1 / 11

Atceh Orloog (1873-1904)

Atceh Orloog (1873-1904). Treaty. Perjanjian London 1824 Aceh kerajaan yang berdaulat Perjanjian Siak 1858 Belanda membuat perjanjian dgn Siak , menyerahkan Deli, Asahan dan Langkat Konfrontasi perdagangan antara Aceh - Belanda Traktat Sumatera 1871 Inggris dan Belanda.

jela
Download Presentation

Atceh Orloog (1873-1904)

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. AtcehOrloog (1873-1904)

  2. Treaty • Perjanjian London 1824 • Aceh kerajaan yang berdaulat • PerjanjianSiak 1858 • BelandamembuatperjanjiandgnSiak, menyerahkan Deli, AsahandanLangkat • Konfrontasiperdaganganantara Aceh - Belanda • Traktat Sumatera 1871 • InggrisdanBelanda

  3. ArtiPenting Aceh • PolitikLiberalisme • PerdaganganBebas • 3 G vsNeokolonialismedanImperialisme • DibukanyaTers. Suez • Aceh sebagaibandarperdagangan Asia Tenggara

  4. LatarBelakang • Traktat Sumatera (1871) • Aceh menjalinhubungandgn Italia, AS, Utsmani • Keterangan Sultan MachmudSyahdgn F. Nicolas Nieuwenhuijzen • DeklarasiPerang

  5. PROCLAMATIE De Gouverneur-General van Nederlandsch-Indie, Opperbevelhebber der land en zeemagt van Zijne Majesteit den Koning der Nederlanden beooten de Kaap de Goede Hoop. Brenght ter kennisse van een iegelijk wien zulks mogtaaugaan dat. Naar aanleiding van den toestand van oorlog, waarin ,dat. Naar aanleiding van den toestand van oorlog, waarin het Gouvernement van Nederlandsch-Indie met het rijk van Atjeh verkeert. Dehavens en landingsplaatsen, kusten. Rivieren baaijen en kreeken van genoemd rijk en zijne onderhoorigheden worden verklaard te zijn in staat van blockade, met at de gevolgen daaraan verbonden. en dat met de nitvoering van dezen maatregel is belast de Kommandant der in de weteran van Atjeh gestationeerde Zeemagt. Geedan te Buitenzorg, den 4 Junij 1873 LOUDEN.

  6. Proklamasi Gubernur-JenderalHindiaBelanda, PanglimaTertinggitanahdanangkatanlautdariMulia Raja BelandabeootenTanjungHarapan. Brenghtterhadappengetahuansetiaporang yang inimogtaaugaanitu. Setelahkeadaanperang, yang, itu. Setelahkeadaanperang, dimanaPemerintahHindiaBelandadengankerajaankondisi Aceh. Dehavensdanpendaratan, pantai. Baaijsungaidananaksungaikerajaankatadandependensinyadinyatakanberadadalamkeadaanblokade, makandengankonsekuensi yang terkait. dicapaidanbahwamuatanukuraniniadalahKomandandariweterandariangkatanlaut yang berbasisdi Aceh. GeedandiBuitenzorg, pada 4 Juni 1873 

  7. Periode • Perang Aceh 1 (1873-1874) • Kohler dgn 3000 serdadu • Pengetahuantentang Aceh – G jo) • Masjid Raya • Perang Aceh 2 (1874-1880) • Jan Van Switzen (SuratdriGub – Pensiun) • 8.500 prajurit, 4.500 pembantudankuli, danbelakanganditambahkan 1.500 pasukan. • Batavia – Perayaan – Aceh milikHindiaBelanda • PemerintahanSipil

  8. Periode • Perang Aceh 3 (1881-1896) • Perangkeempat (1896-1910) • Marsose (Kristofell) • StratPerang 1 2 = Frontal • 3 4 = Gerilya • Perang Gentle????

  9. Siasat • Van Swieten • KaptenBorel – [ertahanan 16 Benteng • JendralKarel van derHeijden, alias KareltjeEénoog (KarelBermataSatu) – HukumansbgPelajaran • Islam sbgCorakdanLandasankehidupan Aceh • SnouckHurgonje • Van Heutsz • Marsosecristofell • ColoniMacan • Van Daalen (pembantaianGayodan Alas)

  10. KontraBelanda Multatuli yang sudahkitakenal, yang tanpabasa-basimenulissebuahsurat 'kepada Raja' sebagaiberikut, ”GubernurJendralAnda (James Loudon-Red) saatiniberadapadaposisiuntukmemaksakankehendaknyadenganmengumandangkanperangpada Sultan Aceh, denganalasan yang dibuat-buat, seolah-olahsebagaisuatutindakan yang wajardilakukan, dengantuntutan agar Sultan Aceh menyerahkankedaulatannya. Hal inisamasekalitidakterhormat, tidakbermartabat, tidakdapatdipahami.”

  11. ParlemenBelanda • Victor de Stuers (Pemerintahmenyebutnyaekskursi, tetapisayamenyebutnyasejarahpembunuhan’) • Maka dalam sekejap berubahlah gambaran tentang negara Belanda yang beradab yang bukan melancarkan perang melainkan pasifikasi dan mengembalikan ketenangan serta menegakkan peraturan, menjadi negara Belanda yang berkhianat, tidak dapat dipercaya, terbius oleh opium dan seks. Tiba-tiba orang-orang Belanda bukan pahlawan lagi melainkan para pembunuh massal.

More Related