1 / 31

PSIKIATRI TRANSKULTURAL

PSIKIATRI TRANSKULTURAL. Fakultas Psikologi UKM 2009. PSIKIATRI BUDAYA.

kapila
Download Presentation

PSIKIATRI TRANSKULTURAL

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. PSIKIATRI TRANSKULTURAL Fakultas Psikologi UKM 2009

  2. PSIKIATRI BUDAYA • Cabang psikiatri yg meneliti pengaruh budaya terhadap proses dan timbulnya berbagai ggn jiwa serta pengobatannya, hasil penelitian tersebut dapat diterapkan dalam cabang psikiatri lainnya seperti psikiatri klinik atau psikiatri komuniti.

  3. Bidang psikiatri budaya merupakan bidang yang interface dengan atropologi budaya, yang menyebutnya sebagai etnopsikiatri (Study of how traditional societies view and deal with mental illness). • Psikiatri budaya  medical model  ethic approach • Anthropology  social model  yang meninjau suatu fenomena kebudayaan menurut konsep yang timbul dari budaya itu sendiri

  4. Ruang Lingkup Pikiatri Budaya – Minat Penelitian Meliputi: • Prevalensi dan penyebaran gg jiwa dalam hubungan dg faktor sosio kultural • Persamaan dan perbedaan tentang jenis dan perjalanan ggn jiwa dlm kebudayaan yg berbeda • Deskripsi dari jenis2 ‘culture bound system’. • Faktor2 sosiokultural yg mempengaruhi kesehatan jiwa dan fungsi mental yg optimal • Perbedaan metoda terapi dlm kebudayaan yg berbeda • Pengaruh faktor sosiokultural terhadap diagnosis dan prognosis. • Hubungan kausal ggn jiwa dg faktor sosiokultural • Reaksi2 terhadap stress dari lingkungan sosiokultural yg berbeda

  5. Sumber Stress Budaya • Perubahan budaya yg cepat dan kehilangan budaya lama (urbanisasi dan modernisasi) • Kontak dan interaksi antar budaya (kawin antar suku, agama, kepercayaan, transmigrasi, dll) Dalam menghadapi stres  pertahanan mental + pertahanan budaya  sistem kepercayaan  adaptasi

  6. Misalnya • Organisasi dari suku budaya tertentu di kota2 besar • Kelompok aliran agama/kepercayaan baru Semua ini tehnik budya untuk menolong individu mengalami konflik/stress. Berbagai budaya  reaksi berbeda terhadapberbagai gejala ggn jiwa. Ada gejala yg ditoleransi, diperkuat atau disokong  individu yg memperlihatkan gejala tersebut tak menderita dan tak dianggap sakit. Sebaliknya jika gejala dianggap dan tak dapat ditoleransi, individu pembawa gejala tersebut tampak menderita  individu dengan ggn jiwa yang mirip bisa diberi fungsi dan peranan yang berbeda dalam berbagai budaya

  7. Contoh • Alkoholisme di Bali (Brem) dan Tapanuli (Tuak)  kebiasaan yang wajar • Homoseksualitas ditolerir di Ponorogo (Gemblak) • Transvestisme diperkuat di Jatim (Ludruk) dan Jateng (Ketoprak) Secara grs besar, fenomena dan sindrom yang berkaitan dengan faktor sosial budaya di Indonesia terbagi atas 2 golongan besar.

  8. Tidak digolongkan sbg Ggn Jiwa • Karena tdk memenuhi definisi ggn jiwa, misalnya kesurupan/ kemasukan yg merupakan fenomena dari upacara keagamaan dan tradisi setempat. • Contoh: • Kesurupan dlm upacara keagamaan di Bali (Tari Barong) • Tarian Kuda Kepang/Lumping dan Debus di Banten • Gemblakan aktivitas Homoseksualitas di Ponorogo

  9. Yang tergolong sebagai ggn jiwa • Fenomena atau sindrom yg merupakan gejala atau nama lain ggn jiwa spesifik  kesurupan/kemasukan, babairan, koro, kena guna-guna, cekik. • Fenomena atau sindrom yg merupakan suatu ggn jiwa spesifik  latah, ancek

  10. KESURUPAN/KEMASUKAN • Suatu keadaan perubahan kejadian pd seseorang yg disertai tanda2 yg tergolong didalam ggn disosiatif, yg dpt dikategorikan sebagai kepribadian ganda , atau ggn disosiatif tak khas . • Sering juga merupakan serangan akut dari ggn psikotik  ggn schizophreniform dengan perubahan gejala kejadian / dream like state.

  11. BABAINAN (di Bali) • Suatu fenomena dgn gejala perubahan kesadaran, tingkah laku agitatif yang terjadi mendadak, disertai kebingungan, halusinasi dan gejolak emosi. Kondisi ini sering terjadi menjelang hari raya dan dianggap merupakan peristiwa kemasukan roh. Episode ini cepat, menghilang dan diseertai periode amnesia • Kondisi ini dapat dikategorikan sebagai ggn disosiatif

  12. KORO • Suatu ketakutan yg terjadi mendadak disertai panik dan pada umumnya terjadi pada pria. Ketakutan hebat itu meliputi keyakinan yg biasanya sudah bertaraf waham bahwa alat kelaminnya, khususnya penis akan mengkerut masuk dan menghilang kedalam tubuhnya sehingga dirinya akan mati. Oleh karena itu biasanya pasien berusaha untuk mencegah agar jgn sampai alat kelaminnya masuk kedalam tubuhnya. Dgn cara memegang erat2, mengikat dgn tali, atau meminta pada org lain untuk memegangnya secara terus menerus. • Kondisi ini merupakan gangguan psikotik  schizophrenia atau schizophreniform.

  13. KENA GUNA-GUNA • Suatu keyakinan yg dapat bertaraf waham bahwa dirinya dipengaruhi atau dikuasai oleh kekuatan adikuasa atau gaib, yg biasanya berniat jahat terhadap kesehatan/kehidupannya. • Perlu dibedakan antara kepercayaan tradisional setempat tentang Guna2 dgn keyakinan kena Guna2 yg bertaraf waham (sering merupakan suatu waham aneh atau waham dikendalikan yg dikategorikan kedalam kriteria diagnosa A dari Schizophrenia)

  14. CEKIK • Terjadi didesa Babalan-Demak/Jateng dalam bulan puasa menjelang lebaran setiap tahun • Suatu kondisi dengan kejang2 seluruh tubuh dan kesadaran menurun. Sebelum kejang pasien selalu menunjukkan gejala seperti org tercekik dan sebagian besar mengalami halusinasi visual menjelang atau saat serangan • Kondisi ini merupakan histeria konversi

  15. LATAH • Wanita setengah tua • Kalangan rendah + kehidupan dan cara pikir sederhana • Pendidikan rendah • Tak bersuami • Gejala latah sering diawali imipi tentang alat kelamin pria atau alat kelamin hewan jantan, atau sesuatu yg melambangkan alat kelamin yang bergantungan, misalnya di dapur atau di dalam kamar tidurnya

  16. Latah… • Gejala ini merupakan gejala khas yg timbul setelah ia kaget oleh sesuatu atau gerakan dan segera ia bereaksi dgn mengucapkan kata2 kasar yg biasanya berkaitan dgn alat kelamin pria (koprolalia) secara beruntun dan berulang. Sering disertai oleh perbuatan / gerakan meniru gerakan orang lain atau menjalankan instruksi tertentu secara otomatis / tanpa pengendalian

  17. Latah… • Bila episode berakhir, biasanya ia merasa malu, menyesal, minta maaf atau menyalahkan orang lain yg telah mengejutkannya. Pada umumnya mereka sangat menderita akan ketidakmampuan dirinya mengendalikan kata2 kotor yang diucapkan atau tindakan otomatiknya.

  18. Latah… • Diagnosis Differensial: ggn kepribadian histrionik (histerik) • Kriteria diagnosis • Sama dengan diatas • Gejala ini sudah berlangsung paling sedikit selama 6 bulan disertai penderitaan mendalam akan kondisinya itu • Tidak merupakan gejala ggn jiwa lain seperti: • Gejala latah pada ggn kepribadian histrionik • Ekolia + Ekopraksia sebagai gejala Schizophrenia atau ggn Tourette (307.234)

  19. NGAMUK (307.92) Gambaran Utama • Kriteria diagnosis: • Terdapat suatu episode tunggal dan terbatas dari kegagalan menekan impuls, yg mengakibatkan suatu tindak kekerasan yang ditujukan ke luar, sehingga mengakibatkan malapetaka bagi orang lain. • Derajat agresivitas yg terjadi selama episode itu sangat hebat apabila dibandingkan dengan stressor psikososial yang merupakan fator pencetus • Sebelum episode itu tidak terdapat tanda-tanda impuls atau agresivitas yg umum • Tidak disebabkan oleh Schizophrenia, ggn keperibadian antisosial, ggn tingkah laku atau ggn eksplosif Intermitten

  20. Ngamuk… • Bila episode telah selesai, biasanya ndividu itu tenang sekali dan menyesal atau mengalami amnesia tentang sebagian seluruh perbuatannya itu. Kadang2 dapat pula ia melakukan tindakan mencederai diri sendiri.

  21. Beberapa ggn Psikiatrik yg terikat Budaya di Luar Negeri • Pa-Ling (China) • Merupakan neurosis obsesi kompulsi terhadap ‘dingin’  takut angin  pakaian berangkap-rangkap atau sering ganti pakaian  bertahan terhadap kehilangan energi vitalnya. Kemiripan dgn Koro yaitu ketakutan kehilangan kekuatan vital karena disharmoni ‘Yin’ dan ‘Yang’ yg berfungsi penting bagai kesehatan menurut budaya China • Juga ada preokupasi dengan kematian dan individu biasanya bersifat agak menarik diri

  22. Hinkeitshitsu (Jepang) • Merupakan neurosis obsesi kompulsi, dg gejala2 : ansietas. Obsesi, kompulsi, hipokondriasis, ketakutan bertemu dg orang lain, perasaan kuran mampu dan rendah diri • Biasanya timbul bila kebutuhan pokok yaitu dicintai dan perasaan terlindung tidak terpenuhi • Mungkin oleh karena peningkatan tekanan2 terhadap anak2 muda Jepang di dalam masyarakat yg semakin modern sehingga menyulitkan penyesuaian diri. • Biasanya diobati dengan ‘Morita’ terapi yg terdiri dari • Periode semiisolasi • Periode bekerja yang sederhana • Periode latihan aktif guna mengembangkan sikap ‘penerimaan diri’ (self acceptance)

  23. VOODOO (voodoo death/curse) • Terdapat di Haiti dan Africa • Gejalanya: Panik, anoreksia, ibnsomnia, mimpi dikejar setan atau ditenggelamkan dalam sungai, halusinasi dan gejala psikosis • Menurut kepercayaan setempat guna-guna yg dilakukan oleh seorang ahli voodoo (voodoo priest) dapat enyebabkan kematian, sakit/gangguan jiwa • Menurut Cannon kematian karen voodoo disebabkan oleh aktivitas susunan saraf simpatis yg berlebihan  konstriksi pembuluh darah + kerusakan saraf endotelium kapiler pembuluh darah viseral  kehil;angan volume plasma darah  kematian • Menurut Kiev tak semua korban menunjukkan intensitas gejala yg sama. Rupanya perasaan bahwa dirinya terkena guna-guna memperhebat kesulitan/masalah yg ada

  24. WINDIGO • Terdapat pada orang Indian. Di Canada tengah dan timur laut. Merupakan suatubentuk psikosis  keinginan kompulsi untuk makan daging manusia. Mereka sering kelaparan  kanibalisme  depresi + rasa bersalah + keinginan untuk hukuman. Lalu mimpi didatangi oleh dukun Windigo yang merubah individu menjadi Windigo  timbul waham bahwa dirinya betul-betul Windigo. Rasa takut lingkungan/masyarakat terhadap individu ini  memperhebat ketakutan individu terhadap dirinya sendiri  perlaku Windigo.

  25. SIEH-PING (China) • Disebut juga sebagai penyakit rangkap (double sickness) • Merupakan keadaan trance dengan individu mengindentifisir diri dengan orang-orang yang sudah mati terutama keluarga + kawan. • Berlangsung ½ - beberapa jam dengan gejala: tremor, disorientasi, kesadaran berkabut, delirium, halusinasi visual dan halusinasi auditorik, glossolalia. • Dianggap kurangnya sesajian yang diberikan terhadap arwah keluarga/kawan itu. • Biasa timbul pada wanita dg kepribadian histrik yg patuh pd agamanya & sedang mengalami konflik/tekanan sosial • Pengobatan dlakukan oleh seorang pendeta yg masuk dalam keadaan hipnotik dan mengusir roh-roh itu

  26. PIBLOKTO wanita Eskimo • Gejala : depresi + bayak lamunan, tremor, ansietas, berteriak, menangis, berlarian di salju dan melompat dalam air. Kadang2 bisa destruktif  melukai/membunuh orang • Menurut Gussow gejalanya  perubahan kesadaran yg hilang timbul, kecapaian, depresi, kebingungan, amnesia. Mungkin oleh karena suasana iklim di kutub yg menimbulkan perasaan sepi dan perasaan akan “lenyap”/kiamat • Gejala timbul sebagai pertahanan terhadap panik, masa depan yang gelap dgn kemungkinan timbulnya kelaparan dan penderitaan.

  27. Susto atau Espanto (Mexico) • Ansietas karena kehilangan roh (soul loss) yg disebabkan oleh ketakutan tiba-tiba, “mata jahat”, guna-guna, dll • Gejala: iritabiltas, astenia, anoreksia, imsomnia, fobia, libido kurang, mengigau, gemetaran, keringat banyak, takikardia, diare, muntah-muntah, dapat terjadi kematian oleh karena komplikasi Jantung

  28. Sindrom Dhat • Culture  bound sex neurosis • India, Nepal, Srilanka, Bangladesh, Pakistan • Dhat  Dhatu (Sansekerta)  cairan yg membentuk tubuh  7 macam cairan  “semen” dianggap cairan yg terpenting • Budaya Hindu • 40 piring makanan setara dengan 1 tetes darah • 40 tetes darah setara dengan 1 tetes sumsum tulang • 40 tetes sumsum tulang setara dengan 1 tetes semen

  29. Dhat… • Gejala2 somatik yg hebat (lelah, lemah, palpitasi, ngantuk) dengan atau tanpa ggn psikiatri dan atau disfungsi seksual yg dianggap oleh pasien sebagai akibat kehilangan semen (urin/masturbasi/hubungan seks). Rata2 timbul pada usia 20-an dan kebanyakan belum nikah. • Keluhan utama: dihubungkan dengan kehilangan semen dan sebagian menderita pula impotensi dan ejakulasi prematur.

  30. Sebagian besar pasien memperlihatkan gejala psikiatrik seperti: • Depresi neurotik • Depresi psikotik • Nerosis cemas Terapinya berupa anti cemas dan anti depresi. Psikoterapi (konseling) sulit untuk meyakinkan pasien bahwa kehilangan semen tidak berbahaya SINDROM DHAT

  31. TERIMA KASIH

More Related