1 / 21

INFLUENZA VIRUS AND ITS VACCINE

INFLUENZA VIRUS AND ITS VACCINE. Ratna Nindyarani 10407011 Fida Farhana 10407021 Andriani Oktadianti 10407022 Desy Suryani 10407024 Arkasha 10407026 Waode Nurzara 10407030 Siti Amalia 10407033.

jovita
Download Presentation

INFLUENZA VIRUS AND ITS VACCINE

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. INFLUENZA VIRUS AND ITS VACCINE RatnaNindyarani 10407011 FidaFarhana 10407021 AndrianiOktadianti 10407022 DesySuryani 10407024 Arkasha 10407026 WaodeNurzara 10407030 SitiAmalia 10407033

  2. Jelaskan pendekatan yang dapat dilakukan untuk mengembangkan vaksin terhadap influenza virus

  3. Inactivated virus LAIV

  4. Klasifikasi • Virus influenza  virus RNA • Orthomyxoviridae: • Influenzavirus A • Dibagi menjadi beberapa serotipe berdasarkan respon antibodi terhadap virus (HxNy) • Burung perairan liar sebagai inang alami  dapat ditransmisikan ke organisme lain, ex. Manusia. • Influenzavirus B • Menyerang manusia • Jarang ditemukan • Influenzavirus C • Menginfeksi manusia, anjing, dan babi • Sangat jarang ditemukan  hanya menyebabkan penyakit ringan pada anak-anak

  5. StrukturdanMorfologi • Influenzavirus A, B dan C memiliki struktur dan komposisi partikel yang mirip. • Diameter 80-120 nm • Amplop virus  2 tipe glikoprotein (hemaglutinin & neuraminidase) • Inti mengandung genom RNA & protein

  6. Hemaglutinin(HA) • lektin yang memediasi ikatan virus-sel target • membantu genom viral masuk ke sel target • Neuraminidase (NA) • membantu pelepasan progeni virus dari sel terinfeksi  memecah gula yang berikatan dengan partikel viral • HA dan NA  antigen untuk meningkatkan antibodi

  7. Patogenesis • Virus influenza  infeksi sel epitel pada saluran pernafasan • Sel mati: • Efek langsung virus • Efek interferon • Aksi cytotoxic T-cells

  8. Epidemiologi • HA (hemagglutinin) protein • Protein HA berperan dalam penempelan dan fusi membran di endosom sel terinfeksi. • Receptorbinding site virus  tidak terekspos oleh sistem imun. • Domain antigen terdapat di permukaan  dapat menghindari respon humoral tanpa mengganggu kemampuannya berikatan dengan reseptor • NA (neuraminidase) protein • Mencerna asam sialat  dimiliki hampir semua sel. • Asam sialat merupakan bagian reseptor virus  virus berikatan dengan sel  endositosis • Setelah terjadi infeksi, asam sialat dihilangkan dari permukaan sel terinfeksi oleh neuraminidase  progeni virion mudah untuk difusi setelah keluar sel. • Antigenic drift • Mutasi • Antibodi untuk protein HA  proteksi paling penting • HA dan NA mengalami antigenic drift (i.e. akumulasi mutasi)  outbreak sporadisdan epidemik terbatas. • Antigenic shift • HA dan/atau NA baru ditemukan pada sirkulasi strain viral. • Sedikit imunitas  terlebih bila kedua protein berubah.

  9. PendekatanPembuatanVaksin • Penelitiandifokuskanpadapenghasilanantiboditerhadap HA  cenderungmengalamiperubahan antigen • Target  HA • Imunitas yang dihasilkantidakmencakupluas • Efektifitas bergantungpadakecocokanantaravaksindan strain yang menginfeksi • produkpertama virion, tahun1940s. • produkkedua split virion  merusak virus menggunakan detergent protein subunit • Keduanyaterbuktiaman • Imunogenisitas yang rendahsplit vaccines  butuhdalamjumlahbanyak Vaksin Virus yang Diinaktivasi

  10. 2. Live Attenuated Virus Vaccines • (LAIVs), replikasi virus kompeten intranasal • HA dan NA strain target  dimasukkanpadabackbone, • Virus memilikifenotipdari antigen yang dirubahkecuali antigen yang diatenuasi. • Tujuan: netralisasiantibodidan cell-mediated response • Mediated immunity  goal for influenza vaccines  imunitasmenargetkan protein virus yang conserved

  11. Dibandingkan dengan toxoid tetanus yang diberikan setiap 10 tahun, mengapa vaksin influenza perlu diberikan setiap tahun?

  12. VaksinToxoid tetanus Toksik yang terinaktivasi Induksihumoral immunity Antibodi Bukanvaksinhidup Imunitastubuhmenurun perlu booster Meningkatkanimunitas Tidakadaproof reading olehRNA Polymerase Virus Influenza Virus RNA Rentanmutasigenom antigenic shift & antigenic drift.

  13. Influenza Virus • Orthomyxovirus • Terdiri atas 3 tipe: • Tipe A  sangat berpengaruh terhadap manusia; menyebabkan pandemi • Tipe B  menyebabkan local outbreaks ; umumnya menyerang remaja • Tipe C  umumnya hanya menyerang bayi & balita Glycoprotein pada envelope virus influenza: Hemagglutinin (HA)  receptor binding protein; membantu virion masuk ke dalam sel inang Neuraminidase (NA)  enzim untuk menghancurkan molekul pada sel inang: asam neuraminic (sialic); membantu virion baru ke luar dari sel inang$

  14. Antigenic Drift • Berpengaruh pada HA & NA  terjadi mutasi pada genom virus • Berkaitan dengan epidemi musiman • Proses yang kontinu  menghasilkan varian strain baru • Terjadi pada virus Influenza yang keberadaannya sudah meluas di dunia • Menyebabkan perubahan pada virus influenza • Menyebabkan re-infeksi pada individu setiap tahunnya •  alasan utama mengapa vaksin influenza perlu di update setiap tahunnya

  15. Antigenic Drift

  16. Antigenic Shift • Berkaitan dengan pandemi • Memungkinkan strain flu berpindahdarispesieshewansatuke yang lain (termasukmanusia). • Protein H dan N padapermukaan virus tidaktermodifikasi, tetapidigantidengan H dan N yang berbeda. • Dapatterjadimelalui 3 carayaitu: - Perubahangenetikdanmelaluiintermediet - Tanpaperubahangenetikdantanpamelaluiintermediet - Tanpaperubahangenetik, melaluiintermediet

  17. Antigenic Shift

  18. Dibandingkan dengan toxoid tetanus yang memiliki efektifitas 100%, vaksin influenza efektifitasnya bervariasi antara 0-90%. Bagaimana hal ini dapat dijelaskan?

  19. Annual Reformulation • Most likely strains of the virus to attack the next year • Chosen by the WHO Global Influenza Surveillance Network • High mutation rate → effective for at most about a year

  20. Influenza Virus Mutation Rate C. tetani Mutation Rate > • Influenza Virus mutation rate: 1.5 x 10-5(Parvinet al., 1986) • RNA-dependent RNA Polymerase → proofreading activity not yet proven (Steinhaueret al., 1992) • Influenza A Virus genome → 13,5 kbp • DNA Polymerase III → error rate less than 10-8 • Clostridium tetanigenome → ± 3 Mbp • No survival pressure

More Related