERANGKA PEMBANGUNAN NASIONAL MEKANISME EKONOMI (PRO-GROWTH DAN PRO-JOB) • MEKANISME EKONOMI (PRO GROWTH DAN PRO JOB) • Stabilitas makro ekonomi • Prioritas 5: Ketahanan Pangan • Prioritas 6: Infrastruktur • Prioritas 7: Iklim Investasi dan Usaha • Prioritas 8: Energi • Prioritas 11: Kebudayaan, Kreativitas, danInovasiTeknologi • Prioritas lainnya: • Bidang Perekonomian KERANGKA PEMBANGUNAN NASIONAL • PELAYANAN PUBLIK DAN TATA KELOLA • Prioritas 1: ReformasiBirokrasidanTataKelola; • Prioritas 2: Pendidikan; • Prioritas 3: Kesehatan; • Prioritas lainnya: • BidangPolhukam • PRO ENVIRONMENT • Prioritas 9: Lingkungan hidup dan bencana PRO RAKYAT (PRO-POOR DAN PRO-JOB) • PRO POOR DAN PRO JOB • Prioritas 4: Penanggulangan Kemiskinan • Prioritas 10: Daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar, danPascakonflik; • Percepatan: • Percepatan Pembangunan Provinsi Papua dan Papua Barat • Percepatan Pembangunan NTT • Prioritas Lainnya: • Bidang Kesejahteraan Rakyat

  6. Pembangunan Kesehatan Kebijakan pembangunan kesehatandiarahkanpadapeningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan dalamrangka percepatan pencapaian target MDGs. Fokuskebijakanpembangunankesehatanterutama pada penanggulangan masalah gizi, penurunan angka kematian ibu, bayi dan anak, pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan, pengembangan sumber daya manusia kesehatan, peningkatan ketersediaan, keterjangkauan, pemerataan, mutu dan penggunaan obat serta pengawasan obat dan makanan, pengembangan sistem pembiayaan jaminan kesehatan, dan peningkatan upaya kesehatan yang menjamin terintegrasinya pelayanan kesehatan primer, sekunder dan tersier.

  7. DIDUKUNG OLEH: PEMBANGUNAN EKONOMI PEMBANGUNAN HUKUMDAN HAM PEMBANGUNAN SDA - LH PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PENGEMBANGAN IPTEK DLL KerangkaPikir Prioritas Pembangunan KesehatandalamPerencanaan Pembangunan FOKUS PRIORITAS Peningkatan kesehatan ibu, bayi dan balita yang menjamin continuum of care Perbaikan status gizi masyarakat Pengendalian penyakit menular serta penyakit tidak menular,diikutipenyehatanlingkungan Pengembangan sumber daya manusia kesehatan Peningkatan ketersediaan, keterjangkauan, pemerataan, keamanan, mutu danpenggunaan obat serta pengawasan obat dan makanan Pengembangan sistem jaminan pembiayaan kesehatan Pemberdayaan masyarakat dan penanggulangan bencana dan krisis kesehatan Peningkatan upaya kesehatan yang menjamin terintegrasinya pelayanan kesehatan primer, sekunder dan tersier PRIORITAS BIDANG SASARAN DAMPAK Peningkatan Akses dan Kualitas Pelayanan Kesehatan Peningkatan Kualitas SDM (HDI, GDI, NRR) serta Jati Diri dan Karakter Bangsa Peningkatan Umur Harapan Hidup 7

  8. KERANGKA PIKIR KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KESEHATAN MeningkatkanAksesdanKualitasPelayananKesehatan GOAL SASARAN Angka Kesakitan Angka Kematian Indikator OUTCOME UHH AKI AKB GIZI Pengendalian Penyakit & Penyehatan Lingkungan Gizidan KIA FOKUSPRIORITAS Pember- dayaanMasy. Manajemen Kesehatan Pelayanan Kesehatan SDM Kesehatan Pembiayaan Jaminan Kesehatan Ketersediaan & MutuObat Pemberdayaan Masyarakat & PromosiKes. Pembinaan Upaya Kesehatan Pelayanan GizidanKesehatan IbudanAnak Pengendalian Penyakit & Penyehatan Lingkungan UPAYA Sediaan farmasi & Alkes Litbang Kesehatan Biaya SDM/ Tenakes Sarana Kesehatan • Hukum • Data & Sist. • Informasi Manajemen INPUT

  9. II.EVALUASI CAPAIAN PEMBANGUNAN RPJMN 2010-2014 : KESEHATAN

  10. Status Kesehatan (RPJMN 2010-2014) Status kesehatan masyarakat terusmembaik. Sumber data: Proyeksi BPS, 2010 dan Riskesdas, 2010 *) Data tahun 2007 (SDKI) **) Stunting (anak balita yang pendek) diukur dengan perbandingan antara tinggi badan berdasarkan umur.

  11. Status Capaian Pembangunan Kesehatan • Akses Pelayanan Kesehatan dan Gizi terus meningkat ditandai antara lain dengan: • Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan menjadi 82,2% (2010) • Cakupan kunjungan ibu hamil: K1: 95,26% dan K4: 85,56% (2010) • Cakupan imunisasi dasar lengkap: menjadi 53,8% (2010) • Pemberian Vit A dan Fe : 69,8% dan 92,2% (2010) Persentase Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan Terlatih (2005-2010) Sumber : Susenas (2005-2009), *Riskesdas (2010) Persentase Cakupan Imunisasi Dasar Lengkap pada Anak Usia 12-23 bulan tahun 2007 dan 2010 Input Utama Peningkatan Akses dan Kualitas PelayananKesehatan Preventif & Promotif • Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) untuk seluruh Puskesmas • Pemenuhan Tenaga Kesehatan Strategis (Dr, Drg, Perawat dan Bidan) terutama di Daerah Terpencil Perbatasan dan Kepulauan (DTPK) dan Daerah Bermasalah Kesehatan (DBK) • Perbaikan Akses dan Kualitas Pelayanan Imunisasi, termasuk penyediaan vaksin • Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat • Penguatan Kapasitas UKBM melalui Posyandu, Poskesdes • Penyediaan suplemen gizi Kuratif dan Rehabilitatif • Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) • Jaminan Pertolongan Persalinan (Jampersal) • Peningkatan Puskesmas mampu PONED dan Rumah Sakit mampu PONEK • Penyediaan Obatdan Alat Kesehatan Sumber : Riskesdas 2007, Riskesdas 2010 UKBM: Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat; PONED: Pelayanan Obstetric Neonatal Emergensi Dasar, PONEK: Pelayanan Obstetric Neonatal Emergensi Komprehensif

  12. Lanjutan Capaian Pembangunan Kesehatan… Persalinan oleh Tenaga Kesehatan Persentase ibu bersalin yang ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih (cakupan PN) Sumber: Riskesdas, 2010 dan Laporan Kinerja Kemkes, 2011 Status capaian : on track Capaian tertinggi : DIY Capaian terendah : Malut • Tantangan Utama : • Masih terjadi disparitas antarprovinsi • Perlu diperhatikan upaya mengurangi disparitas antarkab/kota Sumber: Riskesdas, 2010

  13. Lanjutan Capaian Pembangunan Kesehatan… Cakupan pelayanan antenatal (kunjungan kehamilan ke empat (K4)) Cakupan Pelayanan Antenatal (K4) Sumber: Riskesdas, 2010 dan Laporan Kinerja Kemkes, 2011 Status capaian : on track Capaian tertinggi : Sulut Capaian terendah : Papua • Tantangan Utama : • Masih terjadi disparitas antarprovinsi • Perlu diperhatikan upaya mengurangi disparitas antarkab/kota Sumber: Profil Kesehatan, 2010

  14. Lanjutan Capaian Pembangunan Kesehatan… Imunisasi Dasar Lengkap Persentase bayi usia 0-11 bulan yang mendapat imunisasi dasar lengkap *) Sumber: Riskesdas, 2010 dan Laporan Kinerja Kemkes, 2011 Ket: *) Data capaian untuk bayi usia 12-23 bulan Status capaian : on track (capaian 2011 melebihi target) Capaian tertinggi : DIY Capaian terendah : Papua • Tantangan Utama : • Masih terjadi disparitas antarprovinsi • Perlu diperhatikan upaya mengurangi disparitas antarkab/kota Sumber: Riskesdas, 2010

  15. Lanjutan Capaian Pembangunan Kesehatan… Cakupan balita yang ditimbang berat badannya (D/S) di Posyandu Cakupan balita ditimbang berat badannya (D/S) di Posyandu Sumber: Profil Kesehatan, 2010 dan Laporan Kinerja Kemkes, 2011 Status capaian : on track (capaian 2011 melebihi target) Capaian tertinggi : DIY Capaian terendah : Gorontalo • Tantangan Utama : • Masih terjadi disparitas antarprovinsi • Perlu diperhatikan upaya mengurangi disparitas antarkab/kota Sumber: Riskesdas, 2010

  16. Lanjutan Capaian Pembangunan Kesehatan… Malaria (Annual Parasite Index/API) Angka penemuan kasus Malaria per 1.000 penduduk (Annual Parasite Index/API) Sumber: Riskesdas, 2010 dan Laporan Kinerja Kemkes, 2011 Status capaian : on track Capaian tertinggi : Papua Barat Capaian terendah : DKI Jakarta • Tantangan Utama : • Masih terjadi disparitas antarprovinsi • Perlu diperhatikan upaya mengurangi disparitas antarkab/kota Sumber: Riskesdas, 2010

  17. Lanjutan Capaian Pembangunan Kesehatan… Akses Sanitasi Layak Jumlah desa yang melaksanakan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) Sumber: Kemkes, 2010 dan Laporan Kinerja Kemkes, 2011 Status capaian :on track (capaian 2011 melebihi target) Capaian tertinggi : DKI Jakarta Capaian terendah : Papua • Tantangan Utama : • Masih terjadi disparitas antarprovinsi • Perlu diperhatikan upaya mengurangi disparitas antarkab/kota Sumber: Susenas, 2010

  18. II.b. Status Ketersediaan Fasilitas Layanan Kesehatan Rasio Tempat Tidur RS Per 100.000 Penduduk Per Provinsi, 2010 Jumlah Rumah Sakit Per Provinsi, 2010 Rasio Nasional 68,8 : 100.000 orang Standar Rasio : 1: 1.500 orang atau 67:100.000 orang Indonesia : 1.632 RS Sumber: Profil Kesehatan, 2010 Sumber: Profil Kesehatan, 2010 Status : Rasio TT RS per 100.000 Penduduk telah tercapai, namun masih banyak Provinsi yang berada di bawah rasio rata-rata nasional.18

  19. Lanjutan Status KetersediaanFasilitasKesehatan… Jumlah Puskesmas Per Provinsi, 2010 Peta Rasio Puskesmas per 100.000 penduduk Indonesia : 9.005 Puskesmas Sumber: Profil Kesehatan, 2010

  20. Lanjutan Status KetersediaanFasilitasKesehatan… Jumlah Puskesmas Mampu PONED Per Provinsi, 2010 Persentase puskesmas rawat inap yang mampu Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar (PONED) *) Indonesia : 1.579 Puskesmas Jumlah Puskesmas PONED masih dibawah kebutuhan ideal Sumber: Kemkes, 2010 dan Laporan Kinerja Kemkes, 2011 Ket. *)Capaian s.d Triwulan III TA 2011 • Standar : minimal terdapat 4 Puskesmas PONED • utkKab/Kota • Ideal : 500 kab/kota x 4 = 2.000 Puskesmas PONED Sumber: Profil Kesehatan, 2010

  21. Status Ketersediaan Tenaga Kesehatan Peta Ketersediaan SDM Kesehatan di Puskesmas Perawat Dokter Umum Bidan Sumber: Badan PPSDM Kemenkes, Data s.d Desember 2010

  22. KETERSEDIAAN SDM KESEHATAN DI DTPK Ketersediaan tenaga kesehatan terus ditingkatkan melalui penempatan tenaga kesehatan, program pegawai tidak tetap (PTT), dan penugasan khusus terutama di daerah tertinggal, perbatasan dan kepulauan (DTPK). Ketersediaan Tenaga Kesehatan PTT dan Penugasan Khusus di DTPK, 2010 Sumber : Kemkes, 2010

  23. iii. RKP 2013 (Perpres No.54 tahun 2012)

  24. TEMA PEMBANGUNAN TAHUN 2013 Unsur – unsur pokoktemainiadalah: • Daya Saing • Daya Tahan Ekonomi (resilience) • Peningkatan dan PerluasanKesejahteraan Rakyat • Stabilitas Sosial dan Politik MEMPERKUAT PEREKONOMIAN DOMESTIK BAGI PENINGKATAN DAN PERLUASAN KESEJAHTERAAN RAKYAT

  25. Penguatan RKP 2013 • Evaluasi Gap Pencapaian Sasaran/Target RPJMN 2010-2014, Prioritas Nasional, dan Arahan Presiden • Penetapan Isu Strategis, Input dan Keluaran yang terukur • Mengakomodasi Rencana Aksi Daerah (Contoh:RAD MDGs dan RAD PG) • Sinkronisasi kegiatan pusat dan daerah dalam Musrenbangnas • Mengakomodasi isu strategis daerah • Mengakomodasi hasil Raker K/L dengan Daerah • Identifikasi lokus untuk kegitan prioritas nasional • Penyiapan Profil Provinsi • Sinkronisasi Renja K/L dan UPPD • Penajaman Kualitas belanja K/L • Proporsi Belanja Modal, belanja Barang, Belanja Sosial, Belanja Pegawai • Pengalihan Dekon dan TP ke DAK sesuai kewenangan (PP 38/2007) • Penajaman Proses Trilateral Meeting

  26. Mekanisme Koordinasi PenyusunanRKP 2013 MUSRENBANGNAS • INPUT • Kegiatan Promotif, kuratif • Sarana dan prasarana • Tenaga • Dana • Obat, vaksin • Pelatihan • Monev/Bimtek • Pedoman • Sosialisasi • Fasilitasi PUSAT DAERAH ISU STRATEGIS Akseskesehatandangizi Pengendalianpenyakitdanpenyehatanlingkungan Pendayagunaantenagakesehatan Jaminanpembiayaankesehatan Obat danmakanan Pelayanan KB. • KELUARAN • Cakupan pelayanan kesehatan • Prevalensi penyakit • Persentase pelayanan kesehatan • Jumlah lulusan tenaga kesehatan • Angka kesakitan • Dekon • TP • Jamkesmas • Jampersal • BOK • APBD • DAK • DAU SINKRONISASI Renja-KL UKPPD Profil Provinsi Profil Kesehatan Riset Fasilitas Kesehatan Profil Dekon-TP Profil Anggaran Kesehatan RAD MDGs RAD PG RPJMD dan RKPD

  27. ISU STRATEGIS PEMBANGUNAN KESEHATAN

  28. ISU STRATEGIS PEMBANGUNAN KESEHATAN (RKP 2013) • Peningkatan akses pelayanan kesehatan dan gizi yang berkualitas bagi ibu dan anak, • Peningkatan pengendalian penyakit menular dan tidak menular serta penyehatan lingkungan, • Peningkatan profesionalisme dan pendayagunaan tenaga kesehatan yang merata, • Peningkatan jaminan pembiayaan kesehatan, • Peningkatan ketersediaan , pemerataan, keterjangkauan, jaminan keamanan, khasiat/manfaat dan mutu obat, alat kesehatan, dan makanan, serta daya saing produk dalam negeri, dan • Peningkatan Akses Pelayanan KB Berkualitas yang Merata.

  29. masih rendahnya akses masyarakat terhadap fasilitas pelayanan kesehatan yang berkualitas (ditandai dengan masih rendahnya status kesehatan ibu dan anak dan status gizi masyarakat); • belum optimalnya upaya pengendalian penyakit (ditandai dengan tingginya angka kesakitan dan kematian akibat penyakit menular dan tidak menular; serta masih rendahnya kualitas kesehatan lingkungan); • masih rendahnya profesionalisme dan pendayagunaan tenaga kesehatan yang merata terutama di daerah tertinggal, perbatasan, dan kepulauan dan daerah bermasalah kesehatan; TANTANGAN PEMBANGUNAN KESEHATAN

  30. LANJUTAN PENDAHULUAN... • masih terbatasnya pembiayaan kesehatan untuk memberikan jaminan perlindungan kesehatan bagi seluruh masyarakat, terutama bagi penduduk miskin dan pekerja sektor informal; • masih rendahnya ketersediaan, pemerataan, keterjangkauan, jaminan keamanan, khasiat/manfaat, mutu obat dan makanan, alat kesehatan serta daya saing produk dalam negeri; dan • masih rendah dan tidak signifikannya kenaikan pemakaian kontrasepsi, terutama pemakaian kontrasepsi jangka panjang, dan masih tingginya disparitas pelayanan KB antar-wilayah dan sosial ekonomi.

  31. ARAH KEBIJAKAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN KESEHATAN

  32. FOKUS PEMBANGUNAN PRIORITAS 3 Sasaran • Peningkatan akses pelayanan kesehatan dan gizi yang berkualitas bagi ibu dan anak: • Meningkatnya cakupan balita yang ditimbang beratbadannya (D/S) di posyandu menjadi 80% • Meningkatnya cakupan bayi usia 0 – 11 bulan yang mendapat imunisasi dasar lengkap menjadi 88% • Meningkatnya cakupan kunjungan ibu hamil ke empat (K-4) menjadi 93 % • Meningkatnya cakupan persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih menjadi 89% • Meningkatnya puskesmas yang mampu pelayanan obstetri neonatal emergency dasar (PONED) menjadi 90% • Meningkatnya rumah sakit yang mampu pelayanan obstetri neonatal emergency komprehensif (PONEK) menjadi 95% • Meningkatnya jumlah puskesmas yang mendapatkan bantuan operasional kesehatan (BOK) menjadi 9.323 puskesmas 32

  33. FOKUS PEMBANGUNAN PRIORITAS 3 Sasaran • Peningkatan pengendalian penyakit menular dan tidak menular serta penyehatan lingkungan; • Meningkatnya jumlah orang yang berumur 15 tahun atau lebih yang menerima konseling dan testing HIV menjadi 600 ribu orang • Meningkatnya persentase provinsi yang melakukan pembinaan, pencegahan dan penanggulangan penyakit tidak menular menjadi 90% • Meningkatnya jumlah desa yang melaksanakan sanitasi total berbasis masyarakat (STBM) menjadi 16 ribu desa • Peningkatan profesionalisme dan pendayagunaan tenaga kesehatan yang merata • Meningkatnya jumlah tenaga kesehatan yang didayagunakan dan diberi insentif di daerah terpencil, perbatasan dan kepulauan (DTPK) dan didaerah bermasalah kesehatan (DBK) menjadi 5.320 tenaga kesehatan • Meningkatnya jumlah tenaga kesehatan yang ditingkatkan kemampuannya melalui pendidikan berkelanjutan menjadi 9. 000 orang 33

  34. FOKUS PEMBANGUNAN PRIORITAS 3 Sasaran • Peningkatnya cakupan pembiayaan kesehatan, yang ditandai dengan: • Meningkatnyapersentase RS yang melayanipasienpendudukmiskinpeserta program Jamkesmasmenjadi 90 persen; • Meningkatnya jumlahtambahan TT Kelas III RS yang digunakanuntukpelayananJamkesmassebanyak10.544 unit TT; • Meningkatnyajumlahpuskesmas yang memberikanpelayanankesehatandasarbagipendudukmiskinmenjadi 9.323puskesmas; • Meningkatnyajumlahfasilitaspelayanankesehatan yang telahmelayani program jaminanpersalinan (jampersal) menjadi 2.663 fasilitaspelayanankesehatan • Peningkatan jaminan keamanan, khasiat/manfaat mutu obat dan makanan, alat kesehatan serta daya saing produk dalam negeri • Meningkatnya persentase produk alat kesehatan dan PKRT yang beredar memenuhi persyaratan keamanan, mutu dan manfaat menjadi 90% • Meningkatnya persentase cakupan pengawasan sarana produksi obat dan makanan menjadi 37% • Meningkatnya persentase cakupan pengawasan sarana distribusi obat dan makanan menjadi 18% 34

  35. FOKUS PEMBANGUNAN PRIORITAS 3 Sasaran Peningkatan akses pelayanan KB berkualitas yang merata. Meningkatnya contraceptive prevalence rate (CPR) menjadi sebesar 63,8%: dan menurunnya unmeet need menjadi sebesar 5,6% dengan sasaran: Terlayaninya peserta KB baru sebanyak 7,5 juta, peserta KB baru dengan metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) sebesar 13,2% dan peserta KB baru pria sebesar 4,6% Meningkatnya jumlah peserta KB aktif dari sasaran sebanyak 28,2 juta menjadi sebanyak 29 juta dan peserta KB aktif dengan MKJP dari sebesar 25,9% menjadi sebesar 26,7% Tersedianya sarana dan prasarana pelayanan KB secara bertahap bagi 23.500 klinik KB pemerintah dan swasta untuk mendukung peningkatan akses dan kualitas pelayanan KB (4.700 klinik KB) Meningkatnya pemahaman remaja dan pasangan usia subur serta keluarga tentang keluarga berencana dan kesehatan reproduksi dengan advokasi dan KIE melalui berbagai media Menguatnya kapasitas tenaga lini lapangan KB, institusi masyarakat perdesaan/perkotaan (IMP) serta kelembagaan KB didaerah dalam rangka meningkatkan kesertaaan dan kemandirian ber-KB 35

  36. HIGHLIGHT KEGIATAN

  37. LANJUTAN...

  38. IV. PROGRAM STRATEGIS

  39. PROGRAM STRATEGIS DALAM PENINGKATAN KUALITAS KESEHATAN DAN MENDUKUNG PENCAPAIAN MDGs JAMKESMAS JAMPERSAL BOK PKH PRESTASI PNPM GENERASI PENINGKATAN KUALITAS KESEHATAN & MENDUKUNG PENCAPAIAN MDGs

  40. PROGRAM STRATEGIS BIDANG KESEHATAN • Jamkesmas: meningkatkanaksesdanmutupelayanankesehatansehinggatercapaiderajatkesehatan yang optimal secaraefektifdanefisienbagiseluruhpesertaJamkesmas • Jampersal: menjaminaksespelayananpersalinan yang dilakukanolehdokterataubidandalamrangkamenurunkan AKI dan AKB • BOK : melaksanakan pelayanan kesehatan sesuai Standar Pelayanan Minimal (SPM) Kesehatan menuju Millennium Development Goals (MDGs) dengan meningkatkan kinerja Puskesmas dan jaringannya serta PoskesdesdanPosyandudalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan promotif dan preventif. 40

  41. V. PENGANGGARAN 2013

  42. Alokasi Anggaran Tahun 2013 • Rencana alokasi anggaran tahun 2013 menggunakan baseline RPJMN/ KPJM RKP Tahun 2012 • Perubahan melalui mekanisme inisiatif baru • Katagori inisiatif baru : • Program/outcome/kegiatan/output baru • Penambahan volume target • Percepatan pencapaian target

  43. AlokasiKemkes 2007-2013

  44. PERKEMBANGAN DANA ALOKASI KHUSUS 2005-2012 PERKEMBANGAN DANA ALOKASI KHUSUS 2005-2012 PERKEMBANGAN DANA ALOKASI KHUSUS BID. KESEHATAN 2005-2012

  45. Terimakasih

More Related