1 / 21

Disampaikan oleh: Asisten Deputi Urusan Ekspor dan Impor

Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil danMenengah Republik Indonesia. DUKUNGAN PROGRAM PENGUATAN SARANA DAN PRASARANA KOPERASI DAN UKM DALAM PERSIAPAN MENGHADAPI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN TAHUN 2015). Disampaikan oleh: Asisten Deputi Urusan Ekspor dan Impor.

etta
Download Presentation

Disampaikan oleh: Asisten Deputi Urusan Ekspor dan Impor

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil danMenengah Republik Indonesia DUKUNGAN PROGRAM PENGUATAN SARANA DAN PRASARANA KOPERASI DAN UKM DALAM PERSIAPAN MENGHADAPI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN TAHUN 2015) Disampaikan oleh: Asisten Deputi Urusan Ekspor dan Impor Pada Acara: Rapat Kerja Teknis Indagkop Tahun 2014 di Kota Tanjung Redeb, Kabupaten Berau, 18-20 Maret 2014

  2. Outline • SEKILAS TENTANG ASEAN ECONOMIC COMMUNITY (AEC)/MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) • PELUANG EKONOMI ASEAN BAGI PELAKU UMKM • TANTANGAN: PEMASARAN & JARINGAN USAHA PRODUK UMKM • (DalamKerangka MEA 2015) • KARAKTERISTIK UMKM • ARAH KEBIJAKAN PEMBERDAYAAN KUMKM • UPAYA STRATEGIS PENGEMBANGAN PEMASARAN DAN JARINGAN USAHA • BEST PRACTICES (Program BantuanSosialTerkaitSarana Dan PrasaranaPemasarandanFasilitasiLainnya) • PROGRAM DEPUTI BIDANG PEMASARAN DAN JARINGAN USAHA TAHUN 2014 • PENUTUP

  3. SEKILAS TENTANG ASEAN ECONOMIC COMMUNITY (AEC)/MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) (a) • Kerjasama ekonomi ASEAN mengarah kepada pembentukan komunitas ekonomi ASEAN sebagai suatu integrasi ekonomi kawasan ASEAN yang stabil, makmur dan berdaya saing tinggi. • MEA yang akan diberlakukan pada Desember 2015, bertujuan untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial dan pengembangan budaya.

  4. SEKILAS TENTANG ASEAN ECONOMIC COMMUNITY (AEC)/MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) (b)

  5. SEKILAS TENTANG ASEAN ECONOMIC COMMUNITY (AEC)/MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) (c) 4 Hal Yang Harus Diantisipasi Dalam ASEAN Economic Community: • Ketiga, implementasi AEC juga akan membebaskan aliran tenaga kerja sehingga harus mengantisipasi dengan menyiapkan strategi karena potensi membanjirnya Tenaga Kerja Asing (TKA) akan berdampak pada naiknya remitansi TKA yang saat ini pertumbuhannya lebih tinggi daripada remitansi TKI. Akibatnya, ada beban tambahan yaitu dalam menjaga neraca transaksi berjalan dan mengatasi masalah pengangguran. • Keempat, implementasi AEC akan mendorong masuknya investasi ke Indonesia dari dalam dan luar ASEAN. implementasi AEC berpotensi menjadikan Indonesia sekedar pemasok energi dan bahan baku bagi industrilasasi di kawasan ASEAN, sehingga manfaat yang diperoleh dari kekayaan sumber daya alam mininal. melebarnya defisit perdagangan jasa seiring peningkatan perdagangan barang.

  6. SEKILAS TENTANG ASEAN ECONOMIC COMMUNITY (AEC)/MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) (d) PENDUDUK ASEAN 2011

  7. SEKILAS TENTANG ASEAN ECONOMIC COMMUNITY (AEC)/MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) (e) Tingginya kesenjangan ekonomi antar negara ASEAN dapat diukur dari ketimpangan produk domestik bruto per kapita.

  8. BAGAIMANA MEMANDANG INTEGRASI EKONOMI ASEAN ? Global Competition and Cooperation Unprecedented Change PEMERINTAH PELAKU BISNIS Speed and Creativity

  9. PELUANG EKONOMI ASEAN BAGI UMKM Globalisasiekonomiterutamakonteksimplementasi MEA dapatmenciptakanpeluangpasarbagiproduk UKM. Pasar ASEAN sebesar 600 juta, denganjumlahkelasmenengah yang semakinmeningkat. MenurutcatatanAsian Development Bank (ADB), kelas-menengah ASEAN berjumlah 24% pada 2010 akanmeningkatmenjadi 65% pada 2030. Keunggulan produk KUKM (memiliki keunikan/nilai seni tinggi berbasis kebudayaan lokal, handmade) dan telah memenuhi standar kualitas (Eropa Timur, UEA, & China peluang pasar untuk produk kerajinan). Dukungan kebijakan pemerintah/lintas terkait (Hulu: peningkatan daya saing produk (diklat, sertifikasi produk, penguatan branding, dll) dan Hilir : promosi & pemasaran melalui fasilitasi pameran, temu bisnis, konsolidasi kargo) Potensipengembanganindustrinasionaldanmendorong Indonesia sebagaiproduction base di kawasandenganditopangpasardomestik yang besar, pendudukusiamuda/produktif, investasi yang meningkatdansumberdayaalam yang besar. Perdagangan intra-ASEAN cenderungmeningkat, tetapiporsinyamasihrelatifkecil (25%). Semakinterbukanyapeluang kerjasama ekonomi bilateral, kawasan, regional.

  10. TANTANGAN: PEMASARAN & JARINGAN USAHA PRODUK UMKM PRODUK: a) Kualitas dan standardisasi; b) su global (green product, HACCAP); c) Kreativitas dan inovasi (nilai budaya, hand made, sentuhan teknologi); d) Characteristic global/ sesuai selera pasar PELAKU UMKM KEBIJAKAN/REGULASI a) Persepsi terhadap peluang MEA terbatas dan memandang besarnya pasar domestik yang mendorong pelaku usaha memprioritaskan pemenuhan kebutuhan pasar tersebut; b) Kapasitas daya saing pelaku dan tenaga kerjanya; c) kemampuan UMKM agar mampu memanfaatkan fasilitas sumber daya yang ada. Harmonisasi kebijakan/regulasi yang mendukung pelaku usaha dalam peningkatkan daya saing dan pengembangan bisnisnya. TANTANGAN INFRASTRUKTUR/SARANA-PRASARANA Ketersediaan dam Kualitas infrastruktur/sarana serta prasarana pemasaran yang lebih baik

  11. KARAKTERISTIK UMKM TOTAL : 56.539.560 UNIT Usaha Besar 4.968 Unit (0,01%) Omzet/tahun lebih dari Rp 50 Miliar Asset lebih dari 10 Miliar Usaha Menengah 48.977 Unit (0,09%) Omzet/tahun Rp 2,5 Miliar s.d. Rp 50 Miliar Asset Rp. 500 juta s.d. Rp 10 Miliar PDB: 59,08% (Rp.4.869,5 T) TENAGA KERJA: 97,16% (107.657.509) Usaha Kecil Omzet/tahun Rp 300 Juta s.d. Rp 2,5 Miliar Asset Rp. 50 juta s.d. Rp 500 Juta 629.418 Unit(1,11%) EKSPOR NON MIGAS: 16,4% Rp.166.625,5 M) Usaha Mikro 55.586.176 Unit (98,79%) Diprediksi kontribusioleh 678.415 KUKM potensial ekspor (1,2% dari total UKM) Omzet/tahun s.d.Rp 300 Juta Asset s.d. Rp. 50 juta Sumber: UU No. 20/2008; Data BPS 2012

  12. ARAH KEBIJAKAN PEMBERDAYAAN KUKM (2010-2014) 1. PeningkatanIklim Usaha yang KondusifbagiKoperasidan UKM 2. PeningkatanAksesSumberdayaProduktif 3. PengembanganJaringanPemasaranProdukKoperasidan UKM 4. PeningkatanDayaSaing SDM Koperasidan UKM 5. Penguatan Kelembagaan Koperasi Peningkatan kapasitas, produktivitas, nilai tambah dan daya saing KUKM

  13. UPAYA STRATEGIS PENGEMBANGAN PEMASARAN DAN JARINGAN USAHA Upayastrategis diarahkanmemberikandukunganpeningkatandayasaing UMKM dalamkerangkamemperkuatpasardomestikdaninternasionalisasi UKM. HULU (PenguatanKapasitas) MIDDLE (PengembanganInfrastruktur/SaranadanPrasaranan) HILIR (PromosidanAksesPasar) • Fasilitasipromosimelaluipamerandalamnegeri (SMEsCO Festival, Tematik) danpartisipasipada event promosistartegis. • Diversifikasi Negara Tujuan Ekspor: • Peningkatan akses dan jaringan pasar; • Promosi produk unggulan UKM melalui: pameran berskalainternasionaldi dalam & luar negeri, trading board, UKM Gallery, temu bisnis/bisnismatching, display produkdi UKM Gallery & PavillionProvinsi, Katalog, fasilitasikemitraan usaha. • Katalogprmosiprodukunggulan KUKM. • Partisipasi dalam pertemuan internasional terkait dengan pengembangan UKM. (APEC-SMEWG, BIMPEAGA, ASEAN, ICA, ACEDAC, ASEM, dll). • Konsolidasi Pelabuhan Ekspor/pooling Kargo UKMmelaluisisteme-consolidator kargobagi UKM. • Perluasan/pengembangan sarana promosi ekspor KUKM SME Tower, PusatPromosi di Daerah. • Pembentukan PLUT (Program PusatLayanan Usaha Terpadu). • Pengembangantrading board bagi UKM. • RevitalisasiPasarTradisional. • Ritel Modern Koperasi. • PusatDistribusiTokoKoperasi. • Penataan PKL. • Pengembangankemitraanstrategis KUKM • Identifikasi UKM Potensial/Orientasi Ekspor & produk unggulannya data base UKM potensialekspor. • Mapping negaratujuaneksporsesuaiproduk UKM. • Fasilitasipeningkatankapasitas(capacity building) manajerial, teknis, entrepreneurial training, bimbinganteknis, magang. • Fasilitasipeningkatanproduktivitasdanmutu UKM sosialisasi dan sertifikasi standarisasi ISO/SNI/HACCP/GMP, HaKI dan kehalalan produk, branding, dan inovasi desain. • PengembanganWirausaha (UKM) berorientasiekspor. • PengembanganKemitraan KUMKM (polawaralaba, subkontrak, pariwisata, BUMN) • Fasilitasiakseskepadasumberdayaproduktif: • Pembiayaan KUR, Dana Bergulir, LPDB, CSR • Pemasaran • TIK

  14. BEST PRACTICES PROGRAM BANTUAN SOSIAL TERKAIT SARANA DAN PRASARANA PEMASARAN TAHUN 2003 – 2013 (NASIONAL)

  15. BEST PRACTICES PROGRAM BANTUAN SOSIAL TERKAIT SARANA DAN PRASARANA PEMASARAN PROPINSI KALIMANTAN TIMUR

  16. BEST PRACTICES PROGRAM FASILITASI BIDANG PEMASARAN DAN JARINGAN USAHA

  17. BEST PRACTICES FASILITASI PENINGKATAN DAYA SAING MELALUI HKI OLEH KEMENTERIAN KUKMTAHUN 2002 – 2013

  18. PROGRAM STRATEGIS DEPUTI BIDANG PJU TAHUN 2014

  19. PROGRAM STRATEGIS DEPUTI BIDANG PJU TAHUN 2014

  20. PENUTUP • Keterbukaan integrasi ekonomi ASEAN mengisyaratkan perlunya upaya sinergi, kerjasama dan aktualisasi komitmen yang komprehensif, sehingga Koperasi dan UKM memperoleh manfaat dengan diberlakukannya MEA 2015. • Forum ini perlu dilakukan secara berkesinambungan sebagai langkah untuk mengkonsolidasikan komitmen dan sumberdaya dari Pemerintah (pusat dan daerah) serta stakeholders/pemangku kepentingan sesuai tupoksi dan peraturan perundang-undangan untuk pembangunan UKM yang berdaya saing menuju MEA 2015.

  21. TERIMA KASIH DeputiBidangPemasarandanJaringan Usaha AsistenDeputiUrusanEkspordanImpor Jl. HR. Rasuna Said, Kav. 3-4, Jakarta 12940 – Indonesia Telp. +62 21 52992865 Homepage: www.depkop.go.id

More Related