1 / 13

PENGEMBANGAN PROVINSI JAWA TIMUR TERKAIT DENGAN UPAYA PERCEPATAN IMPLEMENTASI

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR. PENGEMBANGAN PROVINSI JAWA TIMUR TERKAIT DENGAN UPAYA PERCEPATAN IMPLEMENTASI PROGRAM FEED THE WORLD DITINJAU DARI POTENSI DAERAH. Oleh : DR. H. SOEKARWO Gubernur Jawa Timur. Disampaikan dalam Seminar Nasional Ketahanan Pangan Menuju Feed The World

Download Presentation

PENGEMBANGAN PROVINSI JAWA TIMUR TERKAIT DENGAN UPAYA PERCEPATAN IMPLEMENTASI

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR PENGEMBANGAN PROVINSI JAWA TIMUR TERKAIT DENGAN UPAYA PERCEPATAN IMPLEMENTASI PROGRAM FEED THE WORLD DITINJAU DARI POTENSI DAERAH Oleh : DR. H. SOEKARWO Gubernur Jawa Timur Disampaikan dalam Seminar Nasional Ketahanan Pangan Menuju Feed The World 29 Januari 2010, di Jakarta Covention Centre

  2. Kontribusi Produksi Pangan Jawa Timur Terhadap Nasional Tahun 2009 Sumber : BPS Prov. Jatim

  3. POTENSI PANGAN JAWA TIMUR 2009

  4. P A D I Bantuan Alat Pra Panen • Bantuan Alat Pembuat Pupuk Organik (APPO) kepada kelompok Tani 2009: 600 unit / Rp. 18 milyar, 2010: 688 Unit / Rp. 20,04 milyar. • Biaya pembuatan pupuk dengan APPO sebesar Rp. 310/Kg, harga Pupuk bersubsidi Rp. 500/Kg  penghematan Rp. 190/Kg. • Kebutuhan pupuk organik: 2.000 Kg/Ha  meningkatkan produksi 400 Kg GKG/Ha. Ilustrasi perhitungan keuntungan usaha:-Efisiensi Saprodi per Hektar : 2.000 Kg x Rp. 190 = Rp. 380.000-Peningkatan Produksi : 400 Kg GKG x Rp. 3.300 = Rp. 1.320.000-Tambahan pendapatan petani : Rp. 380.000 + Rp. 1.320.000 (Rp. 1.700.000/Ha per musim tanam)-Luas sawah di Jawa Timur : 1.884.879 Ha  asumsi 80% menggunakan pupuk organik, tambahan pendapatan petani = 1.507.903 Ha x Rp. 1.700.000 = Rp. 2,56 trilyun per tahun

  5. Nilai tambah yang diperoleh petani masih rendah  petani menjual dalam kondisi GKP  margin share petani hanya 10% Beras Bantuan Alat Pasca Panen Perlu bantuan alat pasca panen Lantai Jemur dan Rice Milling Unit (RMU)  Nilai Tambah Petani Naik Perhitungan Pendapatan (Petani, Tengkulak, Pedagang, Pengecer) : Bantuan RMU HPP Beras : Rp. 5.060/kg Keuntungan Petani : 70 % Bantuan Lantai Jemur HPP GKG : Rp. 3.300/kg Keuntungan Petani : 20% HPP GKP : Rp. 2.640/kg Keuntungan Petani : 10%

  6. G U L A • KONDISI • Jawa Timur Surplus Gula sebesar 691.270 ton  namun harga tidak terkendali (Harga Konsumen rata-rata Januari 2010 : Rp. 10.500/Kg) • Pemerintah tidak bisa intervensi harga gula (mekanisme pasar) • Harga lelang yang diterima petani  Rp. 8.250/Kg • UPAYA STABILISASI HARGA : • - Mengendalikan gula keluar dari Jawa Timur • - Menentukan Harga Atas dan Harga Bawah • - Pengaturan tata niaga Gula tingkat Nasional • - Memfungsikan kembali BULOG sebagai Buffer Stock Gula • - Membentuk Lembaga Khusus Pengawasan peredaran Gula • UPAYA PENINGKATAN PRODUKSI: • - Penataan Varietas Tebu, pembangunan kebun bibit, bongkar ratoon dan rawat ratoon • - Revitalisasi Pabrik Gula  kapasitas giling 71.742 TCD (Ton Tebu per Hari) menjadi 81.368 TCD • - Pembangunan 3 unit PG Baru (Program Swa Sembada GulaNasional 2010 – 2014)

  7. Jawa Timur Penghasil Ubi Kayu terbesar kedua setelah Lampung  Produksi Ubi Kayu Jawa Timur : 3.218.434 ton (berkontribusi 27% terhadap produksi Nasional) Bantuan Alat Pasca Panen Ubi Kayu (casava) • Stimulasi sarana prasarana mesin pembuat Chip Ubi Kayu untuk meningkatkan Nilai Tambah dengan ilustrasi sbb:- Ubi Kayu Segar  harga jual Rp. 500/Kg- Chip Ubi Kayu  Harga jual Rp. 2.500/Kg (keuntungan 35% / Rp. 875/Kg)- Tepung Mocaf  Harga jual Rp. 3.600/Kg • Apabila 60% Ubi Kayu Jawa Timur diolah menjadi Chip maka :- Nilai Tambah Produk Ubi Kayu sekitar Rp. 1,689 trilyun- Dapat menyerap tenaga kerja sekitar 32.000 orang Pengembangan Industri pengolahan tepung Mocaf  Nilai Tambah ProdukUbi Kayu semakin meningkat

  8. Untuk meningkatkan nilai tambah produk Kopi dan Kakao Kopi dan Kakao Bantuan Alat Pasca Panen Kopi dan Kakao

  9. Untuk meningkatkan nilai tambah produk hortikultura  petani menjual dalam bentuk hasil olahan Buah-buahan Bantuan Alat Pasca Panen

  10. Pakan Ternak merupakan komponen terbesar biaya produksi peternakan  sekitar 70% dari total biaya produksi Daging Bantuan Alat Pengolahan Pakan Ternak Mini (Mini Feed Mill) • Bantuan mesin pembuat pakan ternak mini (Mini Feed Mill) dengan tujuan sbb:- Mengantisipasi keterbatasan ketersediaan pakan ternak- Menekan biaya produksi  harga pakan ternak lebih murah dari harga pakan • ternak pabrikan dengan ilustrasi sbb:

  11. Jagung Kedelai Beras Ubi Kayu Ikan • Peningk. Prod. dan Efisiensi Usaha • Alsintan Pra dan Pasca Panen • Tata Niaga • Jamkrida • Permodalan Susu Kopi Kakao Daging Buah- Buahan Gula PENUTUP Fokus Komoditi Pangan Sesuai Karakter Daerah Jawa Timur Kebijakan / Policy Goal • NTP meningkat • NTN meningkat • Harga stabil • Daya beli meningkat • Kemiskinan menurun • Pengangguran menurun

  12. Terima Kasih

  13. GULA DI JAWA TIMUR Beberapa Jenis varietas unggul tebu Jawa Timur : - PS 862 - PS 881 - PS 864 - BZ 132 - BL Kondisi Saat ini : - Rendemen: 5,8% Luas Lahan : 186 ribu Ha Produksi : 1.079.236 ton Hablur Analisis Peningkatan Produksi Asumsi I - Rendemen : 9%, luas : 186 rb Ha  1.674.677 ton Hablur tidak impor 500 rb ton) - Rendemen : 9%, luas : 203 rb Ha  1.827.739 ton Hablur  bisa ekspor 200 rb ton Asumsi II - Rendemen : 10%, luas : 186 rb Ha 1.870.752 ton Hablur bisa ekspor - Rendemen : 10%, luas : 203 rb Ha  2.030.820 ton Hablur  negara pengekspor gula

More Related