1 / 58

PT. ASURANSI QBE POOL INDONESIA ITC Hull 1/10/83 cls. 280

PT. ASURANSI QBE POOL INDONESIA ITC Hull 1/10/83 cls. 280. 1. Periode Asuransi. Clause no. 2 : Continuation Clause

elmo
Download Presentation

PT. ASURANSI QBE POOL INDONESIA ITC Hull 1/10/83 cls. 280

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. PT. ASURANSI QBE POOL INDONESIA ITC Hull 1/10/83 cls. 280

  2. 1. Periode Asuransi • Clause no. 2 : Continuation Clause • Continuation : “should the vessel at the expiration of this insurance be at sea or in distress or at a port of refuge or of call, she shall, provided previous notice be given to the underwriters , be held covered at a pro-rate monthly premium to her port of destination”. • tidak memberikan perpanjangan otomatis kecuali disetujui oleh underwriter dengan tambahan premi prorata bulanan. • Clause no. 4 : Automatic Termination of Cover • 4.1 change of classification society…. • U/writer sangat bergantung pada classification suatu kapal – terutama tentang standard pemberian klasifikasi yang menyangkut berbagai aspek, misal : keselamatan, kondisi lambung, kondisi mesin, dsb.

  3. Classification berubah dan kapal sedang berlayar – maka pembatalan ditunda sampai dengan kapal tsb sampai di pelabuhan terdekat (yang bisa jadi pelabuhan transit sebelum sampai pada final port). • Jika pembatalan classification disebabkan oleh resiko yang dijamin di polis, pembatalan akan ditunda s/d final port-- pembatalan akan berlaku sejak kapal meninggalkan final port tanpa persetujuan dari classification society. • Change of Flag : ‘bendera’ sebuah kapal umumnya menunjukkan kualitas dari crew – perubahan ‘flag’ – polis batal sejak kapal sampai di final port (jika sedang membawa cargo) dan final destination (jika sedang ‘in ballast’). • Change of Ownership / Management : record dan pengalaman dari owner – jika berubah – pembatalan seperti aturan pada ‘change of flag’. • Bareboat Charter : atau disebut juga dengan ‘charter by demise’ – kapal & crew dikontrol secara penuh oleh penyewa – serupa dengan ‘change of ownership’ – maka aturan pembatalan polis juga berlaku serupa

  4. Requisition : bisa bersifat compulsory & voluntarily • Compulsory – polis batal dalam waktu 15 hari sejak tanggal requisition, tanpa mempertimbangkan lokasi kapal • Voluntarily : polis batal sejak kapal sampai di final port • Clause no. 5 – Assignment • “no assignment of or interest in this insurance or in any moneys which may be or become payable thereunder is to be binding on or recognized by underwriters unless ……………………………………….. , is endorsed on the policy and the policy with such endorsement is produced before payment of any claim or return of premium thereunder”. • 2. Scope of Cover & Navigation • ITC tidak membatasi trading area dari suatu kapal, pembatasan trading area umumnya ditentukan oleh underwriters

  5. Clause 1.1 -- Tow & Assist • “the vessel is covered…….at all times and has leave to sail or navigate with or without pilots, to go on trial trips and to assist and tow vessels or craft in distress , but it is warranted that the vessel shall not be towed , except as is customary or to the first safe port or place when in need of assistance ……..this clause 1.1. Shall not exclude customary towage in connection with loading and discharging”. • Kapal hanya boleh digunakan u/ menarik kapal lain yang sedang dalam kondisi darurat. • Jika kapal lain tidak dalam kondisi ‘darurat’ , penarikan harus mendapat ijin underwriters • Jika kapal yang diasuransikan dalam kondisi darurat – bisa ditarik tanpa harus mendapat persetujuan underwriters s/d pelabuhan terdekat. • Jika terus ditarik melewati pelabuhan terdekat – harus mendapat persetujuan underwriters

  6. Clause 1.2 – Cargo loading /discharging at sea • “In the event of the vessel being employed in trading which entail cargo loading or discharging at sea from or into another vessel (not being a harbor or inshore craft) no claim shall be recoverable …….including whilst approaching, lying alongside and leaving, unless previous notice has been given to the underwriters…”. • Klausula ini bukan merupakan suatu warranty – bisa dijamin dengan approval underwriters. • Klausula ini juga mengecualikan jaminan 3/4ths liability thd kapal lain yang terlibat dalam proses loading / discharging (…..whilst approaching, lying along side….) • Clause 1.3 – Break Up Voyage • “In the event of the vessel sailing with an intention of being (a) broken up, or (b) sold for breaking up, any claim shall be limited to the market value as scrap unless previous notice has been given to the underwriters. This cls shall not effect claims under cls 8 (3/4ths) & 11 (GA & Salvage)

  7. Tujuan dari klausula ini adalah : • jika terjadi total loss – dasar ganti rugi adalah scrap value • Jika terjadi partial loss – dasar ganti rugi adalah biaya perbaikan dengan maksimum nilai scrap value • Klausula ini tidak mengurangi nilai klaim yang berhubungan dengan 3/4th Collision Liability & GA / Salvage. • Nilai klaim untuk clause 8 & 11 akan berdasar pada insured value dari kapal tsb, walaupun klaim terjadi selama pelayaran (break up voyage). • Nilai scrap value juga tidak digunakan dalam menghitung Constructive Total Loss (CTL) • 3. Total Loss • ITC memberikan jaminan thd Total Loss & Constructive Total Loss • Kapal dianggap Total Loss jika : kapal tsb hancur , hilang, atau tertanggung tidak memiliki ‘hak’ lagi atas kapal tsb.

  8. Kapal dianggap Constructive Total Loss jika : • Biaya untuk mendapatkan kapal lebih besar dari insured value. Misal : kapal tenggelam terhantam ombak – biaya mengangkat lebih besar dari insured value • Kapal mengalami partial damage – biaya perbaikan lebih besar dari insured value • Clause 19 – Constructive Total Loss • “19.1 – in ascertaining whether the vessel is a CTL , the insured value shall be taken as the repaired value and nothing in respect of the damaged or break-up value of the vessel or wreck shall be taken into account” • “19.2 – no claim for CTL based upon the cost of recovery and/or repair of the vessel shall be recoverable hereunder unless such cost would exceed the insured value….” • Jika biaya perbaikan tidak melebihi insured value, maka klaim dianggap sebagai partial damage dan ganti rugi akan mengacu pada besar biaya perbaikan kapal.

  9. Clause 13.3 - Waiver Clause • “Measures taken by the assured or the underwriters with the object of saving , protecting or recovering the subject matter insured , shall not be considered as a waiver or acceptance of abandonment or otherwise prejudice the rights of either party” • Klausula ini memberi hak kepada underwriters u/ melakukan claim survey tanpa harus diwajibkan untuk menerima abandonment (pelimpahan kewenangan kepemilikan) dari tertanggung. • Claim survey (termasuk usaha u/ minimising the loss) tidak bisa dianggap sebagai pengakuan tanggung jawab klaim dari underwriters. • Clause 20 – Freight Waiver Clause • “In the event of total or CTL, no claim to be made by the underwriters for freight whether notice of abandonment has been given or not” • Jika underwriter menerima Abandonment – dia menjadi pemilik kapal dan berhak atas semua biaya freight. Namun pada umumnya, biaya tsb tidak akan ditagihkan.

  10. 4. Perils Covered • ITC menjamin TLO ataupun CTL hanya jika penyebab kerugian termasuk dalam perils yang dijamin di polis --- named perils , BUKAN all risk basis. • Perils yang dijamin terbagi 2 : • 1. Cls. 6.1 : tidak dibutuhkan pemeriksaan mengenai cara tertanggung mengelola resiko miliknya (due diligence on the part of the Assured) • 2. Cls. 6.2 : dibutuhkan pemeriksaan mengenai cara tertanggung mengelola resiko miliknya. • Clause 6.1 – Perils • 6.1 This insurance covers loss of or damage to the subject matter insured caused by : • 6.1.1 perils of the seas, rivers, lakes, or other navigable waters • 6.1.2 fire , explosion • 6.1.3 violent theft by persons from outside the vessel • 6.1.4 jettison

  11. 6.1.5 piracy • 6.1.6 breakdown of or accident to nuclear installations or reactors • 6.1.7 contact with aircraft or similar objects, or objects falling therefrom, land conveyance, dock, or harbor equipment or installation • 6.1.8 earthquake, volcanic eruption or lightning • Perils of the sea – kondisi laut, sungai , danau yang bersifat extraordinary. • Misal : tenggelam, terbalik, cuaca buruk, kandas, benturan kapal dengan benda lain yang berada diatas air (buoy, iceberg). • Tabrakan dengan kapal lain – masuk dalam ‘Perils of the seas, river, lakes or other navigable waters’ --- BUT liability-nya masuk dalam cls. 8 (3/4ths collision liability).

  12. Fire & Explosion -- fire harus merupakan proxima cause dari suatu kerugian • Jika kerugian akibat ‘panas yang berlebihan’ dimana tidak terjadi fire – klaim tolak. • Ledakan dijamin , baik sebagai akibat fire atau tidak. • Kerugian sebagai akibat external explosion dijamin di polis ITC. • Fire & Explosion yang disebabkan oleh “Paramount cls” (cls. 23 War ; cls. 24 Strikes ; cls. 25 Malicious Acts ; cls. 26 Nuclear Exclusions) tidak dijamin. • Theft – pencurian yang dilakukan oleh crew / passengers / pegawai maskapai pelayaran, tidak dijamin. • Resiko ini bisa dijamin dalam ‘barratry – cls. 6.2.5” • Resiko theft mengharuskan adanya unsur kekerasan yang berasal dari luar kapal • Theft sebagai akibat “Paramount cls” – tidak dijamin

  13. Jettison – jettison berarti suatu tindakan yang disengaja untuk membuang bagian – bagian dari sebuah kapal ke laut – untuk membuat kapal lebih ringan dan mencegah terjadinya total loss dari keseluruhan pelayaran. • Jika dalam kapal tersebut terdapat cargo milik orang lain – maka shipowner akan medeklarasikan GA – dan meminta pemilik cargo untuk berkontribusi thd kerugian yang terjadi akibat membuang bagian2x dari kapal tsb. • Jika Jettison tidak berhasil – kapal tenggelam – maka klaim dianggap Total Loss. • Jettison yang dilakukan sebagai akibat resiko yang tidak dijamin polis – tidak akan diberi ganti rugi oleh underwriters. Misal : kapal kandas karena mesin rusak akibat ledakan bom yang dilakukan teroris. Untuk terhindar dari total loss karena kandas – dilakukan jettison. Jettison tidak dijamin di ITC karena masuk dalam salah satu “Paramount cls” – cls. 25 Malicious Acts exclusion.

  14. Piracy – serupa dengan ‘violent theft from outside the vessel’. • Tindakan seseorang yang masuk kedalam kapal dengan tujuan untuk mencuri sehingga mengakibatkan kerusakan pada bagian2x dari kapal tsb. • Breakdown of or accident to nuclear installations etc. – kerugian bisa saja diakibatkan oleh rusaknya / bocornya instalasi nuklir yang terpasang di dalam kapal • Kerusakan instalasi nuklir dikapal lain – menyebabkan kerugian di kapal tertanggung – dijamin di ITC • Tidak menjamin kerugian sebagai akibat senjata nuklir – “Paramount cls” cls no. 26 • Contact with aircraft etc – menjamin kerugian benturan dengan pesawat atau sejenisnya (satelit, roket) termasuk bagian daripadanya (misal : baling2x yang terjatuh). • Jaminan ini tetap mengacu pada “paramount cls” – cls. No. 23 war exclusion

  15. Contact with land conveyances etc – kapal bisa saja ditabrak oleh alat angkut darat (kereta api, truk /mobil yang jatuh dari atas jembatan) – dijamin. • Kapal juga bisa menabrak fasilitas yang ada di dermaga – dijamin. Jaminan ini hanya berlaku untuk kerugian yang dialami kapal yang diasuransikan, tidak menjamin liability yang mungkin ditimbulkan. • Earthquake, volcanic eruption, lightning – resiko ini bisa menyebabkan perils of the seas – dan sudah dijamin dengan cls. 6.1.1 • Ada juga kemungkinan kapal sedang di docking / lay-up --- mengalami kerugian akibat resiko2x tsb – dijamin. • Lightning – yang terjadi di laut – perils of the seas (6.1.1) • Lightning – yang berakibat fire – cls. 6.1.2 • Lighting -- dalam cls. Ini menjamin kerugian akibat petir bukan sebagai akibat ‘peril of the seas’ dan tidak harus menimbulkan kebakaran namun merusak kapal atau bagian daripadanya.

  16. Clause 6.2 – Perils • 6.2 This insurance covers loss of or damage to the subject matter insured caused by • 6.2.1 accidents in loading, discharging or shifting cargo or fuel • 6.2.2 bursting of boilers, breakage of shafts or any latent defect in the machinery or hull • 6.2.3 negligence of master , officers, crew, or pilots • 6.2.4 negligence of repairers or charterers provided such repairers or charterers are not an Assured hereunder • 6.2.5 barratry of master, officers, crew Provided such loss or damage has not resulted from want of due diligence by the Assured, Owners, or Managers. • Accidents in loading etc – menjamin kerugian pada kapal yang diasuransikan -- akibat proses bongkar muat barang atau bahan bakar. • Tidak menjamin kerugian pihak lain (misal : cargo owner karena barangnya rusak.

  17. Bursting of boilers – menjamin kerugian thd kamar mesin atau bagian lain dari kapal sebagai akibat meledaknya boiler. • Bagian dari boiler yang menjadi titik awal ledakan (internal explosion) tidak dijamin kecuali sebagai akibat resiko yang dijamin di polis. • Misal : collision – boiler terbentur benda lain – ada bagian boiler yang rusak – meledak. • Breakage of shafts – menjamin kerugian thd bagian dari mesin yang terhubung dengan shaft sebagai akibat patahnya shaft. • Bagian dari shaft yang menjadi titik awal patahnya , tidak dijamin kecuali sebagai akibat resiko yang dijamin di polis. • Misal : shaft membentur benda didalam air yang terbawa baling-baling kapal – shaft patah <perils of the seas cls. 6.1.1> • Latent Defect – bagian dari kapal yang cacat sejak pembuatan atau sejak ada perbaikan thd kapal tsb., dan tidak diketahui oleh Assured.

  18. Latent defect – tidak mengakibatkan kerugian -- tidak menjamin biaya perbaikan atas latent defect tsb. • Latent defect – mengakibatkan kerugian thd kapal – kerugian dijamin. • Negligence of master etc – kerugian sebagai akibat kelalaian / negligence dari master, officer, crew dari kapal – dijamin. • Negligence of repairers – menjamin kerugian kapal sebagai akibat negligence dari bengkel kapal (repairers). • Jika repairers-nya pihak lain -- underwriters bisa melakukan subrogasi kepada repairers tsb. • Jika repairers-nya adalah assured – tidak dijamin under cls. 6.2.4 • Negligence of charterers – jika penggunaan kapal sebagai charter telah disetujui oleh underwriters – kerugian sebagai akibat negligence charterer akan dijamin. • Barratry – kerugian pada kapal yang disebabkan tindakan ‘pemberontakan’ awak kapal thd owner / charterer.

  19. Tidak seperti klausula lain , yang menekankan pada unsur negligence, cls. 6.2.5 ini, menekankan pada willful act !. • 5. Excluded Perils • Pengecualian ini berlaku untuk : • kerugian yang dialami kapal yang diasuransikan, • liability yang timbul thd pihak ketiga, dan • semua biaya-biaya yang dikeluarkan oleh assured. • Proxima cause of loss – tidak menjamin kerugian sebagai akibat resiko yang tidak termasuk dalam cls. 6 (perils insured) • Willful misconduct of the assured – tidak menjamin kerugian sebagai akibat kesengajaan yang dilakukan assured • Loss caused by delay – tidak menjamin kerugian sebagai akibat delay, termasuk jika delay terjadi sebagai akibat resiko yang dijamin polis. • Misal : collision – port of distress – biaya berlabuh – tidak dijamin.

  20. Wear & tear – tidak menjamin kerugian sebagai akibat aus dan karat yang bersifat gradually. • Rats or vermin – tidak menjamin kerugian dan biaya yang timbul sebagai akibat tikus dan hama / serangga lainnya. • Breakdown of machinery – tidak menjamin kerusakan mesin yang berasal dari internal damage . • Menjamin internal damage jika disebabkan oleh insured perils. • Paramount exclusions – cls. 23 – 26 dan berlaku untuk kerugian, liability ataupun biaya yang timbul. • Clause 23 – war exclusions • In no case shall this insurance cover loss damage liability or expenses caused by • 23.1 war, civil war, revolution, rebellion, insurrection, or civil strife arising therefrom, or any hostile act by or against a belligerent power • 23.2 capture, seizure, arrest, restraint or detainment (barratry & piracy excepted), and the consequences thereof or any attempt thereat

  21. 23.3 derelict mines , torpedoes, bombs, or other derelict weapons of war • Clause 24 - strikes exclusion • In no case shall this insurance cover loss damage liability or expense caused by • 24.1 strikers, locked-out workmen, or persons taking part in labor disturbances , riots or civil commotions • 24.2 any terrorist or any person acting from a political motive • Clause 25 – malicious acts exclusion • In no case shall this insurance cover loss damage liability or expense arising from • 25.1 the detonation of an explosive • 25.2 any weapon of war And caused by any person acting maliciously or from a political motive

  22. Clause 26 – nuclear exclusion • In no case shall this insurance cover loss damage liability or expense arising from any weapons of war employing atomic or nuclear fission and / or fusion or other like reaction or radioactive force or matter • 6. Pollution hazard • “Cls. 7 Pollution hazard : this insurance cover loss of or damage to the vessel caused by any governmental authority acting under the powers vested to prevent or mitigate a pollution hazard or threat thereof, resulting directly from damage to the vessel for which the underwriters are liable …….” • 7. Minimizing loss • Duty of assured – kewajiban assured u/ meminimize jumlah kerugian sebagai akibat resiko yang dijamin di polis. • “Cls. 13.1 in case of any loss , it is the duty of the assured and their servants and agents to take such measures for the purpose to averting or minimizing a loss which would be recoverable under this insurance”

  23. Sue & labor clause – biaya yang dikeluarkan oleh assured yang bertujuan untuk meminimise kerugian sebagai akibat resiko yang dijamin polis. • Biaya yang dijamin merupakan ‘in addition’ dari jumlah ganti rugi yang akan dibayarkan oleh underwriters. • Cls 13.6 – the sum recoverable under this clause 13, shall be in addition to the loss otherwise recoverable under this insurance but shall in no circumstances exceed the amount insured under this insurance in respect of the vessel”. • Cls. 13.4 – jika insured value lebih kecil daripada sound value dari suatu kapal, maka biaya sue & labor akan di prorata • Contoh :sound value 12mio ; insured value 10mio – sue & labor charges 10,000 – policy pays 10/12 X 10,000 = 8,333.33

  24. General Average & Salvage • Sound value at the time of loss (dalam kasus GA) disebut juga dengan ‘Contributory Value’. • Jika insured value = contributory value , GA contribution dibayar full oleh underwriters. • Jika insured value < contributory value , GA contribution akan dikenakan prorata • Contoh : insured value 10mio ; GA contribution 10,000 (0.10%) ; Contributory value 10,000,000 ; cost of repair PA damage 1mio. • Policy pays in respct of GA contribution : 0.10% X (10mio – 1mio) = 9,000. • Underwriter tidak akan membayar GA contribution jika dilakukan untuk menghindari kerugian sebagai akibat resiko yang tidak dijamin polis • Salvage charges : biaya yang akan dibayarkan kepada pihak ketiga yang telah menyelamatkan kapal dari kerugian sebagai akibat resiko yang dijamin polis.

  25. Besaran ganti rugi salvage award dihitung dengan metode seperti perhitungan GA contribution • Jika ada Salvage effort – gagal –kapal tenggelam – biaya salvage tetap dibayarkan. • 8. Damage to the ship • Particular Average : kerugian yang bersifat accidental yang disebabkan resiko yang dijamin polis. • General Average sacrifice : kerugian yang sengaja dilakukan untuk menyelamatkan keseluruhan pelayaran sebagai akibat resiko yang dijamin polis. • New for Old • Cls. 14 – claims payable without deduction new for old • Klausula ini tidak mewajibkan underwriters harus selalu mengganti dengan part yang baru • Jika bisa diganti dengan used part – assured tidak berhak u/ menuntut selisih ganti rugi antara barang baru denagn barang lama.

  26. Unrepaired Damage • “Cls. 18.1 the measure of indemnity in respect of claims for unrepaired damage shall be the reasonable depreciation in the market value of the vessel at the time this insurance terminates ……” • Kapal mengalami partial damage – belum diperbaiki sampai dengan expiry date dari polis – terdapat depresiasi thd nilai kapal tersebut -- assured berhak menerima ganti rugi sebesar biaya perbaikan (seandainya perbaikan dilakukan). • “Cls. 18.2 in no case shall the underwriters be liable for unrepaired damage in the event of a subsequent total loss sustained during period covered…….” • Kapal mengalami partial damage – belum diperbaiki – kemudian mengalami total loss --- ganti rugi akan berdasar pada insured value dan tidak memperhitungkan unrepaired damage. • “Cls. 18.3 the underwriters shall not be liable in respect of unrepaired damage for more than the insured value ……”

  27. Bottom treatment • Sebagai akibat resiko yang dijamin di polis, ITC akan memberikan biaya pembersihan & pengecatan ulang thd plat lambung kapal • 9. Costs Incurred in Connection with Claims • Jika terjadi kerugian yang membutuhkan perbaikan , umumnya akan juga timbul biaya lain yang bersifat menunjang perbaikan tsb , misal : biaya Dry Docking – dijamin dalam ITC dan dikategorikan sbg “ reasonable cost of repair”. • Wages & Maintenance of Crew • “Cls. 16Wages & Maintenance -- No claim shall be allowed, other than in GA, for wages and maintenance of the master, officers, crew , or any member thereof, except when incurred solely for the necessary removal the vessel from one port to another for the repair of damage covered , or for trial trips for such repairs and then only for such wages and maintenance as are incurred whilst the vessel is under way”

  28. Biaya yang dijamin polis adalah biaya untuk gaji awak kapal yang bertugas untuk membawa kapal ketempat perbaikan kapal sebagaimana di syaratkan oleh underwriters. • Biaya lain yang juga dijamin adalah gaji awak kapal dalam melakukan sea trials atas kapal yang sudah selesai diperbaiki • Agency Commission • Dalam setiap klaim, onus of proff ada di pihak assured untuk membuktikan kerugian yang terjadi termasuk dalam melengkapi semua dokumen pendukung klaim • Proses tsb membutuhkan biaya dan seringkali biaya tsb diajukan juga sebagai komponen klaim • ITC tidak memberi jaminan / ganti rugi atas biaya tsb. • “Cls. 17Agency Commission – in no case shall any sum be allowed either by way of remuneration of the assured for time and trouble taken to obtain and supply any information ……….”

  29. Forwarding Costs • Kapal yang mengalami kerugian sebagai akibat resiko yang dijamin polis – diperbaiki di tempat yang ditentukan oleh underwriters – biaya untuk membawa kapal tsb termasuk dalam ganti rugi yang dijamin ITC dan dikategorikan sebagai “additional costs of repair”. • “Cls. 10.2 The underwriters shall be entitled to decide the port to which the vessel shall proceed for docking or repair (the actual additional expense of the voyage arising from compliance with the underwriter’s requirements being refunded to the assured)……..” • Cost of Sighting Bottom • Kapal yang kandas membutuhkan pemeriksaan untuk mengetahui apakah ada kerusakan dan butuh perbaikan • Biaya untuk melakukan pemeriksaan tsb dijamin di polis walaupun tidak terdapat kerusakan dan tidak dibutuhkan perbaikan lebih lanjut (tidak dikenakan deductible)

  30. Kandas : suatu kondisi dimana bagian bawah kapal menyentuh / tersangkut di dasar air , tidak bisa bergerak dalam periode waktu tertentu (umumnya 15 – menit). • Tetapi jika bagian bawah kapal menyentuh / tersangkut di dasar air karena adanya penurunan air pasang – tidak bisa dikategorikan sebagai kandas. • Legal costs in Connection with Collision Liability • Jika ada klaim yang dijamin under cls. 8 <3/4ths Collision Liability> , maka biaya hukum yang berkaitan dengan klaim tsb , juga akan diberikan penggantian sebesar maksimum ¾ dari total biaya hukum yang dikeluarkan oleh assured. • Biaya hukum yang diganti merupakan tambahan – “in addition” - dan bukan merupakan bagian dari besar ganti rugi yang dibayar dalam 3/ths Collision Liability. • “Cls. 8.3 The underwriters will also pay 3/4ths of the legal costs by the assured to pay in contesting liability or taking proceedings to limit liability , with prior consent of the underwriters”.

  31. 10. Policy Deductible • Deductible tercantum dalam “cls 12.1 No claim arising from a peril insured against shall be payable under this insurance unless the aggregate of all such claims arising out of each separate accident or occurrence (including clauses 8,11, 13) exceeds……….in which case this sum shall be deducted”. • Each Accident or Occurrence • Deductible berlaku untuk satu kejadian (casualty). • Sangat sulit untuk menentukan ‘any one accident’ dalam hal klaim yang disebabkan oleh “heavy weather” – karena cuaca buruk bisa datang & pergi dalam waktu yang berdekatan. • Solution : jika terjadi beberapa kerugian sebagai akibat terjadi beberapa kali heavy weather dalam satu voyage dari 1 port ke port lainnya --- dianggap sebagai satu kejadian dan berlaku single deductible

  32. Jika periode heavy weather melampaui dua periode asuransi, maka perhitungan deductible sbb : • Policy A – 12 bulan mulai 1/1/09 deductible 10,000 • Policy B – 12 bulan mulai 1/1/10 deductible 20,000 • Period of heavy weather – 27/12/09 s/d 5/1/10 <10 hari> • Policy A : period 27/12/09 – 31/12/09 = 5 days. Deductible applied <5/10> x 10,000 = 5,000 • Policy B : period 1/1/10 – 5/1/10 = 5 days. Deductible applied <5/10> X 20,000 = 10,000 • Losses to which deductible applies • Clause 12.1 mengatur bahwa aplikasi deductible terhadap semua kerugian yang bersifat Partial ie : PA, GA sacrifice, GA contribution, Salvage awards, Contribution to Salvage awards, Sue & Labor charges, Expenses incurred under Collision Liability. • Losses to which deductible not apply • Kerugian yang bersifat Total Loss (actual / CTL) tidak dikenakan deductible

  33. Sue & Labor charges timbul – tetap Total Loss – no deductible • Salvage effort timbul --- tetap Total Loss – no deductible • Collision – Total Loss <tenggelam) – deductible berlaku • 11. Subrogation & Recoveries • Jika ada kerugian total loss (actual / CTL) – klaim sudah dibayar – underwriters memiliki hak subrogasi atas segala apapun yang tertinggal dari kapal yang diasuransikan. • Jika terjadi partial loss – klaim sudah dibayar – underwriters tidak memiliki hak apapun atas kapal tsb. • Untuk klaim partial maupun total loss – underwriters secara otomatis memiliki hak subrogasi u/ menuntut pihak ketiga yang telah menyebabkan kerugian. Nilai subrogasi yang menjadi hak underwriters maksimum sebesar nilai klaim yang sudah dibayarkan ke assured. • Contoh 1 : collision damage 19,000, deductible 20,000 – no claim under the policy. Recovery from 3rd party 12,000 – menjadi hak assured.

  34. Contoh 2 : collision damage 30,000, deductible 20,000 – claim on policy 10,000 --- Recovery from 3rd party 12,000. Underwriter akan menerima 10,000 dan assured akan menerima 2,000 • Contoh 3 : collision damage 120,000, deductible 20,000 – claim on policy 100,000 – Recovery from 3rd party 15,000. Underwriter akan menerima 15,000 dan assured tidak akan menerima recovery apapun. • Interest on Recoveries • Dalam hal recovery from 3rd party , ada unsur ‘interest’ yang juga harus dibayarkan kepada underwriters dan assured. • Besarnya ditentukan oleh Court , berdasar pada date of loss, tanggal pembayaran klaim ke assured, dan tanggal penerimaan recovery dari 3rd party • Contoh 1 : Loss tanggal 1 , pay the claim 120 hari, recovery from 3rd party received 360 hari. Court’s decision interest u/ 360 hari adalah sebesar 3,600. Assured akan menerima 120/360 x 3,600 = 1,200. Underwriters akan menerima 240/360 x 3,600 = 2,400

  35. Contoh 2 : collision damage 30,000, deductible 20,000 – claim under policy 10,000. Recovery from 3rd party 12,000, interest on recovery (360 days) 600 with 240 days at Underwriter’s account.

  36. Nilai interest yang akan dibayarkan kepada underwriters bersifat sebagai ‘in-addition’ terhadap recovery from 3rd party, walaupun jika dijumlahkan, underwriters akan menerima jumlah recovery + interest > dari claim paid • Dalam contoh 2 – claim paid 10,000 tetapi underwriters akan menerima 10,000 + 333 • Nilai interest yang akan dibayarkan kepada Assured – untuk selisih antara recovery 3rd party dengan claim paid , interestnya akan menjadi hak assured. • Dalam contoh 2 : recovery 3rd party 12,000 ; claim paid 10,000 – selisih 2,000 menjadi hak assured dan interest thd 2,000 menjadi hak assured • 12. Warranties • Express warranties : tertulis didalam polis, dalam ITC terdapat pada cls. 1.1 (towage and salvage services) dan pada cls. 21.2 (disbursement etc). • Implied warranties : tidak tertulis dalam polis namun harus dijalankan oleh assured

  37. Satu2xnya implied warranty yang berlaku pada ITC adalah ‘warranty of legality’ – assured harus menyakinkan bahwa pelayaran yang akan dilakukan dengan kapal miliknya, adalah sah dan tidak melanggar hukum. • Seaworthiness bukanlah merupakan implied warranty, namun jika kapal berlayar dalam keadaan un-seaworthiness dan assured menyadari hal tsb – maka underwriters tidak akan liable thd semua kerugian yang diakibatkan oleh kondisi un-seaworthiness tsb. • Effect of Breach of Warranty • Pelanggaran warranty dapat mengakibatkan underwriters terbebas dari segala kewajiban klaim, walaupun pelanggaran tsb tidak berkontribusi thd kerugian yang terjadi. • Koreksi / perbaikan atas breach , walapun dilakukan sebelum DOL – tidak akan mengembalikan jaminan polis (tetap batal). • Kerugian yang terjadi sebelum adanya Breach – tetap menjadi kewajiban underwriters

  38. Breach of Warranty Clause • Cls. 3 Held covered in case of any breach of warranty as to cargo , trade, locality, towage, salvage services or date of sailing, provided notice be given to the underwriters immediately after receipt of advices and any amended terms of cover and any additional premium required by them as agreed” • Klausula ini masih memberikan kemungkinan polis tidak batal, asalkan assured segera meminta persetujuan underwriters atas adanya breach of warranty tsb. • Cargo warranties – ITC tidak memberlakukan warranty atas cargo yang akan diangkut oleh kapal. • Warranty to cargo sebagaimana tercantum dalam cls. 3 adalah sebagai express warranty yang ditambahkan sehubungan dengan jenis dan type cargo yang diangkut. • Trade warranties – ITC juga tidak memberlakukan trading area. Ada di cls. 3 sebagai express warranty yang ditentukan oleh underwriters.

  39. Locality warranties – ITC tidak membatasi daerah pelayaran kapal , hanya saja underwriters membatasi navigation area to reduce the probability of having a loss. • Salvage services – merupakan warranty sebagaimana tercantum pada cls. 1.1. Pelanggaran thd warranty ini akan diatur dengan cls. 3. • Date of sailing – sangat jarang ditemukan didalam ITC. Jika ada pelanggaran thd cls. 1.1 (towage warranty) – held covered dengan cls. 3 yang mungkin saja disertai dengan perubahan terms termasuk warranty date of sailing. • Disbursement warranty • Batas ganti rugi adalah biaya <yang wajar> perbaikan kapal, dengan maksimum insured value dikurangi deductible. • Jika insured value ‘mencukupi’ (dibandingkan dengan cost of repairs), maka assured akan memperoleh penggantian secara full.

  40. Dari kondisi diatas, assured dapat menentukan insured value yang lebih kecil daripada sound value dan akan tetap memperoleh ganti rugi secara full. • Contoh : sound value 10,000,000 ; insured value 10,000,000 ; cost of repairs 2,000,000 (net of deductible). Pada saat renewal – dengan tujuan u/ mengurang premi – insured value diturunkan menjadi 8,000,000 (full cover) – cost of repairs 2,000,000 tetap akan dibayar secara full. • Masalah akan timbul jika cost of repairs > insured value • Jika terjadi, maka klaim akan dianggap sebagai CTL • Solution : assured memiliki polis tambahan dengan nilai sebesar 2,000,000 (selisih antara sound value dengan insured value – dengan jaminan hanya TLO cover - premi lebih murah dibanding dengan polis yang 8,000,000 dengan kondisi ‘full cover’. • Polis tambahan ini disebut dengan PPI (Policy Proof Interest).

  41. Nilai insured value yang diijinkan oleh ITC untuk PPI policy adalah maksimum sebesar 25% of original insured value. • Jika assured melanggar, maka underwriters yang menjamin didalam polis original <full cover> – akan membatalkan polisnya. • PPI : Policy Proof Interest = pada saat kerugian terjadi, assured tidak perlu membuktikan bahwa dia memiliki insurable interest terhadap kapal yang diasuransikan. • 13. Insurances additional to H&M Policy • Disbursements etc (25%) • Sebelum ITC, limit untuk disbursement adalah 10%. Setelah ITC menjadi 25% • 14. Collision Liability • 3/4ths Limit • “Cls. 8.1 – Underwriters agree to indemnify for 3/4ths of any sum or sums paid by the assured to any other person or persons by reason of the assured become legally liable by way of damages”

  42. “Cls. 8.2.2 In no case shall the underwriters’ total liability under cls. 8.1 & 8.2 exceed their proportionate part of 3/4ths of the insured value of the vessel hereby insured in respect of any one collision” • Jika terjadi tabrakan antar kapal, maka underwriters akan memberikan ganti rugi atas liability dari assured maksimum sebesar ¾ dari insured value atas kapal yang diasuransikannya. • Contoh 1 : insured value 4,000,000 ; legal liability 6,000,000. Policy pays ¾ x 4,000,000 = 3,000,000 • Contoh 2 : insured value 4,000,000 ; legal liability 3,000,000. Policy pays ¾ x 3,000,000 = 2,250,000 • Successive losses • Jaminan 3/4ths ini tidak dibatasi dengan maksimum jumlah collision yang terjadi dalam suatu periode asuransi • Pembatasan hanya pada besaran ganti rugi sebesar 3/4ths untuk setiap collisionnya.

  43. Supplementary to main cover • Jaminan RDC (Running Down Collision) 3/4ths bersifat ‘in addition’. • “Cls. 8.2 – The indemnity provided by this clause 8 shall be in addition to the indemnity provided by the other terms and conditions of this insurance”. • Contoh : insured value 4,000,000 – collision – tenggelam. Kapal milik assured liable atas kerugian di kapal lain sebsar 2,000,000. Policy pays (a) 4,000,000 untuk klaim kapal tenggelam & (b) ¾ x 2,000,000 = 1,500,000 untuk klaim 3/4ths collision liability <jumlah ini akan dikurangi dengan deductible>. • Collision Liability only • Klausula ini hanya menjamin resiko kapal yang diasuransikan bertabrakan dengan kapal lainnya. • “Cls. 8.1.3 – Where such payment by the assured is in concequence of the vessel hereby insured coming into collision (physical contact) with any other vessel”

  44. Liability to other vessel etc only • “Cls. 8.1.1 – loss or damage to any other vessel or property on any other vessel” • Klausula ini memberikan ganti rugi atas kerugian yang terjadi di kapal lain, baik berupa kerusakan kapalnya dan juga kerugian barang / property yang ada di kapal lain tsb misal : cargo & personal effect dari crew / penumpang. • “Cls. 8.1.2 – delay to or loss of use of any such other vessel or property thereon”. • Klausula ini memberikan ganti rugi atas (1) biaya yang dikeluarkan oleh pihak ketiga akibat delay yang disebabkan oleh kerusakan thd kapal miliknya (2) kehilangan freight cost karena kapal tidak bisa beroperasi (3) biaya-biaya perbaikan atas property di kapal lain yang mengalami kerusakan (4) kehilangan keuntungan yang dialami oleh pemilik property (yang berada di kapal lain) karena tidak bisa digunakannya property miliknya tsb.

  45. “Cls. 8.1.3 – General average of, salvage of, or salvage under contract of , any such other vessel or property” • Klausula ini juga menjamin biaya GA, Salvage yang timbul sebagai akibat tabrakan / collision. • Collision Liability exclusions • Cls. 8. 4 Provided always that this clause 8 shall in no case extend to any sum which the assured shall pay for or in respect of : • Cls. 8.4.1 – klausula ini tidak menjamin liability dan biaya yang timbul sebagai akibat usaha untuk mengangkat /memindahkan bangkai kapal (wreck) milik pihak ketiga dan property lain yang ada didalamnya. • Cls. 8.4.2 – klausula ini menegaskan bahwa jaminan hanya diberikan hanya untuk kasus collision kapal assured dengan kapal lainnya. Tidak menjamin tabrakan antara kapal assured dengan obyek lainnya. • Cls. 8.4.3 – klausula ini menegaskan bahwa tidak menjamin kerugian cargo / property lain yang berada didalam kapal assured

  46. Cls. 8.4.4 – klausula ini menegaskan bahwa tidak menjamin luka badan atau resiko kematian yang dialami baik orang-orang yang berada di kapal assured atau dikapal milik pihak ketiga. • Cls. 8.4.5 – klausula ini menegaskan bahwa tidak menjamin biaya dan liability atas polusi / kontaminasi yang ditimbulkan sebagai akibat collision baik timbul dari tumpahan cargo ataupun bahan bakar • Yang dijamin adalah : jika sebagai akibat collision – ada polusi / kontaminasi yang mencemari kapal milik pihak ketiga termasuk segala property yang berada didalamnya. • Cross Liabilities • Pengadilan umumnya akan memutuskan porsi kesalahan dari masing-masing kapal termasuk juga besaran liability yang harus dibayarkan. • Contoh : ship A bertabrakan dengan ship B – masing2x diputuskan bersalah sebesar 50%

  47. Loss suffered by ship A 250,000 ; loss suffered by ship B 400,000. • Liability A to B (50%) = 200,000 ; Liability B to A (50%) = 125,000. • Single liability A to B = 200,000 – 125,000 = 75,000 • Assured ship A akan claim collision clause sebesar : ¾ x 75,000 sementara Assured ship B tidak akan claim collision clause karena tidak ada actual payment. • “Cls. 8.2.1 – where the insured vessel is in collision with another vessel and both vessels are to blame then, unless the liability of one or both vessels limited by law, the indemnity under this clause 8 shall be calculated on the principle of ‘Cross Liabilities’ ……” • Dengan menggunakan contoh diatas, polis A akan bayar ¾ x 200,000 sementara itu polis B akan bayar ¾ x 125,000 – Cross Liability

  48. 15. Sistership Clause • Jika dua kapal yang berada dalam pengawasan / dikelola oleh management yang sama – disebut dengan ‘sisterships’ • Jika kedua kapal tsb terlibat dalam collision – polis akan menganggap kapal kapal tsb dikelola oleh management yang berbeda. • 16. Notice of Claim and Tenders • Assured harus sesegera mungkin memberitahu underwriters akan adanya suatu kerugian / tuntutan. • Notice to underwriters • Pemberitahuan klaim (ASAP) harus segera dilakukan assured sebelum dilakukan claim survey • Notice to Lloyd’s agent • Cls. 10.1 mensyaratkan bahwa jika terjadi klaim, pemberitahuan harus segera disampaikan kepada underwriters dan kepada kantor perwakilan Lloyd terdekat sebelum melakukan claim survey.

More Related