1 / 45

Contoh Sistem Komunikasi : Sistem Telepon

Contoh Sistem Komunikasi : Sistem Telepon. Pertemuan-2. Reliabilitas PSTN. PSTN didesain untuk memenuhi persentase kehandalan ( reliabilitas ) sebesar 99,999%. Cara Melakukan Panggilan Telepon. Angkat gagang telepon Tekan nomor tujuan Tunggu sistem melakukan “keajaiban”.

darva
Download Presentation

Contoh Sistem Komunikasi : Sistem Telepon

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. ContohSistemKomunikasi :SistemTelepon Pertemuan-2

  2. Reliabilitas PSTN PSTN didesainuntukmemenuhipersentasekehandalan (reliabilitas) sebesar 99,999%

  3. Cara Melakukan Panggilan Telepon • Angkat gagang telepon • Tekan nomortujuan • Tunggu sistem melakukan “keajaiban”

  4. Didalam “Keajaiban” Telepon

  5. 1 Didalam “Keajaiban” Telepon

  6. Di dalam “Keajaiban” Telepon – 4a • Umumnya, pelanggan disambungkan ke class 5 atau end-office.

  7. Di dalam “Keajaiban” Telepon – 4b • Tiap class 5 menggunakan 3 digit angka sebagai ID.

  8. Di dalam “Keajaiban” Telepon – 4c • Nomor tersebut merupakan tiga digit pertama dari nomor telepon 7-digit.

  9. Di dalam “Keajaiban” Telepon – 5a • Jika C.O memiliki nomor yang dituju pelanggan, berarti panggilan tersebut merupakan panggilan lokal.

  10. Di dalam “Keajaiban” Telepon – 5b • Nomor tujuan akan langsung tersambung.

  11. Di dalam “Keajaiban” Telepon – 5c • C.O tersebut mengontrol pembuatan panggilan dan pemutusannya.

  12. Di dalam “Keajaiban” Telepon – 6a • Jika 3-digit pertama tidak berada di end-office, end-office akan mencari trunk line menuju office nomor yang dituju. • Setiap office harus mengetahui nomor exchange semua officedalam area panggilan dan cara menuju office tersebut.

  13. Di dalam “Keajaiban” Telepon – 6b • Pembuatan dan pemutusan panggilan akan dikerjakan bersama antara dua exchange.

  14. Di dalam “Keajaiban” Telepon – 6c • Kedua exchange akan saling mengamati status panggilan beserta perubahannya.

  15. Di dalam “Keajaiban” Telepon – 7a • Jika digit pertama adalah “1”, office akan mengenalinya sebagai panggilan jarak jauh. • Office mencari toll-trunk.

  16. Di dalam “Keajaiban” Telepon – 7b • Office bebas hambatan memiliki data exchange yang lebih besar. • Data tersebut memuat exchange tujuan dan cara menujunya.

  17. Di dalam “Keajaiban” Telepon – 8a • Sistem telepon harus dapat mengenali bahwa panggilan lokal hanya memerlukan 7digit (versi U.S). • Exchange yang lebih kecil memungkinkan penggunaan 4-digit saja atau nomor ekstensi (versi U.S).

  18. Di dalam “Keajaiban” Telepon – 8b • Pada daerah urban yang besar, diperlukan untuk mengawalinya dengan 3 digit kode area. • Panggilan internasional memerlukan paling banyak 16 digit.

  19. Di dalam “Keajaiban” Telepon – 9a • Ketika seluruh nomor sudah diterima, office harus memberitahukan kedua pihak yang sedang terjadi. • RBT dikirim ke speaker gagang peminta koneksi.

  20. Di dalam “Keajaiban” Telepon – 9b • Pada telepon tujuan, office memberikan tegangan dering yang lebih besar untuk dapat mengaktifkan bel.

  21. Di dalam “Keajaiban” Telepon – 10a • End-office sisi-lain memantau jalur untuk mengetahui jika telepon tujuan sudah diangkat. • Dikerjakan dengan memantau arus DC dari pelanggan tujuan ketika mengangkat gagang, yang menyebabkan adanya arus loop melalui hook switch.

  22. Di dalam “Keajaiban” Telepon - 10 • End-office sisi-lain harus menghentikan nada dering sebelum gagang mencapai telinga, dan mengirim sinyal kembali ke office pengirim bahwa seseorang telah mengangkat telepon. • Office pengirim harus segera memutuskan RBT dan melakukan koneksi suara.

  23. Di dalam “Keajaiban” Telepon - 11 • Kedua end-office memonitor arus loop masing-masing selama panggilan untuk mengetahui jika salah satu pihak terputus.

  24. Di dalam “Keajaiban” Telepon - 11 • Jika panggilan terputus, salah satu end-office memberitahu end-office lainnya, dan memberikan dial tone ke loop. • Hal ini memberikan informasi ke pengguna bahwa telepon telah selesai.

  25. Di dalam “Keajaiban” Telepon – 12a • Jika saluran terpakai, c.o tidak akan membuat panggilan dan mengirimkan nada sibuk ke pengirim.

  26. Di dalam “Keajaiban” Telepon – 12b • Dengan demikian, pemrosesan panggilan, dan transmisi dari pengirim telepon tak-perlu dilakukan.

  27. Di dalam “Keajaiban” Telepon – 12c • Meskipun demikian, ada kasus ini dapat dimodifikasi dengan call forwarding dan call waiting.

  28. Di dalam “Keajaiban” Telepon – 13a • Dengan call forwarding, panggilan ke nomor yang sedang sibuk di kirimkan ke mesin penjawab.

  29. Di dalam “Keajaiban” Telepon – 13b • Pada call waiting, pihak pemanggil mendengar nada dering. • Pihak pemanggil mendengar nada ‘beep’, yang dapat diabaikan oleh pihak penerima. • Atau pihak penerima memberikan sinyal ke c.o yang berarti bahwa panggilan baru harus diberi prioritas dari panggilan yang sedang berlangsung.

  30. Di dalam “Keajaiban” Telepon – 13c • Jika panggilan belum dapat dilakukan karena sistem sibuk, nada sibuk dikirimkan ke pihak pengirim.

  31. 0 9 8 7 6 5 4 3 2 1 Di dalam “Keajaiban” Telepon – 3a • Dahulu, ketika memasukkan nomor, switch-dial membuka dan menutup sirkuit sesuai angka. ‘1’ satu pulsa stop ‘2’ dua pulsa stop ‘3’ tiga pulsa stop … ‘0’ sepuluh pulsa stop

  32. Di dalam “Keajaiban” Telepon – 3b • Hal ini memungkinkan seseorang untuk mereplikanya, dengan membuka-tutup switch-hook. • Dial-tone hilang ketika pemasukan nomor dimulai.

  33. Di dalam “Keajaiban” Telepon – 3c • Sekarang, digunakan DTMF (Dual Tone Multi Frequency).

  34. Hirarki Sentral (Versi U.S)

  35. Hirarki Indonesia

  36. Kemana Berjalannya Kabel Telepon?

  37. PBX

  38. Exchange Area Network

  39. Inter-office Signalling • Trunk menghubungkan berbagai level exchange telepon. Exchange pada rentang informasi yang luas, meliputi : • Panggilan terkait pensinyalan message. • Informasi tagihan. • Sinyal ruting dan kendali aliran. • Sinyal penguji perawatan.

  40. Jenis Inter-office Signalling • Dua cara bagi office telepon untuk saling berkomunikasi dan mengirim informasi ruting : • Informasi dikirim dalam kanal yang sama dengan kanal suara. • Atau, dapat juga terpisah dari sinyal suara.

  41. CAS(Channel Assosiated Signaling) • CAS menggunakan kanal suara untuk mengirim informasi pensinyalan (in-band signalling). • Sebagai contoh, nada 2600 Hz digunakan dalam interoffice trunk untuk mensinyalkan status on-hook.

  42. Kelebihan CAS • Keuntungan utama dari pensinyalan in-channel adalah integritas jalur suara dicek tiap waktu ketika koneksi terbangun.

  43. CCIS(Common Channel Interoffice) • CCIS memiliki informasi pensinyalan yang terpisah dari jalur suara pelanggan. • Hal ini memungkinkan kendali yang lebih efisien dan lebih cepat. • Sehingga menciptakan dua jaringan: jaringan suara dan jaringan pensinyalan tertumpang.

  44. SS7 • Protokol Pensinyalan. • Out-of-band Signalling. • Fitur yang didukung : • Caller ID • roaming • pre-paid / post-paid

  45. Jaringan SS7

More Related