1 / 48

SISTEM KOMUNIKASI BERGERAK

SISTEM KOMUNIKASI BERGERAK. Overview. Teknologi komunikasi saat ini telah berkembang pesat. Selain telah menerapkan komunikasi wireless atau nirkabel, juga telah diaplikasikan untuk kondisi bergerak.

kurt
Download Presentation

SISTEM KOMUNIKASI BERGERAK

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. SISTEM KOMUNIKASI BERGERAK

  2. Overview Teknologi komunikasi saat ini telah berkembang pesat. Selain telah menerapkan komunikasi wireless atau nirkabel, juga telah diaplikasikan untuk kondisi bergerak. Teknologi ini terbagi atas beberapa jenis, diantara teknologi tersebut adalah GSM, CDMA, Teknologi 2G, 3G dan HSDPA/HSUPA.

  3. Cellular Evolution and 3Gb Roadmap GSM Europe PDC Japan D-AMPS North America IS-95 North America GSM GPRS W-CDMA HSDPA HSCSD EDGE UMTS CDMA2000 PDC PDC+ D-AMPS IS-95 1X-RTT EV-DV IS-95B EV-DO 2G 2.5G 3G 3G+ 9.6-14 kbps 114-384 kbps 0.384-2 Mbps >5 Mbps

  4. Pengantar • AMPS (1978) • GSM (9.6 - 14.4 kbps), CDMA • GPRS (115 kbps) • EDGE (Enhanced Data rates for GSM Evolution)  384 kbps • UMTS (2 Mbps), W-CDMA dan CDMA 2000

  5. Arsitektur Sistem Komunikasi Bergerak GSM • Jaringan GSM terdiri dari beberapa kesatuan fungsional yang memiliki fungsi tertentu. Struktur Public Land Mobile Network (PLMN) terbagi menjadi tiga sub-sistem yaitu : • Radio Subsystem (RSS) • Network Switching Subsystem (NSS) • Operation and Maintenance Subsystem (OMS)

  6. GSM

  7. GSM • Sebuah Sebuah jaringan GSM terdiri dari beberapa komponen : • Mobile Station (MS), • Subscriber Identity Modul (SIM), • Base Transceiver Station (BTS), • Base Station Controller (BSC) dan • Mobile Service Switching Centre (MSC).

  8. GSM Mobile Station (MS) Mobile Station (MS) merupakanperalatanbergerak yang digunakanuntukmengakseslayanantelekomunikasi PLMN GSM. MS terdiridari smartcard yang disebut SIM card dan Mobile Equipment (ME) . Subscriber Identity Module (SIM) Tiappelangganbergerakmemiliki SIM card pribadi yang diselipkanketelepon. SIM card merupakantiketuntukmengaksesjaringan PLMN. SIM card harusadadalam Mobile Station untukmengaksesjaringan PLMN, baikdigunakanuntukmenerimaataumelakukanpanggilan.

  9. GSM Base Transceiver Station (BTS) • Tiap cell memilikisatu Base Transceiver Station (BTS) yang menjaminkomunikasi radio antar mobile station dalam cell dan mobile station denganjaringantetap (PSTN). • Fungsiutamadari BTS adalahmenjagadanmemonitorkoneksike mobile station dalamsatu cell. Base Station Controller • Base Station Controller (BSC) merupakanpenghubungantarasejumlah BTS dan NSS. • BSC jugamengubah 13 Kbps voice channel yang digunakan radio link kestandar 64 Kbps channel yang digunakanoleh PSTN. Tugas BSC diantaranyameliputi : • Manajemen radio resources danfrekuensi • Distribusi speech, data dansignalling data dari NSS ke BTS-BTS

  10. GSM Mobile Service Switching Centre (MSC) Mobile Services Switching Centre (MSC) memilikiseluruhfungsipentingdalam switching komunikasipadaseluruh mobile station dalam MSC area. Fungsiutama MSC adalahuntukmengkoordinasikanpembentukan call (call set up) antara mobile station (MS GSM) dengan MS GSM atau user PSTN . HLR, VLR

  11. Code Division Multiple Access (CDMA)

  12. CDMA Code Division Multiple Access (CDMA) adalahteknologiberbasisspread spectrum yang mengijinkanbanyak user menempatikanal radio yang sama,diterapkanpada system IS-95, J-STD-008, dsb. Dalamsistem CDMA tiap user menggunakankodeunik yang berbedasatusama lain, dankrosskorelasiantarkodesangatkecil. Setiap data yang akandipancarkanterlebihdahuluakanditebar (spreading) sehinggamemungkinkanadanya multiple access.

  13. CDMA

  14. CDMA Sistem komuniasi CDMA ini mempunya spesifikasi sebagai berikut : Bandwidth: 1.25 MHz Chip Rate : 1.2288 Mcps Frek uplink : 869 - 894 MHz atau 1930 - 1990 MHz Frek downlink : 824 - 849 MHz atau 1850 -1910 MHz Frame length : 20 ms

  15. CDMA Bit rates : 9.6 kbps, 14.4 kbps Speech code : QCELP 8kbps, ACELP 13 kbps Power control uplink : open loop + fast closed loop Power control downlink : slow quality loop Spreading codes : Walsh + long M sequences

  16. CDMA Kelebihan CDMA Privasi tiap user, karena tiap user diberikan kode PN yang berbeda, dan hanya RX yang mengetahui kode tersebutlah yang bisa mendekode data yang sudah ditebar itu. Anti Jamming, terutama narrowband dapat diatasi dengan membuat sinyal informasi menduduki bandwidth yang besar dibandingkan bandwidth aslinya. Hal ini dimaksudkan untuk membuat sinyal tersebut mempunyai karakteristik seperti noise.

  17. CDMA CDMA juga bersifat low probability intercept (LPI) karena sinyal DS-SS menempati spectrum setiap saat, maka ia mempunyai daya transmit yang sangat rendah per Hertz. Hal ini membuat sinyal DS-SS sulit dideteksi. Pada CDMA juga diterapkan efisiensi spectrum, yaitu CDMA bekerja atas dasar Direct Sequence , dan kanalnya dapat digunakan oleh setiap sel dalam system, dan hanya dibedakan oleh kode Pseudorandom Number (PN) yang digunakannya.

  18. Konsep Sistem Komunikasi Bergerak Fading Fading adalah fenomena fluktuasi daya sinyal terima akibat adanya proses propagasi dari gelombang radio. Multipath Fading adalah fenomena dimana lingkungan kanal radio mobile (indoor/outdoor) seringkali tidak terdapat lintasan gelombang langsung antara Tx dan Rx, sedemikian daya terima adalah superposisi dari banyak komponen gelombang pantul, dimana masing-masing memiliki amplitudo dan fasa saling independen.

  19. Multipath

  20. Metode Akses FDMA (Frequency Division Multiple Access) melakukan pembagian spektrum gelombang dalam beberapa kanal frekuensi. Setiap panggilan hubungan akan memperoleh kanal tersendiri. Metode FDMA paling tidak efisien dan umumnya digunakan pada jaringan analog seperti AMPS

  21. TDMA (Time Divison Multiple Access) merupakanmetodepengembangandari FDMA yaknisetiapkanalfrekuensimasihdibagidalam slot waktusekitar 10 ms. Data padasetiaphubungankomunikasidiubahdalam format digital denganwaktupencuplikan data (sampling) 30 ms. Data cuplikandaritigahubunganKomunikasiselanjutnyaditempatkanpadasebuahantrianpenggunaankanalfrekuensi. Masing-masing data cuplikanakanmendapatsebuah slot waktuuntukpengirimanpadakanal. Metoda TDMA digunakanpadajaringan GSM (Global System for Mobile Communication).

  22. CDMA (Code Division Multiple Access) merupakan metoda multiplexing yang paling canggih dan rumit. Seluruh daerah frekuensi digunakan bersama-sama tanpa pembagian kanal. Untuk membedakan antara masing-masing hubungan digunakan sistem pengkodean dengan modulasi frekuensi (pengubahan pola frekuensi pembawa) secara unik untuk masing-masing hubungan.

  23. Handover Handover adalah proses pengalihan kanal traffic secara otomatis pada MS yang sedang digunakan untuk berkomunikasi tanpa terjadinya pemutusan hubungan. Hal ini menjelaskan bahwa handover pada dasarnya adalah sebuah ‘call’ koneksi yang bergerak dari satu sel ke sel lainnya. Proses ini memerlukan alat pendeteksi untuk mengubah status dedicated node (persiapan handover) dan alat untuk menswitch komunikasi yang sedang berlangsung dari suatu kanal pada sel tertentu ke kanal yang lain pada sel yang lain.

  24. Keputusan untuk sebuah handover dibuat oleh BSC, yaitu dengan mengevaluasi secara permanent pengukuran yang diambil oleh BTS dan MS. Pengukuran rata-rata oleh BSC dibandingkan dengan nilai-nilai ambang batas (treshold); jika Px melebihi nilai treshold maka dimulai proses handover dengan mencari sebuah sel target yang cocok.

  25. Prinsip Kerja HO Mobile Station ( MS ) bergerak menjauhi suatu cell maka daya yang diterima oleh MS akan berkurang. Jika MS bergerak semakin menjauhi Base Station ( Cell ) maka daya pancar akan semakin berkurang. Menjauhnya MS pada cell asal menjadikan MS mendekati cell lainya. Cell lainnya dikatakan sebagai cell kandidat yaitu cell yang akan menerima pelimpahan MS dari cell sebelumnya.

  26. Prinsip Kerja HO MSC melalui Cell kandidatakanmemonitorpergerakan MS danmenangkapdayapancar MS. Diantara cell kandidat yang menerimadayapancar MS terbesarmakapelimpahan MS akanberadapada cell tersebut. Cell kandidat yang menerimapelimpahan MS akanmelakukan monitoring. Proses monitoring dilakukanoleh MSC danmenginstruksikanpada cell kandidattersebut. Pada saat Handoff, supervisi dipersingkat. MSC melakukan prioritas pendudukan kanal pada MS yang akan mengalami Handoff. Cell kandidatdibuaturutanprioritas

  27. Tipe Handover : Intra cell handover, pemindahaninformasi yang dikirimdarisatukanalkekanal yang lain padasel yang sama. Dilakukankarenaterjadigangguaninterferensiatauoperasipemeliharaan. Intra-BSC handover, yaitu handover yang dikontrololeh BSC. BTS yang lama danbarusama-samadibawahkendalisebuah BSC . Handover ditangani seluruhnya oleh BSC. MSC menerima informasi lokasi sel baru yang digunakan MS dari BSC.

  28. Intra-MSC Handover (handover yang terjadi dalam sebuah MSC) BTS lama yang baru berada dibawah sebuah MSC tapi dikendalikan oleh BSC yang berbeda. Inter-MSC handover (handover antar dua MSC). BTS lama dan yang baru berada pada MSC area yang beda.

  29. Sistem Komunikasi Data Bergerak GPRS Secara umum General Packet Radio Service atau GPRS adalah suatu teknologi yang memungkinkan pengiriman dan penerimaan data lebih cepat jika dibandingkan dengan penggunaan teknologi Circuit Switch Data atau CSD. Jaringan GPRS merupakan jaringan terpisah dari jaringan GSM dan saat ini hanya digunakan untuk aplikasi data

  30. Sistem Komunikasi Data Bergerak Komponen-komponen utama jaringan GPRS : • GGSN : gerbang penghubung jaringan GSM ke jaringan internet • SGSN : gerbang penghubung jaringan BSS/BTS ke jaringan GPRS • PCU : komponen di level BSS yang menghubungkan terminal ke jaringan GPRS

  31. Sistem Komunikasi Data Bergerak • Secara teori kecepatan pengiriman data GPRS dapat mencapai 115 kb/s. Namun dalam implementasinya sangat tergantung dari berbagai hal seperti : • Konfigurasi dan Alokasi time slot di level Radio/BTS • Teknologi software yang digunakan • Dukungan ponsel • Ini menjelaskan mengapa pada saat-saat tertentu; di lokasi tertentu; akses GPRS terasa lambat; dan bahkan bisa lebih lambat dari akses CSD yang memiliki kecepatan 9,6 kb/s

  32. EDGE Seperti namanya, EDGE (Enhanced Data rates for GSM Evolution), adalah teknologi yang dikembangkan dengan basic teknologi GSM dan GPRS. Sebuah system EDGE dikembangkan dengan tetap menggunakan equipment yang terdapat pada jaringan GSM/GPRS. Jadi EDGE tidak bisa sendiri.

  33. Pengimplementasian EDGE pada jaringan existing GPRS hanya memerlukan penambahan pada sisi radio aksesnya saja. Sedangkan pada sisi core network-nya, EDGE menggunakan perangkat dan protocol yang sama dengan yang digunakan pada jaringan GPRS sebelumnya. Perbedaan jaringan GPRS dan EDGE hanya terdapat pada sisi radio akssnya saja, sedangkan pada sisi jaringan corenya, EDGE dan GPRS menggunakan equipment dan protocol yang sama. Sebuah jaringan GPRS dapat diupgrade menjadi sebuah jaringan dengan sistem EDGE hanya dengan menambahkan sebuah EDGE Transceivier Unit (TRU) pada sisi radio aksesnya.

  34. EDGE adalah sebuah cara untuk meningkatkan kecepatan data pada radio link GSM. Dengan menggunakan teknik modulasi dan coding scheme yang berbeda dengan system GPRS sebelumnya, serta dengan melakukan pengaturan pada protocol radio link-nya • Jadi secara umum ada tiga aspek teknik baru pada EDGE jika kita bandingkan dengan GPRS, yaitu : • Teknik Modulasi • Teknik Coding • Radio Access Network (RAN)

  35. 3G Generasi ketiga, atau 3G, ditujukan untuk menjadi global standard bagi komunikasi wireless seluler. Datarate maksimum yang diperoleh pengguna bergantung pada kondisi mobilitas pengguna, yaitu sebesar 144 Kbps untuk mobile user, 386 Kbps untuk slowly moving user, dan 2 Mbps untuk stationary user dengan frekuensi 1885-2200 MHz. Perkembangan pada jaringan 3G ini membuat trafik yang dapat disalurkan bukan hanya suara dan data saja, melainkan menyalurkan trafik gambar bergerak (video). Kualitas dari video yang disalurkan pada jaringan ini bergantung pada bitrate jaringan.

  36. Wideband CDMA (W-CDMA) WCDMA merupakan evolusi dari EDGE (2.5G). Teknologi W-CDMA ini ada dua jenis, yaitu Digital-Sequence W-CDMA (DS W-CDMA, atau dikenal sebagai UMTS di Eropa) dan W-CDMA TDD Mode. W-CDMA memiliki bandwidth sebesar 5 MHz dengan bit rate maksimum mencapai 2 Mbps.

  37. CDMA2000 1xEVDO CDMA2000 1xEVDO merupakan evolusi dari jaringan CDMA2000 1xRTT (2.5G). Teknologi CDMA2000 1xEVDO ini kemudian digantikan oleh CDMA2000 1xEVDV. Dengan bandwidth sebesar 1.23 MHz untuk Amerika dan Korea dan 1.25 MHz untuk negara-negara lain, bit rate maksimum yang dapat dicapai adalah 2.5 Mbps

  38. High-Speed Downlink Packet Access (HSDPA) HSDPA merupakan salah satu teknologi generasi 3G yang sering disebut sebagai beyond 3G (atau beyond W-CDMA) karena datarate-nya hampir enam kali datarate teknologi UMTS/W-CDMA. Teknologi ini menggunakan suatu kanal 5 MHz W-CDMA dengan bit rate maksimum 10.8 Mbps. Untuk teknologi HSDPA beberapa literatur ada yang memasukkan ke dalam kategori 3.5G, sama seperti halnya dengan teknologi High Speed Uplink Packet Access (HSUPA).

  39. Tiga fitur kunci yang ditawarkan oleh 3G : Datarate yang lebih tinggi Meskipun teknologi 2.5G telah menawarkan peningkatan datarate, namun peningkatan ini masih tidak bisa diandalkan karena pengguna masih berbagi bandwidth. Peningkatan datarate pada teknologi 3G dapat dicapai baik pada saat uplink dan downlink, baik untuk kanal yang berupa circuit switched ataupun packet switched. Namun untuk yang berupa packet switched, datarate yang dihasilkan dipengaruhi oleh QoS

  40. Quality of Services (QoS) Dalam teknologi WCDMA, pengembang menyertakan aspek QoS sistem sejak awal sehingga sistem akan mendukung QoS dari ujung ke ujung. Hal ini merupakan perbaikan atas kelemahan yang terdapat pada sistem 2.5G

  41. Kebergantungan bitrate pada jarak Bitrate maksimum sistem 3G sangat bergantung pada jarak sistem dari Base Transceiver Station (BTS). Semakin jauh bergerak dari BTS maka akan semakin sulit mendapatkan kecepatan maksimum.

More Related