1 / 10

ARGUMEN DEDUKTIF SPESIFIK

ARGUMEN DEDUKTIF SPESIFIK. Suhendra, S.Fil., MA CRT Coordinator Faculty of Liberal Arts KULIAH KE- 9. Tujuan Instruksional Khusus. Pe mbahasan ini bertujuan

dean-rice
Download Presentation

ARGUMEN DEDUKTIF SPESIFIK

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. ARGUMEN DEDUKTIF SPESIFIK Suhendra, S.Fil., MA CRT Coordinator Faculty of Liberal Arts KULIAH KE-9

  2. Tujuan Instruksional Khusus Pembahasan ini bertujuan membantu mahasiswa untuk belajar mengidentifi-kasikan bentuk-bentuk spesifik argumen deduktif, khususnya bagaimana kesimpulan dicapai dengan menggunakan pernyataan yang terstruktur dan formal.

  3. Terdiri dari 3 pernyataan; Berisi tiga term (Mayor, Minor dan Kesimpulan) yang terkait secara ber-pasangan dalam rangkaian pernyataan itu, dan Menarik kesimpulan dari satu premis mayor dan minor. Kerjanya berdasarkan klasifikasi atau kategorisasi. Tiga Term (A, B, dan C) Semua A adalah B Semua C adalah A Jadi, semua C adalah B A = term tengah B = mayor (Predikat) C = minor (Subyek) Pernyataan Kategoris Bentuk Standard

  4. Semua mamalia (A) berdarah panas (B) Semua paus (C) adalah mamalia (A) Jadi, semua paus (C) berdarah panas (B). Kategori: “mamalia” dan “berdarah panas” “Term tengah (A), tampilpada kedua premis tetapi tidak dalam kesimpulan” Jika pernyataan premis mayor dan minor benar dan jika bentuk silogisme itu valid, maka kesimpul-annya pasti benar. Contoh:

  5. Terdiri dari dua premis dan satu kesimpulan. Terdiri dari tiga proposisi kategoris dan seluruhnya tiga term, masing-masing-tampil dua kali dalam dua proposisi yang berbeda. Menarik kesimpulan pasti dari dua premis yang berupa proposisi sederhana berisi term-term kategoris yang menunjukkan kelompok. 1. Silogisme Kategoris Contoh: Semua tentara adalah patriot (premis mayor) Tidak ada pengkhianat adalah patriot (premis minor) Jadi, tidak ada pengkhianat adalah tentara. Semua tes mengandung bias IBT adalah sebuah tes Jadi, IBT mengandung bias.

  6. Dalam premis mayor diajukan dua alternatif atau lebih; dalam premis minor hanya satu alterna-tif yang diafirmasikan, dan dalam kesimpulan satu-satunya alter-natif yang tersisa diafirmasikan. BENTUK: Premis Mayor Entah A atau B. Premis Minor Bukan A. Kesimpulan Jadi, B. 2. Silogisme Disyungtif Contoh: Dr. Martin mengatakan bahwa aku akan mendapat entah nilai “A” atau “B” pada semester ini, ter-gantung dari seberapa bagus nilai ujian akhirku. Padahal aku gagal pada ujian akhir. Jadi, aku akan mendapat nilai “B”. Tahun depan aku akan studi entah di Hong Kong atau di Australia. Agaknya tidak di Hong Kong karena aku tidak tahu bahasanya. Jadi, aku akan studi di Australia.

  7. Argumen hipotetis tidak berisi perbandingan langsung, melain-kan sebuah premis mayor kondisional yang diafirmasikan/ disangkal dalam premis minor. Kesimpulannya adalah sisanya. BENTUK: • Premis Mayor: Jika A maka B. • Premis Minor: A akan terjadi • Kesimpulan: Jadi, B akan terjadi. • Jika bangun kesiangan, aku akan terlambat tiba di sekolah. Aku kesiangan. Jadi, aku akan ter-lambat tiba di sekolah. • Jika uang kuliah naik terus, makin sedikit mahasiswa yang dapat berkuliah. Uang kuliah naik terus. Jadi, makin sedikit maha-siswa yang dapat berkuliah. • Jika aku merokok, aku akan men-dapat akibat yang merugikan kesehatan. Aku pilih merokok. Jadi, aku akan mendapat akibat yang merugikan kesehatan. 3. Silogisme Hipotetis Contoh:

  8. Bentuk-bentuk lainArgumen Deduktif: MatematikadanDefinisi

  9. Kesimpulan tergantung pada komputasi arit-metis atau geometris murni atau ukuran. Karena semua argumen dalam matematika murni adalah deduktif, kita biasanya dapat memandang argumen yang bergantung pada matematika sebagai argumen deduktif. Orang yang berbelanja mungkin menaruh dua apel dan tiga jeruk di kantong kertas dan me-nyimpulkan bahwa kan-tong berisi lima buah. Seorang surveyor mungkin mengukur sebidang tanah dan, setelah memastikan bahwa ukurannya 30 m setiap sisinya, menyimpul-kan bahwa luas tanah itu adalah 900 meter persegi. 1. Berdasarkan Matematika Contoh:

  10. Kesimpulannya diklaim seba-gai tergantung semata-mata pada definisi suatu kata atau frase yang digu-makan dalam premis atau kesimpulan. Ini semua adalah argumen deduktif karena kesimpul-annya secara pasti muncul dari definisi kata/frase itu (mis. “pembohong” dan “bertele-tele”). Seseorang mungkin berpendapat bahwa karena Melisa senang berdusta, maka ia pasti biasa berbicara bohong; atau karena suatu paragraf ber-tele-tele, maka para-graf itu pasti panjang dan berbelit-belit. 2. Berdasarkan Definisi Contoh:

More Related