1 / 37

Hibiscus sabdariffa (Rosella)

Hibiscus sabdariffa (Rosella). Oleh : Richard Siahaan Via Rifkia. Nama Lain. Lokal Rosela Daerah Mrambos (Jawa Tengah), gamet balonda (Sunda), kasturi roriha (Ternate), kesur (Meranjat), kesew jawe (Pagar Alam, Sumatera Selatan), asam jarot (Padang), asam rejang (Muara Enim). Latin

elata
Download Presentation

Hibiscus sabdariffa (Rosella)

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Hibiscus sabdariffa (Rosella) Oleh : Richard Siahaan Via Rifkia

  2. Nama Lain • Lokal Rosela • Daerah Mrambos (Jawa Tengah), gamet balonda (Sunda), kasturi roriha (Ternate), kesur (Meranjat), kesew jawe (Pagar Alam, Sumatera Selatan), asam jarot (Padang), asam rejang (Muara Enim). • Latin Hibiscus sabdariffa • Asing Oseile rounge (Perancis), karkadeh (Sudan), roselle (Amerika serikat), zuring (Belanda), vinageira (Portugis), carcade (Timur Tengah).

  3. klasifikasi • Divisi : Spermathopyta • Subdivisi : Angiospermae • Kelas : Dicotyledonae • Ordo : Malvales • Famili : Malvaceae • Genus : Hibiscus • Spesies : Hibiscus sabdariffa Linn

  4. Deskripsitanaman • Semak yang berdiri tegak dengan tinggi 0,5-3 m. Ketika masih muda, batang dan daunnya berwarna hijau, ketika beranjak dewasa dan sudah berbunga, batangnya berwarna merah. Batang berbentuk bulat, tegak dan berkayu, serta memiliki banyak percabangan. • Pada batang melekat daun-daun yang tersusun berseling, berwarna hijau, berbentuk bulat telur dengan pertulangan menjari dan tepi beringgit. Ujung daun ada yang runcing atau bercangap, pangkal berlekuk, panjang 5-15 cm, lebar 5-8 cm. Tulang daunnya berwarna merah. Akar yang menopang batangnya berupa akar tunggang, putih.

  5. Bunga tunggal muncul pada ketiak daun. Mahkota bunganya berbentuk corong yang tersusun dari 5 helai daun mahkota, panjang 3-5 cm. Kelopak bunga sangat menarik dengan bentuk yang menguncup indah dan dibentuk dari 5 helai daun kelopak. Selain mahkota dan kelopak, bunga juga dilengkapi 8-12 kelopak tambahan (epikaliks).

  6. Buah rosela berbentuk kerucut, berambut yang menempel di permukaan kulit buah, terbagi menjadi lima ruang dan berwana merah. Di setiap ruang terdapat 3-4 biji yang juga berbulu, menyerupai bentuk ginjal, panjang ± 5 mm dan lebar ± 4 mm. • Biji yang masih muda berwarna putih, sedangkan jika sudah tua berwarna coklat.

  7. Habitat danpenyebaran • Tumbuhdimanasaja • Cocokdiketinggian 0 – 1000 m dpl • Curahhujan 140 – 270 mm per bulan • Butuhsinarmatahariselama 12 jam untukpembungaandanpembuahan • Perbanyakandenganstekdanbiji

  8. Syarattumbuhtanaman • Suhu 24 – 32oC • Curahhujanharusmencukupi • Biladitanampadabulan-bulanfotoperiodependekakancepatberbungadanpendek • Tanah paling cocokpadatanah yang gemburdansubur, mempunyaistruktur yang dalam, bertsksturringandanberdrainasebaik

  9. Panendanpascapanen • Kelopak rosella dapat dipanen saat biji telah tua (umur 3-4 minggu) yang ditandai dengan kulit pembungkus biji majemuk yang berwarna coklat dan sedikit terbuka atau membelah. • Pemetikan dilakukan dengan gunting atau pisau karena kelopak sulit dipetik dengan tangan tanpa bantuan alat, juga untuk menghindari rusaknya batang. • Dilakukan 3-4 kali (selang 1-2 minggu) Kelopak yang telah dipetik dikumpulkan dan dicuci dengan air bersih lalu dijemur pada pukul 9.00-11.00 atau 14-16.00 selama 3 hari. • Kelopak yang berkualitas memiliki aroma sitrus yang khas saat telah kering dan saat direndam dengan air panas warna merah dan rasa asamnya cepat larut.

  10. Panendanpascapanen (lanj) Pengelolaan pasca panen tersebut meliputi : • Pengumpulan bahan baku • Sortasi basah • Pencucian • Penirisan • Pengubahan bentuk • Pengeringan • Sortasi kering • Pengepakan dan penyimpanan.

  11. Bagian yang digunakan Bunga

  12. Kandungankimia Keterangan : Hibiscin merupakan pigmen utama yang terdapat di dalam kelopak bunga. Pigmen tersebut telah diidentifikasi dengan nama daphniphylline. Sementara itu, akar rosela mengandung saponin dan asam tartrat.

  13. KegunaanTradisional • Dijamaikadigunakansebagaihidangan salad mentahdanminumanpadasaat natal • Antosianinberperanandalampenyerapansinar UV yang berlebih • Seratbatang rosella digunakansebagaibahanpembuatankarunggoni

  14. TOKSISITAS Hibiscus sabdariffa Nilai LD50 ekstrak mahkota bunga rosela pada tikus di atas 5000 mg/kgBB. Satu laporan menyebutkan bahwa pemberian pada dosis berlebihan pada periode yang relatif lama menyebabkan efek buruk pada testis tikus. Nilai LD50 yang sama juga diperoleh untuk ekstrak air dan ekstrak etanol biji rosela. Pada uji toksisita subkronis ditemukan bahwa SGOT, SGPT, alkaline fosfatase, bilirubin, dan albumin berada dalam rentang nilai normal. Urea dan kreatinin sebagai indikator fungsi ginjal juga dalam nilai normal.

  15. Efekfarmakologi (praklinik) • Pewarnakosmetik Diteliti dan dilaporkan oleh Yola Safitri 2010, dimana dilakukan pembuatan ekstrak dari simplisia kelopak bunga rosela dilakukan dengan menggunakan penyari etanol 96%. Formulasi sediaan lipstik terdiri dari beberapa komponen di antaranya cera alba, lanolin, vaselin alba, setil alkohol, oleum ricini, propilen glikol, titanium dioksida, oleum rosae, dan nipagin serta penambahan ekstrak kelopak bunga rosela dengan konsentrasi 2%, 3%, 4%, 6%, 8% dan 10%.

  16. Efekfarmakologi (praklinik) • Antihipertensi Uji in vivo menggunakan ekstrak methanol kelopak bunga yang dibuat dengan soxhletasi serbuk kelopak bunga rosella menggunakan pelarut methanol dengan dosis antara 10 µg-1 mg/mL menunjukkan efek vasodolatasi pada aorta tikus hipertertensif spontas melalui jalur vasodilatasi yang tergantung dan tidak tergantung ensotelium. Vasodilatasi yang tergantung endothelium dihasilkan melalui realaksasi nitrit oksida/cGMP yang diturunkan dari endothelium, sedangkan vasodilatasi yang tidak tergantung endotelium dapat disebabkan oleh penghambatan masuknya Ca2+.

  17. Efekfarmakologi (praklinik) • Antiobesitas Pada penlitian yang dilakukan oleh tim penelitian dari Meksiko yang meneliliti efek ekstrak etanol calyx Hibiscus sabdariffa L. pada penyerapan dan eksesi lemak serta penurunan berat badan pada tikus. Tikus dibagi dalam 4 grup, dan hasil, yaitu 4 grup perlakukan dan 1 kontrol. Hasil penelitian menunjukkan adanya perubahan dalam penurunan berat badan, perangai makan. Terlihat adanya penurunan berat badan penyerapan semua jenis asam lemak yang terlihat adanya peningkatan asama lemak pada feces tikus yang dihasilkan dari proses hidrolisis dari asam lemak tersebut oleh ektrak bunga rosella

  18. Efekfarmakologi (praklinik) • Anti Inflamasi Efek antiinflamasi rosella ditunjukkan oleh senyawa polifenol hasil ekstraksi rosella. Pada kadar 0.01-0.5 mg/mL, senyawa ini dapat menghambat enzim xantin oksidase sampai 93% dengan EC50 = 0.742 mg/mL. Dosis 0.5 mg/mL dapat menghambat nitrat dan poduksi PGE2 dan aktivitas iNOS protein pada makrofag sampai 20% pada mencit yang diinduksi lipopoliskarida (LPS). Dosis 10-40 mg/kg BB dapat menurunkan perubahan patologi hati hewan uji. Pada mencit yang diberi LPS, polifenol secara bermakna menurunkan kadar alanin dan aspartat aminotransferase dalam serum.

  19. Efekfarmakologi (praklinik) • Anti Kolesterol Pemberian karkade (teh kelopak bunga rosella) dengan dosis 5 dan 10% pada tikus hiperkolesterol selama 9 minggu menunjukkan efek penurunan fraksi lipid dalam plasma, hati, otak, dan lambung, juga menurunkan aktivitas enzim GOT, GPT, alkalin dan asam fosfatase dalam plasma, yang akan kembali pada kadar semula setelah pemberian dihentikan. Efek antikolesterol rosella dikonfirmasi dengan pemberian 0.5 atau 1% pada kelinci yang sebelumnya diberi kolesterol selama 10 minggu. Hasil penelitian ini efektif menurunkan konsentrasi trigliserida, kolesterol total dan LDL pada serum. Pemberian ekstrak air mahkota bunga rosella dengan dosis 500 dan 1000 mg/kbBB bersama-sama dengan pemberian kolesterol selama 6 minggu kepada tikus hiperkolesterolemia secara bermakna menurunkan kadar kolesterol serum 22 dan 26%, trigliserida serum 33 dan 28%, LDL serum 22 dan 32%.

  20. Efekfarmakologi (praklinik) • Hepatoprotektor Ekstrak mahkota bunga rosella kering (ayang kaya antosianin) dosis 100 mg/kgBB dua kali sehari terbukti mempunyai efek hepatoprotektif pada tikus yang sebelumnya diinduksi dengan 2.4-dinitrofenilhidrazin (2.4-DNPH). Ekstrak secara bermakna menurunkan kadar enzim hati seperti alanin dan aspartat aminotransferase dan mengurangu kerusakan hati. Ekstrak juga secara bermakna meniadakan efek DNPH pada protein hati, superoksida dismutase dan glutation, menghambat pembentukan malondialdehid pada hati.

  21. Efekfarmakologi (praklinik) • Anti Oksidan Pemberian ekstrak mahkota bunga rosella kering (kaya antosianin) dosis 100 mg/kgBB dua kali sehari selama 14 hari pada kelinci yang diinduksi senyawa 2,4-dinitrifenikhidrazin (2,4-DNPH) secara bermakna mengurangi kadar produk peroksida lipid seperti asam tiobarbiturat dan hiperperoksida dismutase, glutation peroksidase dan glutition tereduksi di jaringan otak tikus hiperamonia. Ekstrak methanol rosella menunjukkan sifat antioksidan kuat dibanding butyl hidroksi anisol (BHA) dan α-tokoferol.

  22. Efekfarmakologi (praklinik) • Anti tumor dan Anti kanker Pada hasil penelitian yang sudah dipatenkan oleh Cahu-Jong Wang pada US Patent, memperlihatkan bahwa ektrak methanol dari Hibiscus sabdariffa L. menyebabkan apoptosis beberapa Cancer cell line yaitu Hepatoselluler carcinoma Hep 3B, colorectal adenocarcinoma Caco-2, Hepatoblastoma HepG2, adenocarcinoma MCF-7, Human oral epidermoid carcinoma KB, dan Human promyelocytic leukemia HL-60 cell.

  23. Efekfarmakologi (praklinik) • Anti BakteridanAntelmintik Ekstrak air rosella berefek antibakteri dan antelmintik yang lemah. Ektrak mengahambat pegerakan Taenia sp. pada manusia dan anjing. Larutan 4% dapat membunuh cacaing dalam waktu kurang lebih 30 menit in vitro. Ekstrak 15% dapat menghambat pertumbuhan M. tuberculosis in vitro, dan 10 mL dosis ekstrak 20% menghambat pertumbuhan Bacillus sp. pada kelinci yang terinfeksi.

  24. Efekfarmakologi (praklinik) • EfekLaktasi Ekstrak etenol biji rosella juga memimiliki efek laktasi. Pemberian per oral dosis 200, 400, 800, dan 1600 mg/kgBB selama 6 hari pad tikus putih menunjukkan adanya peningkatan serum prolaktin yang tergantung dosis. Efek ekstrak air rosella (0.6 g/100 mL).

  25. Efekfarmakologi (praklinik) • EfekLaksatif Ekstrak segar kelopak bunga rosella, dosis 400 dan 800 mg/kgBB, menunjukkan aktivitas katartik ringan pada tikus tanpa meingkatkan aktivitas peristaltik. • EfekHibpglikemiadan Anti Diabetes Pada pemberian ekstrak etanol kelopak bunga Rosela pada 30 ekaor tikus Sprague-dawley jantan dengan usia ± 3 bulan dan berat badan ± 200 g yang dibagi dalam 5 kelompok yaitu kontrol negative (aquadest), kontrol positif (glibenklamid 0.0064 mg/200gBB/2ml), ekstrak kelopak bunga rosella dosis 1 (65 mg/200gBB/2ml), dosis 2 (130 mg/200gBB/2 ml), dan dosis 3 (195 mg/200gBB/2ml), dan diuji dengan uji anoca dan uji post hoc, menunjukkan perbedaaan bermakan dalam menurunkan kadar gula darah.

  26. Efekfarmakologi (data klinik) • Anti Hipertensi Pada uji klinik yang melibatkan 54 orang penderita hipertensi moderat, yang meminum seduhan rosella (dibuat dari 2 sendok makan rosella) setiap hari selama 12 hari dapat menunrunkan 11% tekanan darah sistolik dan diastolik. • Antikolesterol Uji klinik yang melibatkan 42 orang, usia 18 – 75 tahun, kadar kolesterol serum 175 – 327 mg/dL menunjukkan bahwa pemberian 500 mg ekstrak air bunga kering rosella perhari selama 4 minggu dapat menurunkan secara bermakna kadar kolesterol sebesar 8.3 – 14.4%

  27. Efekfarmakologi (data klinik) • EfekUrikosurik Suatu studi yang melibatkan 9 orang laki-laki (tanpa riwayat penyakit batu ginjal) dan 9 orang laki-laki (dengan riwayat batu ginjal) menunjukkan efek urikosurik rosella. Kepada tiap responden diberi seduhan mahkota bunga rosella (1.5 g mahkota bunga rosella), 2 kali sehari selam 15 hari. Darah dan urin diperiksa sebelum minum seduhan, pada hari ke-14 dan 15 setelah minum seduhan, dan 15 hari setelah periode minum seduhan selesai. Hasilnya menunjukkan adanya peningkatan eksresi dan klirens asam urat, dan fraksi asam urat yang dieksresi ke dalam urin.

  28. Efekfarmakologi (data klinik) • EfekLaktasi Efek ekstrak air rosella (0.6 g/100 mL dan 1.8 g/100 mL) yang diberikan kepada ibu menyusui terbukti mampu meningkatkan berat badan bayi.

  29. Pengolahan Bunga Rosela • Kadar antosianin yang merupakan kandungan utama dari Hibiscus sabdariffa adalah penentu dari kualitas dari Rosella tersebut dan kadar tertinggi terdapat pada bunga rosella. TahapanPengolahan : • Pemanenan : Padasaatmudadantua, ciri-ciribuah yang dipanenadalahberwarnakuningataukearahhitam • Pengeringan : Dikeringkandibawahsinarmataharilangsungataudenganalatpengering (oven)

  30. Ekstraksi Dan IsolasiFlavonoid • Simplisia kering diekstraksi menggunakan metode ekstraksi sinambung dengan alat Soxhlet. Ekstraksi dilakukan dalam tiga tahapan menggunakan pelarut dengan kepolaran meningkat yaitu n-heksana, etil asetat dan methanol. Ekstrak yang diperoleh kemudian dipekatkan dengan penguap hampa udara berputar. • Senyawa flavonoid diisolasi dari kaliks rosella dengan melalui beberapa tahapan yaitu penyiapan bahan, karakterisasi serbuk simplisia, penapisan fitokimia, ekstraksi, fraksinasi, pemurnian, karakterisasi dan identifikasi isolat. Penyiapan meliputi pengumpulan bahan, determinasi tanaman, dan pengolahan bahan menjadi serbuk simplisia.

  31. Penyimpanan Rosela kering dapat bertahan hingga beberapa tahun.Namun semua itu tergantung bagaimana proses penyimpanan. Syarat penyimpanannya adalah : • Tempat kering • Tidak lembab • Masuk dalam kantong plastik rapat dan udara tidak masuk.

  32. Produk yang Dipasarkan Utrafix UTraFix mengandung Ekstrak Rosella (Hibiscus sabdariffa) dalam bentuk soft capsule yang diproduksi oleh Burgunfy Botanical Estracts (prancis) • Kegunaan : • Sebagai diuratik dan antiseptic saluran kemih • Sebagai antibakteri • Mencegah infeksi saluran kemih berulang • Mengandung banyak polifenol, termasuk antosianin dan proantosianin • Sebagai antioksidan

  33. Produk yang Dipasarkan Rokok Herbal Assikha Classic Rokok Herbal Assikha Classicmerupakan produk kedua dari Assikha. Keunggulan pada Rokok Herbal classic terdapat tambahan ramuan yaitu “Bunga Rosalia” (Hibiscus sabdariffa L.) Kegunaan : Banyaksekalimanfaat yang diklaimolehpabrikrokokini, tetapidisimpulkanbahwamanfaat yang paling banyakadalahsebagaidayatahantubuhdanmencegahpenyakitjantungdanpenyakitpeneyertanya.

  34. Produk yang Dipasarkan Produk The Rosella Kering Manfaat : • Membantu menurunkan hipertensi & kolesterol • Membantu menurunkan kadar gula dalam darah bagi penderita diabetes • Bersifat menetralkan racun alias detosifikasi • Membantu mengurangi panas dalam & sembelit • Membantu meredakan pusing / migrain • Membantu menyeimbangkan berat badan & menghaluskan kulit • Menormalkan darah rendah atau darah tinggi • Mencerdaskan otak • Menyehatkan mata • Meredakan batuk kronis • Menurunkan suhu badan • Maag menahun • Mengurangi kecanduan narkoba • Mebambah gairah sex dan bikin tambah lama

  35. Produk yang Dipasarkan ProdukKarkadeMesir Rosella Karkadeh Mesir Rosella adalah produk teh herbal rosella yang sangat bermanfaat untuk meredam batuk, mempermudah BAB, Anti Kolesterol, Anti Bacteri, Mengatasi osteoporosis, penuaan dini, menurunkan asam urat, menurunkan gula darah, mencegah kanker, meningkatkan daya tahan tubuh, melangsingkan tubuh dan masih banyak lagi manfaat yang terkandung dalam rosella. Sertifikasi MUI. Berat: 50 gr

  36. Produk yang Dipasarkan Produk The sari Bunga Rosella Al-Mas Teh Rosella dibuat dari sari bunga Rosella merah (Hibiscus sabdariffa L). Bagian bunga yang dibuat teh adalah kelopak bunga dan buahnya. Bagian ini dikeringkan dan diseduh sebagai teh. Selain teh, bunga Rosella juga bisa dibuat sirup dan selai, karena warnanya merah terang memikat dan rasanya sedikit asam.

More Related