1 / 15

Proses Produksi Dalam Perspektif Islam

Proses Produksi Dalam Perspektif Islam. DI SAMPAIKAN PADA MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SILIWANGI TASIKMALAYA. WILUJENG TEPANG . Pendahuluan.

dagmar
Download Presentation

Proses Produksi Dalam Perspektif Islam

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Proses Produksi Dalam Perspektif Islam DI SAMPAIKAN PADA MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SILIWANGI TASIKMALAYA

  2. WILUJENG TEPANG

  3. Pendahuluan • Al Qur’an menggunakankonsepproduksibarangdalamartianluas. Al Qur’an menekankanmanfaatdaribarang yang diproduksi. Memproduksisuatubarangharusmempunyaihubungandengankebutuhanmanusia. Berartibarangituharusdiproduksiuntukmemenuhikebutuhanmanusia,  bukanuntukmemproduksibarangmewahsecaraberlebihan yang tidaksesuaidengankebutuhanmanusia, • Namundemikian, Al Qur’an memberikebebasan yang luasbagimanusiauntukberusahamemperolehkekayaan  yang  lebihbanyaklagidalammenuntutkehidupanekonomi. Denganmemberikanlandasanrohanibagimanusiasehinggasifatmanusia yang semulatamakdanmementingkandirisendirimenjaditerkendali. • Sifattamakmanusiamenjadikanmanusiaberkeluhkesah,  tidaksabardangelisahdalamperjuanganmendapatkankekayaan. Denganbegituakanmemacumanusiauntukmelakukankegiatan  yang  produktif.  Manusiaakangiatuntukmemuaskankebutuhannya  yang  terusbertambah,  sehinggaakibatnyamanusiacenderungmelakukankerusakan  (mafsadat)  dimukabumi. Dari  sifatdasarmanusia yang  tamakitu  pula  menyebabkanmanusiamemilikidorongan  yang  kuatdanbimbingansertaarahan yang benardanpastiakanmenjadikanmanusiamemilikisifatmulia. • Sifat-sifatdasarmanusiadijelaskandalamsurat lain yaitu Ali Imranayat 14 yang artinya : “Dijadikanindahpada  (pandangan)  manusiakecintaankepadaapa-apa  yang  diinginkan, yaitu:wanita-wanita,anak-anak,  harta  yang  banyakdarijenisemas, perak, kudapilihan,binatang-binatangternakdansawahladang.  Itulahkesenanganhidupdidunia; dandisisi Allah lahtempatkembali yang baik (syurga).” • Keiinginan yang tidakterbatasuntukselaludipenuhidanmemuaskankehendakpadamanusiasemakin lama akansemakintinggi. Karenaitujikatidakterdapatarahan yang  baik,  halituakanmendorongmanusiamelakukankerusakandimukabumi, seperti yang terjadisaatini.

  4. Hasan Al Bannamengutipfirman Allah SWT yang mengatakan“Tidakkahkamuperhatikansesungguhnya Allah SWT telahmenundukkanuntuk (kepentingan)mu apa yang dilangitdanapa yang dibumidanmenyempurnakanuntukmunikmat-Nyalahirdanbathin.” (QS. Lukman: 20) • Semuasumberdaya yang terdapatdilangitdandibumidisediakan Allah SWT untukkebutuhanmanusia, agar manusiadapatmenikmatinyasecarasempurna, lahirdanbatin, material dan spiritual. • Al-Qur’an jugatelahmemberikantuntunanvisibisnis yang jelasyaituvisibisnismasadepan yang bukansemata-matamencarikeuntungansesaattetapi “merugikan”, melainkanmencarikeuntungan yang secarahakikatbaikdanberakibatbaik pula bagikesudahannya (pengaruhnya). Salahsatuaktifitasbisnisdalamhidupiniadalahadanyaaktifitasproduksi.

  5. Pengertian • Dr. Muhammad RawwasQalahjimemberikanpadanankata “produksi” dalambahasa Arab dengankataal-intaj yang secaraharfiyahdimaknaidenganijadusil’atin(mewujudkan/ mengadakansesuatu) ataukhidmatumu’ayyanatin bi istikhdamimuzayyajin min ‘anashiralintajdhaminaitharuzamaninmuhaddadin (pelayananjasa yang jelasdenganmenuntutadanyabantuanpengabunganunsur-unsurproduksi yang terbingkaidalamwaktu yang terbatas). • Lebihjauhdikatakanbahwadalammelakukanprosesproduksi yang dijadikanukuranutamanyaadalahnilaimanfa’at (utility) yang diambildarihasilproduksitersebut. Produksidalampandangannyaharusmengacupadavalue of utilitydanmasihdalambingkainilai“halal”sertatidakmembahayakanbagidirisendiriatauorang lain dankelompoktertentu. • ProduksimenurutKahfmendefinisikankegiatanproduksidalamperspektifIslam sebagaiusahamanusiauntukmemperbaikitidakhanyakondisifisikmaterialnya, tetapijugamoralitas, sebagaisaranauntukmencapaitujuanhidupsebagaimanadigariskandalam agama Islam, yaitukebahagiaanduniadanakhirat. • Dari duapengertiandiatasproduksidimaksudkanuntukmewujudkansuatubarangdanjasa yang digunakantidakhanyauntukkebutuhanfisiktetapijugauntukmemenuhikebutuhan non fisik, dalamartian yang lain produksidimaksudkanuntukmenciptakanmashlahahbukanhanyamenciptakanmateri.

  6. PrilakuProduksi TUJUAN Memenuhikebutuhansetiapindividu; bahwaaktifitasproduksihendaknyaberorientasipadakebutuhanmasyarakatluas, bukanterbataspadaorientasipemaksimalankeuntunganmaterisaja Mewujudkankemandirianummat; bahwaaktifitasproduksibertujuanmenciptakan rasa kemandiriankolektif yang kemudianmenciptakanketahananekonomi, mendukungberkembangnyakemajuansektor-sektor yang lain Barang & Jasa yang Diproduksi Jenisbarangdanjasa yang diperjual-belikanadalahbarangdanjasa yang diperbolehkanolehsyariatataubarangdanjasa yang tidakadapelarangannyadalamsyariat. Barang & Jasa yang terlarang: babi, khamar, judi, mengundinasibdan lain sebagainya yang disepakatijumhurulama.

  7. Nilai- Nilai Islam dalamProduksi Nilai-nilai Islam ygrelevandenganProduksidikembangkandari TIGA nilaiutama; Khilafah, Adildan Takaful; Berwawasanjangkapanjang; tujuanakhirat Menepatijanjidankontrak Memenuhitakaran, ketepatan, kelugasan, dankebenaran Berpegangteguhpadakedisiplinan & dinamis Memuliakanprestasi/produktivitas Mendorongukhuwahantarsesamapelakuekonomi Menghormatihakmilikindividu Mengikutisyaratsah & rukunakad/transaksi Adildalambertransaksi Memilikiwawasansosial Pembayaranupahtepatwaktudanlayak Menghindarijenisdanprosesproduksiygharam

  8. Prinsipproduksi Padaprinsipnyakegiatanproduksiterkaitseluruhnyadengansyariat Islam, dimanaseluruhkegiatanproduksiharussejalandengantujuandarikonsumsiitusendiri. Konsumsiseorangmuslimdilakukanuntukmencarifalah (kebahagiaan) demiKian pula produksidilakukanuntukmenyediakanbarangdanjasagunafalahtersebut. • Seluruh kegiatan produksi terikat pada tataran nilai moral dan teknikal yang Islami (Sejak dari kegiatan mengorganisisr faktor produksi, proses produksi hingga pemasaran dan dan pelayanan kepada konsumen semuanya harus mengikuti moralitas Islam). • Kegiatan produksi harus memperhatikan aspek sosial-kemasyarakatan. Kegiatan produksi harus menjaga nilai-nilai keseimbangan dan harmoni dengan lingkungan sosial dan lingkungan hidup dalam masyarakat dalam skala yang lebih luas. Jadi produksi bukan hanya menyangkut kepentingan para produsen (staock holders) saja tapi juga masyarakat secara keseluruhan (stake holders). • Permasalahan ekonomi muncul bukan saja karena kelangkaan tetapi lebih kompleks. Masalah ekonomi muncul bukan karena adanya kelangkaan sumber daya ekonomi untuk pemenuhan kebutuhan manusia saja, tetapi juga disebabkan oleh kemalasan dan pengabaian optimalisasi segala anugerah Allah, baik dalam bentuk sumber daya alam maupun manusia. Sikap tersebut dalam Al-Qur’an sering disebut sebagai kezaliman atau pengingkaran terhadap nikmat Allah. Hal ini akan membawa implikasi bahwa prinsip produksi bukan sekedar efisiensi, tetapi secara luas adalah bagaimana mengoptimalisasikan pemanfaatan sumber daya ekonomi dalam kerangka pengabdian manusia kepada Tuhannya.

  9. TujuanProduksi • Dalamkonsepekonomikonvensional (kapitalis) produksidimaksudkanuntukmemperolehlabasebesarbesarnya, berbedadengantujuanproduksidalamekonomikonvensional, tujuanproduksidalamislamyaitumemberikanMashlahah yang maksimumbagikonsumen. • Walaupundalamekonomiislamtujuanutamanyaadalahmemaksimalkanmashlahah, memperolehlabatidaklahdilarangselamaberadadalambingkaitujuandanhukumislam. Dalamkonsepmashlahahdirumuskandengankeuntunganditambahdenganberkah.

  10. PentingnyaProduksi • “SupayakamumencarisebagiandarikaruniaNya.”( al Qashashayat 73) • “Dan usahamumencaribagiandarikaruniaNya.”   (ar Rum ayat 23). • ApabiladikajisecaraterperincidalamAlQur’an, makakitaakanmendapatkanbahwapenekananatasusahamanusiauntukmemperolehsumberpenghidupanmerupakansalahsatuprinsipekonomi yang mendasardidalam Islam. • DalamberbagaiayatAlQur’antelahmerujuksecarasingkatberbagaicara yang dibolehkanbagimanusiauntukmemanfaatkansumberalam  yang  takterbatasdalamrangkamemenuhikebutuhanmanusia  yang  takterbatas. • Bagi  Islam, memproduksisesuatubukanlahsekedaruntukdikonsumsisendiriataudijualkepasar. Duamotivasiitubelumcukupkarenamasihterbataspadafungsiekonomi. Islam menekankanbahwasetiapkegiatanproduksiharus pula mewujudkanfungsisosial .

  11. Lanjutan • Agar mampumengembanfungsisosialseoptimalmungkin, kegiatanproduksiharusmelampaui surplus  untukmencukupikebutuhankonsumtifdanmeraihkeuntunganfinansial, sehinggabisaberkontribusikehidupansosial. • Melaluikonsepini,  kegiatanproduksiharusbergerakdiatasduagarisoptimalisasi. Optimalisasipertamaadalahmengupayakanberfungsinyasumberdayainsanikearahpencapaiankondisi  full  employment(tanpapengangguran), dimanasetiaporangmenghasilkankaryakecualimereka yang udzursyar’i (sakitataulumpuh). Optimalisasikeduamemproduksiberdasarkanskalaprioritasyaitukebutuhan primer  (dharuriyyat), lalukebutuhansekunder (hajiyyat) dankebutuhantersier  (tahsiniyyat)  secaraproporsional.

  12. LandasanProduksiDalam Qur’an Dan Sunnah • “Dan katakanlah: “Bekerjalahkamu, maka Allah danRasul-Nyasertaorang-orangmu’minakanmelihatperkerjaanmuitu, dankamuakandikembalikankepada (Allah) Yang Mengetahuiakan yang ghaibdan yang nyata, laludiberikan-Nyakepadakamuapa yang kamukerjakan”. (QS. 9: 105). • apabila telah ditunaikan shalat, Maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung (Al-jumu’ah:10).

  13. Lanjutan TeoriProduksiDalamSunnahNabi SAW • Rasulullah, saw. bersabda: “Ibadahituadasepuluhbagian, dansembilandarisepuluhbagiantersebutadalahmencaririzqi yang halal”. • Rasulullah, saw. bersabda: “Tidakada yang lebihbaikdariseseorang yang memakanmakanan, kecualijikamakananitudiperolehnyadarihasiljerihpayahnyasendiri. Jikaseorangdintarakamumencarikayubakar, kemudianmengumpulkankayuitudanmengikatnyadengantalilantasmemikulnyadipunggungnya, sesungguhnyaitulebihbaikketimbangmeminta-mintakepadaorang lain”. (HR. Bukhori Muslim). • Padakesempatan lain, beliaumenegurseorang yang malasdanmeminta-minta, serayamenunjukkankepadanyajalankearahkerjaproduktif. Rasulullahmengambildua dirham danmemberikankepadaseoranglaki-lakiAnshar, danberkata: “Satu dirham untukmembelimakanandanberikankepadakeluargamu, dansatu dirham untukmembelikapak, kemudianbawalahkemari”. OrangtersebutkemudiankembalikepadaRasulullah, saw. denganmembawakapak, danRasulullah, saw. bersabda: “Pergilahmencarikayu, kemudianjuallahkayuitudankamujanganmenampakkandirimudihadapankuselama lima belashari”. • “Sesunggguhnya Allah sangat suka melihat hamba-Nya yang berusaha mencari rezeki yang halal”HR Thabrani – “Berusaha mencari rezeki halal adalah wajib bagi setiap muslim”

  14. Kesimpulan • Kegiatan produksi merupakan mata rantai dari konsumsi dan distribusi. Kegiatan produksilah yang menghasikan barang dan jasa, kemudian dikonsumsi oleh para konsumen. Tanpaproduksimakakegiatanekonomiakanberhenti, begitu pula sebaliknya. Untukmenghasilkanbarangdanjasakegiatanproduksimelibatkanbanyakfaktorproduksi. Beberapaimplikasimendasarbagikegiatanproduksidanperekonomiansecarakeseluruhan, antara lain : Seluruhkegiatanproduksiterikatpadatatarannilai moral danteknikal yang Islami, kegiatanproduksiharusmemperhatikanaspeksosial-kemasyarakatan, permasalahanekonomimunculbukansajakarenakelangkaantetapilebihkompleks.

  15. WallahuA’lam Wassalammu’alaikumWr.Wb

More Related