1 / 14

Ciri-ciri Sosial, Budaya, Ekonomi dan Kepercayaan Masyarakat pada Masa Berburu

Ciri-ciri Sosial, Budaya, Ekonomi dan Kepercayaan Masyarakat pada Masa Berburu. SK. KD. Indikator. Lesson Plan. Studi Kasus. Evaluasi.

iola
Download Presentation

Ciri-ciri Sosial, Budaya, Ekonomi dan Kepercayaan Masyarakat pada Masa Berburu

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Ciri-ciri Sosial, Budaya, Ekonomi dan Kepercayaan Masyarakat pada Masa Berburu SK KD Indikator Lesson Plan Studi Kasus Evaluasi

  2. Ciri-ciri Sosial, Budaya, Ekonomi, dan Kepercayaan Masyarakat Pada Masa Berburu (Food Gathering) dan Masyarakat Pertanian (Food Producing) Standard Kompetensi: Menganalisis peradaban Indonesia dan dunia Kompetensi Dasar : Kemampuan menganalisis kehidupan awal masyarakat Indonesia • Indikator : • Memahami kehidupan masyarakat berburu dan • mengumpulkan makanan • Memahami masa berburu dan mengumpulkan • makanan tingkat lanjut • Memahami masa bercocok tanam

  3. Dalam perkembangan sosial, ekonomi dan budaya masyarakat prasejarah melalui tahap-tahap kehidupannya, yaitu: • masa berburu dan mengumpulkan makanan, • masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat lanjut, • masa bercocok tanam

  4. Kerangka Teoritis Challenge and Response (Arnorld J Toynbee) : manusia menjawab tantangan yang ada pada alam sekitarnya Kebudayaan tumbul dan berkembang sebagai upaya manusia menjawab tantangan yang ada pada alam sekitarnya

  5. Upaya-upaya yang dilakukan oleh manusia purba pada masa mengumpulkan makanan dalam mempertahankan dan mengembangkan kehidupannya, antara lain dengan : • Hidup berkelompok antara 10-15 orang • Menciptakan alat dari batu dan tulang untuk membantu kekurangan fisik mereka reconstruction

  6. Hidup berpindah-pindah tempat di daerah yang dekat dengan sumber air, seperti sungai atau danau. • Satu hal yang sangat membantu kehidupan manusia purba ketika mereka menemukan api

  7. Seorang ahli arkeologi Francois Bordes dari Bordeaux University, Perancis, melakukan percobaan membuat alat seperti yang dipergunakan manusia pada zaman purba. Perhatikan rangkaian percobaan pembuatan alat berikut ini! Bordes memulai dengan sebongkah kuarsit bulat dan batu palu yang lebih kecil. Dengan dua tiga kali pukulan ia dapat menghasilkan pinggiran yang cukup baik untuk memotong, meskipun masih kasar. Alat ini merupakan senjata dasar dan alat berburu selama sejuta tahun lebih, dan ditemukan di Afrika, Timur Tengah, Asia dan Eropa.

  8. Setelah memotong ujung sebungkah batu api, Bordes mempersiapkan landasan batu yang akan dipukul, dengan batu pula ia memukul lepas beberapa serpihan besar. Hasilnya belum berupa alat. Dengan menggunakan palu dari tanduk rusa, dia mengolah alat itu supaya menjadi tipis dan sempurna tepinya. Hasil akhirnya berupa salah satu alat yang digunakan oleh Homo erectus dan pemburu-pemburu sapiens purba selama ribuan tahun. Pinggiran alat tersebut panjang, lurus serta tajam.

  9. Lithic flakes Pacitan

  10. Mereka masih bergantung kepada alam, seperti: • berburu di hutan • Menangkap ikan • Mengumpulkan makanan seperti umbi-umbian, buah-buahan dan daun-daunan Namun mereka juga mulai lama tinggal di suatu tempat (semi sedenter) karena telah dapat mengumpulkan makanan dan kemampuan mengawetkan daging buruan dengan cara menjemur. Bertempat tinggal di ceruk goa, dengan tujuan untuk melindungi diri dari iklim dan binatang buas

  11. Kehidupan semi sedenter membuat mereka mempunyai waktu luang yang mereka gunakan untuk menghaluskan alat-alat dan membuat lukisan di dinding goa. Lukisan yang mereka buat berkaitan dengan kepercayaan, penghormatan kepada nenek moyang, menggambarkan binatang buruan, binatang yang mereka anggap suci dan upacara penguburan.

  12. Homo Floresiensis, dibanding jenis lainnya, homo ini memiliki keistimewaan karena tubuhnya yang kerdil. Ditemukan oleh seorang pastur bernama Verhoeven pada tahun 1958 di goa Liang Bua Manggarai, Flores, dan baru di umumkan sebagai temuan yang menghebohkan pada tahun 2004. Diperkirakan hidup sekitar 30.000 – 18.000 tahun yang lalu, telah mampu membuat peralatan dari batu, pemburu handal dan memasak dengan api, tetapi ukuran tangannya masih panjang. Manusia kerdil ini memiliki tinggi tubuh sekitar 1m, dan ukuran tengkorak seperti anak kecil. Dari cerita rakyat setempat, masyarakat Flores menyebut manusia kerdil ini dengan nama Ebu Gogo. Studi kasus Wacana di atas merupakan gambaran dari kehidupan Homo Floresiensis yang hidup pada zaman……………………dengan ciri-ciri sebagai berikut: a)… b)… c)…

  13. Evaluasi Jawablah pertanyaan berikut denga singkat dan jelas! • Bagaimanakah pola hidup manusia purba di zaman Palaeolithikum? • Kebudayaan apa sajakah yang berkembang pada zaman Mesolithikum? • Hasil budaya apa sajakah yang berasal dari zaman Neolithikum? • Disebut apakah tempat yang digunakan untuk memasak, terbuat dari tanah liat dalam masyarakat bercocok tanam dan beternak? • Pada zaman apakah api pertama kali dikenal?

More Related