1 / 16

Efek Pencitraan Para Pejabat di Media Massa Terhadap Kehidupan Bermasyarakat

Kelompok 2 Sos.Kom. Efek Pencitraan Para Pejabat di Media Massa Terhadap Kehidupan Bermasyarakat. Disusun Oleh : Achmad Jamaluddin Amelia K. Rosidi Dede Setiawan Elika Winanda Hanifa Choirunisa Ridho Azlam A. Siti Nurinah A. Yogo Septian. Landasan Teori. Teori Jarum Hipodermik

gianna
Download Presentation

Efek Pencitraan Para Pejabat di Media Massa Terhadap Kehidupan Bermasyarakat

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Kelompok 2 Sos.Kom EfekPencitraan Para Pejabatdi Media Massa TerhadapKehidupanBermasyarakat DisusunOleh: AchmadJamaluddin Amelia K. Rosidi DedeSetiawan ElikaWinanda HanifaChoirunisa RidhoAzlam A. SitiNurinah A. YogoSeptian

  2. LandasanTeori TeoriJarumHipodermik Model jarum hipodermik merupakan model komunikasi massa yang bersifat linier dan satu arah. Bila kita menggunakan komunikator yang tepat, pesan yang baik ataumedia yang benar, komunikan dapat diarahkan sekehendak hati kita. Teori agenda setting Asumsi dasarnya adalah: “To tell what to think about” (membentuk persepsi khalayak tentang apa yang dianggap penting). Dasar pemikirannya adalah: diantara berbagai topik yang dimuat media massa, topik yang lebih banyak mendapat perhatian dari media massa akan menjadi lebih akrab bagi pembacanya, akan dianggap penting dalam suatu periode tertentu, dan akan terjadi sebaliknya bagi topik yang kurang mendapat perhatian media massa.

  3. Uses and Gratification Model (Model Kegunaan dan Kepuasan)Merupakan pengembangan dari model jarum hipodermik.Model ini tidak tertarik pada apa yang dilakukan media pada diri khalayak, tetapi tertarik pada apa yang dilakukan orang terhadap media, sebab khalayak dianggap aktif menggunakan media untuk memenuhi kebutuhannya. TeorikomunikasipolitikempatiMenurut teori ini, komunikasi politik diukur dari keberhasilan komunikator (subjek komunikasi) memproyeksikan diri dalam sudut pandang orang lain. Komunikasi politik berhasil apabila dapat menanamkan citra diri si komunikator dalam suasana alam pikiran masyarakat, atau secara ringkas, membangun empati masyarakat.

  4. Pembahasan Politik mencakup lebih dari sekedar pengelolaan masalah publik, struktur dan organisasi pemerintah serta kampanye pemilu yang bersemangat. Lebih dari itu, politik mencakup aspirasi, tujuan, keyakinan, dan nilai - nilai kemanusiaan. Politik berkaitan dengan teori dan praktek, keterampilan filosofis serta teknis. Terjun kedalam dunia politik, haruslah memliki prasyarat utama. Atau komposisi utama berpolitik, agar berpolitik bukan saja permainan belaka, tapi berpolitik adalah upaya sungguh-sungguh mengabdi pada kepentingan rakyat banyak. Dunia politik tak ubahnya seperti arena bertarung yang sangat membutuhkan strategi jitu dalam pemenangannya.  Tidak hanya sekedar politik uang yang mampu berperan sebagai second God dalam memenangkan hati rakyat.

  5. Menurut survey yang dilakukan oleh Pew Research Center for the People and the Press terhadap sekitar 200 konsultan politik di seluruh dunia pada tahun 1997 - 1998, ditemukan fakta bahwa kualitas dari pesan-pesan kampanye politik sebuah partai politik dan strategi pencitraan para pemimpin partai politik merupakan faktor utama dalam menentukan kemenangan dalam pemilihan umum, sehingga selain faktor biaya yang mutlak dipersiapkan untuk menggerakkan mesin politik, pencitraan partai politik dan pemimpin partai politik merupakan kunci penentu kemenangan.  Melalui pendekatan program kerja sebuah partai politik kepada pemilihnya hanya akan dimengerti oleh publik yang “melek” politik.  Bagi publik yang “buta” politik, mereka akan lebih suka melihat citra para pemimpin partai politik.  Pengertian citra berkaitan erat dengan suatu penilaian, tanggapan, opini, kepercayaan publik, asosiasi, lembaga dan juga simbol simbol tertentu terhadap bentuk pelayanan, nama perusahaan dan merek suatu produk barang atau jasa  yang diberikan oleh publik sebagai khalayak sasaran (audience). Dengan demikian, tanggapan dan penilaian publik merupakan unsur penting dalam melakukan penelitian tentang Citra. Citra (image) adalah seperangkat keyakinan, ide dan kesan seseorang terhadap suatu obyek tertentu. Sikap dan tindakan seseorang terhadap obyek tersebut akan ditentukan oleh citra obyek yang menampilkan kondisi yang paling baik.

  6. Jika kita berbicara mengenai strategi pencitraan, tak dapat dilepaskan dari peran media massa dalam kapasitasnya sebagai media (wadah) untuk memberitakan kepada publik serta memberi citra dari aktivitas para aktor politik yang diberitakan dan menjadi konsumsi media massa. Disini peranan “Framing” maupun “Agenda Setting” menjadi penting, karena agenda media (dalam hal ini media memilih berita-berita yang akan menjadi headline dalam pemberitaannya) merupakan agenda publik, artinya adalah publik disodorkan headline berita yang memang telah diagendakan oleh media untuk menjadi berita utama (headline). Media massa mempunyai peranan penting dalam mensosialisasikan nilai-nilai tertentu kepada masyarakat.  Hal tersebut tampak dari fungsi yang dijalankan oleh media massa yaitu sebagai alat untuk mengawasi lingkungan (surveillance of the environment), menghubungkan bagian-bagian dalam masyarakat (correlation of the parts of society), mengirimkan warisan sosial (transmission of the social heritage), dan memberikan hiburan (entertainment) – (Littlejohn, 1999).

  7. Menurut Blumler dan Gurevitch dalam studinya mengenai The Political Effects of Mass Communications(1986) menjelaskan bahwa kepedulian publik tentang komunikasi massa pada dasarnya terfokus pada efek potensial dari isi media massa kepada publiknya / khalayaknya.  Oleh karena itu ada semacam asumsi bahwa media massa mempunyai pengaruh yang potensial kepada khalayaknya, dan karena itu pula orang sering mengatakan bahwa media massa itu sangatlah powerfull.  Kekuatan media massa untuk mempengaruhi khalayaknya sangat berdampak keras dan dapat menjadikan sebuah partai politik maupun aktor politik yang ada didalamnya mempunyai citra yang memangbaik, ataumasihdalamkondisiabu-abu.

  8. ElemenDalamPencitraanPejabatPolitik Komunikasi Politik dan Strategi Politik Komunikasi politik biasanya menggunakan dua sistem komunikasi dominan, yaitu media massa modern dan sistem komunikasi tradisional. Untuk mempengaruhi masyarakat, maka perlu untuk memilih sarana komunikasi yang tepat, sesuai dengan keperluan dan kepada siapa pesan politik ingin disampaikan. Partai Politik Partai politik adalah organisasi politik yang menjalani ideologi tertentu atau dibentuk dengan tujuan khusus. Realitas politik di Indonesia menunjukan bahwa sebagian besar partai politik tidak menjalankan fungsinya secara maksimal. Partai politik masih menerapkan pragmatisme politik semata ketimbang mengimplementasikan fungsi-fungsi yang dimilikinya.

  9. Media Massa Sebagai agen politik, media massa bisa melakukan proses pengemasan pesan dan proses inilah yang sebenarnya membuat sebuah peristiwa atau aktor politik memiliki citra tertentu. Pencitraan politik seringkali sangat efektif untuk menaikkan pamor atau menghancurkan pamor aktor politik. KonsultanPolitik AdabeberapatipekonsultanpolitikmenurutChoel Mallarangeng (DirekturFox Indonesia) Ada yang hanya menangani isu saja, ada yang menangani style and contain client saja. Ada yang menangani grass root campaign client saja, ada yang memimpin keseluruhan tim pemenangan, ada yang media campaignnya saja. Bahkan bukan membuat eksekusi media, tapi cuma creative brief, ada pelaporan dan adminitrasinya. Tapi kalau tujuannya menang, begitu banyak secara holistik harus dilakukan untuk menang.

  10. Marketing Politik Tataran persentuhan konsultan marketing politik seperti yang dikatakan padababsebelumnya, yakni hanya bekerja pada aspek emosinal pemilih tanpa memedulikan sisi substansial dari apa yang mau ditawarkan dengan brand Politik tersebut. Kekuatan Kehumasan Faktorinimerupakankekuatanpartai - partaipolitikbesertaaktorpolitiknyadalammesinpolitik-nya.Aspek pentingfaktorini, yaitu komunitas membentuk merek politik, rekayasa citra, segmentasi publik, target pemilih, dan pencitraan personal kandidat. Tidak kalah penting adalah menyasar pemilih, manajemen media massa dengan impresi politik.

  11. Pencitraan Pencitraanmerupakansebuahpembentukan image dapatberupapembentukan image yang baikataupun image yangaktivitasburuk. Para aktorpolitik (politis) mencobamenggambarkanhalpositifTentangpolitik yang dialakukankepadapublik (khalayak), walaupunsebenarnyahaltersebuttidaksesuaidengankondisi yang sebenarnya (baikdilebih-lebihkan , ditambah-tambahkan, atausekedarbentukpembentuk image positiv) kepadakhalayak.

  12. Positifdaripencitraanmemberikankeyakinanataukejelasankepadapublikbahwaseseorang yang melakukanpencitraanbenar-benarmempunyaikredibilitandalamperilakunyasesuaidenganapa yang telahdiperlihatkan Adanyaidepositivpadamasyarakattentang image suatuisupolitik, sehinggahaltersebutdapatmemudarkankabutketidakpastiandalamkeputusannyauntukmelakukankegiatanpartisipasipolitik

  13. Sisinegatifnyaantara lain adalahkadang-kadangpejabattidaksesuaidenganapa yang dipertontonkan, perlihatkan, diagendakankepadapublik (masyarakat) danhanyatayanganpubliksaja. Sehinggamautidakmau , masyarakathanyamenjadikorbankebohonganpejabat-pejabatkotor. Sisinegatifnyabagimasyarakatialahmasyarakatakanmendapatkanpertolongan yang sifatnyaabu-abudansemu. Karenaselainpertolongantersebutmerupakantindakan tang memilikimaksudtertentu , danhanyadalamjangkawaktutertentusaja.

  14. Kesimpulan Pencitraanadalahpencarianpandangankhalayakterhadapseseorangdengantujuandapatdikenaldandapatmenjadisosok yang positifdimatapublik. Padababinikamimenyimpulkanfaktor-faktor yang berperan “memuluskan” pencitraan adalah partai politik, media massa, lembaga konsultan politik, Marketing Politik, jugaKekuatanKehumasan. Efekpencitraanterhadapmasyrakatdapatmenjadielemen yang positif, danjuganegatif. Mengenaiperlutidaknya, boleh – tidaknya. Hal tersebutmasihdikatakanambigu. Karenadisampingpencitraanitudiperlukan. Pencitraanjugadapatmenjadikegiatanpembohonganpublik.

  15. Ya Allah ,, kasihnilaiygbagus dong … Des Jamal Ridho

  16. Aamin … & … TerimaKasih

More Related