1 / 29

BAB VII TEKNIK EVALUASI DAN REVIEW PROYEK

BAB VII TEKNIK EVALUASI DAN REVIEW PROYEK.

Download Presentation

BAB VII TEKNIK EVALUASI DAN REVIEW PROYEK

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. BAB VII TEKNIK EVALUASI DAN REVIEW PROYEK

  2. Bila CPM memperkirakan waktu komponen kegiatan proyek dengan pendekatan deterministik satu angka yang mencerminkan adanya kepastian, maka PERT direkayasa untuk menghadapi situasi dengan kadar ketidakpastian (uncertainty) yang tinggi pada aspek kurun waktu kegiatan. Situasi ini misalnya dijumpai pada proyek penelitian dan pengembangan, sampai menjadi produk yang sama sekali baru. PERT memakai pendekatan yang menganggap bahwa kurun waktu kegiatan tergantung pada banyak faktor dan variasi, sehingga lebih baik perkiraan diberi rentang (range), yaitu dengan memakai tiga angka estimasi.

  3. PERT juga memperkenalkan parameter lain yang mencoba “mengukur” ketidakpastian tersebut secara kuantitatif seperti “deviasi standar” dan “varians”. Dengan demikian, metode ini memiliki cara yang spesifik untuk menghadapi hal tersebut yang memang hampir selalu terjadi pada kenyataannya dan mengakomodasinya dalam berbagai bentuk perhitungan.

  4. A. ORIENTASI KE PERISTIWA • PERT mula-mula diperkenalkan dalam rangka merencanakan dan mengendalikan proyek besar dan kompleks, yaitu pembuatan peluru kendali polaris yang dapat diluncurkan dari kapal selam di bawah permukaan air. Proyek tersebut melibatkan beberapa ribu kontraktor dan rekanan di mana pemilik proyek berkeinginan mengetahui apakah peristiwa-peristiwa yang memiliki arti penting dalam penyelenggaraan proyek, seperti milestone dapat dicapai oleh mereka, atau bila tidak, seberapa jauh menyimpangnya.

  5. A. ORIENTASI KE PERISTIWA • Hal inimenunjukkan PERT lebihberorientasiketerjadinyaperistiwa (event oriented) sedangkan CPM condongkeorientasikegiatan (activity oriented). • PadaGambar 15-1 dijelaskantentangprosespekerjaanmengecorpondasi. Di sinimetode PERT yang berorientasiketerjadinyaperistiwa, inginmendapatkanpenjelasankapanperistiwamengecorpondasidimulai E(i) dankapanperistiwamengecorpondasiselesai E(j).

  6. A. ORIENTASI KE PERISTIWA

  7. A. ORIENTASI KE PERISTIWA • Sedangkan CPM menekankanketeranganperihalpelaksanaankegiatanmengecorpondasidanberapa lama waktu yang diperlukan (D). Meskipunantaraterjadinyasuatuperistiwatidakdapatdipisahkandarikegiatan yang harusdilakukanuntukmencapaiataumelahirkanperistiwatersebut, namunpenekanan yang dimilikimasing-masingmetodeperludiketahuiuntukmemahamilatarbelakangdanmaksudpemakaiannya.

  8. B. PERSAMAAN DAN PERBEDAAN PENYAJIAN • Dalam visualisasi penyajiannya, PERT sama halnya dengan CPM, yaitu menggunakan diagram anak panah (activity on arrow) untuk menggambarkan kegiatan proyek. Demikian pula pengertian dan perhitungan mengenai kegiatan kritis, jalur kritis dan float yang dalam PERT disebut SLACK.

  9. B. PERSAMAAN DAN PERBEDAAN PENYAJIAN • Salahsatuperbedaan yang substansialadalahdalamestimasikurunwaktukegiatan, dimana PERT menggunakantigaangkaestimasi, yaitu, a, b, danm yang mempunyaiartisebagaiberikut : a = kurunwaktuoptimistik (optimistic duration time) yaituwaktutersingkatuntukmenyelesaikankegiatanbilasegalasesuatunyaberjalanmulus. Waktudemikiandiunggulihanyasekalidalamseratus kali bilakegiatantersebutdilakukanberulang-ulangdengankondisi yang hampirsama.

  10. B. PERSAMAAN DAN PERBEDAAN PENYAJIAN • m = kurunwaktu paling mungkin (most likely time) yaitukurunwaktu yang paling seringterjadidibandingdengan yang lain bilakegiatandilakukanberulang-ulangdengankondisi yang hampirsama. • b = kurunwaktupesimistik (pessimistic duration time) yaituwaktu yang paling lama untukmenyelesaikankegiatan, yaitubilasegalasesuatunyaserbatidakbaik. Waktudemikiandilampauihanyasekalidalamseratus kali, bilakegiatantersebutdilakukanberulang-ulangdengankondisi yang hampirsama.

  11. TEORI PROBABILITAS • Pada dasarnya teori probabilitas bermaksud mengkaji dan mengukur ketidakpastian (uncertainty) serta mencoba menjelaskan secara kuantitatif. Diumpamakan satu kegiatan dikerjakan secara berulang-ulang dengan kondisi yang dianggap sama seperti pada Gambar 15-2. Sumbu horisontal menunjukkan waktu selesainya kegiatan. Sumbu vertikal menunjukkan berapa kali (frekuensi) kegiatan selesai pada kurun waktu yang bersangkutan.

  12. TEORI PROBABILITAS

  13. TEORI PROBABILITAS

  14. TEORI PROBABILITAS • Misalnyakegiatan X dikerjakanberulang-ulangdengankondisi yang sama, selesaidalamwaktu 3 jam yang ditunjukkanolehgarisaA, yaitu 2 kali. Sedangkan yang selesaidalamwaktu 4 jam adalahsebesarbB = 3 kali dankegiatan X yang selesaidalam 5 jam sebanyakcC = 4 kali. Bilahaltersebutdilanjutkandandibuatgaris yang menghubungkantitik-titikpuncak A-B-C-D-E-F-G- danseterusnyaakandiperolehgarislengkung yang disebutKurvaDistribusiFrekuensiKurunWaktuKegiatan X.

  15. KURVA DISTRIBUSI • Dari kurvadistribusidapatdijelaskanartidaria, b, danm. Kurunwaktu yang menghasilkanpuncakkurvaadalahm, yaitukurunwaktu yang paling banyakterjadiataujugadisebutthe most likely time. Adapunangka a dan b terletak (hampir) diujungkiridankanandarikurvadistribusi, yang menandaibataslebarrentangwaktukegiatan. KurvadistribusikegiatansepertidiataspadaumumnyaberbentukasimetrisdandisebutKurva Beta.

  16. KURVA DISTRIBUSI • Setelah menentukan estimasi angka-angka a, m dan b, maka tindak selanjutnya adalah merumuskan hubungan ketiga angka tersebut menjadi satu angka, yang disebut te atau kurun waktu yang diharapkan (expected duration time). Angka te adalah angka rata-rata kalau kegiatan tersebut dikerjakan berulang-ulang dalam jumlah frekuensinya dicatat secara sitematis akan diperoleh kurva “beta distribusi”.

  17. KURVA DISTRIBUSI • Lebih lanjut, dalam menentukan te dipakai asumsi bahwa kemungkinan terjadinya peristiwa paling mungkin (m) adalah 4 kali lebih besar dari kedua peristiwa di atas. Sehingga bila ditulis dengan rumus adalah sebagai berikut: Kurun waktu kegiatan yang diharapkan: te = ( a + 4m + b ) (1/6)

  18. KURVA DISTRIBUSI • Bila garis tegak lurus dibuat melalui te, maka garis tersebut lalu membagi dua sama besar area yang berada di bawah kurva beta distribusi, seperti terlihat pada Gambar 15-4. Perlu ditekankan di sini perbedaan antara kurun waktu yang diharapkan (te) dengan kurun waktu paling mungkin (m). Angka m menunjukkan angka “terkaan” atau perkiraan oleh seorang estimator.

  19. TEORI PROBABILITAS

  20. KURVA DISTRIBUSI • Sedangkan te adalah hasil dari rumus perhitungan matematis. Sebagai contoh misalnya dari estimator diperkirakan angka-angka sebagai berikut: kurun waktu optimistik (a) = 4 hari kurun waktu pesimistik (b) = 9 hari kurun waktu paling mungkin (m) = 5 hari Maka angka te: te = (4 + 4 x 5 +9) (1/6) = 5,5 hari

  21. ESTIMASI ANGKA-ANGKA a, b dan m • Sama halnya dengan CPM, maka mengingat besarnya pengaruh angka-angka a, b dan m dalam metode PERT, maka beberapa hal perlu diperhatikan dalam estimasi besarnya angka-angka tersebut. • Estimator perlu mengetahui fungsi dari a, b, dan m dalam hubungannya dengan perhitungan-perhitungan dan pengaruhnya terhadap metode PERT secara keseluruhan. Bila tidak, dikhawatirkan akan mengambil angka estimasi kurun waktu yang tidak sesuai atau tidak membawakan pengertian yang dimaksud.

  22. ESTIMASI ANGKA-ANGKA a, b dan m • Di dalam proses estimasi angka-angka a, b dan m bagi masing-masing kegiatan, jangan sampai dipengaruhi atau dihubungkan dengan target kurun waktu penyelesaian proyek. • Bila tersedia data-data pengalaman masa lalu (historical record), maka data demikian akan berguna untuk bahan pembanding dan banyak membantu mendapatkan hasil yang lebih menyakinkan. Dengan syarat data tersebut cukup banyak secara kuantitatif dan kondisi kedua peristiwa yang bersangkutan tidak banyak berbeda.

  23. ESTIMASI ANGKA-ANGKA a, b dan m • Jadi yang perlu digaris-bawahi di sini adalah estimasi angka a, b dan m hendaknya bersifat berdiri sendiri, artinya bebas dari pertimbangan- pertimbangan pengaruhnya terhadap komponen kegiatan yang lain, ataupun terhadap jadwal proyek secara keseluruhan. Karena bila ini terjadi akan banyak mengurangi faedah metode PERT yang menggunakan unsur probability dalam merencanakan kurun waktu kegiatan.

  24. PERBANDINGAN PERT VS CPM

  25. RINGKASAN • Metode PERT direkayasa untuk merencanakan dan mengendalikan kegiatan dengan kurun waktu yang memiliki ketidakpastian cukup tinggi, sehingga dipakai tiga angka estimasi, a, m dan b • Di dalam proses memperkirakan besar angka-angka a, m dan b tersebut harus diperhatikan beberapa faktor, sehingga tidak mengurangi faedah yang akan diperoleh dari tujuan menggunakan teori ini

  26. RINGKASAN • Teori probabilitas dari ilmu statistik dengan kurva distribusinya dipergunakan untuk mengkuantifikasikan ketidakpastian, sehingga mendapatkan hubungan-hubungan tertentu antara a, m dan b demikian pula dengan angka te, yaitu besar kurun waktu yang diharapkan • Dengan konsep te maka perhitungan untuk mengidentifikasi kegiatan kritis, slack, dan jalur kritis dapat dilakukan, yaitu identik dengan CPM

  27. RINGKASAN • Untuk menunjukkan adanya rentang waktu bagi masing-masing kegiatan maupun peristiwa selesainya milestone atau proyek diperkenalkan parameter deviasi standar dan varians • Dengan menggunakan teori probabilitas yang mengasumsikan bahwa distribusi (te) mengikuti pola distribusi normal yang menghasilkan kurva berbentuk genta, maka dapat dihitung berapa persen (%) kemungkinan target jadwal dapat dicapai

  28. RINGKASAN • Akhir pembahasan mengetengahkan perlunya mengamati jalur subkritis karena jalur ini dapat menjadi kritis beserta akibat yang ditimbulkan

  29. Terima kasih

More Related