1 / 35

Murabahah

Murabahah. Leni Rusilawati ( 20120730002) Alvionita ( 20120730010) Jamal Zulkifli ( 20120730066) Intan C Tyas (20120730 Laili A’Yunina W (20120730150) Maulida Masruroh (20120730218). PENGERTIAN MURABAHAH. Murabahah adalah salah satu bentuk jual beli yang bersifat amanah.

Download Presentation

Murabahah

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Murabahah LeniRusilawati ( 20120730002) Alvionita( 20120730010) Jamal Zulkifli( 20120730066) Intan C Tyas(20120730 LailiA’Yunina W (20120730150) MaulidaMasruroh (20120730218)

  2. PENGERTIAN MURABAHAH Murabahahadalahsalahsatubentukjualbeli yang bersifatamanah. Definisimurabahah (secarafiqh) adalahakadjual-beliatasbarangtertentudimanadalamjua-belitersebutpenjualmenyebutkandenganjelasbarangyengdiperjualbelikantermasukhargapembeliandankeuntungan yang diambil.

  3. Bank bertindaksebagaipenjualdannasabahbertindaksebagaipembeli. Hargajualadalahhargabeli bank daripemasokditambahkeuntungan. Keduapihakharusmenyepakatihargajualdanjangkawaktupembayaran. Hargajualdicantumkandalamakadjual-belidanjikatelahdisepakatitidakdapatberubahselamaberlakunyaakad.

  4. DASAR HUKUM “Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba...” (QS. Al Baqarah ayat 275) “Sesungguhnya jual beli itu harus dilakukan secara suka sama suka” (HR. Al Baihaqi, Ibnu Majah, dan shahih menurut Ibnu Hiban)

  5. HaditsDari Sahabat r.a. Bahwa Rasulullah : “Tiga hal yang didalamnya terdapat keberkatan yaitu: Jual beli secara tangguh. Muqaradhah (Mudharabah) dan. Mencampur gandum dengan tepunguntukkeperluan rumah tangga bukanuntuk dijual. (HR. Ibnu Majah)

  6. RUKUN & SYARAT MURABAHAH RUKUN Ada penjual. Ada pembeli. Ada obyek yg akan dijual-belikan (tangible) Ada harga jual yg disepakati kedua belah pihak. Akad jual beli. SYARAT Pembeli dan penjual dlm keadaan cakap hukum. Barang yg dijual tidak termasuk kategori yg diharamkan. Barang yg dijual sesuai dgn spesifikasi pembeli. Barang yg dijual scr hukum syah dimiliki penjual.

  7. Perkembangan operasional murabahah Awalnya transaksi murabahah adalah transaksi jual beli sederhana yang dipraktekkan dengan kerelaan penjual untuk menyampaikan harga pokok dan laba yang diinginkan. Dengan persyaratan tertentu, kemudian jual beli ini dimasukkan kedalam jual beli amanah.

  8. Beberapa hal yang merupakan bentuk perkembangan dari jenis jual beli murabahah • Tipe murabahah dalam prakteknya dapat dilakukan langsung oleh penjual dan pembeli tanpa melalui pemesanan. Begitu juga dapat pula dilakukan dengan cara melibatkan pihak ketiga (supplier) yaitu pemesan.

  9. Lanjutan… • Murabahah dengan bayar tangguh; saat ini banyak dipraktekan oleh masyarakat, dimana murabahah bukan hanya sekedar jual beli dengan penyebutan harga diawal dan laba yang diinginkan oleh penjual, namun juga mengakomodasikan murabahah yang dilakukan dengan melahirkan transaksi hutang piutang bagi pembeli yang tidak mampu membayarnya secara cash.

  10. Lanjutan… • Munculnya jaminan dari pembeli terhadap penjual. Jaminan ini muncul sebagai akibat dari praktek murabahah yang melakukan pembayaran tangguh/ cicil maka munculnya jaminan menjadi sangat perlu untuk menjaga agar calon pembeli tidak main-main dengan barang yang sudah dalam kesanggupan calon penjual kepadanya.

  11. Lanjutan… Itulah beberapa perkembangan dalam jual beli murabahah. Transaksi bisa sangat dinamis sesuai dengan dinamika zaman. Meskipun mengalami dinamika, akan tetapi karakteristik dari jenis jual beli murabahah harus tetap ada, sebagai ciri yang membedakannya dengan jenis jual beli lainnya.

  12. Jenis-jenis murabahah • Murabahah Modal Kerja (MMK), yang diperuntukkan untuk pembelian barang-barang yang akan digunakan sebagai modal kerja. Modal kerja adalah jenis pembiayaan yang diperlukan oleh perusahaan untuk operasi sehari-hari. Penerapan murabahah untuk modal kerja membutuhkan kehati-hatian, terutama bila obyek yang akan diperjualbelikan terdiri dari banyak jenis, sehingga dikhawatirkan akan mengalami kesulitan terutama dalam menentukan harga pokok masing-masing barang. • b)      Murabahah Investasi (MI), adalah pembiayaan jangka menengah atau panjang yang tujuannya untuk pembelian barang modal yang diperlukan untuk rehabilitasi, perluasan, atau pembuatan proyek baru. • c)      Murabahah Konsumsi (MK), adalah pembiayaan perorangan untuk tujuan nonbisnis, termasuk pembiayaan pemilikan rumah, mobil. Pembiayaan konsumsi biasanya digunakan untuk membiayai pembelian barang konsumsi dan barang tahan lama lainnya. Jaminan yang digunakan biasanya berujud obyek yang dibiayai, tanah dan bangunan tempat tinggal.

  13. SKEMA MURABAHAH TEKNIK PERBANKAN (berdasarkanpesanan) 1. Negoisiasi NASABAH 2. AkadJualBeli 5. Terimabarangdandokumen 6. Bayar kewajiban BANK dokumen 3. Belibarangtunai 4. Kirimbarang PEMASOK

  14. KetentuanMurabahah Fatwa DSN : 04/DSN-MUI/IV/2000) • Ketentuanumummurabahahdalam bank syariah • Bank dannasabahharusmelakukanakadmurabahah yang bebasriba • Barang yang diperjual-belikantidakdiharamkanolehsyariah Islam • Bank membiayaisebagianatauseluruhhargapembelianbarang yang telahdisepakatikualifikasinya • Bank membelibarang yang diperlukannasabahatasnama bank sendiri, danpembelianiniharussahdanbebasriba • Bank harusmenyampaikansemuahal yang berkaitandenganpembelian, misalnyajikapembeliandilakukansecaraberhutang .

  15. Lanjutan… • Bank kemudianmenjualbarangtersebutkepadanasabah (pemesan) denganhargajualsenilaihargabeli plus keuntungannya. Dalamkaitanini bank harusmemberitahusecarajujurhargapokokbarangkepadanasabahberikutbiaya yang diperlukan. • Nasabahmembayarhargabarang yang telahdisepakatitersebutpadajangkawaktutertentu yang telahdisepakati • Untukmencegahterjadinyapenyalahgunaanataukerusakanakadtersebut, pihak bank dapatmengadakanperjanjiankhususdengannasabah. • Jika bank hendakmewakilkankepadanasabahuntukmembelibarangdaripihakketiga, akadjualbelimurabahahharusdilakukansetelahbarang, secaraprinsip, menjadimilik bank

  16. Ketentuanmurabahah: (Fatwa DSN : 04/DSN-MUI/IV/2004) Nasabahmengajukanpermohonandanperjanjianpembeliansuatubarangatau asset kepada bank. Jika bank menerima => iaharusmembeliterlebihdahulu asset yang dipesannyasecarasahdenganpedagang. Bank menawarkan asset tersebutkepadanasabahdannasabahharusmenerima (membeli) nya, karenasecarahukumperjanjiantesebutmengikat, kemudiankeduabelahpihakharusmelakukankontrakjualbeli. Bank dibolehkanmemintanasabahuntukmembayaruangmukasaatmenandatanganikesepakatanawalpemesanan. Jikanasabahmenolakmembelibarang, biayariil bank harusdibayardariuangmukatersebut.

  17. Ketentuanmurabahah (lanjutan..): (Fatwa DSN : 04/DSN-MUI/IV/2004) Jikanilaiuangmukakurangdarikerugian bank, bank dapatmemintakembalisisakerugiannyakepadanasabah. Bank bolehmemintajaminankepadanasabahsebagaibentukkeseriusandariakad yang akandilakukan. Jikauangmukamemakaikotrak ‘urbunsebagaialernatifdariuangmuka, maka: Jikanasabahmembeli => iatinggalmembayarsisaharga. Jikanasabahbatalmembeli => menjadimilik bank maksimalsebesarkerugian bank, danjikatidakmencukui, nasabahwajibmelunasikekurangannya.

  18. KetentuanMurabahah (Fatwa DSN : 04/DSN-MUI/IV/2000) • Jaminandalammurabahah • JaminandalammurabahahJaminandalammurabahahdibolehkan, agar nasabahseriusdenganpesanannya. • Bank dapatmemintanasabahuntukmenyediakanjaminan yang dapatdipegang.

  19. KetentuanMurabahah (Fatwa DSN : 04/DSN-MUI/IV/2000) • HutangDalamMurabahah • Secaraprinsip, penyelesaianhutangnasabahdalammurabahahtidakadakaitannyadengantransaksi lain yang dilakukanolehnasabahdenganpihakketigaatasbarangtersebut. Jikanasabahmenjualkembalibarangtersebutdengankeuntunganataukerugian, iatetapberkewajibanuntukmenyelesaikanhutangnyakepada bank.

  20. KetentuanMurabahah (Fatwa DSN : 04/DSN-MUI/IV/2000) • Jikanasabahmenjualbarangtersebutsebelummasaangsuranberakhir, iatidakwajibmelunasiseluruhangsurannya. • Jikapenjualanbarangtersebutmenyebabkankerugian, nasabahtetapharusmenyelesaikanhutangnyasesuaikesepakatanawal. Iatidakbolehmemperlambatpembayaranangsuranataumemintakerugianitudiperhitungkan.

  21. KetentuanMurabahah Fatwa DSN : 04/DSN-MUI/IV/2000) • Penundaanpembayarandalammurabahah • Nasabah yang memilikikemampuantidakdibenarkanmenundapenyelesaianhutangnya • Jikanasabahmenunda-nundapembayarandengansengaja, ataujikasalahsatupihaktidakmenunaikankewajibannya, makapenyelesaiannyadilakukanmelaluiBadanArbitraseSyariahsetelahtidaktercapaikesepakatanmelaluimusyawarah. • Bangkrutdalammurabahah Jikanasabahtelahdinyatakanpailitdangagalmenyelesaikanhutangnya, bank harusmenundatagihanhutangsampaiiasanggupkembali, atauberdasarkankesepakatan.

  22. KetentuanDiskonMurabahah (Fatwa DSN No : 16/DSN-MUI/IX/2000) Harga (tsaman) dalamjualbeliadalahsuatujumlah yang disepakatiolehkeduabelahpihak, baiksamadengannilai (qimah) benda yang menjadiobyekjualbeli, lebihtinggimaupunlebihrendah Hargadalamjualbelimurabahahadalahhargabelidanbiaya yang diperlukanditambahkeuntungansesuaidengankesepakatan Jikadalamjualbelimurabahah LKS mendapatdiskondari supplier, hargasebenarnyaadalahhargasetelahdiskon; karenaitu, diskonadalahhaknasabah Jikapemberiandiskonterjadisetelahakad, pembagiandiskontersebutdilakukanberdasarkanperjanjian (persetujuan) yang dimuatdalamakad Dalamakad, pembagiandiskonsetelahakadhendaklahdiperjanjikandanditandatangani

  23. KetentuanSanksi (denda)(Fatwa DSN No. 17/DSN-MUI/IX/2000) Sanksidikenakan LKS kepadanasabah yang mampumembayar, tetapimenunda-nundapembayarandngsengaja Nasabah yang tidakmampumembayardisebabkan force majeurtidakbolehdikenakansanksi Nasabahmampu yang menunda-nundapembayarandan / atautidakmempunyaikemauandanitikadbaikuntukmembayarhutangnyabolehdikenakansanksi Sanksididasarkanpadaprinsipta’zir, yaitubertujuan agar nasabahlebihdisiplindalammelaksanakankewajibannya Sanksidapatberupadendasejumlahuang yang besarnyaditentukanatasdasarkesepakatandandibuatsaatakadditandatangani. Dana yang berasaldaridendadiperuntukkansebagaidana social.

  24. Ketentuanpotonganpelunasan (Fatwa DSN No: 23/DSN-MUI/III/2002) Jikanasabahdalamtransaksimurabahahmelakukanpelunasanpembayarantepatwaktuataulebihcepatdariwaktu yang disepakati, LKS bolehmemberikanpotongandarikewajibanpembayarantersebut, dengansyarattidakdiperjanjiandalamakad Besarnyapotongansebagaimanadimaksuddiatasdiserahkanpadakebijakandanpertimbangan LKS

  25. Pertanyaan Perbedaan murabahah dengan salam. Perbedaan muarabahah dengan istishna. Perbedaan murabahah dengan bai bitsaman ajil. Contoh murabahah dari investasi, konsumsi, dan modal kerja. Bolehkah Murabahah dengan jual beli emas. Maksud Sanksi dengan prinsip ta’zir. Maksud Riba nasiah. Maksud badan arbiterasi syariah. Standar patokan margin murabahah perbankan syariah.

  26. jawaban 1. Pada transaksi murabahah, penjual harus memiliki lebih dahulu barang yang akan dijual. Proses pengadaan barang murabahah (aktiva murabahah) harus dilakukan oleh penjual. Jika penjual hendak mewakilkan kepada nasabah (wakalah) untuk membeli barang dari pihak ketiga, akad jual beli murabahah harus dilakukan setelah barang menjadi milik penjual. Dalam PSAK No. 102 tentang Akuntansi Murabahah, mengisyaratkan bahwa pencatatan akuntansi atas penyerahan barang dari penjual ke pembeli dilakukan setelah penjual memperoleh atau memiliki aktiva murabahah. Beda dengan transaksi salam, penjual justru belum memiliki barang yang akan dijual karena barang yang diperjualbelikan belum ada ketika transaksi dilakukan, namun pembeli melakukan pembayaran dimuka sedangkan penyerahan barang baru dilakukan di kemudian hari. Apakah transaksi ini tidak berisiko mengandung penipuan (qharari) atau adanya unsur spekulatif ?. Tentu saja tidak, kog bisa . . . !. Karena harga, spesifikasi barang, karakteristik tehnis lainnya, kualitas, kuantitas dan waktu penyerahan barang yang dipesan sudah ditentukan dan disepakati ketika akad salam terjadi

  27. Lanjutan 2. Pada transaksi murabahah, penjual harus memiliki lebih dahulu barang yang akan dijual. Proses pengadaan barang murabahah (aktiva murabahah) harus dilakukan oleh penjual. Jika penjual hendak mewakilkan kepada nasabah (wakalah) untuk membeli barang dari pihak ketiga, akad jual beli murabahah harus dilakukan setelah barang menjadi milik penjual. Dalam PSAK No. 102 tentang Akuntansi Murabahah, mengisyaratkan bahwa pencatatan akuntansi atas penyerahan barang dari penjual ke pembeli dilakukan setelah penjual memperoleh atau memiliki aktiva murabahah. Transaksi bai’ al-istisna’ merupakan kontrak penjualan antara pembeli dan pembuat barang. Dalam kontrak ini, pembuat barang menerima pesanan dari pembeli. Pembuat barang lalu berusaha melalui orang lain untuk membuat atau membeli barang menurut spesifikasi yang telah disepakati dan menjualnya kepada pembeli akhir. Kedua belah pihak bersepakat atas harga serta sistem pembayaran: apakah pembayaran dilakukan di muka, melalui cicilan, atau ditangguhkan sampai suatu waktu pada masa yang akan datang.

  28. Lanjutan • 3. Al Murabahah yaitu kontrak jual beli dimana barang yang diperjualbelikan tersebut diserahkan segera, sedang harga (pokok dan margin keuntungan yang disepakati bersama) atas barang tersebut dibayar dikemudian hari secara sekaligus (lump sum deferred payment).Bai’ Bitsaman Ajil yaitu kontrak murabahah dimana barang yang diper-jualbelikan tersebut diserahkan dengan segera, sedangkan harga barang tesebut dibayar dikemudian hari secara angsuran (Installment Defered Payment).

  29. Lanjutan 4. Murabahah investasi :pembelian peralatan, tanah, gedung untuk membuat proyek baru. murabahah konsumsi: pembelian rumah untuk keperluan pribadi murabahah modal kerja: pembelian perlengkapan kantor

  30. Lanjutan 5. bagaimana hukum dari menjual emas dengan sistem murabahah menurut sudut pandang Islam? Sebagaimana yang telah dilakukan oleh salah satu bank syariah. bahwa harga emas itu dapat berubah-ubah (fluktuatif) ? Menjual emas dengan sistem murabahah merupakan proses jual beli biasa, dan bukan termasuk dalam kategori yang dilarang. Misalnya, seorang pedagang emas ingin melakukan ekspansi usaha. Kemudian ia datang kepada bank syariah, meminta pembiayaan murabahah untuk pengadaan emas yang akan dipakai sebagai modal kerja. Dalam konteks ini, penetapan marjin profit bagi bank syariah tidak termasuk kategori riba

  31. Lanjutan 6. Ta’zir adalah hukuman yang bersifat pendidikan atas perbuatan dosa yang hukumannya belum ditetapkan oleh syara’. Hukuman Bagi Kesalahan Ta’zir1.    Ta`zir adalah hukuman yang bersifat mendidik atas perbuatan dosa yang belum ditetapkan oleh syara` atau hukuman yang diserahkan kepada keputusan Hakim. Dasar hukum ta`zir adalah pertimbangan kemaslahatan dengan mengacu pada prinsip keadilan. Pelaksanaannya pun bisa berbeda, tergantung pada tiap keadaan. Karena sifatnya yang mendidik, maka bisa dikenakan pada anak kecil. 2.    Dalam menetapkan jarimah ta'zir, prinsip utama yang menjadi acuan penguasa adalah menjaga kepentingan umum dan melindungi setiap anggota masyarakat dari kemudharatan (bahaya). Di samping itu, penegakkan jarimah ta'zir harus sesuai dengan prinsip syar'i. 3.    Bentuk sanksi ta`zir bisa beragam, sesuai keputusan Hakim. Namun secara garis besar dapat dibedakan menjadi beberapa macam, diantaranya yaitu hukuman mati bisa dikenakan pada pelaku hukuman berat yang berulang-ulang. Hukuman cambuk, hukuman penjara, hukuman pengasingan, menyita harta pelaku, mengubah bentuk barang, hukuman denda, peringatan keras, hukuman nasihat, hukuman celaan, ancaman, pengucilan, pemecatan, dan publikasi.

  32. Lanjutan • 7. Riba Nasiah ialah tambahan pembayaran hutang yang diberikan oleh pihak yang berutang karena adanya permintaan penangguhan pembayaran pihak yang berutang. Tambahan pembayaran itu diminta oleh pihak yang berpiutang setiap kali yang berutang meminta penangguhan pembayaran utangnya. • Contoh: Si A berutang kepada si B sebanyak Rp. 1000 dan akan dikembalikan setelah habis masa sebulan. Setelah habis masa sebulan A belum sanggup membayar utangnya karena itu ia minta kepada si B agar bersedia menerima penangguhan pembayaran. B bersedia memberi tangguh asal A menambah pembayaran sehingga menjadi Rp. 1300. Tambahan pembayaran dengan penangguhan waktu serupa ini disebut riba nasiah. • Tambahan pembayaran ini mungkin berkali-kali dilakukan karena pihak yang berutang selalu meminta penangguhan pembayaran sehingga akhirnya A tidak sanggup lagi membayarnya bahkan kadang-kadang dirinya sendiri terpaksa dijual untuk membayar utangnya itu. Inilah yang dimaksud dengan firman Allah swt.

  33. Lanjutan • 8. Badan Arbitrase Nasional Indonesia atau BANI adalah suatu badan yang dibentuk oleh pemerintah indonesia guna penegakan hukum di Indonesia dalam penyelesaian sengketa atau beda pendapat yang terjadi diberbagai sektor perdagangan, industri dan keuangan, melalui arbitrase dan bentuk-bentuk alternatif penyelesaian sengketa lainnya antara lain di bidang-bidang koperasi, asuransi, lembaga keuangan, pabrikasi, hak kekayaan intelektual, lisensi, waralaba, konstruksi, pelayaran / maritim lingkungan hiduppenginderaan jarak jauhdan lain-lain dalam lingkup peraturan perundang-undangan dan kebiasaan internasional Badan ini bertindak secara otonom dan independen dalam penegakan hukum dan keadilan. • Pengadilan Negeri tidak berwenang untuk mengadili sengketa para pihak yang telah terikat dalam perjanjian arbitrase. • Penyelesaian sengketa melalui arbitrase adalah merupakan suatu cara untuk menyelesaikan sengketa atau beda pendapat perdata oleh para pihak melalui alternatif penyelesaian sengketa yang didasarkan pada itikad baik dengan mengesampingkan penyelesaian secara litigasi di Pengadilan Negeri.

  34. Lanjutan 9.

  35. TERIMA KASIHWASSALAM..

More Related