1 / 49

KOMPETENSI TERAPUTIK DASAR UNTUK GURU PEMBIMBING KHUSUS PADA SEKOLAH INKLUSI

KOMPETENSI TERAPUTIK DASAR UNTUK GURU PEMBIMBING KHUSUS PADA SEKOLAH INKLUSI. Oleh : Dodik Sanjaya , AMd.OT , S.KM, M.Si Disampaikan pada Pelatihan Ketrampilan Teknis bagi Guru Pembimbing Khusus (GPK) Semarang, September 2011 BALAI PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KHUSUS

fell
Download Presentation

KOMPETENSI TERAPUTIK DASAR UNTUK GURU PEMBIMBING KHUSUS PADA SEKOLAH INKLUSI

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. KOMPETENSI TERAPUTIK DASAR UNTUK GURU PEMBIMBING KHUSUSPADA SEKOLAH INKLUSI Oleh : DodikSanjaya, AMd.OT, S.KM, M.Si DisampaikanpadaPelatihanKetrampilanTeknis bagi Guru PembimbingKhusus (GPK) Semarang, September 2011 BALAI PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KHUSUS DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TENGAH

  2. BINA TERAPI OKUPASI Terapi Sensori Integrasi Pre-akademik Kesulitan Belajar Fine Motor/Motorik halus Kemampuan ADL/Aktifitas Keseharian

  3. A. TERAPI SENSORI INTEGRASI

  4. Model Terapi pada Hiperaktifitas • Dilempar bola/pengalihan • Sandwich (digulung) • Joint compresion/penekanan sendi • Ambil pegboard (besar)  bolak-balik • Instruksi tegas • Dihempaskan ke kolam bola • Merangkak diterowongan

  5. Model Terapi Vestibular (keseimbangan) • Berayun diayunan/selimut/hammock • Berjalan dipapan titian • Naik turun tangga • Perosotan/meluncur • Melompat-lompat ditrampolin • Bermain jungkat-jongkit • Berayun di T-swing • Duduk dibola Bobath • Naik skuter • Berguling dimatras, dst

  6. Model Terapi Tactile (raba) • Dorong anak untuk menggosok tekstur yang berlainan (kasar-halus) ; amplas, kain, handuk. • Bermain air/pasir • Finger painting • Berjalanpada alas bergradasitanpa alas kaki • Brushing (kecualikepala, dada, perut, leher, pahadalam, wajah, ketiak) • Tempatsembunyi-sembunyian; handuk, selimut, spreidll • Menggigittangan/manipulasijari bandage/kasiharoma;rasa, dst

  7. Model Terapi Propioceptive (sendi) • Membawa beban; rompibeban; permainankepiting • Mendorong dan menarik sesuatu (handuk, tembok) • Berayun dengan kedua tangan • Menekanpersendianataubagiantubuh/joint compression. • Gulung/sandwich • Ditindih dengan matras/bola bobath/bantal • Lompatkodok • Aktifitasmenuangkecangkir, dst

  8. Model Terapi Visual (penglihatan) • Gunakan lampu senter; mainan senter • Membangun menara dari balok • Aktifitasmenggunting • Bermain puzzle • Pola jahit; memasukkan tali ke lubang • Membuat bentuk dengan berbagai material (pasir, playdough, benang, tanah liat) • Bermain pegboard • Aktifitas maze atau menghubungkan titik-titik

  9. Model Terapi Auditory (pendengaran) • Lihat mata anak ketika anda berbicara dengannya. • Bicara dengan bahasa yang simpel • Bantu anak komunikasi dengan jelas • Tunggu respon anak untuk menjawab/mengutarakan pikiran • Gunakan reward sosial; senyuman • Gunakan gesture/bahasa tubuh • Menjadi pendengar aktif • Radiotape, timbal, gong, marakas

  10. Model Terapi Oromotor Sensori • Aplikasi meniup (lilin, kertas) • Aplikasi mengunyah (sikat karet) • Aplikasi menggigit • Aplikasi menyedot (dengan sedotan) • Ekspresi wajah • Menirukan bunyi vokal (a,i,u,e,o)

  11. Model Terapi Motor planning • Disdiadokinesia • Melompatsambilbernyanyi • Menirugayabinatang • Bermain tic tac toe • Aktifitashalangrintang • Merangkak sambil bermain • Masuk terowongan • Aktifitas jongkokberdiridst

  12. Model Terapi Koordinasi Bilateral • Bermain bola • Bermain drum/panci • Aktifitas tepuk tangan • Naik sepeda statis • Aktifitas lempar tangkap bola/lempar beanbag • Pola jahit • Memukul/mendribel bola • Rolling pin fun (menggulung adonanan donat) dst

  13. B. PRE-AKADEMIK

  14. Model Terapi Pre-Akademik • Cara melatihanak agar dapatmelakukan/mengerjakansesuatu yang menuju proses pembelajarandikelas. • Cara memegangpensil sesuaianak, nyaman, alat bantu • Membuatgaris • Mewarnai • Membuathuruf • Membuatangka • Identifikasiwarna, bentukdst

  15. C. KESULITAN BELAJAR

  16. Kesulitanbelajartahapperkembangan • Tidakbisadudukdiam • Tidaksukamendengarkan • Seringkehilanganbarang • Tidaksukaaktifitas yang detail • Mudahlupainformasi yang diberikan • Umumnyaterjadipadatingkat pre-school atau TK

  17. Kesulitanbelajarsecaraakademis • Disleksia (ketidakmampuan mengeja dan menulis) • Disgrafia (kesulitan menulis dan berbicara) • Diskalkulia (kesulitan berhitung) • Dispraksia (ketidaklancaran proses gerak) • Disfasia (kesulitan berbahasa verbal) • Disortografia (kesulitan dalam mengeja kata) • Disnomia (kesulitan dalam menggunakan kata yang tepat untuk sebuah benda)

  18. D. FINE MOTOR/MOTORIK HALUS

  19. Gangguan Ketrampilan Menulis Anak memiliki “death grip”. Anak menghapus tulisan, menyebabkan kertas berlubang. Anak memegang atau menekan pensil terlalu lemah sehingga tulisan tidak begitu jelas. Anak tidak mampu mengkopi tulisan dari papan tulis dengan akurat. Anak kesulitan untuk membentuk huruf atau bentuk geometris. Tulisan anak naik turun, atau tidak beraturan.

  20. Model Terapi Ketrampilan Menulis Gunakan alat bantu, memegang dengan berbagai cara. Gunakan penghapus yang lembut, koreksi posisi duduk (terlalu fleksi). Gunakan pensil yang lunak/keras, meja dibuat miring, koreksi posisi duduk. Minta anak mengkopi tulisan dari kertas di mejanya

  21. lanjutan… • Sediakan kaca bening, anak duduk berseberangan dengan terapis, meniru tulisan dikaca. • Gunakan kertas bergaris yang timbul, atau dengan pengulangan hingga benar. Menebalkan tulisan, menggunakan kertas bergaris 2-3. • Keuntunganhurufcetakdantegakbersambung • Anak B (rungu-wicara) lebihditekankanpadamenulistegakbersambung pembentukan kata

  22. E. KEMAMPUAN ADL/AKTIFITAS KESEHARIAN

  23. Model Terapi ADL • Keramas, utamakan menggunakan shower • Mengancingkan baju, mulai yang besar-kecil, urutan mulai dari bawah • Melepas lebih mudah dari memakai • Gunakan kaos kaki yang pendek pada latiha memakai kaos kaki, posisi pelatih berada dibelakang anak • Tali sepatu merupakan pada tahap akhir dalam memakai sepatu

  24. BINA TERAPI PERILAKU TerapiApplied Behaviour Analysis (ABA) atau LOVAAS Remedial Teaching Kognitif - Perilaku TerapiKelompok GangguanPemusatanPerhatian & Hiperaktifitas (GPPH) GangguanBullying GangguanKecemasan

  25. A. TERAPI ABA/LOVAAS

  26. Plus Minus ABA • Keunggulan: • Terstruktur  teknik jelas • Terarah  kurikulum jelas • Terukur  keberhasilan/kegagalan anak dapat diukur • Kelemahan • Anak seperti robot

  27. Kategori Program ABA • Kemampuan melakukan tugas • Kemampuan imitasi (meniru) • Meniru gerakan motorik kasar • Kemampuan bahasa reseptif • Mengikuti perintah sederhana • Identifikasi bagian tubuh, warna, bentuk, huruf, angka • Kemampuan bahasa ekspresif (kognitif) • Pre-akademik • mencocokan/matching • Kemampuan bantu diri

  28. Materi Umum ABA • Merupakan aktifitas yang konkrit dan meliputi konsep yang sama • Sebagai contoh konsep menirukan motorik kasar, seperti “tepuk tangan…”, “tepuk meja…” dst

  29. Siklus Instruksi ABA • Instruksi 1 • (bila tidak bisa/tidak mampu), tunggu 3 detik, katakan “TIDAK”. • Instruksi 2 • (bila tetap belum bisa), tunggu 2 detik, katakan “TIDAK” • Instruksi 3 • (bila tetap belum bisa), segera prompt, langsung beri “imbalan”

  30. Penilaian ABA • “A” /achieve diberikanjikaanakdapatmelakukaninstruksidenganbenar • “P” /prompt diberikanjikaanakmasihmemerlukanbantuandalammelakukaninstruksi • Imbalanpositifdiberikanjikaanakmampumelakukaninstruksidenganbenar • Mastered, jikaanaksudahmampumenguasai 9 x A padaaktifitastertentusecaraberturut-turut

  31. Generalisasi ABA • Subjek • Objek • Instruksi • Respon • Tempat • Maksimal 40 jam per minggu

  32. Cara Mengurangi Tantrum / MDB (MidlyDistruktiveBehaviour) • Straight Extinction; seolah tidak terjadi apa-apa, jangan melihat kearahnya. • Time out From Attention; balikkan badan, palingkan wajah sampai dia berhenti. Jangan katakan apapun dan tetaplah tenang. • Corner Behaviour; bentuk lain time out, tambahan hambatan fisik, hadapkan ke tembok. • Working throught the while using “NO”; secara keras dan tegas katakan “TIDAK”

  33. B. REMEDIAL TEACHING

  34. Membimbing anak untuk menguasai logika dasar dan kemampuan berpikir secara lebih optimal. Selain itu, remedial teaching juga bermanfaat untuk mengembangkan kemampuan membaca, menulis dan berhitung dasar. • Umumnya metode ini digunakan pada anak dengan Kesulitan Belajar dan Lamban Belajar. • Anak dengan Kesulitan Belajar, diduga disebabkan karena faktor neurologis, bukan faktor intelegensi (lamban). • Materi mengacu pada pembelajaran akademik dikelas.

  35. C. KOGNITIF-PERILAKU

  36. Tidak Suka Perubahan • Atur jadwal • Tempatkan semua pada tempatnya • Berikan dengan menyenangkan • Gunakan kegiatan yang rutinitas • Kompromi  Halus tapi tegas

  37. Kesulitan Makan • Sebab  Gangguan otot mengunyah • Kebiasaan makan  sesuai jadwal, jenis makanan • Rubah tekstur makanan • Berikan makan hanya pada jam makan • Perkenalkan makanan baru • Berikan suplemen vitamin (bila perlu)

  38. Ketakutan • Cari sebab (pengalaman) • Berikan hal yang disukai = ditakuti • Dibujuk menghadapi ketakutan  hilang • Pengalihan perhatian • Penanaman pemahaman

  39. Kurang Sensitif terhadap Bahaya • Perkenalkan dan mengajari macam bahaya • Perlindungan fisik anak/lingkungan • Taruh benda ditempat yg tidak terjangkau • Kunci/gembok sumber bahaya • Ajarkan disiplin dan menaati aturan

  40. D. TERAPI KELOMPOK

  41. Model Terapi Kelompok • Olahraga • Menyanyi • Menari • Braingym • Mewarnai; bagianpohon, pemilihanwarna. • Aktifitasbertujuan; pemahaman, puzzle Tujuan: interaksi, komunikasi, percayadiri, memori, pemahamandankepatuhaninstruksi.

  42. E. GANGGUAN PEMUSATAN PERHATIAN & HIPERAKTIFITAS (GPPH)

  43. Model Terapi GPPH • Pemberian obat • Melakukan terapi • Menerapkan pola asuh yang tepat • Menerapkan pola makan yang tepat  diet • Sekolah/guru  Kenali ciri GPPH • Masyarakat  menerima keadaan GPPH

  44. G. GANGGUAN BULLYING

  45. Model Terapi Gangguan Bullying • Korban; melakukan terapi, psikoterapi, playterapi, terapi sensori integrasi. Tidak melampiaskan dendam. • Pelaku; terapi perilaku, cognitive behaviour terapy (CBT), kesadaran diri, membuka diri ketika berinteraksi, menjalin relasi yang baik. • Berikan kasih sayang efektif, pantau aktifitas, kegiatan positif-minat bakat

  46. H. GANGGUAN KECEMASAN

  47. Model TerapiGangguanKecemasan • Membantu anak mandiri dan beradaptasi • Memberikan ketenangan dan meyakinkan anak • Membiasakan anak untuk berlatih relaksasi • Memandu anak untuk berpikir positif • Mendorong anak untuk mengutarakan keinginan • Membantu anak dalam problem solving

  48. Daftar Pustaka • Melatih komunikasi pada penyandang autisme dengan ABA, 2001 • Autisme, dr. Handojo, 200 • Pelaksanaan holistik autisme, Tim, 2003 • Konfrensi autisme nasional, 2004 • Disfungsi sensori integrasi pada anak, RSUD Banyumas, 2004 • Merekapun bisa sukses, Tri Gunadi, 2011

  49. TERIMA KASIH SEMOGA BERMANFAAT

More Related