1 / 17

Lessons Learned: Evaluasi Proposal PHK A1

Lessons Learned: Evaluasi Proposal PHK A1. Dewan Pendidikan Tinggi Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional Mei, 2005. Program A-1 Hibah Kompetisi 2005. Disediakan : 150 hibah. Beberapa kelemahan proposal (1). Jumlah halaman melebihi ketentuan (> 75 lbr)

Download Presentation

Lessons Learned: Evaluasi Proposal PHK A1

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Lessons Learned: EvaluasiProposal PHK A1 Dewan Pendidikan TinggiDirektorat Jenderal Pendidikan TinggiDepartemen Pendidikan NasionalMei, 2005

  2. Program A-1 HibahKompetisi 2005 Disediakan : 150 hibah

  3. Beberapa kelemahan proposal (1) • Jumlah halaman melebihi ketentuan (> 75 lbr) • Tidak dilengkapi lampiran copy akreditasi terakhir • Akreditasi > C • Memalsukan akreditasi • Diusulkan oleh unit yang salah (mis: Program Studi) • Tidak ada lembar pengesahan pimpinan PT Administrasi:

  4. Beberapa kelemahan proposal (1) • Halaman tidak lengkap • Bab/pasal hilang atau meloncat • Cover tidak sesuai • Tabel tidak urut dan penomeran tidak sistematis • Halaman tak bernomor Administrasi:

  5. Beberapa kelemahan proposal (2) Substansi: • Kepemimpinan dan Komitmen PT: • Tidak diungkapkan visi, misi dan renstra institusi • Tidak ada/lemahnya dukungan/komitmen pimpinan • Pengembangan Jurusan tidak mengacuRENSTRA pengembangan PT • draft Renstra jika ada • jika PT tidak/belum menyusun Renstra ?  kesepakatan langkah pengembangan oleh jurusan • Kebijakan pimpinan dalam pengusulan Jurusan ke program A-1 tidak jelas • tidak dilakukan seleksi internal • apakah ada dukungan dari keputusan Senat ?, dll

  6. Beberapa kelemahan proposal (3) • Task Force kurang kompeten & kurang melibatan civitas academica • kualitas proposal rendah  pemikiran terlalu sempit atau terlalu luas, hipotetikal atau bedasar rumor (tanpa dukungan analisis objektif) • Task Force dapat menjadi embryo pembaharu didalam Jurusan atau institusi  anggota TF pilihan terbaik yang penuh dedikasi untuk mengembangkan institusi • Team work dalam TF penting dikembangkan  hindari dominansi pendapat perorangan yang subjective atau groundless ideas tanpa hasil analisis data • Meng-copyproposal Jurusan/Fakultas lain • mengandalkan ‘konsultan’ tidak akan meningkatkan kapasitas internal dan akumulasi pembelajaran (accumulated learning capacity) • niche atau local needs tidak sama antara satu dengan lain jurusan/fakultas

  7. Beberapa kelemahan proposal (4) • Kualitas Evaluasi Diri: • Data sangat minim dan tidak akurat/konsisten • data hasil rekayasa (“karangan”)  jangan dilakukan  bisa digolongkan sebagai kecurangan • Data yang saling bertentangan/tidak konsisten • nomor tabel, hasil-hasil analisis data sebagai referensi tidak tepat diacu dalam SE • Mengacu pada tabel yang salah • Analisis data tidak comprehensive atau lack of in-depth analysis  • Paparan hanya menarasikan data, tidak disertai analisa • tidak ada alur yang jelas (benang merah)antara SE – identified problems – alternative solutions – proposed activities • Pernyataan/analisa yang tidak berdasar (jumping into conclusion) • titipan aktivitas dari dekan atau pimpinan lain • bukan berbasis rumor tapi sebagai hasil dari involvement of all elements (internal stakeholders)

  8. Beberapa kelemahan proposal (4) • Tidak mampu mengenali permasalahan utama dan penyebabnya (yang terkait dengan LIMO) yang dihadapi Jurusan  • prioritas permasalahan, pemilahan permasalahan porsi jurusan, fakultas atau institusi • penyesuaian dengan objektif A1 • Penetapan solusi alternatif untuk menyelesaikan permasalahan tidak tepat  • tidak mempunyai implikasi (terkait) langsung pada penyelesaian masalah • superficial  tidak menyelesaikan akar masalah • tidak dapat diukur  quantitative dan qualitative performance indicators

  9. Beberapa kelemahan proposal (5) • Permasalahan utama tidak terkait dengan judul dan usulan program • pemilihan dan pemilahan permasalahan yang sesuai dengan obyektif PHK A1 • prioritas permasalahan  sesuai dengan dana dan waktu

  10. Beberapa kelemahan proposal (5) • Program yang Diusulkan: • Tidak fokus pada perbaikan kapasitas institusional (internalmanagement & organization serta leadeship) sesuai tujuan A-1 • diskusi, analisis SWOTterhadap permasalahanatau elaborasi SE mengarah/fokuspada objective coverage PHK A1 • Usulan program tidak terkait dengan hasil Evaluasi Diri  • Tidak memanfaatkan kekuatan diri dan peluang yang ada • Tidak memperbaiki kelemahan diri dan hambatan yang ada • dikerjakan tim berbeda tanpa komunikasi intensif  diperlukan ‘conductor’ • check and recheck final touch oleh ‘conductor’

  11. Beberapa kelemahan proposal (6) • Tidak berbasis aktivitas namun lebih ke arah investasi, misalnya membeli peralatan inventaris kantor yang tidak terkait dengan aktivitas penyelesaian masalah. • Indikator kinerja tidak mengukur keberhasilan aktivitas yang terkait dan implikasinya pada objektif PHK A1 namun mengukur hasil kuantitatif investasi saja (mis : jumlah buku, alat, dll.) • Tidak ada keterpaduan (atau kesinambungan) program Tahun 1 dan Tahun 2  summay table untuk 2 tahun • Strategi untuk menjaga keberlangsungan program tidak jelas  umumnya :’akan menggunakan dana rutin universitas’ – perluinovasidankreativitas

  12. Beberapa kelemahan proposal (7) • Mekanisme dan rancangan tidak menggambarkan tahapan pekerjaan yang runtun • skedul aktivitas menempati rentang selama 1 tahun • singular tidak punya kaitan dengan aktivitas lain • tidak jelas sub-aktivitas yang menunjukkan step-by-step mencapai tujuan aktivitas • Kaitan antara latar belakang, rasional, tujuan, mekanisme dan rancangan, jadwal, sumberdaya tidak jelas • Estimasi anggaran tidak berdasar (terlalu tinggi atau terlalu rendah)

  13. Tips and Tricks (1) • Diskusi dalam Task Force atau staff meeting : • demokratis ketua TF atau pimpinan rapat listening more and speaking less • dominansi1-2 orang akan mengakibatkan proposal kurang komprehensif dan objektif • Data yang belum ada diungkapkan (menyadari kekurangan, indikasikan sebabnya dan ungkapkan rencana perbaikannya) • Perlu dilakukan kajian bolak-balik antara permasalahanakar permasalahanisu strategissolusi alternatif perlu ketelitian memilih dan memilah dan mengelompokkan pada kelompok yang tepat • Solusi alternatif atau usulan aktivitas lebih melembaga, sustainable dan menjadi embryo pengembangan aspek lain  hasil-hasil PHK A1 menjadi fondasi pengembangan Jurusan selanjutnya  harus mempunyai sustainability yang tinggi

  14. Tips and Tricks (2) • Aktivitas merupakan satu kesatuankegiatan yang mempunyai output dan outcome yang jelas dan dapat diukur dengan suatu indikator kinerja tertentu  • ‘pengumpulan data akademik’ bukan aktivitas • ‘mengembangkan sistem administrasi akademik’ adalah aktivitas • Sebuah aktivitas dapat mengandung beberapa sub-aktivitas yang relevan  jika terdapat kesamaan sub-aktivitas dengan aktivitas lain berarti keduaaktivitas mungkin dapat digabungkan  kaji kembali • aspek-aspek usulan program aktivitas dalam bentuk NARASI • aspek TUJUAN dalam usulan aktivitas tidak dinyatakan dengan indikator kinerja (mis TUJUAN : - untuk meningkatkan persentase kehadiran dosen, mencapai IPK optimal, tersusunnya kalender akademik, dll)

  15. Tips and Tricks (3) • Jika akar permasalahan bersifat sangat umum(general)  alternative solutions menjadi tidak fokus  kontribusi aktivitas terhadap penyelesaian masalah sangat kecil. Sebaliknya akar permasalahan yang sangat spesifik dapat menyebabkan kaburnya antara aktivitas dengan sub-aktivitas • cakupan dan implementasi aktivititas sesuai kebutuhan dan kapasitas jurusan sendiri  efisien dan efektif. pemanfaatan TA seminimal mungkin • substansi aktivitas yang sesuai dengan obyektif PHK A1 • Indikator kinerja setiap aktivitas bisakualitatif atau kuantitaif asalkan mampu mengukur implikasi dari aktivitas terkait. Harus dibedakan antara indikator kinerja dengan kemajuan(pencapaian) program (progress report) • mis : final : 100% berarti program selesai dilaksanakan  bukan indikator kinerja • student’s dan staff’s satisfaction dapat digunakan sebagai indikator kinerja

  16. Tips and Tricks (4) • Perlu memperhatikan tahap evaluasi dan pengkajian(atau ujicoba) jika aktivitas yang diusulkan merupakan sebuah sistem(SOP, SIM, peraturan) yang akan digunakan sebagai bagian Internal Management Procedure dan mempengaruhi Governance jurusan secara keseluruhan  • robustness (kehandalan) dan up to date (baru atau ketinggalan jaman ?) • sustainability (keberlanjutan) dan up-dating model (pembaharuan) • Rencana pendanaan program perlu memperhatikan kewajaran unit cost selain batasan yang tertera dalam guidelines • perlu survai pasar realistis bagi rekanan tender  OE yang baik akan mengurangi kemungkinan dana sisa sedangkan mark-up akan merugikan diri sendiri • program tidak dimaknai sebagai income tambahan bagi dosen atau institusi • dana DRK dimanfaatkan secara optimal  data dan laporan pemakaian dana DRK akan diperiksa secara khusus

  17. Tips and Tricks (5) • Inga-inga!: proposal merupakan satu-satunya alat komunikasi antara pengusul dan reviewer  tulislah dengan bahasa dan argumen hasil analisa yang baik (ringkas dan jelas)  mintalah orang lain untuk membacadan mereviewproposal sebelum dikirim • Yakinkan bahwa apa yang ditulis difahamioleh reviewer • Cek kembali seluruh copy proposalapakah halaman dan syarat-syaratnya sudah lengkap (tidak ada halaman yang tercecer di tempat foto copy, sampul sudah benar – lihat check list dalam panduan) • Pastikan proposal final sudah siap seminggu sebelum batas akhir pengumpulan dan pastikan proposal tiba di tangan panitia sebelum batas akhir (18 Juli 2005pukul 17.00 WIB)

More Related