MINGGU KE 13 SUARA DAN KEBISINGAN

1. MINGGU KE 13 SUARA DAN KEBISINGAN Dengan sehubungan bertambahnya urbanisasi, transfortasi dan pengunaan mesin-mesin baru, yang lebih besar dan berkekuatan tinggi, bising telah menjadi hasil sampingan yang tidak dapat diabaikan dari kehidupan kita yang telah dimekanisasi dan merupakan bahaya yang serius pula dalam kesehatan kita. Dalam beberapa dasawarsa yang lewat tingkat kebisingan Sasaran pengendalian bising adalah menyediakan lingkungan akustik yang dapat diterima didalam maupun diluar bangunan, sehingga intensitas dan sifat semua bunyi di dalam atau sekitar suatu bangunan tertentu akan cocok dengan keinginan penggunaan ruang tersebut. Pengadaan lingkungan akustik yang dapat di terima, yaitu eliminasi atau reduksi yang cukup dari bising interior dan exterior. Bebas bising adalah salah satu dari kualitas lingkungan yang paling berharga yang dapat dimiliki suatu gedung atau ruang exterior dewasa ini. 1. LATAR BELAKANG Dalam praktek bangunan masa kini, pertambahan tingkat bising dan sumber bising amat banyak. Ini berarti bahwa penampilan akustik suatu bangunan akan bergantung pada perhatian yang di berikan oleh arsitek pada persyaratan akustik dalam merancang, memperinci, menetapkan dan mengawasi proyek tertentu. Menyadari kenyataan ini penulis mencoba untuk menganalisa dan menjelaskan hal-hal yang berhubungan dengan akustik lingkungan. PERMASALAHAN Secara umum, bising menghasilkan gangguan yang jauh lebih besar pada malam hari di bandingkan siang hari. Tetesan air yang terus menerus dari keran bukan bising yang keras, tetapi ia dapat mengganggu, bising yang cukup keras, diatas sekitar 70 db dapat menyebabkan kegelisahan (nervousne) kurang enak badan, kejenuhan mendengar, sakit lambung, dan masalah peredaran darah, bising yang sangat keras di atas 50 db yang menyebabkan kemunduran yang serius pada kondisi kesehatan seseorang pada umumnya dan bila berlangsung lama dapat mengakibatkan kehilangan pendengaran sementara atau permanent dapat terjadi bising yang berlebihan dan 1http://www.mercubuana.ac.id

2. masing-masing mengikuti kurva kekerasan sama 40, 70, dan 100 phon.jika, misalnya pembobotan A digunakan, untuk pengukuran tingkat bising di bawah 55 db ia akan menunjukkan tingkat bunyi bobot –A di gunakan untuk bising antara 55 dan 58 db, sebagai pembobotan C untuk bising di atas 85 db. Jika bising diukur pada meter tingkat bunyi pada pembobotan, tanggapan frekuensi di pilih sesuai dengan tingkat bising terukur, dan pembacaan yang diperoleh di sebut tingkat bunyi. Jala-jala A kadang- kadang digunakan sebagai ukuran banyaknya gangguan yang disebabkan bising. Untuk mencatat pembobotan bersama dengan tingkat yang diamati. Gambar 13.1 misalnya, menunjukkan pada bahwa skala A bising 50 Hz akan ditunjukan pada tingkat 30 db lebih rendah dari pada bising 1000 Hz tanpa perubahan apapun pada tingkat tekanan bunyinya. Jika karakteristik frekuensi suatu bising diamati, maka meter tingkat bunyi digunakan dengan penganalisis frekuensi. Penganalisis mempunyai suatu kumpulan penyaring yang hanya membolehkan pita frekuensi tertentu, suatu pita pada suatu saat, untuk lewat. Hanya frekuensi-frekuenasi yang dibolehkan lewat yang akan diukur oleh meter tingkat bunyi. Tipe penganalisis pita oktaf, dibagi menjadi beberapa pita suatu Oktaf. Gabungan tingkat bising dua atau lebih, sumber bising tidak merupakan jumlah masing-masing tingkat dua atau lebih, sumber bising tidak merupakan jumlah masing- masing tingkat. Diagram 13.2 dapat digunakan sebagai pendekatan yang baik untuk menggabungkan dua tingkat bising tetapi ia juga dapat digunakan sebagai pendekatan yang baik untuk menggabungkan dua tingkat bising jika tingkat tekanan bunyi S1 dan S2 dua sumber bising harus di tambah, dan jika S2 lebih besar dari S1, maka tingkat bising total dalam decibel sama dengan S2 + n, dimana n adalah penambahan yang harus ditentukan dari gambar 13.2 sesuai dengan perbedaan antara dua tingkat tekanan bunyi yang harus ditambah. Akan terlihat bahwa jika tingkat tekanan bunyi dua sumber bising adalah sama, perbedaan antara mereka = 0 , dengan tingkat bising resultante adalah 3 db lebih tinggi dari tingkat salah satu sumber bunyi. Jika beberapa sumber bising yang semuanya mempunyai tingkat bunyi sama ditambahkannya, merka akan mempunyai tekan bunyi total yang adlah 10 log q db di atas tingkat tekanan bunyi yang sama, dimana q adalah jumlah sumber bising. 3http://www.mercubuana.ac.id

3. ditambah bunyi orang –orang yang pindah, anak-anak yang bermain, tangis bayi, dan lain-lain. Bising bangunan di hasilkan oleh mesin alat rumah tangga, seperti kipas angin, motor, kompresor, pendingin, pencuci piring, penghancur makanan, pembuka kaleng, pembuat kilap lantai, pencukur listrik, pengering rambut dan lain-lain. Mereka menggambarkan sumber-sumber penggangu yang serius, karena mereka terus menerus diganti oleh unit-unit yang lebih muktahir dengan keluaran yang lebih besar, kecepatan lebih tinggi, dan dengan sendirinya bising yang bertambah. Tingkat bising yang sangat tinggi di produksi dalam beberapa bangunan industri oleh peroses pabrik atau produksi. Tingkat bising yang terukur seperti yang terlihat dalam table 13.1 melengkapi kita dengan kunci-kunci penting bila bising harus direduksi di ruang penerima dengan penggunaan konstruksi insulasi bunyi yang cocok. Tingkat bising di tiap posisi dalam ruang di bentuk oleh dua bagian : (1) bunyi yang diterima secara langsung dari sumber, dan (2 ) bunyi dengun atau yang di pantulkan yang mencapai posisi tertentu setelah pemantulan berulang-ulangdari permukaan-permukaan batas ruang. Ini ditujukan dalam gambar13.3 sekitar sumber bising, bunyi langsung menonjol dan secara bertahap menurun dengan bertambahnya jarak. Lebih jauh dari sumber bising, bunyi dengun lebih menguasai seluruh ruang. ( Bila di misalkan sumber bising adalah tidak searah ). II.4 BISING LUAR Bising yang paling mengganggu dari katagori ini dihasilkan oleh kendaraan, transfortasi rel, transfortasi air, dan transfortasi udara, termasuk truk, bus, mobil-mobil balap, sepeda motor, kereta rel, mesin-mesin diesel, kapal motor, kapal penyeret, dan pesawat udara. 3. PENGENDALIAN KEBISINGAN http://www.mercubuana.ac.id 5