1 / 9

TERMINOLOGI PENGUKURAN LISTRIK

TERMINOLOGI PENGUKURAN LISTRIK. 1. AKURASI (KETELITIAN) KAMUS : TEPAT PADA YANG SEBENARNYA, STANDAR. PENGUKURAN : ACCURACY IS HOW CLOSLY YOU APROXIMATE THE TRUE VALUE. KESESUAIAN ANTARA HASIL PEMBACAAN INSTRUMEN DENGAN HARGA YANG DIUKUR SEBENARNYA. NILAI AKURASI MUTLAK

gasha
Download Presentation

TERMINOLOGI PENGUKURAN LISTRIK

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. TERMINOLOGIPENGUKURAN LISTRIK

  2. 1. AKURASI (KETELITIAN) KAMUS : TEPAT PADA YANG SEBENARNYA, STANDAR. PENGUKURAN : ACCURACY IS HOW CLOSLY YOU APROXIMATE THE TRUE VALUE. KESESUAIAN ANTARA HASIL PEMBACAAN INSTRUMEN DENGAN HARGA YANG DIUKUR SEBENARNYA

  3. NILAI AKURASI MUTLAK KEDEKATAN I DGN T : ( T - I ) / T T = TRUE VALUE I = INDICATED QUANTITY (tidak begitu berarti pada pengukuran suatu besaran) • NILAI AKURASI RELATIF (NISBI) A = 1 – [ T – I / T ]. MAKIN BESAR NILAI KETELITIAN RELATIF MAKIN BAIK INSTRUMEN YG DIGUNAKAN.

  4. 2. PRESISI (KETEPATAN). KAMUS : BENAR-BENAR AKURAT; TEPAT. PENGUKURAN : KEDEKATAN HASIL PENGUKURAN DENGAN NILAI RERATA DARI HASIL PENGUKURAN YANG BER-ULANG2 KETEPATAN = 1 – [ (IN – Î) / Î] IN = I ke n Î = rerata I

  5. 3. ERROR (GALAT = KESALAHAN). “TIDAK ADA PENGUKURAN TANPA ERROR “ AKURASI DAPAT DITENTUKAN DALAM BENTUK ERROR. ERROR : BEDA HASIL PENGUKURAN DENGAN NILAI SEBENARNYA. E = I –T E = ERROR ABSOLUT e = [ (I – T) / T ] e = ERROR RELATIF KOREKSI: PERBEDAAN ANTARA KUANTITAS SEBENERNYA DENGAN KUANTITAS TERUKUR C = T – I C= KOREKSI ABSOLUT c = [ ( T – I ) / I ] X 100 % c = KOREKSI RELATIF

  6. 4. SENSITIFITAS. PERBANDINGAN ANTARA MAGNITUDE RESPON SIMPANGAN INSTRUMEN DENGAN KUANTITAS TERUKUR. SENSITIFITAS DINYATAKAN DALAM : mm / μA; cuonts/V. INVERSE SENSITIVITAS = FAKTOR DEFLEKSI DINYATAKAN DALAM : μA / mm ; V/cuonts.

  7. 5. RESOLUSI (DAYA URAI). BAGIAN TERKECIL DARI KUANTITAS YG AKAN DIUKUR YANG DAPAT DIDETEKSI DENGAN CERMAT OLEH INSTRUMEN. SKALA : 100 devisi BATAS UKUR : 200 V (full scale) ESTIMASI BGN TERKECIL : 1/10 (tingkat kecermatan yang wajar) RESOLUSI : 1/10 x 200/100 = 0,2 V.

  8. 6. EFISIENSI. PERBANDINGAN KUANTITAS TERUKUR PADA SKALA PENUH TERHADAP DAYA YANG DISERAP UNTUK MENGHASILKAN SIMPANGAN PENUH (dlm : Ω / V). Ohm / Volt = Rm / Vfs Efisiensi = Vfs / Pfs = (Ifs.Rm) / (Ifs .Vfs) = Rm / Vfs Arus skala penuh Ifs = Vsf / Rm = 1 / (Ω / V ).

  9. 7. LINEARITY. SKALA INSTRUMEN HARUS BEROBAH SECARA LINER. LINEARITY PENTING UNTUK INSTRUMEN & KOMPONEN LISTRIK TERUTAMA DALAM HAL DISPLACEMENT (PENEMPATAN). • Penyimpangan dari linearity mengakibatkan error dalam sistem pembacaan. • Dlm keadaan liner nilai resistor akan terlukis sbg garis lurus. (simpangan tahanan maksimum) % linearity = ------------------------------------------------------- x 100 % (simpangan penuh tahanan ) kuantitas % linearity harus < 0,05 %. linearity = 0,1 % berarti akurasi : 1 bagian dalam 1000, atau 1 dalam 1000 encoder digital yang dihubungkan pada sumber, maka variasi tahanan pada potensio menghasilkan error sejumlah 1 count dalam 1000 count.

More Related